Sooca
Syaifus
Syabaabillah
Acetoacetate dgn 3-Hydroxybutyrate dehydrogenase menjadi 3-
1. Problem Identification
hydroxybutyrate
complain
Past History Acetoacetate berubah dgn spontan menjadi Acetone
Family History
Physical Examination e. Physiology
Laboratory finding 1. Insulin
( Ada di DM type 2 DS 5)
2. Basic Science 2. Keseimbangan Asam Basa
a. Embryology
- Asam : Senyawa yang dapat melepas H+
Pembentukan pancreas berasal dari lapisan endoderm.
- Basa : Senyawa yang dapat menerima H+
Organogenesis pancreas terjadi minggu ke 5-8. Pada awalnya Dalam tubuh, keasaman ditentukan dari konsentrasi H+ yang diatur dengan
akan membentuk pancreatic bud bagian dorsal dan bagian tiga cara :
ventral. Lalu karena pertumbuhan dan rotasi dari duodenum a. Buffer
akan membawa bagian ventral ke bagian dorsal dan akan 1. H2CO3 (Asam Karbonat) :
membentuk fusi. Bagian ventralnya biasanya akan membentuk
bagian head dari pancreas. Dan juga akan terbentuk pankreatik H+ + HCO3- ↔ H2CO3
duct yang merupakan penggabungan dorsal dan ventral H2CO3 ←(Carbonic Anhydrase)→ H2O + CO2
pancreatic duct.
Asam yang beredar di perdarahan akan diikat oleh bikarbonat untuk menjadi
asam bikarbonat. Asam bikarbonat ini kemudian dapat menjadi H2O dan CO2
b. Anatomy
dengan bantuan enzim carbonic anhydrase yang banyak terdapat di paru-
c. Histology
paru dan ginjal.
d. Biochemistry
ketogenesis 2. NaHCO3 (Garam Karbonat):
Ketika tubuh dalam kondisi puasa yang berkepanjangan atau ketika jumlah
Acetyl CoA melebihi dari kapasitas oksidasinya (kekurangan Oxaloacetate NaHCO3 ↔ Na+ + HCO3-
atau Citrate synthase). Badan keton, yaitu Acetoacetate, 3-hydroxybutyrate, Selain asam karbonat, bentuk buffer lain adalah dengan garam karbonat,
dan acetone dapat terbentuk dari Acetyl CoA yang berasal dari lipolisis yang dapat berdisosiasi menjadi Na+ dan HCO3-. HCO3- ini kemudian akan
dalam reaksi : berfungsi sebagai buffer asam karbonat kembali.
Fatty Acyl CoA + 2 Acetyl CoA → Acetoacetyl CoA
b. Respirasi
Acetoacetyl CoA + Acetyl CoA dgn HMG CoA synthase→HMG CoA
Reaksi buffer asam karbonat akan menghasilkan CO2 sebagai hasil reaksi
HMG CoA dgn HMG CoA lyase → Acetoacetate + Acetyl CoA meskipun kedua reaksi itu merupakan reaksi reversibel. Jika dalam suatu
kondisi terjadi peningkatan konsentrasi H+ (pH↓), maka akan terjadi 3. Risk Factor
peningkatan pemakaian bikarbonat (HCO3-↓) sehingga jumlah CO2 - Genetik
meningkat (pCO2↑)
Anak yang ibunya mengalami DM tipe 1 memiliki resiko 2-3%
Peningkatan pCO2 akan dideteksi oleh chemoreceptor di aortic dan carotid mengalami DM1, sedangkan anak yang bapaknya mengalami
bodies untuk diteruskan ke respiratory center, sehingga menimbulkan diabetes memiliki resiko 5-6%. Ketika kedua orang tuanya diabetes,
hiperventilasi untuk membuang CO2. Hal yang sebaliknya terjadi jika terjadi resiko meningkat hampir 30%
penurunan konsentrasi H+
- Faktor Extragenetic
Tapi untuk keduanya bisa direabsorpsi, hanya bisa dalam bentuk CO2 dan
4. Etiology
H2O. Maka, H+ dan karbonat akan bereaksi untuk membentuk asam karbonat
DM Tipe 1 disebabkan dari destruksi autoimmune sel beta pancreas dan
lalu dipecah dengan carbonic anhydrase, barus setelah itu direabsorpsi.
melibatkan baik predisposisi genetic dan komponen lingkungan.
Setelah keduanya direabsorpsi, dilakukan reaksi untuk membentuk asam
karbonat, lalu dipecah menjadi H+ dan karbonat, yang kemudian karbonat
memasuki ECF dari renal.
3. Clinical Science
a. Diabetes Mellitus Type 1
1. Definition
Diabetes mellitus tipe1 merupakan penyakit kronik yang dikarakteristikan
dengan ketidakmampuan tubuh umtuk memproduksi insulin karena
destruksi autoimun pada sel beta pancreas.
2. Epidemiology
DM Tipe 1 merupakan penyakit metabolik paling sering pada anak-anak. Kira-
kira 1 dari 400-600 anak dan remaja memiliki DM tipe 1. Pada dewasa, DM
tipe 1 menyumbang sekitar 5% dari semua diagnosis kasus diabetes.
DIABETES MELLITUS TYPE 1
Pathogenesis
5.
Produksi protein-
CD4+ T helper antigens
lymphocyte lebih
sensitive terhadap
autoantigens di β cell Induksi kerusakan
jaringan dan inflamasi
Sekresi IL-4
Sekresi IFN-ϒ Sekresi IL-2
Aktivasi B lymphocyte
Aktivasi makrofag Aktivasi CD8+
cytotoxic T cells (CTL)
Produksi islet cell autoantibodies
Release IL-1 dan TNF α (ICA) dan antiglutamic acid
Sekresi complex decarboxylase (antiGAD)
perforin-granzymes
Di β cell perforin
membantu release
granzyme dari complex
Granzymes
mengaktivasi caspases
Destruction β cell
Hypoinsulinemia
Hypoinsulinemia
GLUT-4 tidak 3-enzim glikolisis Proteolysis di phosphorylase Citrate synthase Hormone sensitive
teraktivasi tidak teraktivasi muscle ↑ tidak diinhibisi tidak teraktivasi lipase tidak diinhibisi
Glucose tidak bisa Asam amino Glikogenolisis ↑ oxaloacetate tidak Lipolysis di adipose ↑
masuk ke sel plasma ↑ menjadi citrate
glycosuria
Osmotic diuresis
- Pankreatitis akut terjadi pelepasan H+ ke ekstra hepatic tissue saat proses perubahan asetoasetan menjadi beta-
- Penggunaan obat golongan steroid hydroxy butirat dengan mengubah NADH+H+ menjadi NAD+
- Menghentikan atau mengurangi dosis insulin tiba-tiba H+ menumpuk di ekstra hepatic tissue
pH menurun
4. Etiology
Diabetic Ketoacidosis
Diabetes Mellitus type
5. Classification
Mild Moderate Severe
Konsentrasi >250 >250 >250
glukosa
PH 7,15-7,3 7 – 7,15 <7
Bikarbonat 15-18 10-15 <10
Anion gap >10 >12 >12
Ketonuria + + +
serum osmolarity variable variable Variable
Status mental alert Drowsy Coma
7. Pathophysiology
Glukosuria
Serum pH turun Aseton Muntah
Gangguan
ekskresi hidrogen
Penurunan
kesadaran
8. Clinical Manifestation Jumlah glukosa ,keton ,nitrat dan leukosit dalam urine
Polyuria Pemeriksaan laboratorium lengkap :
Polydipsia Konsentrasi HCO3,anion gap,PH darah
Dehidrasi (penurunan skin turgor dan lidah dan bibir
kering ) Kriteria diagnosis
Abdominal pain Kadar glukosa >250 mg%
Kussmaul (hiperventilation and deep ) PH <7,35
Penurunan kesadaran(composmentes , delirium , HCO3 rendah
koma )
Anion gap yang tinggi
Gangguan elektrolit (Na,Mg ,P dan K ) terutama
Keton serum positif
kalium
Fruity smell
Muntah 10. Management
1. Cairan
Menggunakan larutan garam fisiologis dengan dosis mula-mula 1-2
9. Diagnosis
liter , kemudian jam kedua 1 liter , selanjutnya sesuai protokol
Anamnesis
berperan dalam mengatasi dehidrasi
Menanyakan tentang : 2. Insuline
Dosis awal diberikan 0,3 unit/kg bb insulin regular mula-mula
Polyuria diberikan sebagai bolus intravena yang diikuti oleh 0,1 unit /kg/jam
Polydipsia dalam bentuk infus.
Nausea and vomite menurunkan hormon glukagon, menekan produksi badan keton
Physical examintion ,pelepasan FFA,pelepasan asam amino dan meningkatkan utilitas
glukosa ke sel .
Melakukan pemerikasaan : 3. Kalium
Jika pasien tidak uremik dan keluaran urin cukup , maka bisa
Kussmaul
diberikan kalium dalam dosis 10-30 meq/jam diberikan dengan infus
Fruity smell
.
Dehidrasi ( Penurunan skin turgor dan bibir dan mulut yang kering )
berperan dalam menggantikan kalium yang hilang akibat poliuria
Pemeriksaan penunjang dan muntah-muntah
4. Na bikarbonat
Pemeriksaan glukosa darah dengan “glucose sticks “ Pemberian bikarbonat bisa dibeikan jika PH darah arteri 7,0 atau
Pemeriksaan urin dengan mengunakan “urine strip” untuk melihat lebih rendah.
secara kualitatif : 5. Glukosa
Pemberian glukosa bisa diberikan bersamaan dengan terapi insulin c. Hypoglycemia
jika kadar glukosa darah <200 mg % 1. Definition
berperan dalam mencegah keadaan hipoglikemia Suatu kondisi dengan karakteristik penurunan konsentrasi
glucose plasma.
Pengobatan umum 2. Epidemiology
Insidensi hypoglycemia dalam suatu populasi sulit untuk
Antibiotik yang adekuat
dipastikan.diindonesia pun blm ada data secara umum.
Oksigen bila pO2 <80mmHg
Heparin bila ada DIC atau bila hiperosmolar (>380 mOsm/l)
3. Etiology
Pemantauan - Puasa
1. Mengukur konsentrasi gula dara dengan glukometer - Obat-obatan
2. Elektrolit setiap 6 jam selama 24 jam - Insulinoma
3. Analisis gas darah , bila PH <&periksa setiap 6 jam sampai PH >7,1 - Hepatic failure
4. Tekanan darah, nadi,frekuensi pernafasan dan temperatur - Renal failure
5. Keadaan hidrasi - Β cell pancreas tumor
6. Waspada terhadap kemungkinan DIC - Idiopatic
12. Complication
- Edema paru
- Hipertrigliseridemia
- Infark miokardium akut
- Komplikasi iatrogenik (hipoglikemia ,hipokalemia,hiperkloremia
,edema otak,dan hipokalsemia
5. Pathogenesis
Patgen
6. Pathophysiology
7. Clinical Manifestation intramuscular. Biasanya pasien akan sadar dalam 15-20 menit.
- Cemas
- Sakit kepala
Setelah sadar berikan gula secara oral
- Tremor
- Pucat 4. Pathomechanism
- Palpitasi 5. BHP
8. Diagnosis 6. IMC
Kadar blood glucose :
o 50 mg/dL pada laki-laki
o 45 mg/dL pada wanita
o 40 mg/dL pada bayi dan anak-anak
9. Management
- Semua gejala hipoglikemic bisa hilang dengan pemberian
glukosa.
- Pasien DM sangat dianjurkan untuk selalu membawa tablet
gula (candy roll)
- Keluarga atau teman pasien sebaiknya diberi glucagon
emergency kit (Lily) yang terdiri dari alat suntik, diulent,
dan 1mg ampul glucagons yang bisa disuntikan secara
intramuscular jika pasien ditemukan tidak sadar
A. THE CONSCIOUS PATIENT
Pasien hipoglikemik yang sadar dan bisa menelan, langusng saja
diberikan asupan makanan atau minuman yang mengandung gula.