Anda di halaman 1dari 32

Oleh;

Yunita Galih Yudanari


 Riwayat kesehatan berisi tentang informasi
spesifik mengenai awitan, tanda dan gejala,
lokasi dan durasi nyeri, gatal-gatal atau ruam
atau gangguan lain yang dialami oleh pasien.
 Riwayat Alergi Kulit; Reaksi alergi terhadap

makanan, obat serta zat kimia


 Riwayat Kanker Kulit
 Riwayat masalah kulit sebelumnya
1. Kapan pertama kali mengetahui masalah kulit
(durasi, intensitasnya)
2. Apakah masalah tersebut pernah terjadi sebelumnya
3. Apakah ada gejala lain
4. Dimana tempat yang pertama kali tekena
5. Bagaimana ruam atau lesi muncul pertama kali
6. Dimana dan berapa cepat penyebarannya
7. Apakah terdapat rasa gatal, terbakar, kesemutan
atau seperti ada yang merayap
8. Apakah ada gangguan untuk merasa
9. Apakah masalah bertambah parah pada waktu atau
musim tertentu
10. Apakah memiliki riwayat hay fever, asma, biduran,
ekzema atau alergi
11. Apakah erupsi kulit muncul sesudah makan
makanan tertentu
12. Obat-obatan yang sedang digunakan
13. Obat yang digunakan untuk mengobati lesi
(obat bebas?)
14. Produk perawatan atau kosmetik yang
dipakai
15. Pekerjaan
16. Faktor lingkungan (tanaman, hewan, zat
kimia, infeksi)
 Pengkajian kulit melibatkan seluruh area
kulit, termasuk membran mukosa, kulit
kepala dan kuku.
 Inspeksi dan Palpasi
 Hal Yang harus dikaji;
 Tampilan umum; warna, suhu, kelembaban,
kekeringan, tekstur kulit (kasar atau halus),
lesi, vaskularitas, mobilitas dan kondisi
rambut serta kuku.
 Turgor kulit, edema
 Kemerahan pada kulit
 Disebabkan oleh kongesti kapiler
 Penentuan inflamasi dengan palpasi

(kehangatan, kelicinan/edema
 Pada kasus dengan pruritus, kaji daerah yang
terasa gatal
 Regangkan kulit dengan hati-hati untuk

mengurangi tonus kemerahan dan kaji hilangnya


ruam
 Kaji tekstur kulit dengan menggerakkan ujung

jari tangan yang menyentuh ringan pada


permukaan kulit (Bagian tepi ruam biasanya
teraba)
 Kaji mulut dan telinga (Rubella atau campak

menimbulkan ruam merah pada ujung telinga)


 Menunjukkan hipoksia seluler
 Mudah terlihat pada ekstremitas, dasar kuku,

bibir serta membran mukosa


 Kaji daerah di sekitar Mulut serta bibir dan

daerah Tulang pipi serta daun telinga


 Indikator; kulit basah dan dingin, denyut nadi

cepat dan lembut, respirasi cepat dan dangkal


 Kaji konjungtiva Palpebra adanya ptekie

(bedakan dengan endapan melanin yang


normal)
 Hipopigmentasi ; kehilangan atau
berkurangnya warna kulit
 Vitiligo; penghancuran melanosit pada daerah

kulit yang terbatas luas


 Hiperpigmentasi; peningkatan warna, dapat

terjadi akibat penyakit atau cidera pada kulit


 Lesi merupakan karakteristik paling menonjol
pada kelainan dermatologik
 Lesi Primer; lesi inisial dan karakteristik penyakit
itu sendiri
 Lesi Sekunder;terjadi akibat sebab eksternal
seperti garukan, trauma, infeksi atau perubahan
yang disebabkan oleh kesembuhan luka
 Inspeksi bentuk dan warna lesi
 Palpasi tekstur, bentuk serta tepinya untuk
melihat apakah lesi tersebut lunak atau berisi
cairan atau teraba keras dan terfiksasi pada
jaringan sekitarnya
 Kaji Informasi Berikut
1) Bagaimana warna lesi

2) Apakah terdapat kemerahan, panas, nyeri atau


pembengkakan
3) Berapa besar daerah kulit yang terkena, dimana
lokasinya
4) Apakah erupsi berbentuk makula, papula, skuama,
lesi dengan eksudasi, diskrit atau konfluen
5) Bagaimana distribusi lesi; simetris, linear, sirkuler?
 Makula, Bercak (Patch)
◦ Makula; < 1 cm, tepi sirkumskripta
◦ Patch; > 1 cm, tepi irreguler
◦ Rata tidak teraba dan warna kulit berubah (coklat,
putih, coklat kekuningan, ungu, merah)
◦ Contoh; noda pada wajah, ptekie, rubela, vitiligo,
port wine stains, ekimosis)
 Papula, Plak
◦ Papula; < 0,5 cm
◦ Plak; > 0,5 cm
◦ Massa menonjol, teraba dan padat
◦ Tepi sirkumskripta
◦ Plak dapat berupa papula yang menyatu dengan
puncak yang datar
◦ Contoh;
 Papula; nevi yang menonjol, veruka, lichen planus
 Plak; Psoriasis, keratosi
 Nodul, Tumor
Nodul; 0,5-2 cm
Tumor; > 1-2 cm
Massa yang menonjol, teraba dan padat
Meluas lebih dalam ke dalam epidermis
dibandingkan papula
Nodul memiliki tepi yang sirkumskripta
Tumor tidak selalu semiliki tepi yang tajam
Contoh:
Nodul; lipoma, karsinoma sel skuamosa, suntukan
yang tidak terserap dengan baik
Tumor; Lipoma yang besar, karsinoma
 Vesikel, Bulla
◦ Vesikel; < 0,5 cm
◦ Bulla; > 0,5 cm
◦ Massa yang sirkumskripta, menonjol dan teraba
yang mengandung cairan serouse
◦ Contoh;
 Vesikel: Herpes simplek/zozter, varisela, keracunan
tanaman (posion ivy), luka bakar derajat kedua (lepuh)
 Bulla: dermatitis kontak, blister luka bakar yang besar
 Urtika (Bintul)
◦ Massa yang menonjol dengan batas tidak tegas
◦ Sering tidak teratur
◦ Ukuran dan warna bervariasi
◦ Deisebabkan gerakan cairan serosa ke dermis
◦ Tidak mengandung cairan bebas dalam rongga
◦ Contoh
 Urtikaria (biduran), gigitan serangga
 Pustula
Vesikel atau bula yang berisi pus
Contoh:
Acne, impetigo, furunkel, karbunkel
Krista
 Massa semi padat atau berisi cairan yang
berkapsul
 dalam jaringan subkutan atau dermis
 Contoh:
 Kista sebasea, kista epidermoid
 Erosi
◦ Hilangnya lapisan epidermis yang superfisial
◦ Tidak meluas ke lapisan dermis
◦ Daerah yang cekung dan basah
◦ Contoh
 Vesikel yang ruptur, bekas garukan atau goresan
 Ulkus
◦ Kehilangan kulit meluas melampaui lapisan
epidermis
◦ Kehilangan jaringan nekrotik
◦ Perdarahan dan pembentukan sikatrik dapat terjadi
◦ Contoh;
 Ulkus stasis akibat insufisiensi venous, ulkus
dekubitus
 Fissura
◦ Retakan linear pada kulit
◦ Dapat meluas kedalam dermis
◦ Contoh;
 Bibir atau tangan yang pecah pecah, tinea pedis
 Skuama (sisik)
◦ Pembentukan terjadi sekunder akibat proses
deskuamasi epitel yang mati
◦ Skuama dapat melekat pada permukaan kulit
◦ Warna bervariasi (keperakan, puti)
◦ Tekstur bervariasi (tebal dan halus)
◦ Contoh;
 Ketombe, psoriasis, kulit kering
 Krusta (kerak)
◦ Residu serum, darah, atau pus yang mengering
pada permukaan kulit
◦ Krusta yang lebar dan melekat disebut scab
◦ Contoh;
 Residu yang tertinggal sesudah ruptura vesikel;
impetigo, herpes, eksema
 Parut (sikatriks)
◦ Bekas pada kulit yang tertinggal sesudah suatu luka
atau lesi mengalami kesembuhan
◦ Menggambarkan pergantian oleh jaringan ikat dari
jaringan yang cedera
◦ Jaringan parut yang muda; merah atau ungu
◦ Jaringan parut yang masak ( mature); putih atau
mengkilap
◦ Contoh;
 Insisi bedah atau luka yang sembuh
 Keloid
◦ Jaringan sikatriks yang mengalami hipertrofi
◦ Jaringan sekunder akibat pembentukan kolagen
yang berlebihan selama proses penyembuhan
◦ Menonjol, irreguler, berwarna merah
◦ Insidensi yang terbesar pada populasi kulit
berwarna
◦ Contoh;
 Keloid pada luka insisi bedah
 Atrofi
◦ Gambaran epidermis yang tipits, kering dan
transparan
◦ Hilangnya garis-garis pada permukaan kulit
◦ Terjadi sekunder akibat hilangnya kolagen dan
elastin
◦ Pembuluh darah yang ada dibawahnya dapat
terlihat
◦ Contoh;
 Kulit yang menua, insufisiensi aterial
 Likenifikasi
◦ Kulit yang menebal dan menjadi kasar
◦ Gari-garis kulit yang semakin nyata
◦ Dapat terjadi sekunder akibat gesekan, iritasi atau
garukan yang berulang ulang
◦ Contoh
 Dermatitis kontak
 Peteqie
◦ Makula yang merah atau ungu dan berbentuk bulat
◦ Berukuran kecil; 1-2 mm
◦ Terjadi sekunder akibat ekstravasasi darah
◦ Berkaitan dengan kecenderungan perdarahan atau
emboli pada kulit
 Ekimosis
◦ Lesi berbentuk makula yang bundar atau irreguler
◦ Lebih besar dari pteqie
◦ Warna bervariasi dan berubah; hitam, kuning dan
hijau
◦ Terjadi sekunder akibat ekstravasasi darah
◦ Berkaitan dengan trauma, kecenderungan berdarah
 Cerry angiloma
◦ Papuler dan bulat
◦ Merah atau ungu
◦ Terlihat pada ekstremitas, badan
◦ Menjadi pucat ketika ditekan
◦ Perubahan kulit yang normal yang berhubungan
dengan penuaan
◦ biasanya tidak memiliki makna klinik
 Spider Angiloma
◦ Lesi arteriole yang berwarna merah
◦ Memiliki badandi tengah dengan cabang-cabang
yang menyebar
◦ Terlihat pada wajah, leher, lengan, badan
◦ Jarang terlihat dibawah pinggang
◦ Menjadi pucat ketika detekan
◦ Berkaitan dengan penyakit hepar, kehamilan dan
defisiensi vitamin B
 Telangiektasisi (Venous Star)
◦ Bentuk bervariasi ; mirip laba-laba atau binatang
◦ Berwarna kebiruan atau merah
◦ Tidak memucat ketika ditekan
◦ Terlihat di tungkai, dada anterior
◦ Terjadi sekunder akibat dilatasi superfisial
pembuluh vena dan kapiler
◦ Berkaitan dengan peningkatan vena

Anda mungkin juga menyukai