Anda di halaman 1dari 21

Accelerating the world's research.

PPT PSIKOLOGI ABNORMAL


GANGGUAN SUASANA PERASAAN
DAN BUNUH DIRI
Septiana Atika

Kelompok 1 Psikologi 4C Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang

Cite this paper Downloaded from 

Related papers of the best related papers 

ROMBEL 2 PSIKOLOGI UNNES 15

ewik wiguna

ary yanuar
ASSALAMU’ALAIK
U M WR.WB
P SIKOLOGI
ABNORMAL
KELOMPOK 1

NADIYYA ROHMATUNISSA 1807016086


IKHSANTY EKA PUTRI 1807016094
SEPTIANA ATIKASARI 1807016109
DEVI LESTARI 1807016114
PEMBAHASAN
Hari ini

GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD) DAN BUHUH DIRI


PENGERTIAN.GANGGUAN SUASANA PERASAAN DAN
BUNUH DIRI, PENYEBABNYA, PENANGANANNYA
DAN PANDANGAN DALAM ISLAM.

GANGGUAN OBSESI DAN KOMPULSI

PENGERTIAN GANGGUAN OBSESI DAN KOMPULSI,


PENYEBABNYA, GEJALANYA , PENANGANANNYA DAN
PANDANGAN DALAM ISLAM.
GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD) DAN BUNUH DIRI

1. GANGGUAN SUASANA PERASAAN (MOOD)


Mood adalah gangguan suasana yang terus ada yang mewarnai kehidupan psychologist kita. Perasaan sedih atau
depresi bukanlah hal yang abnormal dalam konteks peristiwa atau situasi yang penuh tekanan. namun orang dengan
gangguan mood mengalami gangguan mood yang luar biasa parah atau berlangsung lama dan mengganggu
kemampuan mereka untuk berfungsi dalam memenuhi tanggung jawab secara normal
TIPE-TIPE GANGGUAN PERASAAN
 Gangguan-gangguan depresi (gangguan unipolar)
 Gangguan depresi mayor (episode-episode dari depresi berat)
 Gangguan distimik
 Gangguan-gangguan perubahan mood
 Gangguan bipolar,
 Gangguan siklotimik
factor-factor penyebab gangguan
perasaan (mood)
1. faktor biologi
 Pengaruh keluarga dan genetic
 Sistem neurotransmitters
 Ritme tidur dan sirkadian
 Aktivitas gelombang otak

2. Faktor psikologis
 Peristiwa kehidupan yang stressful
 Learned helpessness
 Negative cognitive style

3. Faktor social dan kultural


 Hubungan perkawinan
 Perbedaan gender
 Dukungan sosial
Penanganan gangguan suasana (mood)

Pemberian obat-obatan Terapi kognitif-behavioral


Pemberian obat-obatan ini berdasarkan dengan
Terapi ini diajarkan untuk menelaah secara cermat cara
anjuran psikiater, obat-obat yang digunakan
berfikir mereka saat mereka depresi dan untuk
seperti Trisiklik (tofranil, Elavil), Monamine Oxidase
menengarai kesalahan kesalahan “depresi” dalam berfikir,
Inhibitiors (MAOIs), Selective Serotogenic
karena kesalahan dalam berfikir dapat menyebabkan
Reuptake Inhibitors (SSRIs), Lithium
depresi secara langsung .

Psikoterapi Interpersonal (IPT) SECT (Elektrokonvulsif


Fokus pada penyelesaian berbagai masalah dalam
dan
hubungan yang sudah ada dan belajar Simulasi Magnetik
membangun hubungan-hubungan interpersonal Transkranial/ TMS)ubtitle
yang penting dan baru . Tahapan awal yang
ECT merupakan bentuk penanganan yang
dilakukan terapis adalah mengidentifikasi factor
dalam pengadministrasiannya pasien diberi
stressor kemudian anestsesi/ obat bius untuk mengurangi
mengklasifikasikannyakemudian mencari perasaan tidak nyaman dan diberikan obat
penyelesaiannya. perelaks otot untuk mencegah kerusakan tulang
akibat konvulsi selama sizure (Kejang-kejang).
LANJUTAN…
BUNUH DIRI
Dalam Encyclopedia Britannica, bunuh diri didefinisikan sebagai usaha seseorang untuk
mengakhiri hidupnya dengan cara suka rela atau sengaja. Bunuh diri berasal dari Kata
Suicide dari kata latin Sui yang berarti diri (self), dan kata Caedere yang berarti
membunuh (to kill).
menurut aliran human behavior, bunuh diri ialah bentuk pelarian parah dari dunia nyata,
atau lari dari situasi yang tidak bisa ditolerir, atau merupakan bentuk regresi ingin kembali
pada keadaan nikmat, nyaman dan tentram. (Kartono, 2000:143)

Macam-macam Bunuh Diri


(Menurut Emile Durkheim) (Menurut Kartono)
 Bunuh diri egoistic * Bunuh diri konvensional
 Bunuh diri altruistic * Bunuh diri personal
 Bunuh diri anomi
 Bunuh diri fatalistik
Penyebab bunuh diri

 Depresi dan gangguan bipolar


 Gangguan mental
 Konsumsi alcohol
 Efek samping obat
 Luka emosional
 Rasa bersalah
 Menderita penyakit parah
 Kehilangan dan kesedihan
 Memiliki riwayat keluarga bunuh diri
 dipenjara
Penanganan
Dalam bunuh diri

Pengobatan dan terapi gangguan


bunuh diri
Remaj.a yang mencoba bunuh diri harus diperiksa
sebelum diambil keputusan untuk merawat mereka
di rumah sakit atau memulangkan mereka ke
rumah. Mereka yang masuk ke dalam resiko tinggi
harus dirawat di rumah sakit sampai sikap bunuh
diri sudah tidak ada lagi.
jika memiliki keraguan tentang kemampuan
keluarga untuk mengawasi anak atau
bekerja sama dengan terapi dalam
lingkungan rawat jalan
Bunuh diri dalam islam

Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara
kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.
(QS. An-Nisa’ 4:29).
Obsesi
OBSESI DAN KOMPULSI
obsesi adalah pikiran, ide, atau dorongan yang intrusif dan berulang
dan berada di luar kemampuan seseorang untuk mengendalikannya.
Obsesi dapat menjadi sangat kuat dan persisten sehingga dapat
mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan distress serta
kecemasan yang signifikan (Nevid dkk., 2003; Hoeksema, 2001).
kompulsi
kompulsi adalah perilaku yang berulang (seperti mencuci
tangan atau memeriksa kunci pintu) atau tidakan repetitive
(gerakan pengulangan) yang dirasakan seseorang sebagai suatu
keharusan atau dorongan yang harus dilakukan (APA, 2000)

Jadi gangguan obsesif kompulsif


Gangguan Obsesif Kompulsif adalah suatu gangguan cemas
yang ditandai dengan adanya suatu ide yang mendesak dan
adanya dorongan yang tak dapat ditahan untuk melakukan
sesuatu dan dilakukan dengan berulang kali
PENYEBAB DAN GEJALA PADA GANGGUAN OBSESI DAN KOMPULSIF
Penyebab
Penyebab gangguan obsesif kompulsif sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi
ini diduga terkait dengan factor genetik, lingkungan dan perubahan pada senyawa kimia
otak.

Faktor-factor yang meningkatkan resiko OCD

 Pernah mengalami
 Memiliki orang tua peristiwa yang
atau saudara kandung menyebabkan trauma
yang menderita atau stress, seperti
gangguan obsesif perundungan (bullying),
kekerasan fisik atau
kompulsif
pelecehan seksual

 Memiliki kepribadian yang sangat


 Menderita gangguan mental lain, disiplin, terlalu teliti, serta ingin
seperti gangguan kecemasa, semua hal terlihat rapi.
gangguan bipolar, depresi atau
sindrom Tourette

SS.
ASPEK PENYEBAB OCD
M

ASPEK PSIKOLOGIS ASPEK PSIKOSOSIAL


ASPEK BIOLOGI PsikososialMenurut Freud, 1997
PsikologisKlien-klien OCD (dalam Kaplan, 1997:43), gangguan obsesif-kompulsif
Davison dan Neale (2012)
menjelaskan bahwa salah satu menyetarakan pikiran dengan
penjelasan yang mungkin tentang tindakan atau aktifitas tertentu bisa disebabkan karena regresi
dari fase a .al dalam
gangguan obsesif-kompulsif adalah yang dipresentasikan oleh pikiran n
tersebut. IniMekanisme
perkembangannya. disebut “thought-
pertahanan psikologis mungkin memegang peranan pada beberapa manif
keterlibatan neurotransmitter di
action
Represi fusion”
perasaan (fusi
marah pikiran
terhadap dan
seseorang mungkin menjadi alasan timbulnya pikiran berulang untuk
otak, khususnya kurangnya jumlah
tindakan).
menyakiti Fusi antara pikiran dan
orang tersebut.
serotonin. Fungsi serotonin di otak tindakan ini dapat disebabkan oleh
ditentukan oleh lokasi system sikap-sikap tanggung jawab yang
proyeksinya. Proyeksi pada konteks berlebih-lebihan yang
frontal diperlukan untuk pengaturan menyebabkan timbulnya rasa
mood, proyeksi pada ganglia basalis bersalah seperti yang berkembang
bertanggung jawab pada gangguan selama masa kanak-kanak, dimana
obsesi kompulsi. pikiran jahat diasosiasikan dengan
niat jahat (Durand & Barlow, 2006).
GEJALA-GEJALA OCD
k MENURUT BUKU SAKU PPDGJ-III

Disadari sebagai pikiran e


atau impuls diri s
sendiri e
n
a
n
g
a
Pikiran untuk n
melakukan tindakan
Pengulangan tersebut
bukan merupakan
hal yang
memberi
kepuasaan atau
Sedikit ada satu
pikiran atau tindakan
yang tidak berhasil
dilawan oleh
penderita

Gagasan, bayangan
pikiran, atau impuls
tersebut harus
merupakan
pengulangan yang
tidak menyenangkan
(unpleasantly
repetitive).
 Gejala obsesif kompulsif ini juga termanifestasi sekunder pada penderita
skizofrenia, sindroma Tourette, nerosa fobik, depresi dan gangguan
mental organik.
 Penyebabnya tidak diketahui.
 Gangguan obsesif-kompulsif tidak ada kaitan dengan bentuk karakteristik
kepribadian seseorang, pada individu yang memiliki kepribadian obsesif-
kompulsif cenderung untuk bangga dengan ketelitian, kerapian dan
perhatian terhadap hal-hal kecil, sebaliknya pada gangguan obsesif-
kompulsif, individu merasa tertekan dengan kemunculan perilakunya yang
tidak dapat dikontrol.
 Mereka merasa malu bila perilaku-perilaku tersebut dipertanyakan oleh
orang yang melihatnya karena melakukan pekerjaan yang secara berulang-
ulang. Mereka berusaha mati-matian untuk menghilangkan kebiasaan
tersebut.
PENANGANAN GANGGUAN OCD
terapi perilakau
kognitif,
• latihan relaksasi
• Restrukturasi kognitif
• exposure with respondse preventive

Pemberian obat anti depresan


Obat yang biasanya diberikan pada penderita angguan OCD adalah
jenis SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors) karena risiko
efek samping yang rendah dan bekerja dengan cara menekan
penyerapan kembali serotonin dalam otak.

kombinasi dari kedua


metode tersebut.
Yaitu gabungan antara penggunaan obat-obatan dan metode
terapi
GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF DALAM AGAMA ISLAM

Obsesi adalah suatu pikiran atau gambaran yang muncul berulang-ulang dan tidak dapat
dikendalikan oleh invididu. Sedangkan kompulsi adalah dorongan untuk berperilaku yang
repetitif (berulang) dan ritualistik yang individu harus lakukan. Contoh ritual adalah
berwudhu sebelum melaksanakan salat. Perilaku ini menjadi abnormal ketika individu
sering merasa ragu, apakah ia sudah melakukannya dengan benar atau belum, sehingga
ia mengulangi wudhu berkali-kali. Jika tidak diulangi, maka akan muncul keraguan dan
kecemasan dalam dirinya. Oleh karena itu, ia tidak dapat mengendalikan pengulangan
tersebut. Hal itulah yang dinamakan obsesi.
perkataan Ibnu Abba RA, yakni “was-was adalah penyakit orang mukmin”. Sehingga
menurutnya, perkataan tersebut dapat disimpulkan dalam dua hal, yakni:
a) Orang yang mengalami penyakit ini adalah mukmin, karena orang yang tidak
beriman tidak akan peduli mengenai keabsahan dan kesempurnaan ibadahnya.
b) Was-was itu adalah penyakit dan sudah seharusnya susah diobati karena was-was
dapat merusak ibadah jika terus dibiarkan.
THANK YOU
For those of you who have listened to our presentations and sorry if our presentations are boring for
you Warm greetings from group 1 :*

Anda mungkin juga menyukai