Riwayat kesehatan berisi tentang informasi spesifik mengenai awitan, tanda dan gejala, lokasi dan durasi nyeri, gatal-gatal atau ruam atau gangguan lain yang dialami oleh pasien. Riwayat Alergi Kulit; Reaksi alergi terhadap
makanan, obat serta zat kimia
Riwayat Kanker Kulit Riwayat masalah kulit sebelumnya 1. Kapan pertama kali mengetahui masalah kulit (durasi, intensitasnya) 2. Apakah masalah tersebut pernah terjadi sebelumnya 3. Apakah ada gejala lain 4. Dimana tempat yang pertama kali tekena 5. Bagaimana ruam atau lesi muncul pertama kali 6. Dimana dan berapa cepat penyebarannya 7. Apakah terdapat rasa gatal, terbakar, kesemutan atau seperti ada yang merayap 8. Apakah ada gangguan untuk merasa 9. Apakah masalah bertambah parah pada waktu atau musim tertentu 10. Apakah memiliki riwayat hay fever, asma, biduran, ekzema atau alergi 11. Apakah erupsi kulit muncul sesudah makan makanan tertentu 12. Obat-obatan yang sedang digunakan 13. Obat yang digunakan untuk mengobati lesi (obat bebas?) 14. Produk perawatan atau kosmetik yang dipakai 15. Pekerjaan 16. Faktor lingkungan (tanaman, hewan, zat kimia, infeksi) Pengkajian kulit melibatkan seluruh area kulit, termasuk membran mukosa, kulit kepala dan kuku. Inspeksi dan Palpasi Hal Yang harus dikaji; Tampilan umum; warna, suhu, kelembaban, kekeringan, tekstur kulit (kasar atau halus), lesi, vaskularitas, mobilitas dan kondisi rambut serta kuku. Turgor kulit, edema Kemerahan pada kulit Disebabkan oleh kongesti kapiler Penentuan inflamasi dengan palpasi
(kehangatan, kelicinan/edema Pada kasus dengan pruritus, kaji daerah yang terasa gatal Regangkan kulit dengan hati-hati untuk
mengurangi tonus kemerahan dan kaji hilangnya
ruam Kaji tekstur kulit dengan menggerakkan ujung
jari tangan yang menyentuh ringan pada
permukaan kulit (Bagian tepi ruam biasanya teraba) Kaji mulut dan telinga (Rubella atau campak
menimbulkan ruam merah pada ujung telinga)
Menunjukkan hipoksia seluler Mudah terlihat pada ekstremitas, dasar kuku,
bibir serta membran mukosa
Kaji daerah di sekitar Mulut serta bibir dan
daerah Tulang pipi serta daun telinga
Indikator; kulit basah dan dingin, denyut nadi
cepat dan lembut, respirasi cepat dan dangkal
Kaji konjungtiva Palpebra adanya ptekie
(bedakan dengan endapan melanin yang
normal) Hipopigmentasi ; kehilangan atau berkurangnya warna kulit Vitiligo; penghancuran melanosit pada daerah
kulit yang terbatas luas
Hiperpigmentasi; peningkatan warna, dapat
terjadi akibat penyakit atau cidera pada kulit
Lesi merupakan karakteristik paling menonjol pada kelainan dermatologik Lesi Primer; lesi inisial dan karakteristik penyakit itu sendiri Lesi Sekunder;terjadi akibat sebab eksternal seperti garukan, trauma, infeksi atau perubahan yang disebabkan oleh kesembuhan luka Inspeksi bentuk dan warna lesi Palpasi tekstur, bentuk serta tepinya untuk melihat apakah lesi tersebut lunak atau berisi cairan atau teraba keras dan terfiksasi pada jaringan sekitarnya Kaji Informasi Berikut 1) Bagaimana warna lesi
2) Apakah terdapat kemerahan, panas, nyeri atau
pembengkakan 3) Berapa besar daerah kulit yang terkena, dimana lokasinya 4) Apakah erupsi berbentuk makula, papula, skuama, lesi dengan eksudasi, diskrit atau konfluen 5) Bagaimana distribusi lesi; simetris, linear, sirkuler? Makula, Bercak (Patch) ◦ Makula; < 1 cm, tepi sirkumskripta ◦ Patch; > 1 cm, tepi irreguler ◦ Rata tidak teraba dan warna kulit berubah (coklat, putih, coklat kekuningan, ungu, merah) ◦ Contoh; noda pada wajah, ptekie, rubela, vitiligo, port wine stains, ekimosis) Papula, Plak ◦ Papula; < 0,5 cm ◦ Plak; > 0,5 cm ◦ Massa menonjol, teraba dan padat ◦ Tepi sirkumskripta ◦ Plak dapat berupa papula yang menyatu dengan puncak yang datar ◦ Contoh; Papula; nevi yang menonjol, veruka, lichen planus Plak; Psoriasis, keratosi Nodul, Tumor Nodul; 0,5-2 cm Tumor; > 1-2 cm Massa yang menonjol, teraba dan padat Meluas lebih dalam ke dalam epidermis dibandingkan papula Nodul memiliki tepi yang sirkumskripta Tumor tidak selalu semiliki tepi yang tajam Contoh: Nodul; lipoma, karsinoma sel skuamosa, suntukan yang tidak terserap dengan baik Tumor; Lipoma yang besar, karsinoma Vesikel, Bulla ◦ Vesikel; < 0,5 cm ◦ Bulla; > 0,5 cm ◦ Massa yang sirkumskripta, menonjol dan teraba yang mengandung cairan serouse ◦ Contoh; Vesikel: Herpes simplek/zozter, varisela, keracunan tanaman (posion ivy), luka bakar derajat kedua (lepuh) Bulla: dermatitis kontak, blister luka bakar yang besar Urtika (Bintul) ◦ Massa yang menonjol dengan batas tidak tegas ◦ Sering tidak teratur ◦ Ukuran dan warna bervariasi ◦ Deisebabkan gerakan cairan serosa ke dermis ◦ Tidak mengandung cairan bebas dalam rongga ◦ Contoh Urtikaria (biduran), gigitan serangga Pustula Vesikel atau bula yang berisi pus Contoh: Acne, impetigo, furunkel, karbunkel Krista Massa semi padat atau berisi cairan yang berkapsul dalam jaringan subkutan atau dermis Contoh: Kista sebasea, kista epidermoid Erosi ◦ Hilangnya lapisan epidermis yang superfisial ◦ Tidak meluas ke lapisan dermis ◦ Daerah yang cekung dan basah ◦ Contoh Vesikel yang ruptur, bekas garukan atau goresan Ulkus ◦ Kehilangan kulit meluas melampaui lapisan epidermis ◦ Kehilangan jaringan nekrotik ◦ Perdarahan dan pembentukan sikatrik dapat terjadi ◦ Contoh; Ulkus stasis akibat insufisiensi venous, ulkus dekubitus Fissura ◦ Retakan linear pada kulit ◦ Dapat meluas kedalam dermis ◦ Contoh; Bibir atau tangan yang pecah pecah, tinea pedis Skuama (sisik) ◦ Pembentukan terjadi sekunder akibat proses deskuamasi epitel yang mati ◦ Skuama dapat melekat pada permukaan kulit ◦ Warna bervariasi (keperakan, puti) ◦ Tekstur bervariasi (tebal dan halus) ◦ Contoh; Ketombe, psoriasis, kulit kering Krusta (kerak) ◦ Residu serum, darah, atau pus yang mengering pada permukaan kulit ◦ Krusta yang lebar dan melekat disebut scab ◦ Contoh; Residu yang tertinggal sesudah ruptura vesikel; impetigo, herpes, eksema Parut (sikatriks) ◦ Bekas pada kulit yang tertinggal sesudah suatu luka atau lesi mengalami kesembuhan ◦ Menggambarkan pergantian oleh jaringan ikat dari jaringan yang cedera ◦ Jaringan parut yang muda; merah atau ungu ◦ Jaringan parut yang masak ( mature); putih atau mengkilap ◦ Contoh; Insisi bedah atau luka yang sembuh Keloid ◦ Jaringan sikatriks yang mengalami hipertrofi ◦ Jaringan sekunder akibat pembentukan kolagen yang berlebihan selama proses penyembuhan ◦ Menonjol, irreguler, berwarna merah ◦ Insidensi yang terbesar pada populasi kulit berwarna ◦ Contoh; Keloid pada luka insisi bedah Atrofi ◦ Gambaran epidermis yang tipits, kering dan transparan ◦ Hilangnya garis-garis pada permukaan kulit ◦ Terjadi sekunder akibat hilangnya kolagen dan elastin ◦ Pembuluh darah yang ada dibawahnya dapat terlihat ◦ Contoh; Kulit yang menua, insufisiensi aterial Likenifikasi ◦ Kulit yang menebal dan menjadi kasar ◦ Gari-garis kulit yang semakin nyata ◦ Dapat terjadi sekunder akibat gesekan, iritasi atau garukan yang berulang ulang ◦ Contoh Dermatitis kontak Peteqie ◦ Makula yang merah atau ungu dan berbentuk bulat ◦ Berukuran kecil; 1-2 mm ◦ Terjadi sekunder akibat ekstravasasi darah ◦ Berkaitan dengan kecenderungan perdarahan atau emboli pada kulit Ekimosis ◦ Lesi berbentuk makula yang bundar atau irreguler ◦ Lebih besar dari pteqie ◦ Warna bervariasi dan berubah; hitam, kuning dan hijau ◦ Terjadi sekunder akibat ekstravasasi darah ◦ Berkaitan dengan trauma, kecenderungan berdarah Cerry angiloma ◦ Papuler dan bulat ◦ Merah atau ungu ◦ Terlihat pada ekstremitas, badan ◦ Menjadi pucat ketika ditekan ◦ Perubahan kulit yang normal yang berhubungan dengan penuaan ◦ biasanya tidak memiliki makna klinik Spider Angiloma ◦ Lesi arteriole yang berwarna merah ◦ Memiliki badandi tengah dengan cabang-cabang yang menyebar ◦ Terlihat pada wajah, leher, lengan, badan ◦ Jarang terlihat dibawah pinggang ◦ Menjadi pucat ketika detekan ◦ Berkaitan dengan penyakit hepar, kehamilan dan defisiensi vitamin B Telangiektasisi (Venous Star) ◦ Bentuk bervariasi ; mirip laba-laba atau binatang ◦ Berwarna kebiruan atau merah ◦ Tidak memucat ketika ditekan ◦ Terlihat di tungkai, dada anterior ◦ Terjadi sekunder akibat dilatasi superfisial pembuluh vena dan kapiler ◦ Berkaitan dengan peningkatan vena