Nama : Tn. UM
Usia : 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Anggadiresa 01/09, Baleendah
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Tanggal periksa : 8 November 2021
Keluhan Utama
Mata buram
Anamnesa
Tn UM, 65 tahun, datang ke poli mata RS Muhammadiyah Bandung dengan keluhan
mata buram sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan mata buram dirasakan di kedua mata, tetapi
lebih berat pada mata sebelah kanan. Keluhan dirasakan muncul berangsur-angsur dan
semakin lama semakin memburuk.
Pasien mengatakan bahwa keluhannya ini disertai perasaan adanya asap atau kabut
dalam pandangannya. Pasien juga mengaku apabila melihat cahaya, pasien merasa
kesilauan karena cahaya dirasa lebih berpencar.
Pasien menyangkal adanya mata merah, rasa gatal pada mata, ataupun mata berair.
Pasien juga menyangkal adanya rasa mengganjal pada mata. Keluhan keluar sekret pada
mata disangkal. Pasien tidak memiliki Riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus,
ataupun penyakit jantung. Pasien menyangkal adanya keluhan muntah, nyeri kepala hebat,
ataupun nyeri pada mata.
Anamnesa
Pasien belum pernah berobat ke dokter karena keluhannya tersebut. Pasien tidak
memiliki Riwayat dilakukan operasi di area mata sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan
merokok sejak muda hingga saat ini dan mengaku dalam 1 hari menghabiskan 1 bungkus
rokok. Pasien tinggal berdua dengan anak laki-lakinya di area perkampungan pinggir kota
dan mengatakan tempat tinggalnya tidak dekat dengan pabrik. Pasien bekerja sebagai
pembajak sawah dan petani ikan sejak muda hingga saat ini dan mengaku menghabiskan
waktu seharian terpapar sinar matahari.
Pemeriksaan Fisik
Tn UM, 65 tahun, datang ke poli mata RS Muhammadiyah Bandung dengan keluhan mata
buram sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan mata buram dirasakan di kedua mata, tetapi lebih berat pada
mata sebelah kanan. Keluhan dirasakan muncul berangsur-angsur dan semakin lama semakin
memburuk. Keluhan disertai perasaan adanya asap atau kabut dalam pandangannya. Pasien juga
mengaku apabila melihat cahaya, pasien merasa kesilauan karena cahaya dirasa lebih berpencar.
Pasien tidak memiliki Riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, ataupun penyakit jantung. Pasien
memiliki kebiasaan merokok sejak muda hingga saat ini dan mengaku dalam 1 hari menghabiskan 1
bungkus rokok.
Diagnosis Banding
Hematologi Rutin
4. Fakoemulsifikasi
Pembedahan dengan menggunakan vibrator ultrasonic untuk
menghancurkan nucleus yang kemudian di aspirasi melalui insisi 2,5-3
mm dan kemudian dimasukkan lensa intraocular yang dapat di lipat
Prognosis
1. Diabetes
2. Trauma mata
3. Riwayat keluarga dengan katarak
4. Pemakaian steroid lama (oral) atau tertentu lainnya
5. Merokok
6. Pembedahan mata lainnya
7. Terpajan banyak sinar ultra violet (matahari)
Manifestasi Klinis
1. Merasa silau
2. Berkabut, berasap
3. Sukar melihat di malam hari atau penerangan redup
4. Melihat ganda
5. Melihat warna terganggu
6. Melihat halo di sekitar sinar
7. Penglihatan menurun
Klasifikasi
Berdasarkan Usia (Ilmu Penyakit Mata UI)
Katarak Katarak Juvenil Katarak Senilis/katarak
Kongenital akuisita
2. Posterior Subcapsular
Cataract in myotonic
dystrophy
3. Anterior Subcapsular
Cataract in Atopic
Dermatitis
Katarak Sekunder
1 . Chronic anterior uveitis
3. High myopia
4. Hereditary fundus
dystrophies
Katarak Traumatik
1 . Penetrating trauma
2. Blunt trauma
3. Electric shock
4. Infrared radiation
5. Ionizing radiation
TERIMA
KASIH