Anda di halaman 1dari 16

Konsep dan Asuhan Keperawatan

pada Bayi Baru Lahir


By; Ns. Julimar, S.Kep, M.Kep
Pengertian

periode sejak bayi lahir sampai 28 hari pertama kehidupan.


Adaptasi fisiologis

1) Jam–jam pertama sering
disebut periode reaktivitas.

2) Respirasi Rate (RR) BBL
normal 30–60x/menit tapi
Sistem Pernafasan
kecepatan dan kedalamannya
Karakteristik Pernapasan
BBL (nenonatus) tidak teratur, nafas dapat
berhenti sampai 20 detik, RR
bisa sampai 80x/menit.

3) Dapat terjadi nafas cuping
hidung, retraksi dada.

Jika BBL menangis, Heart Rate (HR) dapat mencapai 180
x/menit, namun jika BBL tidur maka HR turun menjadi 100
x/menit.

Perubahan sirkulasi menyebabkan darah mengalir ke
paru–paru.

2) Perubahan tekanan di (paru–paru, jantung, pembuluh
darah besar) menyebabkan menutupnya foramen ovale,
Sistem ●
duktus arteriosus, duktus venosus.
3) Inspirasi O2 menyebabkan vena pulmonal dilatasi

kardiovaskuler sehingga resistensi vaskuler di pulmonal menurun


(tekanan di atrium kanan, ventrikel kanan, arteri pulmonal
menurun sehingga terjadi peningkatan aliran darah
pulmonal)

4) Kondisi yang mempengaruhi penutupan duktus:
peningkatan konsentrasi O2 dalam darah, penurunan
prostaglandin (dari plasenta), asidosis (PO2 menurun, pH
menurun PCO2 meningkat).

kulit tipis, pembuluh darah
yang dekat dengan
permukaan, sedikit lemak
Sistem subkutan.
termoregulasi ●
Untuk menjaga panas, bayi
cukup bulan yang sehat
akan mempertahankan
posisi fleksi.

reflek–reflek fisiologis BBL
reflek protektif seperti blink,
gag, bersin, dan batuk.

reflek primitif BBL meliputi:
Sistem
rooting/sucking, moro, startle,
neurologis tonic neck, stepping, and
palmar/plantar grasp (Anda
dapat melihat cara pengkajian
reflek–reflek fisiologis BBL).

Volume darah rata–rata pada
BBL 80–85ml/Kg.

Eritrosit/sel darah merah (SDM)
lebih banyak dan lebih banyak
Sistem mengandung hemoglobin dan
hematologi hematokrit dibandingkan
dengan dewasa, sedangkan
leukosit/sel darah putih (SDP)
9000– 30.000/mm3.

Kapasitas lambung 6 ml/Kg saat lahir tapi
bertambah sekitar 90 ml pada hari pertama
kehidupan.

Udara masuk ke saluran gastrointestinal setelah
lahir dan bising usus terdengar pada jam pertama.

Enzim mengkatalis protein dan karbohidrat
Sistem ●
sederhana.
Enzim pankreatik lipase sedikit diproduksi, lemak
gastrointestinal susu dalam ASI mudah dicerna dibanding dengan
susu formula.

Mekonium merupakan feses yang dikeluarkan oleh

Fisiologis jaundice terjadi pada usia 2–3 hari
setelah lahir

Jumlah bilirubin direct di atas 1 mg/dl atau
bilirubin total > 5 mg/dl.

BBL kurang efektif melawan infeksi karena SDP
berespon lambat dalam menghadapi
mikroorganisme.

BBL mendapat imunitas pasif dari ibu selama
kehamilan trimester 3, kemudian dilanjutkan
dengan pemberian ASI.

IgG menembus plasenta saat fetus (imunitas
Sistem imunitas pasif temporer terhadap toksin bakteri dan
virus).

IgM diproduksi BBL untuk mencegah
penyerangan bakteri gram negative.

IgA diproduksi BBL setelah usia 6–12 minggu
setelah lahir (bisa didapat pada kolostrum dan
ASI).

Kemampuan bayi dalam
mengkonsentrasikan urin
kurang.

Intake/ asupan 2 hari
Sistem urinari pertama: 65ml/ Kg.

Output 2–6 X/ hari. BBL
mudah kehilangan bikarbonat
sampai di bawah dewasa
(meningkat risiko asidosis).
Fokus asuhan keperawatan

4. Membantu
orang tua 5. Membantu
1. 2.
dalam orangtua
Mempertahank Mempertahank 3. Penurunan
memberikan dalam belajar
an panas an fungsi risiko infeksi.
nutrisi yang untuk merawat
tubuh. pernafasan.
tepat dan bayi mereka.
hidrasi.
Pengkajian BBL
a. Maternal (ibu): usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan
sosial dan
riwayat pekerjaan.
b. Obstetri: paritas ibu, kondisi kehamilan terakhir, usia gestasi, lama dan
karakteristik persalinan, kondisi ibu (perdarahan), keadaan bayi (fetal
distress), penggunaan analgetik saat bersalin, dan metode melahirkan
(pervaginam, section cesarean, vakum).
c. Pengkajian fisik bayi: perhatikan warna kulit bayi, kuku, lipatan pada
telapak kaki, palpasi dada, bunyi nafas, auskultasi denyut jantung, kaji
refleks primitif pada bayi (refleks rooting, sucking, swallowing, moro,
tonick neck, babinski). Kaji suhubayi, tingkat aktivitas/tonus otot
pemberian makan, interaksi ibu dengan bayi. Kaji APGAR skor pada
menit pertama dan kelima.
Diagnose keperawatan
1) Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan
jumlah lemak subkutan dan/atau permukaan tubuh besar.
2) Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan / atau teknik
mencuci tangan yang kurang oleh petugas kesehatan dan orangtua.
3) Risiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan transisi dari
janin ke sirkulasi neonatal, dingin stres, dan / atau produksi lendir
yang berlebihan.
4) Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan asupan oral
terbatas.
5) Risiko defisit pengetahuan berhubungan dengan pertama kali
menjadi orangtua dan/atau sumber daya belajar yang terbatas.
Intervensi keperawatan
Diagnose keperawatan 1
a. Menjaga suhu bayi dengan menutup pintu.
b. Jaga BBL agar tetap kering.
c. Tutup BBL agar tetap hangat dengan selimut kering.
d. Tempatkan topi/penutup kepala BBL.
e. Tempatkan BBL dengan kontak kulit ke kulit pada orang
tua dan selimut hangat menutupi ibu dan BBL.
f. Monitor suhu sesuai protokol tiap RS.
g. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika suhu neonatus
masih rendah atausudah naik.
Diagnose keperawatan 2
a. Pantau kulit apakah terjadi kerusakan jaringan.
b. Monitor suhu sesuai protokol RS.
c. Jaga kulit bersih dan kering.
d. Instruksikan orang tua dan pengunjung yang tepat
e. Cuci tangan sebelum menyentuh neonatus.
f. Instruksikan orang tua untuk mencuci tangan setelah
mengganti popok.
g. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika neonatus yang
letargi/lemah, suhu meningkat atau lesi pada kulit
Diagnose keperawatan 3
a. Monitor pernafasan dan fungsi jantung sesuai
protokol RS.
b. Auskultasi suara napas.
c. Kaji adanya dan lokasi sianosis.
d. Hisap mulut dan hidung.
e. Berikan oksigen sesuai protocol/order.
f. Laporkan tanda–tanda distress pernapasan kepada
dokter atau perawat praktisi.

Anda mungkin juga menyukai