2
3
4
Kulit, atau sistem integumen, adalah sistem organ yang
bisa dengan mudah dilakukan pemeriksaan. Kulit
memberikan perlindungan antara individu dengan
lingkungan eksternal, yaitu:
1. Kulit akan bereaksi terhadap perubahan lingkungan
eksternal.
2. Kulit juga mencerminkan adanya perubahan yang terjadi
dalam tubuh.
3. Pemeriksaan yang seksama pada kulit akan mendapatkan
informasi tentang status kesehatan umum klien. kulit juga
akan memberikan informasi spesifik yang dibutuhkan
untuk mengidentifikasi penyakit sistemik atau masalah
pada kulit.
5
anatomi
6
Kulit dan organ pendukung yaitu rambut, kuku, kelenjar
sebasea, ekrin dan apokrin; adalah organ tubuh
terbesar. Fungsi penting kulit adalah :
• menjaga kehilangan atau keseimbangan cairan dan
elektrolit
• melindungi tubuh dari agen luar penyebab injuri dan
infeksi yang masuk ke dalam tubuh
• menjaga regulasi temperatur dan tekanan darah
• organ perasa dari sentuhan, tekanan, suhu, dan nyeri
• memelihara integritas permukaan tubuh dengan
penggantian sel berkelanjutan dan meningkatkan
regenerasi untuk penyembuhan luka
• memelihara fungsi perlindungan kulit oleh ekrin dan
kelenjar sebasea untuk melindungi melindungi
mikroorganisme dan jamur
• membantu memproduksi vitamin D
• memperlambat reaksi hipersensitivitas substansi asing
7 • mengindikasikan emosi melalui perubahan kuli
8
9
10
11
pemeriksaan
• Anamnesa
Riwayat Kesehatan
• Pemeriksaan fisik
peralatan:
1. Penggaris/meteran untuk mengukur luas luka
2. flashlight/ lampu senter untuk menerangi luka
3. suryakanta/kaca pembesar untuk membantu
dalam pemeriksaan luka
4. sarung tangan disposibel untuk melindungi
pemeriksa ketika malakukan pemeriksaan luka
12
Inspeksi
1. warna kulit
2. vaskularisasi
3. keringat
4. edema
5. injuri
6. perlukaan/lesi pada kulit
13
PERUBAHAN WARNA
14
15
TYPE LESI PADA KULIT
PRIMER:
• MAKULA
• PAPULA
• NODULA
• VESIKULA
SEKUNDER:
16
(Bintik-bintik)
(kutil)
(Lepuh)
/ bisul
17
PALPASI
Catat :
1. perubahan dalam suhu/TEMPERATUR
2. Kelembaban. Kering pada dehidrasi,
myxedema, cronic nephritis
3. Tekstur. Mengacu pada Halus atau
kasar. Kasar dan kering pada hipotyroid.
Lembut dan halus pada hiperthyroid
4. Turgor. Mengacu pada elastisitas kulit.
5. Lesi. Distribusi, konfigurasi, tipe, warna
18
RAMBUT
• Inspeksi dan palpasi: catat distribusi, kualitas,
kuantitas
• Distribusi: normal : kulit kepala, muka bagian
bawah, hidung, leher, aksila, dada anterior,
punggung, bahu, lengan, kaki, gluteal, area
pubis, dan sekitar nipple.
• Kuantitas:
Hirsutisme: perningkatan pertumbuhan rambut.
Alopecia : rambut rontok, botak
19
• Kuantitas
– texture: kasar, halus, lurus, keriting, sangat
kusut, kuat, berkilauan, mudah rontok.
– Warna. Bervariasi mulai dari putih bercahaya
sampai hitam. Perubahan warna dipengaruhi
oleh usia, nutrisi, penyakit, dll
20
KUKU
INSPeksi dan PALPasi
• Bentuk. Anonyhia: tidak mempunyai kuku sama
sekali
• Kelengkungan. Normal: datar atau sedikit
lengkung. clubbing
• Adhesi. Normal: kuat tidak mudah dicabut.
• Permukaan kuku. Normal: lembut dan datar
• Warna. Normal: pink
• Ketebalan.
21
22
Examination step by step
Skin
• Melakukan inspeksi pada semua permukaan
tubuh
• Inspeksi tiap bagian tubuh, catat:
– Warna
– Kesimetrisan
– Keragaman
– Ketebalan
– Pigmentasi
– Lesi/luka
23
• Palpasi
– Kelembaban (kering, berkeringat, bersisik, berminyak)
– Temperatur
– Ketebalan
– Turgor
• Inspeksi dan palpasi lesi, catat:
– Ukuran
– Warna
– Tekstur permukaan (datar, menonjol, indurasi)
– Pola
– Lokasi dan distribusi
– eksudat
24
• Rambut
– Inspeksi
• Kuantitas
• Distribusi
• Pola kehilangan
• Warna
– Palpasi
• Tekstur
25
• Kuku
– Palpasi
– Inspeksi
• Texture
• Sudut
• Konsistensi
• Sekeliling
• Ketebalan
• Warna
• Kekuatan
• Punggung/permuka
an
• Kesimetrisan
• Kebersihan
26