Anda di halaman 1dari 30

PENGKAJIAN KULIT –

RAMBUT – KULIT KEPALA


Kulit, yang dikenal sebagai sistem integumentari,
adalah organ terbesar tubuh. Kuku dan rambut
lebih dianggap sebagai bagian tambahan dari
kulit daripada sebagai kesatuan anatomi yang
independen.
Kulit memberikan perlindungan antara individu
dengan lingkungan eksternal, yaitu:
1. Kulit akan bereaksi terhadap perubahan lingkungan
eksternal.
2. Kulit juga mencerminkan adanya perubahan yang terjadi
dalam tubuh.
3. Pemeriksaan yang seksama pada kulit akan mendapatkan
informasi tentang status kesehatan umum klien.  kulit
juga akan memberikan informasi spesifik yang
dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyakit sistemik
atau masalah pada kulit.
pemeriksaan
• Anamnesa
Riwayat Kesehatan
• Pemeriksaan fisik
peralatan:
1. Penggaris/meteran untuk mengukur luas luka
2. flashlight/ lampu senter untuk menerangi luka
3. suryakanta/kaca pembesar untuk membantu
dalam pemeriksaan luka
4. sarung tangan disposibel untuk melindungi
pemeriksa ketika malakukan pemeriksaan luka

3
Inspeksi

1. warna kulit
2. vaskularisasi
3. keringat
4. edema
5. injuri
6. perlukaan/lesi pada kulit

4
Perubahan – perubahan warna pada kulit
1. Coklat akibat Peningkatan melanin ; terpajan sinar UV , kehamilan,
penyakit Addison. Lokasi : Wajah, areola mamae, putting susu, lengan
tangan bawah.
2. Sianosis akibat Peningkatan deoksihemoglobin abnormal, hipoksi
Perifer,/ penurunana aliran darah ke kulit, penurunan oksihemoglobin.(
lingkungan yang dingin, PJK, peny. Paru, edema syndrome nefrotik,
syok ). Lokasi ; Punggung kuku, bibir, mulut, kulit untuk sisnosis sentral
yang kuat.
3. Pucat akibat Penurunan warna / melanin, anemia, albinisme, virtilligo,
edema, Lokasi :Kulit, konjungtiva, bibir, punggung kuku.
4. Merah akibat Peningkatan visibilitas oksihemoglobin krn dilatasi
p.darah superfisial, atau peningkatan aliran darah ke kulit, Demam,
ruam kulit, masukan alkohol, trauma langsung, inflamasi setempat.
5. Jaundise/ Kuning, ikterik, akibat Peningkatan penyimpanan
bilirubin dalam jaringan.( penyakit hepar, ginjal, pancreas, hemolisis sel
– sel darah Merah, peningkatan masukan karoten. Lokasi Sclera,
membran mukosa , kulit
6. Kehitaman/ kebiruan. Akibat Ekstravasasi darah ke jaringan
subcutan ( ekimosis ), ekimosis. Lokasi : Ekstremitas, kepala, area yang
mudah terluka atau trauma.
Lesi kulit dikategorikan sebagai satu dari tiga tipe dasar:
(i) primer,
(ii)sekunder, dan
(iii)lain-lain

Lesi primer dapat terbentuk dari


kulit yang sebelumnya normal, dan meliputi perubahan-perubahan
berbatas, datar, tidak dapat diraba terhadap warna kulit, seperti
makula dan bercak;
massa padat yang dapat diraba , menonjol, seperti papel/bintil,
plak, nodul, tumor, dan wheal/gelegata;
dan tonjolan dangkal berbatas pada kulit yang terbentuk oleh cairan
bebas dalam rongga di dalam lapisan kulit, seperti vesikel, bula,
dan pustula.
Lesi sekunder terbentuk dari perubahan-perubahan lesi primer, dan
meliputi lesi yang menyebabkan hilangnya permukaan kulit,
seperti ulser atau fisura, sebagaimana juga dengan lesi-lesi yang
melibatkan material muncul pada permukaan kulit, seperti
krusta atau kerak.
Lesi lain-lain meliputi likenifikasi, parut, atropi, ekskoriasi,
lubang, komedo, telangiekstasia, dan nevi.
Palpasi
Menggunakan ujung jari palpasi permukaan Kulit untuk
Merasakan kelembabanya.( lembab, kering, berminyak ).
Palpasi suhu kulit dengan bagian dorsal/ punggung tangan,
bandingkan bagian tubuh yang simetris.( hangat atau
dingin ).Bandingkan antara atas dan bawah.
Tekan ringan kulit untuk menentukan teksturnya ( halus atau
kasar ), kelembutan, ketegangan kedalaman lesi
permukaan. ( hasil normal pada anak – anak dan dewasa
adalah halus, lembut dan lentur ).
Kaji turgor dengan mencubit kulit pada punggung tangan dan
lengan bawah dan lepaskan.
Kaji mobilitas kulit ( menurun pada edema ).
Pengkajian pitting edema
Cara : tekan kulit area edema selama 5 detik danb lepaskan
ukur kedalaman dengan millimeter.
RAMBUT dan KULIT KEPALA
 Inspeksi dan palpasi: catat distribusi, tekstur, kekuatan,
kuantitas
 Distribusi: normal : kulit kepala, muka bagian bawah,
hidung, leher, aksila, dada anterior, punggung, bahu,
lengan, kaki, gluteal, area pubis, dan sekitar nipple.
 Kuantitas:
Hirsutisme: perningkatan pertumbuhan rambut.
Alopecia : rambut rontok, botak
 Kulit kepala
 Tengkorak
 Wajah
KUKU
1. Inspeksi : warna dasar kuku, bentuk kuku, tekstur dan keadaan jaringan
disekitar. sianosis akibat penurunan sirkulasi darah Perifer Transparan,
halus, dan cembung dengan kulit ari disekitarnya halus.
2. Bentuk Jari tabuh : perubahan sudut antara dasar kuku dengan kuku >
180 derajat, pelunakan pada dasar kuku dengan pendataran dan
pembesaran ujung jari. Akibat Kekurangan oksigen secara kronis, seperti
pada penyakit PJK, penyakit paru. Sudut antara punggung kuku dan kuku
< 160 derajat.
3. Garis beau’s :
Penekanan transfersal pada kuku yang menadakan gangguan sementara
pada pertumbuhan kuku. Akibat penyakit sistemik, infeksi berat, cidera
kuku.
4. Koiloncia: lengkungan cekung. Akibat defisiensi zat besi, sipilis,
penggunaan deterjen kuat.
5. Splinter haemoragic: garis Merah / Coklat pada lapisan kuku. Akibat
trauma minor, endokarditis, bakteri akut,trikionosis.
6. Paronikia Infeksi kulit pada dasar kuku, akibat infeksi local dan trauma.
7. Onikolisis : pelepasan lempeng kuku yang tidak terasa sakit dari bantalan
kuku dimulai dari distal. Akibat trauma , infeksi / peradangan local,
8. Kuku tery’s : keputihan dengan pita distal kemerahan atau Coklat
Penuaan dan penyakit kronis .
9. Leukonisia : bercak putih yang disebabkan oleh trauma tumbuh keluar
bersamaan dengan pertumbuhan kuku.
10. Pitting kuku: cekungan kecil pada lempeng 2x kuku Psoriasis dan infeksi-
infeksi lain.
Examination step by step

Skin
• Melakukan inspeksi pada semua permukaan tubuh
• Inspeksi tiap bagian tubuh, catat:
– Warna
– Kesimetrisan
– Keragaman
– Ketebalan
– Pigmentasi
– Lesi/luka

11
• Palpasi
– Kelembaban (kering, berkeringat, bersisik, berminyak)
– Temperatur
– Ketebalan
– Turgor
• Inspeksi dan palpasi lesi, catat:
– Ukuran
– Warna
– Tekstur permukaan (datar, menonjol, indurasi)
– Pola
– Lokasi dan distribusi
– eksudat

12
Rambut
Inspeksi
Kuantitas
Distribusi
Pola kehilangan
Warna
Palpasi
Tekstur
• Kuku
– Inspeksi – Palpasi
• Sudut • Texture
• Sekeliling • Konsistensi
• Warna • Ketebalan
• Punggung/permukaa
• Kekuatan
n
• Kesimetrisan
• Kebersihan

14
Istilah‐istilah yang Menggambarkan Lesi Kulit

Lesi‐lesi Primer
Makula Suatu lesi datar, rata kulit dengan warna yang berbeda dari jaringan di sekeliling .

Bercak Suatu makula yang menunjukkan beberapa sisik atau kerutan halus.

Papel/bintil Suatu lesi padat, menonjol, dengan diameter kurang dari 0,5 cm.
Plak Lesi dengan diameter lebih dari 0,5 cm tetapi dengan kedalaman yang marjinal.

Likenifikasi Penebalan kulit yang dapat dilihat sebagaimana juga dapat diraba dan
yang memiliki tandatanda kulit yang mengerut.

Nodul Lesi lebih besar dari 0,5 cm baik lebar dan kedalamannya; seringkali lebih dalam dan
keras daripada papel.
Wheal
Papel atau plak yang bersifat sementara oleh karena edema, yang hampir selalu
menyebabkan pruritis. Juga dikenal sebagai gelegata atau urtikaria.

Cyst/Kista Nodul yang mengandung cairan atau semisolid yang dapat diekspresikan.

Vesikel Lepuhan berdiameter kurang dari 0,5 cm berisi cairan bening.


Bula Lepuhan berdiameter lebih dari 0,5 cm berisi cairan bening.

Pustula Vesikel yang dipenuhi dengan cairan purulent (nanah).

Lesi‐lesi Sekunder
Kerak (koreng) Eksudat dari lesi yang telah mengering pada kulit.
Sisik Agregasi/kesatuan dari sel hiperkeratotik stratum korneum yang lepas. Normalnya kering
dan tampak berwarna putih.

Fissure/Retakan
Celah tipis pada epidermis yang dapat meluas ke dermis.

Erosi Lebih lebar dari retakan tetapi terbatas pada epidermis.


Ulcer/Ulkus Destruksi epidermis (dengan atau tanpa cedera dermal) yang menampakkan dermis.
Gejala Dermatitis Kontak 
Tipe Iritan  Tipe Alergik 
Tanda‐tanda  Tanda‐tanda 
Eritema dengan kulit kusam   Eritema Bintik hitam 
Vesikel  Papel Bintik putih (bintil) 
Kerak  Vesikel Papel 
Sisik  Erosi Pustula 
Gejala‐gejala  Kerak Nodul 
Pruritis   Sisik Kista 
Gejala‐gejala 
Pruritis 
Tanda dan Gejala‐gejala Jerawat 
Tanda‐tanda 
Komedo terbuka (bintik hitam) 
Komedo tertutup (bintik putih) 
Papel 
Pustula 
Nodul 
Gejala‐gejala 
Tidak ada 
Tanda dan Gejala‐gejala Dermatitis Atopik (Eksema) 
Pruritus, bersama‐sama dengan: 
Hay fever 
Asma 
Rhinitis alergi 
Noktah‐noktah eritematus, plak, atau papel 
Likenifikasi (diakibatkan garukan kronis) 
Tanda dan Gejala‐gejala Candidiasis Kutan 
Tanda‐tanda 
Eritema 
Papel 
Pustula 
Pustula satelit 
Erosi disebabkan oleh maserasi kulit 
Retakan 
Kulit kering dengan sisik (beberapa kasus) 
Gejala‐gejala 
Gatal 
Sensasi terbakar 
Tanda dan Gejala‐gejala Dermatofitosis Umum 
TINEA PEDIS   TINEA CORPORIS 
Tanda‐tanda   Tanda‐tanda 
Eritema  Erosi  Eritema 
Maserasi Vesikel  Sisik 
Sisik Pustula  Plak, sirkuler dan terhiperpigmentasi 
Gejala‐gejala  (merah hingga coklat) 
Pruritus  Vesikel (ada atau absen, pada pinggir
TINEA CRURIS  an) 
Tanda‐tanda  Pustula (ada atau absen, pada pinggir
Cenderung bilateral  an) 
Sisik  Gejala‐gejala 
Pruritus 
Plak, terhiperpigmentasi(merah hin
gga coklat) 
Papel (pada pinggiran) 
Pustula (pada pinggiran) 
Gejala‐gejala 
Pruritus (ada atau absen) 
Tanda dan Gejala‐gejala Fotosensitivitas 
FOTOALERGI  FOTOTOKSISITAS 
Tanda‐tanda  Tanda‐tanda 
Edema  Edema 
Eritema  Eritema 
Serupa eksema, kering, kulit Vesikel 
 berkerak  Pigmentasi gelap merah kec
Sisik  oklatan (luka bakar gawat
Likenifikasi dengan goresan  ) 
yang berkelanjutan  Sisik 
Gejala‐gejala  Likenifikasi dengan goresan 
Gatal  yang berkelanjutan 
Gejala‐gejala 
Gatal 
Tanda dan gejala urtikaria, angioedema, dan anafilaksis akibat obat 

Tanda‐tanda  
Kesulitan bernapas  
Muka memerah 
Hipotensi  
Edema laringeal 
Wheal berukuran besar 
Gejala‐gejala 
Nyeri abdominal 
Sensasi terbakar, terutama pada telapak tangan dan kaki 
Pusing 
Kelelahan 
Sakit kepala 
Mual dan muntah 
Pruritus/gatal 
Tanda dan gejala‐gejala sindrom stevens‐
johnson dan nekrolisis epidermal toksik 

Tanda‐tanda  Gejala‐gejala 
Eritema  Prodroma 
Makula  Pruritus konjungtival 
Papula  Demam 
Vesikel  Malaise 
Kerutan pada kulit  Kulit sensitif dan nyeri 
Penglepasan area epidermis yang  Nyeri sendi 
besar (lebih besar pada nekrolis Nyeri dari lesi membran mukosa 
is epidermal toksik daripada da
lam sindrom Stevens‐Johnson) 
Lesi membran mukosa 
Hiperemia okuler 
Gagal ginjal 
Tanda dan gejala‐gejala dari folikulitis infeksius (bakterial) 

Tanda‐tanda 
Terjadi di sekitar folikel rambut 
Eritema 
Papel 
Pustula (“whiteheads”) 
Kerak 
Gejala‐gejala 
Gatal 
Sensitif terhadap palpasi 
Tanda dan gejala‐gejala folikulitis infeksius (fungal) 
TINEA CAPITIS  TINEA BARBAE 
Tanda‐tanda  Tanda‐tanda  
Terjadi di sekitar folikel rambut  Terjadi di sekitar folikel Kerak  
Inflamasi (ada atau absen) 
rambut Kerontokan rambut 
Alopesia 
Eritema Area berpetak, berwarna mer
Plak 
ah dengan sisik 
Pustula 
Inflamasi Pustula 
Kerontokan rambut  
Papel 
Kerontokan rambut dengan petak bulat, b
erwarna abu‐abu (tipe petak abu‐abu)  Gejala‐gejala 
Kerontokan rambut dengan titik hitam di  Tidak ada 
mana batang rambut yang rusak pada 
garis 
kulit (tipe titik hitam) 
Gejala‐gejala 
Nyeri 
Sensitif 

Anda mungkin juga menyukai