Sooca
Syaifus
Syabaabillah
3. Risk Factor
1. Problem Identification 4. Etiology
complain 5. Pathogenesis
- Mrs. Demiani, 42 6. Pathophysiology
tahunmengeluhkanlemasdankehilanganberatbadan. 7. Clinical Manifestation
- diamerasakanhaus yang berlebihandan polyuria 8. Diagnosis
denganjumlahbanyak 9. Management
Past History 10. Prognosis
- 6 bulan yang lalu, merasakanmati rasa 11. Complication
padakakinyadangangguanpenglihatan
- 3 tahun yang lalu, merasakangejala yang samatanpa numbness 4. Pathomechanism
padakakinya 5. BHP
- Didiagnosis diabetes mellitus 6. IMC
-
Family History
Physical Examination
Laboratory finding
2. Basic Science
a. Embryology
b. Anatomy
c. Histology
d. Biochemistry
e. Physiology
1. Insulin
a. Definition
b. Biosynthesis
c. Function
d. Structure (biochemistry)
e. Sekresi
f. Regulatio
g. Mechanism of Action
h. Metabolism
i. Transport
3. Clinical Science
a. Diabetes Mellitus Type 2
1. Definition
2. Epidemiology
Secretory granules
Hormon yang dihasilkan oleh cell β langerhans pankreas. Kalsium yang telah ada di intraseluler akan mempengaruhi
sitostekeleton yang ada pada vesicle yang di dalamnya terdapat insulin.
Struktur :
Proses ini memicu terjadinya eksositosis insulin ke ECF.
Terdiri dari 51 AA dengan 21 AA rantai α dan 30 AA rantai β dan
dihubungkan dengan jembatan disulfida.
Biosintesis :
Mekanisme aksi
a.
Insulin berikatan dengan reseptor, dimana insulin ini memiliki 2 subunit reseptor,
yaitu subunit alfa dan subunit beta. Setelah insulin berikatan dengan subunit alfa,
maka subunit beta terautofosforilasi karena antara subunit beta dan subunit alfa
memiliki ikatan disulfda. Proses autofosforilasi ini mengakibatkan teraktifasinya
Transport karena insulin merupakan molekul hidrofilik sehingga dapat di
sirkulasikan secara langsung di darah.
enzim tirosin kinase yang menyebabkan terfosforilasinya IRS-1. Ada dua pathway Interelasi metabolisme :
yaitu :
Proses glikolisis terjadi di sitosol, karena semua enzim pada proses glikolisis
Metabolic pathway ada disitu.
IRS-1 yang telah aktif mengaktifasi PI-3 kinase mengkatalis fosfat
terhadap PIP2 PTEN mengubah PIP2 menjadi PIP3mengaktifasi Glukosa memasuki proses glikolisis melalui proses fosforilasi oleh
AKT/PKB aktifasi GLUT 4 yang sebelumnya pada saat inaktif berikatan adanya enzim heksokinase sehingga membentuk glukosa 6-P
dengan RAB, karena ada panggilan dari AKT GLUT 4 menempati (bersifat irefersible). Di dalam otot heksokinase memiliki afinitas
membrane dan siap sebagai transporter glukosa tang akan masuk ke sel.
tinggi tapi di dalam hepar terdapat glukokinase yang lebih tinggi
AKT juga menghambat GSK3 yang mana bekerja mengubah GS GSP
(INAKTIF) pembentukan glikogen tetap terjadi
afinitasnya
Mitogenic pathway Glukosa 6-P akan mengalami isomerasi aldosa-ketosa oleh enzim
IRS-1 aktif mengaktifkan GRB2 dan SHC Diikuti aktifasi dari SOS fosfoheksosa isomerase menjadi fruktosa 6-P
RAS-GDP (inaktif) RAS-GTP (aktif)dengan bantuan MAP kinase masuk Fruktosa 6-P akan difosforilasi oleh fosfofruktokinase membentuk
kedalam nucleus mengaktifkan factor-faktor transkripsi terjadilah fruktosa 1,6 bis-P
transkripsi yang menghasilkan protein poliferasi dan pertumbuhan sel2.
Selanjutnya F-1,6 bis-P akan diecah oleh enzim aldolase menjadi
Map kinase juga berperan dalam efek metabolic dimana map kinase ini
akan mengaktifkan P90 RSK PP-1 mengubah GSP MENJADI GS (yang dua:
berperan dalam pembentukan glikogen dari glukosa yang masuk kedalam - Gliseral dehid 3-P
sel) - Dihidroksiaseton
Kedua molekul ini dapat saling konversi sesuai kebutuhan oleh
Fungsi insulin :
fosfotirosa isomerase
- Paracrine : menstimulus sel alfa untuk mengurangi glukagon Glikolisis berlanjut dengan oksidasi gliseral dehid 3-P menjadi 1,3
dan stimulasi sel delta untuk menstimulasi stomatostatin. bisfosfogliserat oleh enzim gliseraldehid 3-P dehidrogenase oleh
- Endocrine : bantuan NAD-NADH juga
metabolisme protein ( meningkatkan transportasi Selanjutnya akan terjadi proses fosforilasi dari 1,3 bisfosfogliserat
as. Amino dan protein sintase), menjadi 3 fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat kinase
Metabolisme karbohidrat (meningkatkan : glikolisis,
3-fosfogliserat akan mengalami isomerasi oleh enzim fosfogliserat
glikogenesis, aktifitas siklus krebs, dan aktifasi glut.
mutase manjadi 2 fosfogliserat
Menurunkan : glikogenolisis dan glukoneogenesis)
Metabolisme lipid (meningkatkan lipoprotein lipase Selanjutnya terjadi dehidrasi dengan mengubah 2 fosfogliserat
dan hormon sensitive lipase). menjadi fosfoenolpiruvat dengan bantuan enolase
- Pertumbuhan menstimulasi aktifitas IGF-1 Fosfoenolpiruvat akan dibantu oleh piruvat kinase menjadi piruvat
Pada keadaan anaerob maka piruvat akan diubah menjadi as.laktat
Metabolisme :
dengan menghasilkan 2ATP namun bila keadaan nya tercukupi
Insulin memiliki waktu paruh 5 menit di metabolisme di hepar oksigen makan akan berlanjut pada reaksi respiratorik
dengan aktifitas protease dan diekskresikan melalui ginjal.
Piruvat akan diangkut ke mitokondria menjadi acetil koA oleh
defosforilasi oksidatif
Acetil koA akan bergabung dengan oksaloasetat menjadi sitrat oleh
enzim sitratkinase
Kemudian sitrat oleh enzim akunitase akan berubah menjadi
isositrat
Kemudian akan mengalami oksidasi menjadi α-ketoglutarat oleh
enzim isositat dehidrogenase
Selanjutnya menjadi suksinil koA oleh α-ketoglutarat dehidrogenase
Dan menjadi suksinat oleh enzim suksinat tiokinase
Dan menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehydrogenase
Fumarat menjadi malate oleh fumarase dan H2O
Dan menjadi oksaloasetat oleh oksidase dengan bantuan malate
dehydrogenase
Kalo atp mencukupi dan masih terdapat banyak gula darah maka
akan dibentuk menjadi glikogen oleh glucagon dan bilamana masih
kekurangan atp dan glukosa telah berkurang maka cadangan
pertama yang digunakan yaitu glikogen oleh adanya insulin berubah
manjadi glukosa.
Management DM 2
Tujuan
1. Memungkinkan penurunan glukosa secara aman yang dekat
dengan range normal pasien
2. Upaya untuk mengurangi resiko komplikasi
3. Memperkenalkan pasien pada lifestyle yang tepat
Terdapat empat pilar penanganan diabetes
1. Edukasi
Ditekankan bahwa dalam DM yang terpenting adalah
pengendalian pola makan dan aktivitas fisik sehingga terjadi
perubahan gaya hidup yang lebih baik
Team care role
a. Primary care provider
Pemberi informasi yang akurat dan untuk merujuk
dan berkoordinasi dengan sumber informasi lain
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat dibedakan berdasarkan keadaan yang yang diperlukan
dimunculkan. Apabila terdapat keraguan diagnosis, Memberikan bimbingan dalam tujuan
pemeriksaan antibody dapat membantu untuk memastikan diagnosis mengembangkan pengobatan
diabetes tipe 1 dan kadar C-peptide dapat membantu untuk Melakukan screening untuk komplikasi dan
memastikan diabetes tipe dua. mengevaluasi kemajuan dari pengobatan
b. Other provider
Pemberi informasi yang akurat dan untuk merujuk
dan berkoordinasi dengan sumber informasi lain
yang diperlukan
Memberikan bimbingan dalam tujuan
mengembangkan pengobatan
c. Pasien
Berkomitmen dalam prinsip perawatan yang telah
dianjurkan
Berpartisipasi dalam pengembangan rencana
perawatan
Berkomunikasi dengan jujur bila terdapat masalah
kepada dokter
d. Masyarakat
Memberikan dukungan dan memberikan motivasi kepada
penderita diabetes dalam melakukan perawatannya
2. Diet
Berdasarkan jumlah, jenis, dan jadwal
Tetapkan kebutuhan energy per hari berdasar tinggi badan,
berat badan, aktivitas. Dimana energy yang dibutuhkan Contoh komposisi Gizi makanan 1700 kkal untuk DM
Dilakukan secara bertahap aktivitas aerobic, 3 – 5 hari/ Dosis obat pada Sulfonilureas berbeda-beda berdasarkan jenis
Acetohexamide (Dymelor) Dosis 2,5 – 20 mg/ hari, dosis tunggal atau 2 dosis terbagi
− Tablet (250 & 50 mg)
Glypizide
− Dosis 0,25 – 1,5 g/hari (dosis tunggal atau 2 dosis
Glucotrol
terbagi)
− Tablet (5 & 10 mg)
Chloropropamide (Diabinese)
− Dosis 2,5 – 40 mg/hari (dosis tunggal atau 2 dosis
− Tablet (250 & 500 mg)
terbagi pada lambung kosong)
− Dosis 0,1 – 0,5 g/hari (dosis tunggal)
Glucotrol XL
Gluburide (Glibenclamide)
− Tablet (5 & 10 mg)
Indikasi
− Dosis diatas 20 atau 30 mg/hari (sebagai dosis tunggal)
Untuk mengatasi hiperglikemia pada DM tipe II
Glidazide
Kontra indikasi
− Tablet (80 mg)
o Wanita hamil
− Dosis 40 - 80 mg/hari (sebagai dosis tunggal) dan Dosis
o Wanita menyusui
160 – 320 mg/hari (sebagai dosis terbagi)
o Gangguan hepar dan Ginjal
Glimepiride (amaryl)
Farmakokinetik − Tablet (1,2 & 4 mg)
− Dosis 1 - 4 mg/hari (sebagai dosis tunggal)
o Makanan dapat mengganggu absorpsi sehingga
b. Meglitinide Analogue
diminum 30 menit sebelum makan
Repaglinide
o Potensi 200 x lipat dibanding talbotamid
MOA o Absorpsi cepat
Meglitinide Analogue berikatan dengan Sulfanylurea o Kadar puncak 1 jam
↓ o Waktu paruh 1 jam sehingga diberikan beberapa
Menutup ATP-Sensitive K+ Channel kali sehari sebelum makan
↓ o Metabolism di hepar dan 25 % di ginjal
Depolarisasi β cell b. Biguanid
↓ o Terdapat beberapa jenis obat yakni fenformin,
Ca2+ masuk kedalam sel buformin, metformin (sering digunakan)
↓ o Tidak menyebabkan rangsangan insulin
Insulin Release o Menurunkan gluconeogenesis
o Tidak merangsang perubahan glukosa menjadi
Dosis Obat lipid
Replaglinide (Prandin) o Abdsorpsi di usus
− Tablet (0,5 & 1,2 mg) o Di ekskresikan lewat urin dalam keadaan utuh
− Dosis 4 mg/hari o Waktu paruh sekitar 2 jam
(2 dosis terbagi diberikan 15 menit sebelum sarapan dan o Dosis awal 2 x 500 mg
makan malam) o Dosis pemeliharaan 3 x 500 mg
c. Phenylalanine Derivative o Dosis maksimal 2,5 g
Nateglinide (Starlix) o Efek samping : mual, muntah, diare, ketosis
MOA : sama dengan Sulfonylurea tanpa hiperglikemia
Dosis
− Tablet (60 & 120 mg)
− Dosis 60-120 mg/hari (2 dosis terbagi)
2. Sensitizing insulin
a. Meglitinnid
3. Golongan Tiazolidenedion Jenis obat nya akarbose
Memperlambat absorpsi polisakarida, dekstrin, disakarida di
MOA
intestine
- Mengaktifkan PPAR gamma Mencegah peningkatan glukosa plasma pada orang normal
- Membentuk kompleks PPAR gamma – RXR maupun orang DM
- Terbentuk Glut baru Dosis : 25 mg (saat mulai makan) setelah 4 – 8 minggu dosis
Hipertrigliceridemia berat (> 100 mg/dl) protein 1) yang diinduksi oleh PPARα
Hipertrigliceridemia karena pengobatan dengan viral protease Pada Helsinki heart study, penggunaan obat dapat
GI symptom
Anemia ALGORITHM
Arrytmia
Penurunan WBC atau hematocrit
Myopathy
FOLLOW UP
jalur :
products)
dengan reseptor pada berbagai tipe sel seperti sel endotel, monosit,
2. Jalur poliol
NADPH- dependent reduction dari senyawa karbon, termasuk glikosa. memicu deposisi matrik ekstraseluler dan material membran basal.
Aldose reduktase mereduksi aldehid yang dihasilkan oleh ROS 4. Produksi molekul prokoagulan plasminogen activator inhibitor-1
(reactive oxigen species ) menjadi inaktif alkohol serta mengubah (PAI-1), memicu penurunan fibrinolisis dan kemungkinan terjadinya
kofaktor. Pada sel, aktivitas aldose reduktase cukup 5. Produksi sitokin pro-inflamasi oleh sel endotel vaskuler.
untuk mengurangi glutathione ( GSH ) yang merupakan tambahan 4. Pembentukan reactive oxygen species (ROS) atau stress
sorbitol menjadi fruktosa menggunakan NAD sebagai kofaktor. Stres oksidatif timbul bila pembentukan reactive oxygen species
3. Jalur Protein kinase C (ROS) melebihi kemampuan sel dalam mengatasi radikal bebas, yang
Protein Kinase C, Hiperglikemi dalam sel akan meningkatkan sintesis melibatkan sejumlah enzim dan vitamin yang bersifat antioksidan.
molekul diasil gliserol yang merupakan kofaktor penting pada aktifasi Stres oksidatif pada diabetes mellitus disebabkan karena ketidak
PKC, yang akan menimbulkan berbagai efek ekspresi gen. Aktifasi seimbangan reaksi redoks akibat perubahan metabolisme karbohidrat
protein kinase C (PKC), yang berefek terhadap: dan lipid, sehingga terjadi penurunan kapasitas antioksidan..
1. Produksi molekul proangiogenik VEGF yang berimplikasi terhadap Metabolisme karbohidrat pada hiperglikemi akan menghasilkan energi
neovaskularisasi, karakteristik komplikasi diabetik. yang ekuivalen untuk mendorong sintesa ATP di mitokondria yang
2. Peningkatan aktivitas vasokonstriktor endotelin-1 dan penurunan akan menghasilkan radikal bebas dan superokside karena pengaruh
aktivitas vasodilator endothelial nitrit oksida sinthase (eNOS). kadar glukosa yang tinggi. Autooksidasi glukosa juga akan menaikkan
4 pilar
1. Education
Intruksi diet
Terapi insulin
Terapi hiperglikeik oral
Memonitor kadar gula sendiri
Gelang identifikasi
Larangan melakukan pekerjaan
2. Diet
Rekomendasi ADA (American diabetes association)
Club anti diabetes
3. Olahraga
4. Obat-obatan
Sulfonylurea, rapaglinide, nateglinide
Metformin, PPARs, thiazolidinedione