Anda di halaman 1dari 26

HYDROCELE

Preseptor: dr. Catur Setyo D, Sp.B

Presentan :
Meyrina Dwi Yanti 12100119043
Inka Apriyani 12100119087
Melinda Viola 12100119360
Muhammad Ilham 12100119142
EMBRIOLOGI
Gambar A
• Pada akhir bulan kedua, mesenterium urogenital melekatkan testis
ke dinding post abdomen
• Di kaudal, perlekatan ini menjadi ligamentum dan dikenal sebagai
ligamentum genitale kaudal, dan pemadatan mesenkim disebut
gubernaculum.
Gambar B
• Testis turun ke arah deep inguinal ring↓
• Berkontak dengan dasar skrotum saat testis melewati ingunal canal
yang terbentuk dari evaginasi processus vaginalis beserta fascia
dan ototnya
• Testis sampai ke dasar inguinal minggu ke-12
• Testis melewati inguinal canal minggu ke-28
• Testis di scrotum minggu ke-33
Gambar C
• Testis sudah turun melewati processus vaginalis
• Gubernaculum memendek
Gambar D
• Saluran yang menghubungkan processus vaginalis & rongga
peritoneum akan obliterasi
• Ujung distal processus vaginalis menjadi membran serosa yang
melapisi testis
EMBRIOLOGI
ANATOMI TESTIS
• Merupakan organ reproduktif pada
laki-laki yang memproduksi sperma
(spermatozoa) dan memproduksi
hormon pada laki-laki: testosterone
• Testis mempunyai serat-serat di bagian
permukaan luar: tunica albuginea
• 12-20 ductuli efferent menembus
capsula dan menuju epididimis
• Divaskularisasi oleh Testicular Arteri
• Drainase dari pleksus pampiniformis
menuju testicular penis
• Inervasi:testicular plexus
FISIOLOGI TESTIS
1. Testis merupakan gonad laki-laki berpasangan sebagai organ reproduksi
2. Berperan dalam spermatogenesis memproduksi sperma
3. Memproduksi hormon androgen, yaitu testosteron
DEFINISI
Hidrokel didefinisikan sebagai kumpulan cairan antara lapisan parietal dan
viseral dari tunica vaginalis.

EPIDEMIOLOGI
- Umum terjadi pada bayi.
- Laki-laki : Perempuan = 500 : 1
- Ditemukan pada 80-90% bayi laki-laki saat lahir, biasanya hilang spontan sebelum usia < 2
tahun.
- 0,8 % dapat terjadi kelainan klinis dan membutuhkan operasi.
ETIOLOGI DAN FAKTOR
RISIKO
• Congenital : Patensi prosesus vaginalis → cairan peritoneum mengalir ke dalam skrotum dan
mengelilingi testis (Communicating)
• Kelainan pada testis dan epididymis menyebabkan akumulasi cairan (non-communicating)
• Prematur
• Inflamasi : Epididimitis / orchitis
• Infeksi Virus
• Trauma (posttraumatic hydroceles)
• Testicular neoplasia
KLASIFIKASI
1. Primary Hydrocele: Hidrokel idiopatik atau penyebab nya tidak diketahui,
secara klinis keras dan tidak terpalpasi pada PE
2. Secondary Hydrocele: Communicating hydrocele dan Non-communicating
hydrocele
KLASIFIKASI
Communicating hydrocele

Communicating hydrocele terjadi ketika ada jalan antara


rongga peritoneum dan skrotum atau rongga peritoneum
dan daerah inguinolabial. Biasanya terjadi akibat prosesus
vaginalis yang terbuka sebagian atau seluruhnya.
Sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan
peritoneum.
KLASIFIKASI

Non-Comunicating Hydrocele
1. Scrotal/vaginal Hydrocele: Prosesus
vaginalis tertutup, dan terdapat cairan di
tunika vaginalis.
2. Infantile Hydrocele: Prosesus vaginalis
masih terbuka, dan memanjang sampai
inguinal kanal/inguinal ring
3. Encysted Hydrocele: Terdapat cairan di
sebagian prosesus vaginalis, antara
inguinal ring dan testis
KLASIFIKASI

4. Spermatic Cord Hydrocele: Terdapatnya


akumulasi cairan pada spermatic cord, yang
terletak diatas testis, dan tidak
berkontak/berkomunikasi dengan kantung
skrotum. Termasuk kondisi kelainan yang
langka
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
1. Pada bayi kurang dari 2 tahun, biasanya asimptomatik
2. Skrotum terlihat bengkak atau besar pada satu bagian sisi atau dua sisi
3. Pembengkakan karena adanya cairan di skrotum atau kanalis inguinalis pada
anak laki-laki atau di daerah inguinal atau labial pada anak perempuan
4. Tidak seperti hernia inguinalis, hidrokel umumnya tidak menimbulkan rasa
sakit dan tidak memiliki gejala yang lain.
DIAGNOSIS
Anamnesis: Pemeriksaan Fisik
1. Onset dari pembengkakannya, ada Tanda Vital:
nyeri atau tidak, sebelumnya - General status
pernah ada riwayat seperti ini apa - Tekanan darah
tidak - Respiratory rate
2. Ada gejala lain yang menyertai? - Pulse rate
3. Riwayat penyakit terdahulu seperti - Heart rate
trauma testis? - Temperatur
4. Riwayat tindakan medis/operasi
yang pernah dilakukan
sebelumnya?
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik ditemukan:

Untuk mendiagnosis masa pada scrotum adalah hidrokel, harus terdapat adanya:
1. Masa harus terpalpasi, pada semua kasus hidrokel seharusnya dapat terpalpasi, kecuali untuk
kasus yang langka seperti infantile hidrokel.
2. Pada saat di palpasi, masanya berfluktuasi
3. Pada saat pemeriksaan transiluminasi terlihat, dilakukan di ruangan yang minim
penerangan/ruangan gelap, positif apabila cahaya menembus benjolan
4. Jika ditekan, massa nya ini tidak dapat menghilang.
TRANSILUMINASI POSITIF
DIAGNOSIS
Laboratorium
• Inguinal hernia: pada incarcerated inguinal hernia ada leukositosis
• Kecurigaan epididimitis atau orkitis: mikroskopi, kultur urin (untuk infeksi menular
seksual N gonorrhea dan C trachomatis), dan urinalisis
• Kecurigaan keganasan testis: Penanda tumor serum
- Subunit beta human chorionic gonadotropin (beta-HCG)
- Alpha-fetoprotein (AFP)
- Lactate dehydrogenase (LDH)
DIAGNOSIS
IMAGING:
Ultrasonografi (USG)
• Indikasi: adanya scrotal pain,
anatomi testis tidak terpalpasi
• Aliran darah normal
• Adanya pengumpulan cairan
hemiskrotal
DIAGNOSIS BANDING

● Inguinal hernia
● Ascites
● Tumor testis
● Torsio testis
● Epididimitis
TATALAKSANA
Pada pasien anak, tindakan pembedahan (operasi) yaitu Hidrokelektomi meliputi ligasi prosesus

vaginalis melalui insisi inguinal (Herniotomi inguinal) sebagai gold standard perawatan definitif dari

hidrokel pada anak

• Indikasi: Hidrokel yang persisten setelah usia anak 24 bulan.

• Kontraindikasi: Pada usia anak 12-24 bulan karena kemungkinan terjadinya resolusi spontan.
TATALAKSANA
• Non-invasif
1. Aspirasi-skleroterapi
- Skleroterapi adalah tindakan menyuntikkan bahan-bahan sklerosan ke lumen prosesus vaginalis
paten sehingga terjadi obliterasi.
- Kelebihan : non invasif dan murah
- Kekurangan : Biasanya dapat muncul kembali

• Surgical procedures
- Hidrokelektomi adalah perawatan bedah utama untuk hidrokel
FOLLOW UP

1. Dilakukan 7-10 hari setelah operasi.


2. Jika terdapat gejala bengkak minor di sekitar insisi itu normal. Namun
jika didapatkan gejala lainnya konsultasikan kepada dokter untuk segera
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
KOMPLIKASI
1. Vas Deferens Injury
2. Spermatic cord vessel injury
3. Bleeding with scrotal haematoma formation
4. Bladder damage
5. Wound infection
6. Recurrence of the hydrocele (jarang)
PROGNOSIS

1. Prognosis hidrokel baik, jika didiagnosis dan diperbaiki sejak masa


kanak-kanak.
2. Tingkat kekambuhan <1 % setelah dilakukan tindakan.
3. Insidensi kerusakan testis akibat operasi hidrokel sangat kecil (0.3%).
Alhamdulillah..
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai