Anda di halaman 1dari 24

Mind map o Anamnesis

1. Anatomi tiroid o Mrs hetty Ridiani 24 tahun, mengeluhkan jantung berdebar

2. Histologi tiroid sejak 4 bulan yang lalu

3. Fisiologi ; o Intolerance terhadap panas dan lebih suka terhadap dingin

a) Embriologi kelenjar tiroid o Penurunan BB 5 kg pada 3 bulan terakhir tetapi nafsu makan

b) Hormon tiroid meningkat

 Definisi o Gampang lelah

 Struktur o Bengkak dianterior leher sejak satu tahun yang lalu

 Sintesis hormon tirod o Physical Examination

 Metabolisme iodine o PR; Meningkat

 Regulasi o RR: Meningkat

 Mekanisme transport o BP : 140/60 mmHg

 Mekanisme aksi o Head : Exopthalmus pada kedua mata

 Fungsi T3 dan T4 o Leher:pembengkakakn dibagian anterior,

4. Clinical science vascular bruit (+)

a) Grave’s disease ( indonesia raya ) o Thorak :tachicardia dengan suara jantung normal

5. Pemeriksaan (thyroid function test ) o Ekstrimitas :hiperflexia(+), palmar skin ( hangat dan lembab

6. Pharmacological properties ),dan tremor pada jari

o Thyroid scanning :pembesaran kelenjar thyroid hemonously

Problem identification hiperactive

1. Problem identification
Karena pasien mengalami gangguan pada usia 24 tahun jadi

o Laboratory Examination congenital dapat dieksklusi.

o Fasting blood sugar : meningkat o Infeksi

o Radiologic Examination Walaupun ada pembengkakan yang mengindikasikan adanya

o USG: solid stru infeksi , tetapi disini tidak disertai dengan adanya

o ma dengan peningkatan vaskularisasi temperatur yang meningkat , sehingga diagnosis ini bisa di

o Hormonal Test eksklusikan

o Total T4 dan T3 :meningkat o Neoplasia

o TSH : menurun o Other

o Analysis o Diagnosis

o Congenital Berdasarkan pemeriksaan diatas dengan adanya peningkatan

o Infeksi dar T3 dan T4 diiukti dengan adanya penurunan dari TSH dan disertai

Infeksi saluran lymph adanya gejala Exopthalmus pada kedua mata disini bisa diambil

o Neoplasia kesimpulan bahwa diagnosis pada kasus ini adalah Grave’s disease

Tumor thyroid 1. ANATOMI THYROID

o Trauma THYROID

o Other Definisi

Grave’s disease Merupakan kelenjar endocrine yang berbentuk seperti kupu-kupu.

Topografi

o Eksklusi Diagnosis Banding Terletak dibagian anterior dari leher antara vertebrae C5-T1, inferior

o Congenital
larynx dan terletak didalam sternothyroid dan sternohyoid muscle inferior pole thyroid

dengan berat 25-30 gram.  Mendekati sekitar 10% orang memiliki thyroid ima artery yang

originnya dapat berasal dari brachiocephalic trunk, arch of the

aorta, right common carotid, subclavian, ataupun internal

thoracic artery.

VEINS :

 Superior dan middle thyroid veins didrainase menuju IJV

(internal jugular veins), Inferior thyroid veins drainase menuju

brachiocephalic veins.

Vaskularisasi dan drainase

ARTERY :

 Arch of aorta  common carotid artery  bercabang menjadi

external carotid a. & internal carotid a.

 External carotid a.  superior thyroid a.  superior pole

thyroid

 Arch of aorta  brachiocephalic trunk  right subclavian

artery  thyrocervicalis trunks  inferior thyroid artery 


menjadi lobes kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus.

 Selanjutnya kelenjar thyroid ini akan turun menuju ke leher pada

minggu ke-7

2. HISTOLOGI THYROID

Tiroid terdiri dari 2 sel, yaitu:

sel folikular dan sel parafolikular/ sel C.

Sel folikular membentuk kluster yang membentuk lingkaran. Di

dalamya terdapat Koloid yang mengandung tiroglobulin.

Di antara kluster-kluster, terdapat sel parafolikular.

Fungsi:

Sel folikuler: menghasilkan T3 dan T4

Sel parafolikular: produksi hormon Calcitonin

3. FISOLOGI

THYROID HORMONE

Definisi :

Hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid diantaranya T3, T4,


DEVELOPMENT OF THYROID
kalsitonin
 Perkembangan thyroid dimulai sekitar 24 hari setelah fertilisasi
Struktur :
yang originnya berasal dari penebalan median endodermal pada
Pada umumnya hormon tiroid merupakan gugus tirosin dari thyroglobulin
floor of the primordial pharynx.
yang teriodinasi, dengan posisi atau jumlah iodin yang berbeda.
 Dimana penebalan ini akan membentuk massa solid dan terbagi
 Monoiodothyronin (MIT) : Gugus tirosin dengan satu iodin
 Diiodothyronin (DIT) : Gugus tirosin dengan dua iodin 4. Iodination of thyrosine. Iodin (I2) berreaksi dengan tirosin yang

 Triiodothyronin (T3) : Dua gugus tirosin dengan cincin dalam merupakan bagian dari molekul tiroglobulin. Jika satu atom iodin

memiliki dua iodin dan cincin luar memiliki satu iodin yang berikatan, menjadi monoiodotirosin (MIT) sedangkan dua atom

 Reverse T3 (rT3) : Dua gugus tirosin dengan cincin dalam memiliki yang berikatan, menjadi diioditirosin (DIT).

satu iodin dan cincin luar memiliki dua iodin 5. Coupling of T1 and T2. Tahap terakhir dari sintesa hormon tiroid ini

 Thyroxine (T4) : Dua gugus tirosin dengan masing-masing adalah pemasangan dua molekul T2 menjadi T4 atau satu molekul T1

memiliki dua iodin dengan satu molekul T2 menjadi T3.

6. Pinocytosis and digestion of colloid. Droplet koloid kembali masuk

Sintesis Hormon Tiroid kedalam sel folikular dengan cara pinositosis dan dileburkan

Pembentukan hormon tiroid sendiri memiliki beberapa tahap : ikatannya dengan enzim yang dikeluarkan oleh lisosom. Enzim

1. Iodine trapping. Sel folikular tiroid menangkap ion iodida (I-) penernaan mengkatabolisme TGB, sehingga T3 dan T4 tidak terikat

dengan cara aktif transpot dari darah ke dalam sitosol. dengan apapun.

2. Synthesis of thyroglobulin. Saat yang bersaman kelenjar tiroid 7. Secretion of thyroid hormones. Karena T3 dan T4 adalah larut

juga mensintesis tiroglobulin (TGB) yang akan dibungkus kedalam dalam lipid maka hormon tesebut berdifusi melalui membran plasma

vesikel sekretori. ke dalam cairan interstisial dan juga masuk ke dalam darah yang

Vesikel tadi mengalami eksositosis, dimana mengelurakan TGB ke diikat oleh TBG (Thyroxine Binding Protein). Normalnya kuantitas T4

dalam koloid. lebih banyak daripada T3, tetapi terkadang T3 lebih berpotensi. Dan

3. Oxidation of iodide. ion iodida yang negatif tidak dapat berikatan lagi, setelah T4 masuk ke dalam sel tubuh, sebagian besar akan

dengan tirosin hingga harus mengalami oksidasi menjadi iodin. dirubah menjadi T3 dengan membuang satu iodin.

Dibantu oleh enzim peroksidase. Setelah ion iodida dioksidasi, lalu

masuk melalui membran ke dalam koloid.


Metabolisme Iodine 1. Thyroxine-binding globulin (TBG).

Iodin masuk dari intake makanan sebesar 500 µg. Masuk ke gi tract

kemudian diserap masuk ke iodide pool. Kemudian masuk ke thyroid pool 2. Transthyretin / thyroxine-binding prealbumin (TBPA)

dan sebagian ke urin sebesar 485 µg. Ada yang kembali ke iodide pool

dan ada yang diubah menjadi T3,T4 lalu masuk ke hormone pool. Hormon 3. Albumin

akan dikirim ke jaringan. Dari jaringan masuk ke gi tract dan dibuang ke

feces sebesar 15 µg.

Mekanisme Aksi Hormon Tiroid

Karena lipid soluble hormon, hormon tiroid beraksi dengan reseptor

nucleus, meregulasi aktivitas gen.

Efek Hormon Tiroid

- Meningkatkan aktivitas metabolik sel

- Pertumbuhan tulang dan otak pada anak

- Menginkatkan glikolisis, glukoneogenesis, sekresi insulin

- Peningkatan cardiac output

- Peningkatan heart rate

- Meningkatkan motilitas GI tract

Transport Hormon Thyroid

Terdapat 3 transport hormon tiroid utama, yaitu: Hypothalamus – Pituitary – Thyroid Axis, Thyroid Autoregulation &
Thyroid Autoimmunity hormone) untuk menstimulasi perkembangan dari sel-sel folikuler tiroid

Secara umum regulasi sintesis dan pelepasan hormon tiroid yang meliputi pertambahan ukuran, vaskularisasi dan pembentukan

dikendalikan oleh feedback mechanism dari Hypothalamus – Pituitary – pseudopodia untuk meresorpsi koloid pada folikel-folikel kelenjar tiroid

Thyroid Axis dan akhirnya akan mensintesis hormone tiroid berupa

Tetraiodothyronine (T4) dan Triiodothyronine (T3), selanjutnya T3

dalam jumlah tertentu akan memberikan umpan balik ke hipotalamus dan

anterior pituitary untuk menghentikan pelepasan TRH dan TSH, untuk

T4 sebelum memberikan efek umpan balik, akan dirubah dulu menjadi

T3 baik oleh pituitary, maupun jaringan perifer.

Autoregulasi dari tiroid dapat didefinisikan sebagai kemampuan

kelenjar tiroid untuk menyesuaikan diri terhadap kapasitas dan

ketersediaan Iodide, terlepas dari ketergantungan akan TSH.

Bila iodide dalam tubuh rendah, kelenjar thyroid akan lebih

banyak mensintesis T3 daripada T4 dan, sedangkan bila berlebih, maka

akan terjadi penghambatan penyerapan iodide oleh kelenjar thyroid,

formasi cAMP, pembentukan peroksida, dan pengikatan autoantibody

pada reseptor TSH

Pada median eminence dari hipotalamus akan mensekresikan TRH

(thyroid Releasing Hormone) yang akan menstimulasi sel-sel thyrotropic

pada anterior pituitary untuk melepaskan TSH (thyroid stimulating


4.THYROID DISORDER Etiologi

A. Grave’s disease Graves disease merupakan penyakit autoimun yang belum

Definisi diketahui penyebabnya. Ada beberapa faktor predisposisi diantaranya

Grave’s Disease adalah penyakit autoimun dan penyebab paling umum yaitu :

dari hipertiroidism.  faktor genetik (keluarga) (yaitu sekitar 15% dari pasien Graves

Graves disease merupakan bentuk tiroksikosis yang paling umum dan disease mempunyai kerabat dekat dengan disorder yang sama atau

dapat terjadi pada segala umur, lebih sering terjadi pada wanita dari 50% kerabat pasien memiliki thiroid autoantibodi di sirkulasi darah),

pada pria. Sindrom ini terdiri dari satu atau lebih dari hal-hal ini : lebih tinggi angka kejadiannya pada kembar monozygitic dibandingkan

tiroksikosis, goiter, oftalmopati (eksofthalmus) dan dermopati dengan kembar dizygotic.

(miksedema pretibial)  Faktor linkungan (stres, menggunakan tobacco, infeksi dan terpapar

Epidemiology iodine).

Wanita terkena kira-kira 5X lebih besar dari pada pria. Penyakit ini  Pada ibu hamil karena terjadi peningkatan sensitivitas reseptor

terjadi pada segala umur, namun puncaknya terjadi pada umur sekitar antibodi pada ibu dan periode postpartum.

20-40 tahun Manifestasi Klinis

Faktor risiko
 palpitasi
- Kehamilan, khususnya pada masa nifas
 nervous,
- Kelebihan iodida
 cepat lelah,
- Terapi litium
 diarhea
- Infeksi bakteri atau viral
 keringat berlebih
- Penghentian glukokortikoid, dan
 intoleransi pada panas
- Stress
 turun berat badan tanpa turun nafsu makan - Gejala mata thyrotoxic

Umumnya:-pembesaran tiroid,-tachycardia ringan - Pembesaran thyroid

Khasnya: - Takikardi ringan

1)infiltative Orbitophaty - Dispnea

2)infiltrative dermophaty -  HR (palpitasi)

Diagnosis

1. Anamnesis 3. Pemeriksaan laboratorium dan penunjang

Pasien akan mengeluhkan adanya : - Thyroid function test

- Jantung berdebar Dilakukan Blood test untuk mengukur kadar TSH, T3, dan T4,

- Mudah lelah dan hasilnya akan didapatkan T3, T4  dan TSH 

- Kegelisahan - Radioactive iodine uptake dan scan

- Tidak tahan panas Menentukan seberapa banyak kadar iodine yang digunakan untuk

- Peningkatan keringat membuat hormon tiroid. Hasilnya akan didapatkan uptake iodine

- Berat Badan (↓), tapi nafsu makan baik 

- Lebih senang dengan suhu dingin - Uji autoantibody terutama immunoglobulin

- Berkurangnya massa otot yang dapat sangat berat sehingga Didapatkan adanya Thyroid Stimulating Immunoglobulin (TSI),

pasien tidak dapat berdiri dari kursi tanpa bantuan Thyroid Growth Stimulating Immunoglobulin (TGI), TSH Binding

- Diare Inhibitor Immunoglobulin (TBII), Thyroid peroxidase (TPO)

antibody, Anti-TSH receptor antibody

2. Pemeriksaan fisik - Scan technetium, dapat memperlihatkan ukuran kelenjar dan

Ditemukan beberapa tanda-tanda seperti : mendeteksi adanya nodul panas atau dingin
- CT scan orbital atau MRI, untuk melihat pembengkakan otot- peran propiltiourasil berperan dalam menghambat konversi T4

otot ekstraokuler dan T3

 Methimazole dengan dosis 40 mg selama 1-2 bulan kemudian

Differential Diagnosis dosis ini diturunkan menjadi 5-20 mg tiap pagi

 Hipertiroidism sekunder karena terlalu banyak TSH  Metode alternatif (penghambatan total aktivitas tiroid )

- Tumor hipofisis pemberian methimazole sampai keadaan eutiroid ( sekitar 3-6

- Stimulator abnormal yang berasal dari sejenis trofoblas bulan )kemudian dilanjutkan dengan penurunan dosis

(Mola Hidatidosa atau koriokarsinoma) methimazole disertai dengan pemberian levotiroksin dengan

 Hipertiroidisme karena : dosis 0,1mg /hari kemudian pasien terus menambahkan

- Adenoma toksik kombinasi methimazole 10mg/hari dan levotiroksin 0,1 mg/hari

- Tiroiditis subakut untuk 12-24 bulan.  ketika dalam keadaan kelenjar tiroid

- Tiroiditis kronik sudah normal maka penggunaan methimazole dihentikan kecuali

 Tirotoksikosis, dimana hormon tiroid bukan berasal dari kelenjar pemberian levotiroksin selama beberapa tahun

tiroid

- Jaringan tiroid ektopik (struma ovarii) 2. Terapi bedah

- Tirotoksikosis factitia (hormon tiroid eksogen)  Tiroidektomi merupakan suatu terapi yang dilakukan pada

Treatment pasien dengan kelenjar yaang sangat besar atau goiter

1. Terapi obat anti tiroid multinodular .pertama pasien dipersiapkan dengan obat

 Propiltiourasil (PTU) dengan dosis 100 – 150 mg tiap 6 jam mula antitiroid sampai eutiroid (kira-kira 6 minggu )sebagai

mulanya dan kemudian dalam waktu 4-8 minggu menurunkan tambahan , mulai 2 minggu sebelum operasi pasien diberikan

dosis sampai 50-200 mg sekali atau duakali sehari. larutan jenuh kalium iodida, 5 tetes 2 kali sehari .(berperan
untuk mengurangi vaskularitas kelenjar dan mempermudah  Natrium ipodat (menghambat sintesis hormon tiroid )

terapi ).

3. Terapi iodin radioaktif Komplikasi

 pasien tanpa dasar penyakit jantung dapat secara langsung -Tyrotoxic crisis(thyroid storm)

diberikan iodin radioaktif dengan dosis 80-120 µCi/gram.dosis Prognosis

biasanya dikoreksi dengan rumus : Prognosisnya adalah ad bonam jika dilakukan treatment. Namun,

treatment seperti thyroid surgery, radioactive iodine biasanya pada

beberapa pasien akan tetap eutiroid, dan akhirnya dapat menyebabkan

underactive thyroid (hipotiroidism). Jadi, follow up seumur hidup

 pasien dengan dasar penyakit jantung tirotoksikosis berat atau merupakan indikasi untuk semua pasien ini.

kelenjar yang besar (>100 gram )biasanya diinginkn agar 5. THYROID FUNCTION TEST

keadaan eutiroid terlebih dahulu dengan memberikan obat **Pemeriksaan Serum TSH

antitiroid kemudian terapi dihentikan selama 5-7 hari Pemeriksaan serum TSH dapat memastikan adanya disfungsi tiroid atau

kemudian ditentukan ambilan iodin radioaktif dngan dosis tidak, di karenakan pemeriksaan ini sangat sensitif.

100-150 µCi/gram berat tiroid Pemeriksaan Serum T3 dan T4

Konsentrasi hormon thyroid dalam serum untuk mendiagnosis adanya

4. Tindakan medis lain disfungsi thyroid. Tetapi pada pemeriksaan ini dapat memunculkan false

 Propanolol 10-40mg tiap 6 jam positive/ false negative akibat perubahan konsentrasi TH ataupun

 Nutrisi yang mencukupi termasuk multivitamin afinitas ikatan TGB contohnya pada wanita hamil

 Barbiturat (memepercepat metabolisme T4) Pemeriksaan aktivitas biosintesis dan metabolisme pada kelenjar

 Fenobarbital (untuk menurunkan kadar T4) thyroid


Dengan menggunakan radio iodine uptake (RIU) dapat menentukan  Mekanisme aksi : Block β1 dan β2 receptor

kelainan tiroid yang terjadi  Efek : Menurunkan Heart rate, blood pressure, dan rennin

Thyroid Scaning / Thyroid Imaging  Efek samping : Gangguan GI, kelemahan otot, lelah,
123 99
Iodine dan Technitium sangat berguna untuk menentukan aktivitas trombositopenia, ruam kulit

fungsi dan morfologi thyroid.  Indikasi : Hipertensi, angina pectoris, arrhythmia, migraine,

USG thyroid dan teknik imaging lain hyperthyroid

Sonografi dapat mendeteksi adanya massa , nodule, microcalsification  Kontraindikasi : Shock kardiogenik, riwayat bronkospasm,

atau cystic lession asidosis metabolic

Thyroid biopsi  Sediaan Obat : Oral, tablet, solution, capsule, inject

Biopsi thyroid ini dapat memedakan apakah kelainan yang terjadi  Klasifikasi : Termasuk obat golongan C;D pada ibu hamil menurut

seperti adanya inflamasi, hyperplasia ataupun neoplasia. FDA

Pheripheral thyroid hormone action C.Carbimazole

Akurasi pemeriksaan hormon ini sanagt rendah karena respon  Class

parameternya tidak menunjukan kuantitas hormon yag di periksa. Obat anti-tiroid golongan tioamida

Pemeriksaan thyroid Antibody  Mechanism of Action

Pemeriksaan antibody tiroid ini dapat mennetukan penyakin thyroid Menghambat sintesis hormon tiroid

autoimun seperti hasshimoto thyroiditis. - Hambat reaksi yang dikatalisis peroksidase tiroid

- Menghambat organifikasi iodin

6.Pharmacological Properties - Menghambat penggabungan iodotirosis

A. Propanolol  Effect

Menurunkan aktivitas tiroid


 Efek samping  Class of drug :

- Ruam kulit Thionamide (anti tyroid agent)

- Nyeri dan kaku sendi  Moa :

- Reaksi demam obat, hepatitis, metritis Menginhibisi sintesis hormone tiroid melalui tiroid peroksidase

- Mual dan distres saluran cerna yang memediasi iodinasi, dan juga menghambat konversi T4

- Sakit kepala menjadi T3 di jaringan perifer.

 Indikasi  Efek :

Hipertiroidisme dan tiroktoksikosis Anti tyroid

 Kontraindikasi  Efek samping :

LaktasiDosis - ruam kulit, urtikaria, pigmentasi kulit, kerontokan

a. Dewasa rambut.nyeri sendi, demam, sakit kepala, nyeri tenggorokan,

- Awal : 20 – 60 mg/hari mual, muntah kurang nafsu makan,agranulositosis atau

- Kasus : ringan: 5-10mg/hr, sedang: 30mg/hr, berat: 40- leukopenia (turunnya jumlah sel darah putih di dalam darah),

60mg/hr - trombositopenia (penurunan trombosit) yang berakibat pada

- Pemeliharaan : 5-15mg/hr kecenderungan perdarahan.

b. Pada ibu hamil : dalam dosis kecil dihentikan 3-4 minggu  Indikasi :

sebelum melahirkan - Hyperthyroidism

 Pemberian obat untuk ibu hamil - Grave disease

Golongan D  Kontraindikasi :

Hipersensitivitas

D. Propiltiourasil (PTU)  Dosis :


Untuk pengobatan hipertiroidisme : dosis awal lazim dewasa : “Jika Allah menimpakan kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang

300-450 mg sehari. dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki

7.BHP kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. …”

1. Menjelaskan penyakit yang diderita pasien Esensi : Dokter hanya bisa berusaha, hanya Allah yang berhak member

2. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya & obatnya dapat penyembuhan.

mempengaruhi keadaan bayi di dalam kandungannya 2. Q.S. At-Taghabun 11

3. Menjelaskan semua treatment (pengobatan) kepada pasien sejak “Tidakkah menimpa suatu musibah kecuali dengan izin Allah. Barang

awal pada saat menegakkan diagnosis, baik ketika sebelum hamil, siapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan berikan petunjuk ke

maupun ketika hamil dalam hatinya.”

4. Membuat pasien meningkatkan kepatuhan terutama dalam hal Esensi : Segala musibah itu adalah atas ijin Allah, jika kita beriman,

follow-up, demi kesehatan dirinya sendiri berusaha maka Allah akan member petunjuk.

5. Jika pasien dalam keadaan hamil, buat pasien meningkatkan

kepatuhannya, terutama dalam hal follow-up, untuk kesehatan

bayi dalam kandungannya.

6. Screening hypothyroid sebaiknya dilakukan pada semua bayi

baru lahir, jangan menunggu sampai adanya gejala

7. Pengobatan pada anak harus dilakukan secepatnya karena

berpengaruh pada pertumbuhan & perkembangan otak

8.IIMC

1. Q.S. Yunus 107


Problem identification - terlihat jaundice

Anamnesis - kulitnya dingin dan hipotermi

- Mrs Hetty Ridiani datang ke bagian obgyn dalam keadaan hamil Lab examination

40 minggu dengan tanda active persalinan - Hb:10,4 gr/dl

- mengalami partus lama saat melahirkan bayi perempuannya - WBC:21.800/mm3

- APGAR score : 1 menit:7, 5 menit:8 - TSH Screening :99uIU/ml

Physical examination - Thiroid function test :

- BB=3800  TSH:126uIU/ml

- PB=48  Total T4 :1,25 µg.dl

- Kepala (HC=35 cm ,anterior fontanel =4x6 cm , posterior - X ray pada lutut (epifisis kecil pada femur dan tibia)

fontanel=2 cm) - Chest x ray (pembesaran jantung )

- Wajah (pucat , bengkak) - ECG;

- Leher (tonjolan dibagian anterior ,dicurigai goiter)  Low voltage fiture

- Abdomen (menggelembung)  99 Tc Scan kelnjar tiroid (pembesaran kelenjar tiroid

- Muscle tone (Hipotonik) ,low uptake)

Observasi Analysis

- bayinya diam o Congenital

- menangis pelan o Infeksi

- lesu o Neoplasia

- banyak tidur o Trauma

- sering tersedak saat minum susu pada hari kedua o Other


Eksklusi Diagnosis Banding Tidak dipengaruhi oleh faktor geografis, sosial ekonomi, iklim,

o Congenital dan etnis.

o Infeksi a. Down Syndrome : Beresiko 35 kali lebih tinggi dibanding

o Neoplasia janin normal.

o Other b. Kembar : Beresiko 12 kali lebih tinggi dibanding singleton.

c. Anak dari ibu dengan defisiensi yodium berat, sehingga

Diagnosis hormon tiroid ibu tidak dapat melewati plasenta.

Berdasarkan pemeriksaan diatas bahwa gejala hypothyroid telah D. Klasifikasi :

tampak setelah melahirkan ,jadi disini kami mendiagnosis bawa kasus ini a. Hipertiroidisme Kongenital Permanen

yaitu Hipotiroidisme Kongenital ec obat antitiroid - Pada 85% kasus, tidak ditemukan kelenjar tiroid, kurang

HIPOTIROIDISME KONGENITAL berkembang, atau lokasi yang tidak tepat.

A. Definisi : - Disebabkan oleh, antara lain : disgenesis tiroid, gangguan

Suatu keadaan hormon tiroid yang tidak adekuat pada bayi baru sintesis hormon tiroid, gangguan pada otak yang mengatur

lahir sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh. sintesis hormon tiroid.

B. Epidemiologi : b. Hipertiroidisme Kongenital Transien (Sementara)

- Umumnya = 1 : 3.000-4.000 kelahiran hidup - Disebabkan antara lain oleh ibu yang menkonsumsi obat-

- Amerika Serikat = 1 : 3.500 kelahiran hidup obatan yang menekan produksi hormon tiroid saat hamil ; Ibu

- Indonesia = 1 : 1.500 kelahiran hidup memproduksi antibodi tiroid selama hamil yang memblokir

- Perempuan : Laki-laki = 2 : 1 produksi hormon tiroid pada janin ; ataupun karena kadar

C. Faktor Risiko : yodium yang berlebihan selama kehamilan.

E. Etiologi
1. Disgenesis tiroid 5. Deficiency Tirotropin

2. Thyrotropin reseptor blocking antibody (TRBAb) 6. Ketidak tanggapan Hormon Tirotropin

3. Sintesis tiroksin yang kurang sempurna 7. Ketidaktanggapan Hormon Tiroid

4. Defek pengangkutan yodium

H.Manifestasi Klinis  Banyak tidur dan tampak lambat

 Gangguan makan ( nafsu makan kurang )  konstipasi

 Pembesaran pada leher  temperatur subnormal, biasanya kurang dari 350C, kulit,

 lesu terutamanya ekstremitas, dingin dan berbintik.

 jaundice akibat maturasi konjugasi glucoronide terhambat di  Retardasi perkembangan fisik dan mental.

hepar I.Komplikasi

 Pucat - Gangguan perkembangan mental, contohnya: masalah

 pembesaran lidah (Macroglosi) pemusatan perhatian dan gangguan verbal

 tangisan parau - IQ lebih rendah. Bisa turun 3-5 poin selama bulan pertama

 perut membesar dengan hernia umbilicus - Untuk anak yang usianya diatas 2 tahun, bisa menyebabkan

 berat badan lahir normal, panjang badan normal, tetapi ukuran pertumbuhan lambat dan pertumbuhan gigi barunya bisa

kepala sedikit meningkat tertunda

 masalah ketika menyusui (Tersedak) - Bayi terlihat terlambat untuk tengkurap

 lidah besar - Anak terlihat lebih cebol, kepala besar, lidah besar terhulur

 menangis kecil keluar


- Retardasi mental >12 tahun 2-3

- Jika tidak diobati akibat mengakibatkan gangguan tumbuh Pemberian obat ini sampai usia 3 tahun, tetapi harus dengan
kembang pengawasan yang ketat.
- Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain: gangguan K.Prognosis
pendengaran, tubuh pendek, anemia (karena tiroid bantu - Pasien hipotiroid kongenital jika mendapatkan pengobatan
proses pembentukan darah.) adekuat, anak bisa tumbuh secara normal
J.Treatment - Pasien tanpa pengobatan adekuat pada 2 tahun pertama
Diberi obat Levothyroxine secara oral, karena aman, efektif, murah kehidupannya akan menderita gangguan intelektual dan
dan mudah. neurologis.
Pemberiannya tidak boleh dicampur dengan formula protein kedelai, - Pada sebagian kecil kasus dengan IQ normal dijumpai
zat besi karena dapat mengikat T4 dan menghambat penyerapan kelainan neurologis,
obat. o Gangguan koordinasi pada motorik kasar dan halus

o Ataksis

o Tonus otot meningkat atau menurun

Umur Dosis µg/kg o Gangguan pemusatan perhatian

BB/hari o Gangguan bicara.

0-3 bulan 10-15

3-6 bulan 8-10

6-1 tahun 6-8

1-5 tahun 5-6

2-12 tahun 4-5


Patgen Patfis Grave Disease
Patofisiologi
Patgen Hipotiroid Kongenital
Patofisiologi Hipotiroid Kongenital

Anda mungkin juga menyukai