Anda di halaman 1dari 12

Ruam 4.

Nodus
– Bentuk Penonjolan padat diatas permukaan kulit,
– Ukuran di kutan atau subkutan, Sirkumskripta ,
– Susunan Diameter > 10 mm.
– Penyebaran dan lokalisasi

Ruam Primer
1. Makula
Berbatas tegas, Setinggi permukaan kulit,
perubahan warna kulit.
Contoh:Melanoderma,leukoderma,
purpura, petekie, ekimosis
5. Vesikel
Gelembung berisi cairan serum, Memiliki
atap dan dasar, Ukuran < 5 mm, Bila berisi
darah : vesikel hemoragik.
6. Bula
Vesikel yang berukuran lebih besar
,Ukuran > 5 mm, Bisa berupa bula
hemoragik;, bula purulen, bula hipopion

2. Papul
Penonjolan diatas permukaan kulit ,
sirkumskripta , diameter < 5 mm, berisi zat
padat.
7. Pustul
Vesikel yg berisi nanah

3. Nodul / Nodulus 8. Kista


Penonjolan padat diatas permukaan kulit, Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel
di kutan atau subkutan, Sirkumskripta , maupun sisa sel , Dinding kista : jaringan
Diameter 5 – 10 mm . ikat, dilapisi sel epitel atau endotel
Terbentuk dari kelenjar yang melebar dan
tertutup.
9. Plak - Contoh bekas garukan à tidak berdarah,
Seperti papul yang datar ,Penampang > 10 tapi keluar cairan serosa
mm. - Ekskoriasi berdarah

4. Ulkus
Kehilangan jaringan lebih dari papila
10. Urtika dermis ,Punya tepi, dinding, dasar, isi
Edema setempat , Timbul mendadak, hilang
perlahan-lahan.

5. Sikatriks
- Jaringan tidak utuh ,Relief tidak
normal
- Permukaan licin , Adneksa (-)
Ruam Sekunder - Bisa atrofik atau hipertrofik à bila
1. Skuama membesar melebihi batas luka disebut
Lapisan stratum korneum yang terlepas dari keloid)
kulit ,Dermatitis seboroik.

Ruam Lain
2. Krusta 1. Eritema
Cairan badan yang mengering , Dapat Kemerahan karena pelebaran kapiler
bercampur dengan jaringan nekrotik dan , Reversibel
benda asing (kotoran , obat, dll).
Warna beragam : kuning (serum), kuning
kehijauan (pus), kehitaman (darah)

2. Tumor
- Benjolan yang berdasarkan
3. Erosi pertumbuhan sel atau jaringan
- Kehilangan jaringan yang tidak - Ukuran > 25 mm
melampaui stratum basale
3. Vegetasi
Penonjolan bulat atau runcing yang
menjadi satu 7. Telangiektasis
Pelebaran pembuluh darah kapiler
à menetap
,Bioskopi, Efek samping obat
kortoko

4. Abses
Kumpulan nanah dalam jaringan ,Kutis
atau subkutis Batas tidak jelas
Terbentuk dari infiltrat radang, dinding
abses terbentuk dari jaringan sakit 8. Fisura
yang belum menjadi nanah Keretakan / belahan kulit à epidermis hingga
dermis
Berbentuk linear ,Biasanya nyeri
Terjadi karena tarikan jaringan disekitarnya

5. Ekskoriasi
Kehilangan jaringan sampai ujung
papila dermis , Keluar darah selain 9. Komedo
serum. Ruam khas pada akne
Infundibulum folikel rambut yang
melebar dan tersumbat oleh keratin
dan lipid

6. Likenifikasi
Penebalan kulit ,Relief kulit makin
jelas
10. Pupura / peteki Penyebaran :
Ekstavasasi sel darah merah • Sirkumskrip : berbatas tegas
Purpura: besar ; petekie: kecil/haus • Difus : tidak berbatas tegas
• Generalisata : di sebagian besar
tubuh
• Regional : 1 daerah tertentu
• Universalis : hampir seluruh tubuh
(>90%)
• Soliter : 1 lesi
• Herpetiformis berkelompok seperti
herpes zoster
Ukuran :
• Konfluens : > 2 lesi menjadi satu
• Milier : sebesar kepala jarum
pentul
• Lentikular : sebesar biji jagung
• Numular : sebesar uang logam
• Plakat : lebih besar dari nummular
• Diskret : terpisah satu dengan yang
Susunan :
lain
• Liniar : seperti garis lurus
• Serpiginosa : menjalar ke satu
jurusan à penyembuhan pada
bagian yang ditinggalkan
• Irisformis : eritema bulat lonjong
• Sirsinar / anular : seperti lingkaran dengan vesikel ditengahnya

• Polisiklik : bentuk pinggiran yang


• Simetrik : mengenai 2 belah bagian
sambung menyambung
badan yang sama
• Bilateral : mengenai kedua belah
badan
• Unilateral : mengenai sebelah
badan
Lokasi sesuai kasus
• Korimbiformis : susunan seperti
induk ayam yang dikelilingi anak- Bahas awam
anaknya (candidiasis) Bintik : makula milier, purpura, eritem
milier
Bercak : makula, purpura, eritem
Bintil : papul, vegetasi, komedo
Bentol : urtika
Benjolan / tumor : nodul, tumor, kista
Gelembung berisi cairan : vesikel, bula
Bisul : abses
Sisik : skuama
Keropeng : krusta
Lecet : erosi, ekskoriasi
Borok : ulkus
Keropeng : krusta, ulkus
Kudis : papul, krusta, ulkus skabies
insect bite, prurigo
Parut : sikatriks
Penebalan kulit: plak, likenifikasi, keratosis
Tinea kruris
Dermatofitosis yang dijumpai pada kulit Diagnosi banding :
daerah sela paha, genitalia, daerah pubis, 1. Psosriasisà Merupakan penyakit kulit
perineal, dan perianal. yang bersidat kronik,residif.
- Plak eritema , batas tegas , skuama
infeksi jamur superfisial, tinea kruris tebal keperekan, kasar dan berlapis.
merupakan dermatofitosis paling sering - Fenomena bercak lilin tanda auspitz
kedua , pada wanita lebih sering . , fenomena koebner.
- Bercak merah bersisik tebal, kadang
Penyebab dermatofitosis gatal fisertai nyeri sendi ,
- Trichophyton, rubrum - Bisa karena stress, kelainan , infeksi
- Microsporum, dan Lokasi predileksi : siku , lutut , kulit
- Epidermophyton kepla , bokong /pantat , dan genital .

Keluhan àBercak Merah, Gatal

Anamnesis:
Ruam kemerahan yang gatal di paha
bagian atas dan inguinal. 2. Kandidiasisà Penyakit infeksi jamur
yg disebabkan Candida . terutama
Pemeriksaan fisik : Candida Albican.
Tampak plak eritem dengan central Efflorensinya : bercak eritema ,
healing, ukuran plakat, polisiklik , disertai berbatas tegas , meserasi , disertai lesi
skuama halus pada regio inguinalis sinistra satelit vesikopustul.
dan dextra à bercak merah pada lipatan kulit ,
- Lesi berupa plak anular meluas , disertai bitnik-bintik merah
- berbatas tegas dengan central healing kecil , sangat gatal , dan rasa panas
- dapat pula disertai papul dan vesikel. seperti terbakar .
- Terletak di daerah inguinal, dapat Lokasi Predileksi : Lipatan kulit (
meluas ke suprapubis, perineum, aksila, gluteal ), genitocrural
perianal dan bokong. Area genital dan ,retroaurikular, perianal.
skrotum dapat terkena pada pasien
tertentu.
- Sering disertai gatal dengan maserasi
atau infeksi sekunder.

Pemeriksaan lanjutan :
- Kerokan kulit dengan pemeriksaan
mikroskopis menggunakan KOH 10% 3. Eritrasma
- (pada kasus dijumpain hifa dan spora ) Bakteri à Corynebacterium
- Wood’s light (T. kapitis, T. kruris – Effloresesnsi : eritema , skuama, pada
eritrasma, P.versicolor) seluruh lesi ( tanda khas) , batas lesi
- Biakan pada agar Sabouraud à spesies tegas , jarang dengan infeksi .
penyebabnya Fluouresensi : Merah bata khas pd sinar
Diagnosis banding dapat ditentukan wood dapat menolong adanya merah
dari: (coral red).
- Kemiripan jenis ruam Lokasi predileksi : di sela paha dan
- Kemiripan lokalisasi aksila
- Kemiripan perjalanan penyakit
- Griseofulvin oral 500 mg/hari atau
10-25 mg/kgBB/hari selama 2-4
minggu
- Ketokonazol 200 mg/hari

Ceterizin 10 mg 1x1tablet seminggu


Dermatitis seboroik à Dermatitis kronik obat gatal
yang terjadi pada daerah yang mempunyai
banyak kelenajar sebasea. Apa beda salep sama krim

Effloresensi : Plakat eritematosa , skuama Salep àsalep itu base nya minyak
bewarna kekuningan , berminyak , batas lemak , krim à base nya air
tegas .
Lokasi predileksi : muka , kepala , dada , Edukasi
terkadang lipatan tubuh ( inguinal ,
inframamae, aksila) , anogenital. - Anjurkan pasien memakai obat
secara teratur.
Patofisiologi dari dermatitis seboroik (DS) - Anjurkan pasien untuk menjaga
masih belum diketahui secara pasti, kebersihan dan mejaga agar daerah
namun keberadaan ragi Malessezia, sela paha tetap kering.
abnormalitas imun, aktivitas sebasea dan - Anjurkan pasien berobat untuk
kerentanan individu dapat dikaitkan masalah gula darah dan diharapkan
sebagai penyebab dermatosis tersebut. kadar gula terkontrol sehingga
tidak mudah untuk terinfeksi
kembali.(pada pasien kasus )
Tatalaksa Tinea Kruris
- tidak memakai pakaian dalam
1. Topikal
terlalu ketak
à Obat pilihan: golongan alilamin (krim
- jika pasien obesitas harus diet
terbinafin, butenafin) sekali sehari
menurunkan BB.
selama 1-2 minggu.
àAlternatif Golongan azol: misalnya,
Catatan
krim mikonazol, KETOKONAZOL,
klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6
keto sama miko itu sama kan golongan
minggu.
azole . di Fitzpatrick bebas boleh pilih .
Oleskan tengah ke pinggir, lalu pnngir
Anatara 2 itu . Trus kan obat anti
1-2 cm dari sekitr ruam, yg kena dan
histamin itu kan di buku ui itu ada kan
daerah sekitarnya. Semuanya dioles .
nah dia ada h1 h2 . Ada yang sedatif ini
Obat nya diolesin tpis” tunggu 5-10
h 1 sama non sedatif ini h 2 . Yg sering
menit
dipakek yg yg non sedatif jadi
2. Sistemik Diberikan bila lesi kronik, luas,
ceterizine ituu golongan non sedative
atau sesuai indikasi
àObat pilihan: terbinafin oral 1x250
Prognosis
mg/hari (hingga klinis membaik dan
hasil pemeriksaan laboratorium negatif)
- Quo ad vitam : bonam
selama 2 minggu
- Quo ad functionam : bonam
àAlternatif:
- Quo ad sanactionam : bonam
- Itrakonazol 2x100 mg/hari selama
5-7 hari /2 minggu
Dermatitis Kontak Bentuk : Plak eritema, erosi , eksoriasi,
1. Idendititas krusta
- Nama , umur , status , pekerjan Ukuran : Plakat (lebih besar dari
,Alamat, Agama. nummular)
Susunan : Linear ( seperti garis lurus )
2. Ananmnesis
Penyebaran : Difus (tidak berbatas tegas)
- Keluhanya apa ? (gatal ditangan )
+ simetrik (mengenai 2 belah
- Sudah berapa lama ? (2minggu lalu )
bagian badan yang sama)
- Di kedua tangan atau salah satu saja ?
Lokalisasi : region digiti I-V manus
(pada kasus belum tau kanan / kriri)
dextra dan digiti I-V manus
- Gatalnya terus menerus atau kadang”
sinistra
?
- Biasanya gatal nya dirasakan pada saat
apa?
- Sebelumnya apakah oernah terpapar
bahan zat kimia gak ?
- Apakah gatal ibu ini muncul setalah
terpapar atau bagaimana bu ?
- Apakah ada disertai nyeri? gambar A
- Apakah ada disertai panas ?
- Apakah pernah diobatin sebelumnya ?
- Apakah gatal nya berkurang setelah
diobatin ? atau makin parah ?
- Sevelumnya ibu pernah mengalami
gambaran B
seperti ini ?
Bentuk ruam : Makula eritema , skuama
- Apakah ada riwayat penyakit lain
sebelumnya?
Pemerisaan rutin : darah
- Apakah ada riwayat alergi ?
Pemeriksaan khusus :
- Apakah ada alergi obat”tan ?
Pemeriksaan tambahan : histopatogi, test tempel
- Apakah ada alergi makanan ?
- Apakah di keluarga ibu ada yang
Test tempel àTes tempel adalah suatu uji
menderita hal sama ? Atau penyakit
kulit yg dilakukaan secara invivo utk
kulit yang lain ?
memastikan penyebab dermatitis akibat
3. Pemeriksaan fisik hipersensitivitas
Status generelalisata tipeIVà mengaplikasikan bhn alergen
- Kedasaran : CM yg diduga penyebab dlm konsentrasi ttt,
- Temp : pd kulit pasien yg dicurigai alergi.
- RR :
- HR : Syatrat yang harus di penuhi sehingga
Keadaan spesifik dapat ekstrak alergen
- Inspeksi : ruam ,bentuk , lokalisasi,
warna,ukuran ,penyebaran,batas 1. Kapasitas penetrasi intrinsik (tidak
- Palpasi : Tanda radang akut , indurasi, toksik)
fluktasi, pembesaran KGB 2. Konsentrasi
Status Dermatologis 3. Vehikulum
Deksripsi ruam 4. Oklusivitas uji tempel
5. Waktu paparan
Indikasi dilakukan ujia tempel membantu dengan bahan allergen diluar tubuh,
menegakkan diagnosa kausatif penyebab diperantarai reaksi hipersensitivitas tipe 4
suatu reaksi hipersensitivitas tipe IV, (Coombs dan Gel).
keadaan-keadaan yang sesuai untuk
dilakukan tes tempel adalah dermatitis Gambaran klinisnya polimorfik bervariasi
kontak alergi, erupsi obat yang memiliki bergantung stadiumnya
mekanisme reaksi hipersensitivitas tipe IV
1. Akut: eritema, edema, dan vesikel
2. Subakut: eritema, eksudatif
(madidans), krusta
3. Kronik : likenifikasi, fisura, skuama
- Lesi dapat juga non-eksematosa,
misalnya: purpurik, likenoid, pigmented,
dan limfomatoid.
- Rasa gatal
- DKA lesi berbatas tegas dan berbentuk
sesuai dengan bahan penyebab.
- Dapat berhubungan dengan pekerjaan/
lingkungan .

- Bila berhubungan dengan pekerjaan,


memenuhi 4 dari 7 kriteria Mathias3
(C,3) yaitu:
1. Manifestasi klinis sesuai
2. Terdapat iritan / allergen curiga saat
bekerja
3. Lokasi anatomi sesuai dengan area
terpapar
4. Terdapat hubungan temporal antara
waktu paparan dan timbulnya
Diagnosis Banding manifestasi klinis
5. Penyebab lain disingkirkan
dapat ditentukan dari: 6. Kelainan kulit membaik pada saat
tdk bekerja/libur cuti .
– Kemiripan jenis ruam 7. Tes tempel atau tes provokasi
– Kemiripan lokalisasi dapat mengidentifikasi penyebab
– Kemiripan perjalanan penyakit

1. Dermatitis kontak alergi à


Dermatitis yang terjadi akibat paparan
2. Dermatitis kontak iritan à Dermatitis
kontak iritan (DKI) adalah inflamasi pada
kulit, akibat respons terhadap pajanan
bahan iritan, fisik, atau biologis yang kontak
pada kulit, tanpa dimediasi oleh respons
imunologis.

Klinis

- Terdapat riwayat paparan dan hubungan


temporal dengan bahan iritan. - Biasanya disertai kulit kering atau gangguan
- Tangan adalah lokasi tersering, diikuti sawar kulit.
wajah, dan kaki. - Bila pajanan dihentikan maka lesi
- Gejala subyektif berupa rasa gatal, membaik.
terbakar/nyeri. - Seringkali berhubungan dengan
- Sajian klinis bergantung pada jenis iritan pekerjaan/lingkungan pekerjaan
dan pola pajanan.
Medikamentosa:

- Sistemik: Simtomatis, sesuai gejala dan


sajian klinis
Derajat sakit berat: dapat ditambah
kortikosteroid oral setara dengan
prednison 20 mg/hari dalam jangka
pendek (3 hari).
- Topikal: Pelembap setelah bekerja/after
work cream. Disarankan pelembap yang
kaya kandungan lipid, petrolatum
- Sesuai dengan sajian klinis

Basah (madidans): beri kompres terbuka


(2-3 lapis kain kasa) dengan larutan NaCl
0,9%

Kering: beri krim kortikosteroid potensi


sedang, misalnya flusinolon asetoid.
Bila dermatitis berjalan kronis dapat • Lesi menyembuh dimulai dari
diberikan mometason fuorate intermiten bagian tengah membentuk
gambaran anular.
- Pada kasus yang berat dan kronis, atau
tidak respons dengan steroid bisa
diberikan inhibitor kalsineurin atau
fototerapi dengan BB/NB UVB, atau obat
sistemik misalnya azatioprin atau
siklosporin. Bila ada superinfeksi oleh
bakteri: antibiotika topikal/sistemik

3. Dermatitis atopik à Dermatitis


atopik (DA) merupakan peradangan kulit
yang bersifat kronis berulang, disertai rasa 5. Tinea manum à Biasanya unilateral,
gatal, timbul pada tempat predileksi terdapat 2 bentuk:
tertentu dan berhubungan dengan • Dishidrotik: lesi segmental atau
penyakit atopi lainnya, misalnya rinitis anular berupa vesikel dengan skuama di
alergi dan asma bronkial. tepi pada telapak tangan,jari tangan,
dan tepi lateral tangan.
Klinis • Hiperkeratotik: vesikel mengering
dan membentuk lesi sirkular atau
Rasa gatal, dapat sangat berat sehingga iregular, eritematosa, dengan skuama
mengganggu tidur. difus. Garis garis tangan menjadi
semakin jelas. Lesi kronik dapat
• floresensi lesi sangat bergantung mengenai seluruh telapak tangan dan
pada awitan dan berat penyakit. jari disertai fisur.
• Riwayat perjalanan penyakit kronis
berulang
• Lesi makula eritem, plak eritem,
krusta kekuningan, skuama, gatal,
riwayat atopi

4. Dermatitis Numular à suatu


kelainan kulit inflamatif berupa papul
dan papulovesikel yang berkonfluensi
membentuk plak berbentuk koin
berbatas tegas dengan oozing, krusta,
dan skuama. Sangat gatal, dengan
predileksi pada ekstremitas atas dan Diagnosis kerja à Dermatitis
bawah. Komntak Alergi / Iritan ?

Klinis

• Lesi karakteristik berupa plak


berukuran 1-3 cm berbentuk koin
yang terbentuk dari konfluensi
papul dan papulovesikel.
EDUKASI Contoh resep :
R/ Hidrokortison 2,5% cream tube
• Identifikasi dan penghindaran terhadap No. I S 2 u.e
bahan alergen tersangka. R/ Cetirizine tab 10 mg No. X
S 1 dd 1
• Anjuran penggunaan alat pelindung diri
(APD), misalnya sarung tangan, apron, Prognosis
sepatu bot. Pada beberapa kondisi oklusif
akibat penggunaan sarung tangan terlalu - Quo ad vitam : bonam
lama dapat memperberat gangguan sawar - Quo ad functionam : bonam
kulit. - Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

TATALAKSANA

• Obat kortikosteroid topikal


dengan cara pakai 2 kali sehari
• Obat anti histamin sistemik 1 x 1
tab

kenapa kenapa 1 hari ? Waktu paruh nya


24 jam atau 1 hari

CTM : chlorpheniramine maleate

Apa bedanya sama cetirizine : CTM h1


cetirizine h 2, h 3 Fexofenadine

H1 : menggerakkan migrasi seluler,


nosisepsi,vasodilatasi, dan
bronkokonstriksi

H2 : memodifikasi sekresi asam lambung,


produksi lendir saluran napas, dan
permeabilitas vascular

H3: Reseptor H3 memainkan peran


penting dalam penyakit neuro-inflamasi

• Pelembab setelah bekerja.


disarankan pelembab yang kaya
kandungan lipid misalnya vaselin
(petrolatum).

Anda mungkin juga menyukai