Anda di halaman 1dari 33

EFUSI

PLEURA
UTHAYA RUBYNI A/P MANOHARAN
170100257
DEFINISI

 Pengumpulan cairan di dalam rongga pleura


akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan
dari permukaan pleura.
KLASIFIKASI
 Cairan Transudat

 Dihasilkan dari ketidakseimbangan antara tekanan hidrostatik dan onkotik.

 Protein < 3 %

 Cairan Eksudat

• Dihasilkan oleh proses inflamasi pleura ataupun akibat berkurangnya kemampuan drainase limfatik.

• Protein > 3 % atau > 30g/dl

• Rasio cairan pleura dengan serum protein > 0.5 / serum LDH > 0.6

• LDH cairan pleura >2/3 batas atas nilai serum LDH normal
PATOFISIOLOGI
 Jumlah total cairan dalam setiap rongga pleura sangat sedikit, hanya beberapa mililiter. Cairan pleura
dibentuk secara lambat sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapiler. Dalam keadaan normal, 0,5
ml cairan pleura diproduksi setiap jam.

 Cairan pleura diserap pada tingkat yang sama dengan tingkat produksi untuk mempertahankan
volume cairan di dalam rongga pleura secara konstan.

 Bila jumlah ini mejadi lebih dari cukup untuk menciptakan suatu aliran dalam rongga pleura,
kelebihan tersebut akan dipompa keluar oleh pembuluh limfatik yang terbuka secara langsung dari
rongga pleura ke dalam mediastinum, permukaan atas diafragma, dan permukaan lateral pleura.

 Akumulasi cairan pleura terjadi ketika beban cairan intrapleura 30 kali lipat dari keadaan normal.
GEJALA KLINIS

 Nyeri dada

 Batuk

 Sesak napas

 Demam

 Menggigil
GAMBARAN RADIOLOGI
GAMBARAN RADIOLOGI EFUSI PLEURA
GAMBARAN RADIOLOGI
GAMBARAN RADIOLOGI EFUSI PLEURA
 Subpulmonic effusion

 Blunting of Costophrenic angle

 Meniscus sign
SUBPULMONIC EFFUSION
 Adalah efusi yang terjadi di rongga pleura di basis paru

 Jumlah cairan biasanya <300-350cc

 Gambaran radiologi:

 Sinus costopherenicus tetap tajam

 Diaphragma terangkat (bulging)

 Silhouette sign pada efusi subpulmonic ringan

 Jarak lambung dan basis paru menjadi jauh

 Foto lateral :flat edge sign


Diaphragma terangkat

Memberikan efek Silhouette sign pada diaphragm


diaphragma
 Puncak diaphragm menjadi di lateral Flat edge,ketika efusi bertemu dengan fissure paru.
SINUS COSTOPHRENICUS TUMPUL
 Tampak efusi pada foto lateral

 Tetapi tidak tampak efusi pada foto PA


SINUS COSTOPHRENICUS TUMPUL
MENISCUS SIGN
 Cairan terkumpul di rongga pleura yang meninggi di dearah lateral dan media.

 Cairan yang terkumpul tersebut memberikan gambaran meniscus (bulan sabit).


PNEUMOTORAKS
& TENSION
PNEUMOTORAKS
DEFINISI

 Adanya udara atau gas di rongga pleura (ruang


potensial antara pleura visceral dan
parietal ),yang menyebabkan paru menjadi
collapse.

 Adalah suatu keadaan dimana udara masuk


rongga pleura tetapi tidak dapat keluar.Hal
menyebabkan peningkatan tekanan di dalam
rongga pleura secara progresif.
KLASIFIKASI
 Pneumotoraks spontan

 Terjadi tanpa adanya trauma sebelumnya atau penyebab lain yang jelas.

• Pneumotoraks spontan primer (PSP) terjadi pd orang berusia 20-30 tahun.

• Pneumotoraks spontan sekunder (PSS) sering terjadi pada orang berusia 60-65 tahun

 Pneumotoraks traumatis

• Terjadi akibat trauma langsung atau tidak langsung pada dinding dada.

 Kedua bentuk pneumotoraks ini dapat berkembang menjadi tension pneumotoraks


PATOGENESIS PNEUMOTORAKS

 Pneumotoraks Spontan Primer:

 Terjadi akibat robekan pleura visceral,akibat pecahnya blebs pleura dan bula.

 Pneumotoraks Spontan Sekunder:

 Hiper ekspansi dari ruang udara distal karena obstruksi jalan napas yang mengalami inflamasi.

 Robekan pleura visceral akibat erosi pleura visceral oleh proses parenkim inflamasi yang
mendasarinya seperti pneumonia nekrotikans.
PATOGENESIS TENSION PNEUMOTORAKS
 Pleura yang robek berfungsi sebagai katup satu arah (udara masuk ke rongga pleura saat inspirasi
tetapi tidak dapat keluar saat ekspirasi) yang menyebabkan peningkatan tekanan rongga pleura
ipsilateral.

 Ini akan menyebabkan:

 Kolaps paru lebih lanjut

 Ekspansi dinding dada

 Penekanan terhadap diafragma

 Kompresi paru kontralateral


GEJALA KLINIS
 Nyeri dada dan sesak nafas tiba-tiba.

 Pemeriksaan fisik: dada asimetris, perkusi paru hipersonor, suara napas menurun atau
menghilang

 Tension pneumothoraks: takikardi, distensi vena jugularis, tidak adanya bunyi napas pada
paru yang terkena, pergeseran trakea ke arah paru yang sehat.
GAMBARAN RADIOLOGI
● Bayangan udara dalam rongga pleura memberikan bayangan radiolusen avaskuler

● Batas pleura visceral terlihat

● Kehilangan volume pada sisi yang terkena

● Corakan bronkovaskular tidak terlihat di distal pleural visceral

● Tension pneumothoraks: terdapat pergeseran mediastinum ke sisi yang berlawanan


GAMBARAN RADIOLOGI
● Pneumothoraks Kanan :
Tidak terlihat corakan di atas tepi paru
GAMBARAN RADIOLOGI

Tension Penumothoraks :
Kolaps paru kanan ( hijau)
Dan pergeseran mediastinum ke kiri ( biru)
HIDROPNEUMOTORAKS
DEFINISI

 Terdapat udara dan cairan di dalam rongga


pleura yang mengakibatkan kolaps pada jaringan
paru.
GAMBARAN RADIOLOGI

Film dada posteroanterior tegak (PA) menunjukkan pleura visceral (panah putih) dari paru-paru kanan dengan
latar belakang udara hitam di ruang pleura. Air fluid level (panah kuning) di rongga pleura kanan terlihat pada
film PA dan lateral.
EMPIEMA
DEFINISI

 Empiema adalah kumpulan nanah terbentuk di


ruang pleura.
GEJALA KLINIS
• Empiema sederhana:

• Napas pendek,batuk kering,demam,berkeringat,sakit di bagian dada ketika napas,sakit


kepala,disorientasi dan kehilangan nafsu makan.

• Empiema kompleks:

• Sulit bernapas,sakit di bahagian dada,kehilangan berat badan dan suara napas menurun.
PENYEBAB
● Secara normal ruang pleura terisi oleh cairan,namun tidak banyak.
● Bila terjadi infeksi, produksi cairan di ruang pleura ini akan lebih banyak, sehingga penyerapan
cairan yang dilakukan oleh tubuh tidak dapat mengimbanginya.
● Cairan pleura yang terinfeksi semakin mengental, membentuk nanah, dan dapat menyebabkan
lapisan paru-paru dengan rongga dada menempel serta membentuk kantung-kantung.
● Kantung nanah inilah yang disebut empiema.
GAMBARAN RADIOLOGI

 Pemeriksaan CT scan dapat menunjukkan adanya


suatu penebalan dari pleura.
 Kadang dijumpai limfadenopati inflamatori intratoraks
pada CT scan

Anda mungkin juga menyukai