& Blok 7
Varicella Diskel 4
1
Bentuk
• Reguler/teratur
• Irreguler/tidak teratur
Ukuran
Batas/Tepi Lesi
- Tegas
- Tidak berbatas Tegas
Efloresensi
Efloresensi primer : ruam kulit yang pertamakali timbul, terdiri dari
1. Makula : Kelainan kulit tidak menimbul, berupa perubahan warna se-mata2.
Merah : makula eritema
Hitam : makula hiperpigmentasi
Putih : makula hipopigmentasi
Vitiligo : makula depigmentasi
Purpura: pecahnya kapiler dibawah kulit
2. Krusta : Kelainan kulit yang menimbul berupa cairan jaringan yang mengering di atas
permukaan kulit, macam-macam :
• krusta serosa (serum yang mengering)
• krusta sanguinolenta (darah yang mengering)
• krusta pustulosa (pus yang mengering)
Efloresensi
Efloresensi sekunder : ruam kulit yang timbul kemudian, terdiri dari :
3. Erosi : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya
jaringan kulit tidak melebihi stratum basale dan tampak cairan serum
4. Ekskoriasi : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya
jaringan kulit melebihi/di bawah stratum basale dan tampak cairan darah
5. Ulkus : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat hilangnya
jaringan kulit melebihi ekskoriasi(lebih dalam), ditandai dengan adanya
dasar, dinding dan atap. Bila sembuh meninggalkan sikatrik.
6. Fisura : Kelainan kulit yang melekuk berupa hilangnya kontinuitas jaringan kulit dari
epidermis sampai dermis berbentuk celah-celah linear
Efloresensi
Efloresensi sekunder : ruam kulit yang timbul kemudian, terdiri dari :
7. Sikatrik : Kelainan kulit berupa jaringan parut, terjadi sesudah trauma/penyakit macam-
macam:
• sikatrik atrofikan (melekuk)
• sikatrik eutrofikan (rata)
• sikatrik hipertrofikan/keloid (menimbul)
8. Kista : Kelainan kulit berupa terbentuknya kantung yang berdinding, dapat berasal
dari kelenjar, saluran kelenjar, pembuluh darah/limfe atau lapisan epidermis,
berisi cairan, sel atau sisa jaringan
9. Likenifikasi : Kelainan kulit berupa penebalan kulit yang ditandai dengan relief kulit yang
jelas, akibat garukan/gosokan yang berulang
Efloresensi
Efloresensi sekunder : ruam kulit yang timbul kemudian, terdiri dari :
10. Tumor : Kelainan kulit berupa benjolan/massa karena adanya pertumbuhan jaringan,
baik sel2 inflamasi atau sel2 non inflamasi, jinak atau ganas dengan ukuran
bervariasi
11. Abses : Kelainan kulit berupa kumpulan pus dalam jaringan, mengenai kutis sampai
subkutis, batas antara ruangan pus dengan jaringan sekitar tidak
jelas.Biasanya terbentuk dari infiltrat radang, sel dan jaringan hancur
membentuk pus
Efloresensi
Efloresensi Khusus :
1. Komedo : Kelainan kulit berupa sumbatan sebum dan keratin pada orifisium
pilosebasea. Pada penyakit akne vulgaris. Macam-macam:
• komedo tertutup (“white comedo”)
• komedo terbuka (“black comedo”)
2. Milia : Kelainan kulit berupa kista kecil berwarna putih yang berisi keratin.
Mirip “white comedo”
3. Kanalikuli : Kelainan kulit berupa terowongan, tempat hidup parasit. Pada penyakit
skabies dan kutaneus larva migrans
4. Telangiektasi : Kelainan kulit berupa pelebaran kapiler di bawah kulit yang menetap.
Berupa garis2 halus berwarna merah terang
2
Epidermi
s
Kutis
Lapisan Dermis
Subkutis
Anatomi Kulit
Epidermis Dermis
• Stratum korneum • Pars papilare
• Stratum lusidum • Pars retikulare
• Stratum granulosum
• Stratum spinosum
• Stratum basalis
Anatomi Kulit
Adneksa Kulit
• Unit kelenjar keringat: Kelenjar ekrin dan apokrin
• Kelenjar minyak
• Kuku
• Rambut
Histologi Kulit
Kulit adalah organ terbesar/terlebar di tubuh,
kira-kira 16% berat tubuh. Terdiri dari 3 lapisan,
yaitu :
1. Epidermis: suatu lapisan yang Avaskular
dan terkeratinisasi
2. Dermis: lapisan yang mempunyai pembuluh
darah, saraf perifer, folikel rambut,
pembuluh limfe serta otot arector pili
3. Hypodermis/subkutan: lapisan yang terdiri
dari sel-sel adiposa, pembuluh darah,
pembuluh limfe, saraf dan kelenjar keringat.
Stratum Spinosum
Lapisan epidermis paling tebal, terdiri atas sel-sel kuboid atau agak gepeng. Sel-sel ini aktif mensintesis filament
keratin. Letaknya di atas lapisan basal. Dihubungkan dengan desmosome yang memberi kekuatan untuk menahan
trauma fisis. Di sini terdapat Langerhans cell / sel dendritic sebagai sel penyaji antigen, perannya dalam respon imun.
Stratum Granulosum
Terdiri dari 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang mengalami diferensiasi terminal. Sitoplasmanya berisikan
granul yang jika dipulas tampak basofilik. Granul tersebut berisikan keratohyalin. Stratum granulosum
akan menghasilkan lipid sebagai sawar/proteksi kulit.
Stratum Lucidum
Hanya ditemukan pada kulit tebal, sel terdiri dari sel gepeng eusinofilik. Sitoplasma sangat padat oleh
keratin dan inti sel telah apoptosis.
Stratum Korneum
Terdiri atas keratinosit mature. Terdiri dari lapisan cornified polyhedral cell yang saling
overlapping/menumpuk sehingga tidak terdapat nuclei.
Dermis dan Subkutan
Dermis: lapisan di bawah epidermis yang disambungkan oleh epidermal junction yang terdiri dari basal
membrane; epidermal ridge; dermal papilla. Sel-sel dermis terdiri dari sel fibroblast, makrofag dan limfosit
.
1. Papillary region: Di superfisial, terdiri atas jaringan ikat longgar dengan kolagen tipe 7. Terdapat
dermal papillae berhubungan dgn epidermis membentuk epidermal ridges, bermanifestasi sebagai
fingerprints. Di bagian bawahnya ada lengkung kapiler dan Meissner corpuscles yang sensitive
terhadap sentuhan dan free nerve endings.
2. Reticular region: Terdiri dari jaringan ikat padat, terdiri dari kolagen tipe 1 serta serat elastin. Diantara
kolagen dan elastin terdapat proteoglikan. Susunannya seperti jaring, memungkinkan elastisitas
(kemampuan kembali ke bentuk semula setelah diregangkan) dan ekstensibilitas (bisa meregang). Ada
struktur folikel rambut, kelenjar sebasa dan keringat, erector pili muscle, reseptor saraf.
Hypodermis/Subkutan: Suatu jaringan ikat longgar yang terdiri dari sel-sel adiposa yang mengandung
simpanan lipid
Fisiologi Kulit
Fungsi kulit secara umum: • Persepsi: terdapat ujung saraf sensorik:
• Proteksi untuk jaringan dan organ yang • Badan ruffini: panas
terletak dibawahnya • Krause: dingin
• Ekskresi NaCl, air, dan sampah organik oleh • Ranvier: rabaan
kelenjar kulit • Paccini: tekanan
• Mempertahankan suhu tubuh normal: • Timbunan lemak (jaringan adiposa pada
radiasi, konduksi, konveksi, evaporasi subkutis)
• Sintesis vitamin D • Deteksi stimulus:
• Tekanan
• Nyeri
• Temperatur
MIKROBIOLOGI
Morfologi:
• Ukuran 150-200nm
• Kapsid ikosahedral
• Glikoprotein sebagai viral attachment, fusi, dan
lolos dari sistem imun
Klasifikasi:
• Famili: herpesviridae
• Sub famili: Alphaherpesvirinae
• Genus: Varicella
• Spesies: Varicella Zoster Virus
5
Jelaskan apa saja komplikasi yang mungkin terjadi pada kedua kasus!
Komplikasi Herpes Zoster
Komplikasi Varicella
• Infeksi sekunder
• Pneumonia
• Ensefalitis
• Komplikasi hemoragik
7
Rumuskanlah bagaimana tatalaksana non farmakologi dan farmakologi
yang pada kasus, serta tuliskan resepnya! Bagaimana mekanisme obat
yang anda berikan?
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
• Istirahat
• Isolasi untuk mencegah penularan
• Tidak menggaruk agar vesikel tidak pecah
• Mandi atau di seka
Pasien 1
1. Antivirus Acyclovir Resep
• Dosis: dewasa 5x800mg/hari selama 7
hari, R/ Acyclovir tab 400mg No.LXX
S 5 dd tab II
• Cara kerja: menghambat sintesis asam
nukleat saat replikasi virus
R/ Asam mefenamat tab 500 mg No. XV
2. Analgetik asam mefenamat S 3 dd tab I pc
Cara kerja: memblok setiap reseptor nyeri
R/ Vitamin B1 tab 100mg No. XV
3. Neurotropik: vitamin B1
S 3 dd tab I
4. Ramsay hunt syndrome: Prednison
1mg/kgbb/hari tappering off R/Prednison tab 5mg No. L
S 2 dd tab V
Pasien 2
1. Antivirus Acyclovir Resep
• Anak 20mg/kgbb 4-5x sehari selama 7 hari R/ Acyclovir tab 400mg No.XLII
• Cara kerja: menghambat sintesis asam nukleat S 4 dd tab 1 ½
saat replikasi virus
R/ Paracetamol syr 250mg/5ml fl No.I
2. Antipiretik: paracetamol
S 3 dd th 1 ½
Cara kerja: memblok setiap reseptor
nyerimenghambat enzim siklooksigenase sehingga R/ CTM tab 4 mg No. V
PG tidak terbentuk S 1 dd tab ½ prn
Dosis: 10-15mg/kgbb/hari
R/ Asam salisilat 2%
3. Anti histamin: CTM
Talcum venetum 100
4. Terapi lokal: diberi bedak agar vesikel tidak mudah
Ad menthol
pecah
Mf. la talk 200mg
S 3 dd ue
8