Anda di halaman 1dari 17

Clinical Science Session

sistem limfatik dan jugular chain node

Preseptor: Yusuf heriadi, dr, SpB(K)Onk.

Disusun oleh:
Ligar Yusup Budiman

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


SMF ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
2020
SISTEM LIMFATIK

• Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang interstisial ke dalam darah.
• Sistem limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpartikel besar keluar dari ruang jaringan, yang tidak dapat
dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke dalam kapiler darah.
• Pengembalian protein ke dalam darah dan ruang interstisial ini merupakan fungsi penting dan tanpa adanya fungsi
tersebut, kita akan meninggal dalam waktu 24 jam, terdiri atas :
• Kapiler Limfatik
• Pembuluh Limfatik
• Nodus Limfatik
• Trunkus Limfatik
• Duktus LImfatik
SALURAN LIMFA TUBUH

 Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfe khusus yang mengalirkan kelebihan cairan secara
langsung dari ruang interstisial.
 Beberapa pengecualian antara lain bagian permukaan kulit, sistem saraf pusat, endomisium otot, dan tulang.
Namun, bahkan jaringanjaringan tersebut mempunyai pembuluh interstisial kecil disebut saluran pralimfatik yang
dapat dialiri oleh cairan interstisial; pada akhirnya cairan ini mengalir ke dalam pembuluh limfe atau, pada otak,
mengalir ke dalam cairan serebrospinal dan kemudian langsung kembali ke dalamdarah.
CONT.....

 Seluruh pembuluh limfe dari bagian bawah tubuh akan bermuara ke duktus toraksikus, yang selanjutnya bermuara
ke dalam sistem darah vena pada pertemuan antara vena jugularis interna kiri dan vena subklavia kiri.
 Cairan limfe dari sisi kiri kepala, lengan kiri, dan sebagian daerah toraks juga memasuki duktus toraksikus
sebelum bermuara ke dalam vena.
 Cairan limfe dari sisi kanan leher dan kepala, lengan kanan, dan bagian kanan toraks memasuki duktus limfatikus
kanan (jauh lebih kecil daripada duktus toraksikus), yang akan bermuara ke dalam sistem darah vena pada
pertemuan antara vena subklavia kanan dan vena jugularis interna.
KAPILER LIMFE TERMINAL DAN PERMEABILITASNYA

 Sel-sel endotel kapiler limfe yang direkatkan oleh filamen


penambat ke jaringan ikat sekitarnya.
 Antar sel-sel endotel yang bersebelahan, tepi dari satu sel endotel
menutupi tepi sel di sebelahnya, sehingga tepi yang menutupi
tersebut bebas menutup ke dalam, membentuk suatu katup kecil
yang membuka ke bagian dalam kapiler limfe.
 Cairan interstisial, bersama dengan partikel tersuspensinya, dapat
mendorong katup untuk membuka dan mengalir langsung ke dalam
kapiler limfe. Tetapi cairan ini sulit untuk meninggalkan kapiler
begitu sudah masuk karena setiap aliran balik akan menutup katup.
PEMBENTUKAN CAIRAN LIMFE DAN KECEPATAN ALIRAN

 Cairan limfe berasal dari cairan interstisial yang mengalir ke dalam sistem limfatik.
 Konsentrasi protein dalam cairan interstisial 2 g/dl, hepar cairan limfe 6 g/dl, usus 3 sampai 4 g/dl, cairan limfe
duktus toraksikus, yang merupakan campuran cairan limfe dari seluruh tubuh, biasanya mempunyai konsentrasi
protein 3-5 g/dl.
PENGARUH TEKANAN CAIRAN INTERSTISIAL TERHADAP
ALIRAN
CAIRAN LIMFE

Meningkatnya tekanan cairan interstisial juga akan meningkatkan aliran limfe jika pembuluh limfe berfungsi secara
normal. Faktor-faktor tersebut meliputi:
 Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
 Penurunan tekanan osmotik koloid plasma
 Peningkatan tekanan osmotik koloid cairan interstisial
 Peningkatan permeabilitas kapiler
POMPA LIMFE

Faktor luar yang dapat menyebabkan pemompaan,


 Ketika saluran limfe pengumpul atau pembuluh
faktor-faktor tersebut adalah:
limfe berukuran lebih besar diregangkan oleh cairan,
 Kontraksi otot rangka di sekitar saluran limfe
otot polos pada dinding pembuluh tersebut akan
berkontraksi secara otomatis.  Pergerakan bagian-bagian tubuh
 Setiap pengisian suatu segmen akan menyebabkan  Pulsasi arteri yang berdekatan dengan saluran limfe
kontraksi segmen tersebut, dan cairan akan dipompa
 Penekanan jaringan oleh benda-benda di luar tubuh
melalui katup berikutnya
 Pada pembuluh limfe yang sangat besar seperti Pompa limfe menjadi sangat aktif selama berolah-raga,
yang sering meningkatkan aliran limfe 10 sampai 30
duktus toraksikus, pompa limfe ini dapat
kali lipat. Sebaliknya, dalam keadaan istirahat, aliran
menghasilkan tekanan sebesar 50 sampai 100 mm
limfe menjadi sangat lambat, hampir tak ada sama
Hg.
sekali.
PERAN SISTEM LIMFATIK DALAM MENGATUR KONSENTRASI
PROTEIN CAIRAN INTERSTISIAL, VOLUME CAIRAN INTERSTISIAL, DAN
TEKANAN CAIRAN INTERSTISIAL

Sistem limfatik berfungsi sebagai "mekanisme untuk kelebihan aliran" ("overflow mechanism") untuk mengembalikan
kelebihan protein dan kelebihan volume cairan ke sirkulasi dari ruang jaringan. Oleh karena itu, sistem limfatik juga
memiliki peran sentral dalam mengatur
 konsentrasi protein dalam cairan interstisial
 volume cairan interstisial,
 tekanan cairan interstisial.
CONT....

 Pertama, sejumlah kecil protein bocor keluar dari kapiler darah masuk ke dalam interstisium. Protein
berakumulasi di cairan interstisial, dan akan meningkatkan tekanan osmotik koloid cairan interstisial.
 Kedua, peningkatan tekanan osmotik koloid dalam cairan interstisial akan meggeser keseimbangan daya pada
membran kapiler darah dalam membantu filtrasi cairan ke dalam interstisium. Oleh karena itu, cairan bertukar
tempat secara osmosis keluar melalui dinding kapile, kemudian masuk ke dalam interstisium akibat protein,
sehingga meningkatkan volume cairan interstisial dan tekanan cairan intersitisial.
 Ketiga, peningkatan tekanan cairan intersitisial akan sangat meningkatkan kecepatan aliran limfe, seperti telah
dijelaskan sebelumnya. Hal tersebut kemudian membawa keluar kelebihan volume cairan interstisial dan
kelebihan protein yang telah terakumulasi di dalam ruang interstisial.
JUGULAR CHAIN NODE
METASTASIS TUMOR MALIGNA KE LYMPH NODE (JUGULAR
CHAIN)

Anda mungkin juga menyukai