SIMBIOSIS
NIM : 859021071
UPBJJ DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
FOTO
NIM : 859021071
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
D. LANDASAN TEORI
Simbiosis ialah sebuah hubungan timbal balik di antara dua makhluk hidup
yang berbeda. Istilah tersebut dipakai untuk menjelaskan suatu interaksi
antarorganisme yang hidup berdampingan. Tak bisa dimungkiri, makhluk hidup
yang ada di bumi semuanya saling bergantung dan berhubungan satu sama lain.
Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua spesies
makhluk hidup, hidup bersama masing – masing mendapat keuntungan dan kedua
populasi dapat berkembang dengan baik. Menurut Susanto P, Sarjan dan
Handayani (2004 : 42) ,simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua jenis
mahkluk hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain dirugikan.
Menurut Susanto P, Sarjan dan Handayani (2004 : 41 ) simbiosis
komensalisme adalah hubungan antara dua mahkluk hidup dimana salah satu
mendapat untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidak pula
diuntungkan
E. PROSEDUR PENGAMATAN
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat
3) Amatilah makhluk hidup sekitar dan cobalah identifikasi beberapa
simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, simbiosis komensalisme
yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan
hewan; atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
5) Ambillah gambar atau foto makhluk hidup yang termasuk dalam salah satu
simbiosis.
6) Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
7) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
8) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Simbiosis Parasitisme
TABEL 1.1
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
1. Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
simbiosis parasitisme? Jelaskan!
2. Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang
menyebabkan kematian pada inangnya ? Jelaskan!
Jawaban :
1. Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan
parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap
darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya
berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2. Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan
kematian misalnya hubungan antara nyamuk, sel kanker dan
manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat
mengakibatkan kematian, nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan
kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel kanker, jika mencapai
stadium akhir dapat menyebabkan kematian
b. Simbiosis Komensalisme
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan
contohnya!
Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan
dapat merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua,
tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat
pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah
mangga karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi
berkurang
c. Simbiosis Mutualisme
1. Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba
anda sebutkan beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita !
Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam
usus besar manusia mendapatkan keuntungan berupa makanan
sedangkan manusia mendapatkan keuntungan berupa proses
pembusukan makanan sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh
manusia, selain itu manusia diuntungkan dengan adanya pembentukan
vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik pada tubuh.
H. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu
pihak dirugikan dan pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis
parasitisme sangat diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup organisme
didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh
keuntungan dikarenakan ia mendapat makaanan dengan cara menghisap
darah dari kulit manusia. Sedangkan manusia rugi manusia merasa dirugikan
karena gara-gara dihisap darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat
mengganggu karena menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Selanjutnya ,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga juga
termasuk salah satu contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya
memiliki klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis secara mandiri.
Namun ia mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari
pohon mangga. Hal ini mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju
ke tanah. Tumbuhan inang seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh
dari hasil penyerapan akar digunakan untuk perkembangan tanaman benalu.
Saat awal-awal tumbuhan mie miean bersimbiosis dengan tumbuhan teh -
tehan , tumbuhan mie
–miean hanya membelit, melilit, dan kemudian hanya sedikit mengisap sari
makanan dari tumbuhan teh – tehan . Kebutuhan nutrisi, air, dan mineral
untuk melanjutkan kehidupannya diambil dari tumbuhan inang. Semakin
lama tumbuhan mie – miean tidak hanya “sedikit menghisap” nutrisi dari
inangnya. Bahkan, tumbuhan mie-miean juga dapat beradu memperebutkan
area dan pembagian cahaya matahari dengan inangnya. Hal tersebut sangat
menganggu tumbuhan inang yaitu teh tehan dalam fotosintesis. .
Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi
antara manusia dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah
jenis nyamuk Aides Aegypti yang akan menyerang saluran darah pada
manusia. Hal tersebut terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis
nyamuk ini hampir sama dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang
mereka sehingga terkadang dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini
sangat merugikan manusia karena bisa menyebabkan kematian dan memberi
keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta berkembang
biak.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola
interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan
keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari
penyerapan protein di kulit manusia. Manusia dalam hal ini mendapat
kerugian karena merasa gatal dan ketidaknyamanan
b. Simbiosis Komensalisme
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara tanaman
anggrek dengan pohon mangga Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat
atau merambat pada pohon mangga dengan tujuan untuk mendapatkan air,
sinar matahari dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk
melaksanakan fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah
dengan menyerap air dan juga mineral yang terdapat pada kulit pohon
mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap dari batang yang telah
lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi tanaman anggrek, akan tetapi
tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon mangga.
Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap
ditemukan di lingkungan sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah satu
contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam hal ini tumbuhan sirih akan
tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang
ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya
tidak lain adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa
dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi
tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak
apa pun bagi tanaman inangnya.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa halnya
dengan 2 contoh sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada
tanaman jati. Hal ini dilakukan agar tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar
matahari untuk melaksanakan fotosintesis demi kelangsungan hidupnya.
Tanaman jati sendiri yang dijadikan sebagai tempat menempelnya tentu tidak
mendapatkan apa apa dari tumbuhan paku.
Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati
dari faktor bentuk daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang
menjadikannya sebagai tanaman hias untuk ditanaman pekarangan tempat
tinggal mereka. Jika diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita, tentu
dulu menyaksikan tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di pohon
inangnya. Dalam persoalan ini, paku rusa punyai karakter yang serupa
dengan tanaman anggrek, yaitu mereka akan melekat atau ditempelkan pada
suatu pohon dengan obyek untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih baik
dan beberapa bahan lain untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini melekat di
suatu pohon, akan tetapi tanaman ini tidak merugikan tanaman yang
ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari tanaman yang
ditempelinya.
Hubungan yang selanjutnya adalah interaksi antara udang dengan mentimun
laut Pada persoalan kali ini seekor udang akan mendekati timun laut dan
hidup diatasnya agar bisa mendapatkan makanan yang berasal dari sisa
makanan yang ada disekitar timun laut. Dalam perihal ini, udang
mendapatkan keuntungan dengan menyita sisa makanannya. Akan tetapi
timun laut tidak dirugikan sama sekali dengan kehadirannya.
c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah
suatu interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua
belah pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk hidup yang
berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya
makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami
kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran
makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-
kupu dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari
manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi
pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu menyebarkan
serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh
bagian putik dan benang sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan serbuk
sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa membantu
proses penyerbukan pada bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya
hinggap pada bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar sebagai
makanannya. Keberadaan lebah ini dapat membuat proses penyerbukan pada
bunga bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan
kehadiran lebah yang hinggap pada dirinya.
Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-
tanaman buah seperti mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita
keberadaan semut ini sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan
mengambil buah dari pohon. Namun keberadaan semut ini sangat
menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini dikarenakan semut
Rangrang akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang merusak
tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan karena dapat membuat
sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang
tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rang Rang.
Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang
balik hama yang menyerang tumbuhan.
Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular
sawah memakan tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena
memakan padi petani di sawah. Menurunnya populasi tikus disawah karena
dimangsa oleh ular sawah sangat memberi keuntungan bagi para petani
sehingga petani dapat meningkatkan produksi panen padinya.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak.
Hubungan antara keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang
besar ini sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan burung jalak. Dalam
interkasi kali ini, burung jalak akan mencari makanannya yang berupa kutu
yang banyak ditemukan pada tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain,
kerbau yang jarang membersihkan dirinya tersebut merasa beruntung dengan
kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini dikarenakan burung jalak tersebut
dapat mengurangi kutu yang terdapat pada tubuhnya dan tentunya membuat
kerbau menjadi lebih nyaman.
I. KESIMPULAN
https://www.bola.com/ragam/read/4487203/macam-macam-simbiosis-lengkap-
beserta-penjelasan-dan-contohnya diakses tanggal 12 Oktober 2021
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
3. Tahap Akhir