+ Blok 7
Fraktur Terbuka Diskel 5
1
Buatlah diagnosis banding serta tegakkan diagnosis kerja berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang dengan menyusun resume kasus
(case overview). Buatlah interpretasi foto cruris yang diberikan pada kasus dan buat
kerangka konsep.
Case Overview
SKENARIO KETERANGAN
Seorang pasien laki-laki berusia 36 tahun Insidensi: ♂ >♀
Untuk tatalaksana di FKTP
Datang diantar keluarga ke IGD puskesmas DTP, dengan
Ku: Luka pada tungkai bawah sebelah kanan dan mengeluarkan
nanah sejak 1 bulan yang lalu Menunjukkan adanya infeksi
Nanah Disebabkan karena infeksi oleh bakteri piogenik
(Paling sering: Staphylococcus aureus)
1 bulan yang lalu Kronik
Pemeriksaan Mikrobiologi dari apus dasar luka yang bernanah Suspek bakteri Staphylococcus sp. atau Streptococcus sp.
dengan pewarnaan Gram didapatkan bakteri kokus Gram
positif (+)
Case Overview
SKENARIO KETERANGAN
Diagnosis Kerja:
Osteomyelitis Kronis a/r Cruris Dextra 1/3 Medial
2
Bagaimana definisi dan klasifikasi diagnosis pada kasus? (kasus saat ini
dan kasus pada 7 bulan yang lalu)
Osteomyelitis
Definisi
• Istilah osteomyelitis berasal dari kata osteo yang berarti tulang dan myelo yang berarti
jaringan myeloid sumsum tulang.
• Osteomyelitis merupakan infeksi yang bersifat progresif yang menyebabkan
peradangan, kerusakan, nekrosis, dan neoformasi dari tulang, dapat menjadi kronik dan
persisten. Berbagai bagian dapat terlibat seperti sumsum tulang, kortek, periosteum,
maupun jaringan lunak.
• Dapat timbul akut atau kronik. Bentuk akut dicirikan dengan adanya awitan demam
sistemik maupun manifestasi lokal yang berjalan dengan cepat. Bentuk kronik adalah
akibat dari osteomyelitis akut yang tidak ditangani dengan baik. Sebagian besar
osteomyelitis kronik dihubungan dengan trauma yang berat dan pembedahan.
Klasifikasi
Berdasrkan temuan histopatologinya:
• Osteomyelitis Akut: Terjadi dalam waktu 2 minggu dan paling sering terjadi pada usia anak-anak
daripada usia dewasa dan biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi dalam darah (osteomyelitis
hematogen). Manifestasi yang paling sering terjadi yaitu panas, nyeri tulang, serta terasa kaku.
• Osteomyelitis Sub Akut: Disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan pada umumnya berlokasi pada
bagian distal femur dan proksimal tibia, terjadi dalam waktu 1-2 bulan dan bisa menyerang usia
dewasa dan usia anak-anak. Manifestasinya lebih ringan dari osteomyelitis akut karena organisme
penebabkan kurang purulent dan penderitanya lebih resisten.
• Osteomyelitis Kronis: Lanjutan dari Osteomyelitis Sub Akut yang tidak terdiagnosis atau tidak
diobati dengan baik dan dapat terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah operasi pada tulang,
disebabkan oleh Staphyloccus aureus (75%), atau E.Colli, Proteus atau Pseudomonas, biasanya
terjadi karena adanya luka atau trauma (Osteomyelitis Kontangiosa) dan biasanya terjadi lebih dari 1
bulan dan bisa menyerang usia anak, dewasa, hingga lansia. Manifestasi yang paling sering terjadi
yaitu terasa nyeri, inflamasi, bengkak, kemerahan, dan pus.
Klasifikasi
Berdasrkan pathogenesis Osteomyelitis Kronis :
• Hematogen Osteomyelitis: Osteomyelitis yang disebabkan oleh bakteri yang berada di
dalam darah. Pada orang dewasa merupakan infeksi sekunder karena bakteri yang
berada di dalam darah masuk melalui bagian distal dari tulang dan sumsum. Infeksi
dapat terjadi juga karena reaktivasi dari suatu fokus dari hematogen osteomyelitis yang
terjadi pada masa bayi dan anak. Sebagian besar yang terlibat adalah bagian distal dari
tulang.
• Contigous Osteomyelitis: Berasal dari jaringan lunak sekitar tulang, bisa berupa
infeksi akut maupun kronik, dimana mikroorganisme masuk pada saat terjadi trauma
secara langsung. Dapat terjadi juga infeksi nosocomial sebelum maupun saat operasi.
Pada dewasa muda infeksi ini biasanya berasal dari trauma dan pembedahan, sedangkan
pada lansia merupakan proses sekunder dari pembedahan dan ulcus decubitus.
Klasifikasi
Berdasrkan Cierny and Mader:
Etiologi
• Bakter Gram Positif
1. Staphylococcus
Staphylococcus aureus (Etiologi Tersering)
2. Streptococcus
3. Pneumococcus
• Bakteri Gram Negatif
1. Pseudomonas aeruginosa
2. Kingella kingae (Osteomielitis pada bayi dan anak)
3.Bacteroides sp. (Osteomielitis tulang kaki terkait diabetes dan ulkus kaki)
Fraktur Terbuka
Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas
dari tulang, sering diikuti oleh kerusakan
jaringan lunak dengan berbagai macam
derajat, mengenai pembuluh darah, otot,
dan persarafan.
Klasifikasi
• Berdasarkan tempat: Fraktur femur, humerus, tibia, clavicula, ulna, radius, cruris, dll
Permeabilita
Aktivasi Tekanan Kerusakan
s Pemb
Sel Darah Kapiler jar, otot, kulit, Deformitas KREPITAS
Radang meningkat pemb. darah
meningkat I
Traktus
Thalamus Spinothala Perdaraha
EDEMA
mikus n
Korteks
Serebri NYERI SYOK
Patogenesis Osteomielitis
Trauma
Fraktur Terbuka
Respon
Respon Imun
Inflamasi
Patofisiologis Osteomielitis
Respon Respon
Imun Inflamasi
Sitokinin Vasodilatasi
Intraoseus Tulang
Meningkat Permeabilitas
Merangsang
Neutrofil Kapiler Meningkat
Nekrosis
Tulang Edema
Di Fagosit
Bakteri
Menyebar Sequester Menekan ujung
Pus
saraf bebas
Keluar ke Terperangkap
Involucrum
Sendi Nyeri
Keluar
Sepsis membuat Rapuh
sinus
Fraktur Patologis
Fistula
4
Bagaimana anatomi dan histologi tulang panjang (kompakta) normal di regio cruris
dihubungkan dengan penyembuhan tulang (bone healing) sesuai kasus tersebut?
Anatomi Tulang Panjang
Tulang Panjang terdiri atas:
• Epifisis Terdiri atas tulang spons
yang ditutupi oleh selapis tipis
tulang kompak
• Diafisis Hampir seluruhnya
terdiri dari tulang kompak dengan
sedikit kandungan tulang spons
pada permukaan yang mengelilingi
bone marrow cavity
Histologi Jaringan Tulang
• Jaringan tulang terdiri dari matriks tulang dan sel-sel tulang.
• Sel-sel tulang: Osteoblast, Osteosit, Osteoklas, Osteoprogrenitor
• Matriks tulang: Inorganic (Calcium hydroxyapatite paling banyak) dan organic (serat
kolagen tipe 1 paling banyak)
• Periosteum membran berlapis ganda yang melapisi permukaan eksternal seluruh tulang
(kecuali permukaan sendi epifisis) terdiri dari lapisan fibrosa dan lapisan osteogenik
• Endosteum lapisan yg mengelilingi marrow cavity
(Periosteum dan endosteum untuk nutrisi pemasukan osteoblast baru untuk remodelling tulang)
Histologi Tulang
• Osteosit, sel yang terdapat dalam rongga-rongga
(lakuna) di antara lapisan (lamela) matriks tulang.
Osteosit tidak lagi mensekresi matriks.
• Osteoprogenitor, terletak di periosteum,
endosteum, osteon, dan volkmann’s kanal
• Osteoblas, yang menyintesis unsur organik matriks
seperti kolagen tipe I, proteoglikan dan glikoprotein
termasuk osteonektin. Terletak di periosteum dan
endosteum.
• Osteoklas, yang merupakan sel raksasa
multinukleus yang terlibat dalam resorpsi dan
remodeling jaringan tulang. Huge cell turunan 50
monosit. Terletak di endosteum.
Histologi Tulang
• Area padat tanpa rongga Compact bone
• Area dengan banyak rongga yang berhubungan
Cancelous (spongy) bone
• Woven bone Jaringan tulang primer yang tampak pada
perkembangan embrio dan pada perbaikan fraktur.
• Lamellar bone Biasa dijumpai pada orang dewasa
• Ciri: lapisan matriks berkapur disebut lamela, Setiap
kompleks lamela tulang konsentrik yang mengelilingi
suatu kanal kecil yang mengandung pembuluh darah,
saraf, dan jaringan ikat longgar, disebut osteon (sistem
Havers). Osteon terdiri atas kanal sentral yang dikelilingi
±5-20 lamela konsentris. Kanal sentral satu dan lainnya
dihubungkan dengan volkman kanal.
Bone Healing
Penyembuhan Fraktur
Penyembuhan Fraktur
5
Lalu diperiksa secara menyeluruh karena hampir 40% fraktur terbuka disertai
dengan trauma lainnya saat sampai ke RS
Penatalaksanaan
Sesudah penanganan resusitasi &
pasien dalam keadaan stabil
1. Pemasangan infuse RL
Terapi cairan 1500cc/24 jam
(sesuai kebutuhan dari derajat
perdarahannya)
Penatalaksanaan
2. Antibiotik
Diberikan antibiotik spectrum yang luas secara intravena.
Cephalosporin generasi tiga : seftriakson (paling banyak)
2 x 1 gr iv
Aminoglikosida: Gentamisin
5-7,5 mg/Kg BB dibagi dalam dua dosis.
Lama pemberian 3-5 hari.
3. Analgetik
Tramadol : 2 x 50 mg iv
4. Rujuk
Penatalaksaan (Pada Pasien)
Umum :
1. Menjaga hygiene
2. Mengikuti prosedur pengobatan dengan baik dan benar.
3. OREF (Open Reduction with External Fixation)
Penatalaksaan (Pada Pasien)
Khusus: Dr.xxy
SIP 12345678
Cimahi
Late complication
• Malunion
• Delayed union
• Non union
• Joint stiffness
Epidemiologi
Fraktur Terbuka
- Perbandingan insidensi fraktur antara laki – laki dan wanita adalah 4 : 1
- Kelompok usia mayoritas 20 atau 30 tahun (mobilitas dan aktivitas fisik tergolong tinggi)
Osteomyelitis
- Prevalensi osteomielitis lebih tinggi pada negara berkembang
- Angka kematian akibat osteomielitis rendah, biasanya disebabkan sepsis atau kondisi medis serius yang
menyertai.
- Agen penyebab :
1. Staphylococcus aureus (60 – 70% kasus)
2. Streptococcus (10% kasus)
3. Pseudosomonas aeruginosa (20 – 30% kasus)
4. Kingella kingae (agen umum penyebab Osteomielitis pada bayi dan anak)
Prognosis
Fraktur Terbuka
• Quo ad functionam : Dubia ad bonam (tergantung kecepatan dan ketepatan
tindakan yang dilakukan)
Osteomielitis
• Quo ad vitam :
- Ad bonam
- Ad malam jika ada sepsis
• Quo ad functionam :
- Dubia ad bonam (kemungkinan kerusakan jaringan tulang dan kontraktur)
8