Anda di halaman 1dari 20

HERNIA

INGUINALIS
Anatomi
Definisi
Hernia adalah penonjolan abnormal dari viscus (usus halus) atau Sebagian dari viscus melalui
adanya suatu defek atau celah

Hernia dibagi menjadi 2, yaitu :


◦ External : Hernia yg dapat dilihat secara klinis
◦ Internal : Hernia yg lebih jarang terjadi, dan tidak dapat terlihat secara klinis (biasanya hanya akan
menunjukan gejala intestinal obstruction akut maupun kronis)

Hernia Inguinal merupakan bagian dari Hernia External, yg secara umum dibagia menjadi 3 sesuai
dengan lokasinya, yaitu Direk, Indirek, dan Femoral
Epidemiologi

◦ Dari seluruh total kasus Hernia Abdominal, 75% adalah Hernia Inguinalis

◦ Inguinal Hernia Repair lebih banyak dilakukan pada Pria (90%) dibanding Wanita
(10%)

◦ Kejadian Hernia Inguinal 5x lebih sering dibanding Hernia Femoral


Etiologi
Congenital or Acquired

◦ Congenital biasanya karena gangguan pertumbuhan dan perkembangan

◦ Acquired biasanya terjadi pada orang dewasa, disebabkan oleh kelemahan otot yg membentuk
dinding abdomen atau karena ada defek pada dinding abdomen
Faktor Risiko
Klasifikasi
Nyhus Classification membagi defek hernia
berdasaran lokasi, ukuran, dan tipe :
Diagnosis
1. Anamnesis
◦ Ada massa yg menonjol saat berdiri, batuk, atau mengejan
◦ Massa Kembali saat posisi tiduran
◦ Terkadang ada perubahan kebiasaan BAB / BAK
◦ Nyeri (muncul karena kompresi saraf)
◦ Nyeri terlokalisasi
◦ Nyeri tajam
◦ Reffered Pain ke scrotum, testis, atau paha bagian dalam

2. Pemeriksaan Fisik
◦ Pemeriksaan dalam posisi berdiri (Inspeksi dan Palpasi)
3. Penunjang (Pencitraan)
◦ USG
◦ Least Invasive
◦ Sensitivity 86% Specificity 77%
◦ CT
◦ Sensitivity 80% Specificity 65%
◦ MRI
◦ Diagnosis paling efektif
◦ Sensitivity 95% Spesificity 96%
Patofisiologi
Diagnosis Banding
Terapi
◦ Bedah : Bedah terbuka, Laparoskopi, atau dengan robot ◦ Antibiotik profilaksis (IV)
◦ Indikasi
◦ Hernia inkaserata dan strangulasi (Inflam) : Pembedahan ◦ Operative
urgent ◦ Open inguinal hernia repair
◦ Hernia simptomatik : Pembedahan elektif ◦ Tissue repair (Bassini, Shouldice, McVay, Desarda)
◦ Hernia dengan gejala minimal/asimptomatik: Memantau ◦ Prostetic repair (Lichtenstein Tension-Free)
◦ Taxis (Reduksi) : Dilakukan pada hernia inkaserata tanpa sequel ◦ Plug and Patch Technique (Wound Closure)
strangulasi (sebelum dilakukan manuever harus didiskusikan ◦ Laparoskopi
terkait pembedahan) ◦ Transabdominal Preperitoneal Procedure
◦ Analgesik ◦ Totally Extraperitoneal Procedure
◦ Sedatif ringan ◦ Intraperitoneal Onlay Mesh Procedure
◦ Posisi trendelenburg ◦ Robot-Assisted
◦ Pre-oprative
◦ Cairan resusitasi
◦ Nasogastric dekompresi
Tissue repair
Prostetic repair
Laparos
kopi
Robotik
Komplikasi
Prognosis
◦ Dapat terjadi kekambuhan pasca operasi
◦ Paling baik untuk mencegah kekambuhan adalah dengan Teknik Lichtenstein repair

Anda mungkin juga menyukai