Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TUGAS AKHIR PROGRAM

KASUS 3

OLEH KELOMPOK 3 :
1. IDRUS SARDI (859022399)
2. NI MADE BUDI HARI (859020879)
3. I GEDE KAWIADA (859020893)
4. NI KOMANG MEGAANTARI (859020972)
5. NI NYOMAN ARYATI (859021136)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
TERBUKA
2022
i
KATA PENGANTAR
Om Swasyastu,

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah kami diberikan kemudahan dan kelancaran dalam pembuatan makalah ini
sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah
Tugas Akhir Program (TAP).
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak khususnya pembaca sangat kami harapkan. Penyusunan makalah ini banyak
dibantu oleh berbagai pihak secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada.
1. Ini Putu Novi Ekawati, S.Pd.SD.,M.Pd selaku dosen pembimbing matakuliah Tugas
Akhir Program (TAP) yang telah membimbing serta memotivasi penulis dalam
pembuatan makalah ini.
2. Pihak keluarga yang telah mendukung dalam doa, dan memberikan banyak motivasi
kepada kami.
3. Teman-teman sekelas yang juga telah berperan dalam proses pembuatan makalah ini
sebagai teman diskusi.
Akhir kata, penulis penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang kurang
berkenan dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

Badung, 19 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Identifikasi Masalah ....................................................................................... 1

1.2 Analisis Masalah ............................................................................................ 3

1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

1.4 Tujuan Perbaikan............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 5

2.1 Analisis Kasus dan Masalah Pembelajaran Yang Ditemukan ....................... 5


2.2 Upaya yang dilakukan dalam Pemecahan Masalah kasus Pak Sulton...........6

BAB III PENUTUP ............................................................................................... ..8

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. ..8

3.2 Saran............................................................................................................. ..8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Identifikasi Masalah

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan ada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran sangat beraneka ragam, itu sesuai dengan pola proses pembelajaran atau
interaksi dari seorang guru dan murid. Oleh sebab itu, peran guru didalam proses pembelajaran itu
sangat penting demi terwujudnya proses pembelajaran / tujuan belajar. Yang mana seorang guru itu
harus mempunyai metode-metode, strategi, dan motivasi dalam proses pembelajaran tersebut. Agar
tujuan dari pendidikan tersebut bisa tercapai dengan maksimal.
Namun pada kenyataanya masih banya guru yang belum mampu mewujudkan proses
pembelajaran karena belum mempunyai metode-metode, strategi, dan cara memotivasi siswa dalam
proses pembelajaran sehingga mengakibatkan belum tercapainya tujuan pembelajran yang hendak
dicapai. Hal ini sejalan dengan kasus yang dialami oleh Pak Sulton sebagai di SDN Tambakerjo II
pada kelas 6. Berikut Permasalahanya:
Pak Sulton adalah guru SDN Tambakrejo II kelas 6, ia hafal benar tidak semua siswa tertarik
mata pelajaran matematika. Kata sebagian siswa matematika itu sulit, menjemukan, penuh rumus
dan lain-lain. Ia pernah bertanya, kog bisa begitu? Sulton kemudian mengajak rekan guru lain di
sekolah yang sama untuk menjawab pertanyaan tersebut, mereka menganalisis masalah.
Mereka mencari akar penyebab masalah. Mereka mengembangkan angket, wawancara dan
lembarobservasi. Sebelum dibagikan ke siswa semua instrument diteliti, dicek, apakah sudah
baik,mengukur apa yang diukur, tidak bisa dan bisa dipercaya.
Hasil angket, wawancara dan observasi adalah sebagian besar siswa merasakan materi
Matematika terlalu teoritis, susah dibayangkan. Siswa menghendaki penjelasan kongkrit. Pak
Sulton ingat teori motivasi, bahwa siswa akan tertarik belajar jika dihadapkan ke halhal kongkrit
dan menantang. Mereka memutuskan untuk memanfaatkan mainan anak yang dapat
menggambarkan permainan matematika. Setiap kali mengajar, Pak Sulton selalu membawa
beberapa mainan dan barang- barang yang diperlukan agar pembelajaran matematika menjadi lebih
1
kongkrit dan diameminta salah satu rekan guru untuk mengamati perilakunya saat dia mengajar.
Setiap usaia pelajaran Pak Sulton tidak lupa untuk meminta komentar siswa, setiap topik bahasan
selesai, Pak Sulton mengadakan ulangan. Hasil ulangan dianalisis, tentang ketuntasan, soal paling
sulit, mudah. Kegiatan ini berlangsung 2 bulan sampai melaporkan tindakannya. Namun sebagai
guru matematika kelas 6 SDN Tambakrejo II, ia belum puas karena tidak seluruh siswa
memperoleh nilai di atas batas kemampuan minimal yang diharapkan (75).
Sesuai dengan permasalahan yang dipaparkan, identifikasi hal positif yang dilakukan oleh
Pak Sulton dalam pembelajaran di atas yaitu:
a. Memberikan Angket, Wawancara dan Lembar Observasi kepada Siswa

Dalam menemukan akar permaslahan yang dihadapi Pak Sulton dalam pembelajaran
Matematika, Pak Sulton sudah meminta bantuan teman sejawatnya untuk mengembangkan
angket, wawancara dan lembarobservasi. Sebelum dibagikan ke siswa semua instrumen juga
diteliti, dicek, apakah sudah baik, mengukur apa yang diukur, tidak bisa dan bisa dipercaya.
b. Menggunakan Media dalam Proses Pembelajaran Matematika
Dari hasil angket, wawancara dan observasi didapatkan hasil sebagian besar siswa merasakan materi
Matematika terlalu teoritis, susah dibayangkan. Siswa menghendaki penjelasan kongkrit. Pak Sulton
ingat teori motivasi, bahwa siswa akan tertarik belajar jika dihadapkan ke hal-hal kongkrit dan
menantang. Akhirnya Pak Sulton dan temanya memutuskan untuk memanfaatkan mainan anak yang
dapat menggambarkan permainan matematika. Hal ini juga merupakan tindakan positif yang dilakukan
oleh Pak Sulton
c. Meminta Komentar kepada Siswa
Pada setiap akhir kegiatan Pak Sulton sudah meminta komentar siwa terkait proses
pembelajaran karena dengan meminta pendapat siswa, guru menjadi paham kekuranganya pada
saat menyampaikan materi di kelas.
d. Melakuakan Penilaian Hasil Belajar
Pak Sulton mengadakan penilaian hasil belajar berupa ulangan. Hasil ulangan dianalisis, tentang
ketuntasan, soal paling sulit, mudah. Kegiatan ini berlangsung 2 bulan sampai melaporkan
tindakannya.
Sedangkan beberapa hal negatif yang dilakukan oleh Pak Sulton dalam kasus pembelajaran
diatas adalah pak sulton tidak memberikan strategi pembelajaran dan motivasi kepada siswa
sehingga tidak semua siswa tertarik untuk belajar pada mata pelajaran matematika. Hasil ulangan

2
dianalisis, tentang ketuntasan, soal paling sulit, mudah dilakukan terlalu lama. Kegiatan ini
berlangsung 2 bulan sampai melaporkan tindakannya

1.2 Analisis Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah, adapun analisis masalah yang terdapat dalam rencana
perbaikan ini sebagai berikut:
1. Kurang tepatnya strategi dan motivasi belajar siswa sehingga tidak semua siswa
tertarik untuk belajar pada mata pelajaran matematika. Sebagian siswa menganggap
pembelajarn Matematika itu sulit, menjemukan, penuh rumus dan lain- lain.
2. Sebagian besar siswa merasakan materi Matematika terlalu teoritis, susah
dibayangkan. Siswa menghendaki penjelasan kongkrit.
3. Hasil ulangan dianalisis, tentang ketuntasan, soal paling sulit, mudah dilakukan terlalu
lama. Kegiatan ini berlangsung 2 bulan sampai melaporkan tindakannya
4. Pak Sulton belum puas karena tidak seluruh siswa memperoleh nilai di atas batas
kemampuan minimal yang diharapkan {75).

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan analisis masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam rencana perbaikan
ini,sebagai berikut:
1. Apa strategi dan motivasi belajar yang bisa diberikan kepada siswa agar semua siswa
tertarik untuk belajar pada mata pelajaran matematika dan menganggap pembelajarn
Matematika itu tidak sulit, tidak menjemukan, tidak penuh rumus dan lain- lain?
2. Upaya apa yang bisa dilakaukan agar siswa tidak merasakan materi Matematika terlalu
teoritis, susah dibayangkan dan siswa mendapatkan penjelasan konkrit?
3. Upaya apa yang dapat dilakukan a g a r d a l a m m e n g a n a l i s i s ketuntasan soal dari
paling mudah ke paling sulit dilakukan tidak terlalu lama?
4. Bagaimana cara agar seluruh siswa memperoleh nilai di atas batas kemampuan minimal
yang diharapkan {75)?

1.4 Tujuan Perbaikan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan perbaikan dalam
rencanaperbaikan ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strategi dan motivasi belajar yang bisa diberikan kepada siswa agar
3
semua siswa tertarik untuk belajar pada mata pelajaran matematika dan menganggap
pembelajarn Matematika itu tidak sulit, tidak menjemukan, tidak penuh rumus dan lain-
lain.
2. Untuk mengetahui upaya yang bisa dilakaukan agar siswa tidak merasakan materi
Matematika terlalu teoritis, susah dibayangkan dan siswa mendapatkan penjelasan
konkrit.
3. Untuk mengetahui Upaya yang dapat dilakukan a g a r d a l a m m e n g a n a l i s i s
ketuntasan soal dari paling mudah ke paling sulit dilakukan tidak terlalu lama.
4. Untuk mengetahui cara agar seluruh siswa memperoleh nilai di atas batas kemampuan
minimal yang diharapkan {75)?

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Kasus dan Masalah Pembelajaran Yang Ditemukan
Berdasarkan analisis masalah kasus di atas, ada 4 masalah pembelajaran yang terdapat
ditemukan diantaranya:
1. Kurang tepatnya strategi dan motivasi belajar siswa sehingga tidak semua siswa tertarik
untuk belajar pada mata pelajaran matematika. Kata sebagian siswa matematika itu sulit,
menjemukan, penuh rumus dan lain- lain.
Sekarang ini masih banyak ditemui siswa yang memiliki motivasi rendah dalam
belajar, terutama di sekolah. Dalam hal ini, guru kurang memperhatikan strategi yang tepat
untuk pembelajaran matematika, sehingga aktivitas belajar siswa di sekolah masih sangat
monoton. Keadaan yang demikian menyebabkan turunnya motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika. Rendahnya motivasi tersebut ditunjukkan oleh rendahnya hasil
belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian stategi dan motivasi belajar
siswa sangat penting untuk melaksanakan proses pembelajaran yang diharapakan supaya
tujuan bisa tercapai dengan semestinya.
2. Sebagian besar siswa merasakan materi Matematika terlalu teoritis, susah dibayangkan.
Siswa menghendaki penjelasan kongkrit.
Proses pembelajaran matematika ditekankan pada penalaran, pengembangan sikap
kritis, logis, dan keterampilan menerapkan matematika, sehingga siswa harus memiliki
kemampuan memahami konsep matematika sebagai prasyarat utama. Oleh karena itu, guru
sekolah dasar berperan penting dalam menyampaikan konsep- konsep matematika kepada
siswanya yang memiliki taraf konkret. Kesalahan dalam penyampaian konsep matematika
oleh guru berakibat fatal terhadap siswa dalam menghadapi permasalahan berikutnya yang
masih berhubungan dengan konsep tersebut. Jadi, pejelasan terhadap materi matematika
jangan hanya secara saja, tapi sebaiknya melakukan secara konkret (nyata) supaya siswa bisa
mudah untuk memahaminya.
3. Hasil ulangan dianalisis, tentang ketuntasan, soal paling sulit, mudah dilakukan terlalu lama.
Kegiatan ini berlangsung 2 bulan sampai melaporkan tindakannya.
Hasil analisis ulangan terlalu lama kemungkinan akan mengakibatkan model
pembelajaran matematika yang diterapkan guru cenderung monoton dan “terlalu lama
mengambil tindakan selanjutnya dalam menyelesaikan masalah”, sehingga materi yang
5
diterima siswa kurang bermakna dan tidak mampu mengendap dalam ingatan memori siswa.
Tentunya hal tersebut akan membuat siswa merasa bosan dan kebingungan karena masih
menunggu hasil analisis ulangan meraka sampai 2 bulan. Sehingga potensi-potensi yang
dimiliki siswa sulit dikembangkan yang pada akhirnya siswa kurang berminat dalam proses
pembelajaran matematika.
4. Pak Sulton belum puas karena tidak seluruh siswa memperoleh nilai di atas batas
kemampuan minimal yang diharapkan (75).
Karena hasil nilai ulangan siswa banyak belum mencapai KKM yang diharapakan,
tentunya pak Sulton merasa belum puas terhadapap hasil yang telah diperoleh. Hal ini tentu
akan menjadi masalah sangat penting yang harus diselesaikan olehnya, agar tujuan dari
pembelajaran matemtika bisa tercapai dan siswa memperoleh nilai lebih dari KKM yang
telah ditentukan. Untuk itu, selain menganalisis hasil ulangan siswa, pak Sulton harus juga
mengkoreksi dirinya sendiri supaya bisa lebih baik dalam melaksanakan tugasnya sebagai
guru matematika di sekolahnya.

2.2 Upaya yang dilakukan dalam Pemecahan Masalah kasus Pak Sulton
Berdasarkan permasalahan Pak Sulton di atas, maka ada beberapa alternatif pemecahan masalah
dalam memperbaiki pembelajaran tersebut, antara lain sebagai berikut:
1. Pak Sulton harus pada kegiatan awal siswa diberikan motivasi dan apresepsi sesuai
dengan materi yang akan di pelajari, hal ini akan membangkitkan minat dan semangat
belajar siswa. Dengan demikian siswa akan lebih menyukai mata pelajaran matematika,
sehingga apa yang diajarkan oleh pak sulton mudah untuk dipahami oleh siswa.
2. Selanjutnya Penggunaan media dan alat peraga pembelajaran (mainan/barang-barang)
Pak Sulton belum maksimal. Walaupun pak sulton selalu membawa media dan alat
peraga, tapi cara menggunakan tidak sesuai dengan materi yang di ajarkan pada mata
pelajaran matematika maka mainan/barang-barang yang dibawa oleh pak sulton tidak
akan menujang proses pembelajaran yang maksimal. Jadi penggunaan media sebaiknya
harus sesuai dengan model dan materi pembelajaran yang di terapkan. Oleh karena itu,
Media dan alat peraga hendaknya membantu siswa untuk belajar secara kongkret
(nyata), sehingga siswa bisa langsung praktek dalam penggunaan alat media tersebut, ini
akan lebih membuat belajar siswa lebih berkesan dan bermakna.

6
3. Sebelum pak sulton meminta komentar siswa setiap selesai materi yang telah di
sampaikan, seharusnya pak sulton memberikan penjelasan dan kesimpulan terlebih
dahulu supaya siswa lebih memahami pokok-pokok penting dari proses pembelajaran
matematika yang telah dilaksanakan. Baru setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya dan berkomentar tentang materi yang belum mereka pahami atau ketahui.
Berdasarkan hal itu siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam menyampaikan pendapatnya.
Tentu hal ini akan meningkatkan minat, semangat belajar siswa pada mata pelajaran
matematika.
4. Analisis Evaluasi pembelajaran matematika pak sulton sebaiknya jangan sampai 2 bulan,
karena hal ini akan menghabiskan waktu yang cukup lama dan akan berpengaruh
terhadap Tindakan atau solusi yang akan di ambil untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi pada siswa. Pak sulton bisa mengambil alternatif lainnya yang memungkin
masalah analisis nilai ulangan siswa bisa teratasi dengan dengan jangka waktu yang
singkat. Berkonsultasi dengan guru di sekolah yang sama juga merupakan hal yang baik
untuk mendapatkan solusi yang di harapkan. Selain itu, berkerjasama dengan orang yang
ahli di bidangnya akan lebih baik lagi dalam menyelesaikan masalah yang sedang di
hadapi.
5. Tidak hanya siswa yang harus selalu di motivasi, tapi guru juga perlu motivasi. Dengan
semangat dan motivasi yang kuat apapun masalah yang di hadapi akan terasa lebih
mudah untuk diselesaikan. Reward (Hadiah) untuk siswa, merupakan hal yang ampuh
untuk menarik minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Siswa juga akan
merasa tertantang untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang
dipelajarinya. Dengan demikian siswa kan lebih mudah untuk mencapai KKM atau
tujuan dari pembelajaran yang di inginkan. Hal ini akan membuat pak sulton merasa
bangga dan Bahagia karena siswanya bisa mendapatkan nilai yang diharapkannya.

7
BAB III

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan pembahasan yang sudah di paparkan maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada kegiatan awal siswa diberikan motivasi dan apresepsi sesuai dengan materi yang
akan di pelajari dengan tujuan membangkitkan minat dan semangat belajar siswa.
sehingga apa yang diajarkan oleh pak sulton mudah untuk dipahami oleh siswa.
2. Penggunaan media sebaiknya harus sesuai dengan model dan materi pembelajaran yang
di terapkan. Media dan alat peraga hendaknya membantu siswa untuk belajar secara
kongkret (nyata) yang bisa langsung dipraktekan dalam penggunaan alat media tersebut
sehingga membuat belajar siswa lebih berkesan dan bermakna.
3. Analisis Evaluasi pembelajaran matematika pak sulton sebaiknya jangan sampai 2 bulan,
karena hal ini akan menghabiskan waktu yang cukup lama dan akan berpengaruh
terhadap tindakan atau solusi yang akan di ambil untuk menyelesaikan masalah yang
terjadi pada siswa.
4. Perlu ada motivasi dari dua belah pihak baik guru maupun. Dengan semangat dan
motivasi yang kuat apapun masalah yang di hadapi akan terasa lebih mudah untuk
diselesaikan.
3.2 Saran
Adapun saran dari pembahasan kasus di atas adalah diharapkan dalam penyampaian
pembelajaran matematika guru mampu memberikan motivasi, penggunaaan model, pendekatan
dan metode yang tepat sehingga dapat mencapai hasil belajar siswa seperti yang diharapkan.

8
DAFTAR PUSTAKA
Nurhasanah Siti, 2019. “Perlunya Strategi atau Cara Agar Siswa Menyukai Matematika”.
https://www.kompasiana.com/syisyi/5acc54facf01b4257a158822/perlunya-strategi-atau-cara-agar-
siswa-menyukai-matematika. Diakses pada 19 oketober 2022.
Tyas Ni’mah Mulyaning, 2016. “ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR
MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN UNGARAN
BARAT KABUPATEN SEMARANG”. http://lib.unnes.ac.id/24893/1/1401412428.pdf. Diakses
pada 20 oktober 2022.


Utari Dian Rizky,2019. Analisis Kesulitan Belajar Matematika dalam Menyelesaikan Soal
Cerita”. https://www.smkn1perhentianraja.sch.id/read/10/cara-menulis-daftar-pustaka. Diakses
pada 19 oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai