Teaching
Preseptor:
Oleh:
12100119207
• Identitas Pasien
• Nama : Ny. H
• Usia : 40 Tahun
• Jenis Kelamin: Perempuan
• Alamat : Baleendah
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Tanggal Pemeriksaan: 05 Januari 2021
Keluhan Utama
– Pasien mengeluhkan nyeri pada pada mata kanan sejak 4 bulan yang lalu nyeri dirasakan muncul
bertahap, keluhan terjadi terus menerus. Terkadang nyeri dirasakan di kedua mata. Pasien juga
mengeluhkan buram dikedua mata. Pasien mengeluhkan pandangan seperti ada benang kusut
pada mata kanannya dan disertai adanya sakit kepala.
– Pasien menyangkal adanya mata berair, kering, mata perih, mudah tersandung saat berjalan,
melihat seperti di terowongan, melihat halo pelangi, kilatan cahaya, mual, dan muntah, merasa
silau, pandangan berkabut/berasap. Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus.
– Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit darah tinggi, penyakit jantung, tumor, dan
pengunanaan konsumsi obat steroid dan jamu. Riwayat trauma, masuk benda asing pada mata
disangkal pasien. Riwayat sebelumnya pernah di diagnosis perdarahan retina pada bulan agustus
2020 di BEC. Diberikan pengobatan obat tetes mata dan sembuh namun timbul gejala nyeri.
Kemudian di rujuk ke RS Muhammadiyah Bandung.
– Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit kencing manis, dan pasien menyangkal pernah
mengalami trauma
Riwayat pengobatan
Pasien pernah didiagnosis perdarahan retina dan diberikan pengobatan.
Pasien tidak mengonsumsi obat obatan lain,selain yang dianjurkan oleh dokter.
Pasien tidak memiliki alergi obat.
– Riwayat KeluargaKeluarga pasien tidak ada yang mengeluhkan hal yang sama
(mata nyeri).
Pemeriksaan Fisik
OD OS
Visus 2/60 PH tetap 6/40 PH 6/30
Muscle balance
Hirschberg Orthotropia
Cover un-cover Orthoforia Orthoforia
Pergerakan bola mata
Duksi Baik ke semua arah Baik ke semua arah
Versi Baik ke semua arah Baik ke semua arah
OD OS
– Pasien mengeluhkan nyeri pada pada mata kanan sejak 4 bulan yang lalu nyeri
dirasakan muncul bertahap, keluhan terjadi terus menerus. Terkadang nyeri
dirasakan di kedua mata. Pasien juga mengeluhkan buram dikedua mata. Pasien
mengeluhkan pandangan seperti ada benang kusut pada mata kanannya dan
disertai adanya sakit kepala. Pasien memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus.
Riwayat sebelumnya pernah di diagnosis perdarahan retina pada bulan agustus
2020 di BEC. Diberikan pengobatan obat tetes mata dan sembuh namun timbul
gejala nyeri. Kemudian di rujuk ke RS Muhammadiyah Bandung
Diagnosis Banding
– Rencana Terapi
Tujuan untuk menurunkan TIO. Target penurunan 30-50% dari TIO awal.
1. Terapi Umum
– edukasi kepada pasien mengenai penyakitnya
– edukasi kepada pasien untuk rutin control & minum obat dari dokter penyakit dalam
mengenai hipertensi dan diabetes mellitus nya
– dianjurkan untuk menggunakan kaca mata rutin
– Pasien tidak putus berobat/control 1x/bulan TIO < 21 mmHg dengan pengobatan
Terapi
– 2. Terapi Medikamentosa
– Bila Tekanan 21mmHg, kelainan lapang pandang, dan papil berikan pilokarpin
2% 3 kali sehari control tidak terdapat perbaikan ditambah timolol 0,25%
, atau asetazolamid 2 kali 250 mg. Obat ini diberi dalam bentuk kombinasi untuk
mendapat hasil yang efektif
AH enter Schlemm's
Aliran Aqueous AH enter
canal
Humor suprachoroidal space
Trabecular Uveoscleral
Route Route
Tekanan Intraocular
– Berdasarkan etiologi
A. Glaukoma primer
1. Glaukoma sudut terbuka
2. Glaukoma sudut tertutup
B. Glaukoma kongenital
C. Glaukoma sekunder
D. Glaukoma Absolut
Klasifikasi glaukoma
– Definisi
– Glaukoma kongenital adalah sekelompok gangguan dimana terjadi tekanan
intraokular yang tinggi karena kelainan perkembangan sudut bilik anterior yang
menghalangi drainase aqueous humor.
– Jenis
1. Glaukoma kongenital/perkembangan primer.
2. Glaukoma perkembangan dengan kaitan anomali okular.
Glaukoma perkembangan dengan kelainan
okular terkait.
Berbagai macam anomali sistemik dan / atau mata memiliki peningkatan TIO yang terkait, biasanya karena cacat
perkembangan sudut bilik anterior. Beberapa asosiasi tersebut adalah sebagai berikut:
– Glaukoma yang berhubungan dengan disgenesis iridokornea. Ini termasuk: embriotokson posterior yang
ditandai dengan cincin Schwalbe yang menonjol (anomali Axenfeld), anomali Rieger, sindrom Rieger, anomali
– Glaukoma yang terkait dengan sindrom ectopia lentis, yang meliputi sindrom Marfan, sindrom Weil
– Glaukoma yang terkait dengan fakomatosis terlihat pada sindrom Sturge Weber (50% kasus) dan
– Terapi Pembedahan
Perawatan bedah POAG terutama terdiri dari operasi filtrasi (penyaringan) yang menyediakan
saluran baru untuk aliran keluar cairan aqueous dan berhasil mengendalikan TIO (di bawah 21
mm Hg). Trabeculectomy adalah operasi filtrasi yang paling sering dilakukan saat ini.
Terimakasih