4. Membantu
orang tua 5. Membantu
1. 2.
dalam orangtua
Mempertahank Mempertahank 3. Penurunan
memberikan dalam belajar
an panas an fungsi risiko infeksi.
nutrisi yang untuk merawat
tubuh. pernafasan.
tepat dan bayi mereka.
hidrasi.
Pengkajian BBL
a. Maternal (ibu): usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan
sosial dan
riwayat pekerjaan.
b. Obstetri: paritas ibu, kondisi kehamilan terakhir, usia gestasi, lama dan
karakteristik persalinan, kondisi ibu (perdarahan), keadaan bayi (fetal
distress), penggunaan analgetik saat bersalin, dan metode melahirkan
(pervaginam, section cesarean, vakum).
c. Pengkajian fisik bayi: perhatikan warna kulit bayi, kuku, lipatan pada
telapak kaki, palpasi dada, bunyi nafas, auskultasi denyut jantung, kaji
refleks primitif pada bayi (refleks rooting, sucking, swallowing, moro,
tonick neck, babinski). Kaji suhubayi, tingkat aktivitas/tonus otot
pemberian makan, interaksi ibu dengan bayi. Kaji APGAR skor pada
menit pertama dan kelima.
Diagnose keperawatan
1) Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan
jumlah lemak subkutan dan/atau permukaan tubuh besar.
2) Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan / atau teknik
mencuci tangan yang kurang oleh petugas kesehatan dan orangtua.
3) Risiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan transisi dari
janin ke sirkulasi neonatal, dingin stres, dan / atau produksi lendir
yang berlebihan.
4) Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan asupan oral
terbatas.
5) Risiko defisit pengetahuan berhubungan dengan pertama kali
menjadi orangtua dan/atau sumber daya belajar yang terbatas.
Intervensi keperawatan
Diagnose keperawatan 1
a. Menjaga suhu bayi dengan menutup pintu.
b. Jaga BBL agar tetap kering.
c. Tutup BBL agar tetap hangat dengan selimut kering.
d. Tempatkan topi/penutup kepala BBL.
e. Tempatkan BBL dengan kontak kulit ke kulit pada orang
tua dan selimut hangat menutupi ibu dan BBL.
f. Monitor suhu sesuai protokol tiap RS.
g. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika suhu neonatus
masih rendah atausudah naik.
Diagnose keperawatan 2
a. Pantau kulit apakah terjadi kerusakan jaringan.
b. Monitor suhu sesuai protokol RS.
c. Jaga kulit bersih dan kering.
d. Instruksikan orang tua dan pengunjung yang tepat
e. Cuci tangan sebelum menyentuh neonatus.
f. Instruksikan orang tua untuk mencuci tangan setelah
mengganti popok.
g. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika neonatus yang
letargi/lemah, suhu meningkat atau lesi pada kulit
Diagnose keperawatan 3
a. Monitor pernafasan dan fungsi jantung sesuai
protokol RS.
b. Auskultasi suara napas.
c. Kaji adanya dan lokasi sianosis.
d. Hisap mulut dan hidung.
e. Berikan oksigen sesuai protocol/order.
f. Laporkan tanda–tanda distress pernapasan kepada
dokter atau perawat praktisi.