PEMERIKSAAN FISIK:
pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan
atau hanya bagian tertentu yang dianggap
perlu oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat,
bidan, dll) yang bersangkutan.
Merupakan bagian dari pengkajian dalam
proses keperawatan
TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
Tujuan umum:
Memperoleh informasi mengenai status
kesehatan pasien → rekam medik
Tujuan definitif:
1. mengidentifikasi status “normal”
2. mengetahui adanya variasi dari keadaan normal
tersebut dengan cara memvalidasi keluhan-keluhan
dan gejala-gejala pasien / membuktikan hasil
ananmnesa
3. penapisan/skrining keadaan well- being pasien,
4. pemantauan masalah kesehatan/penyakit pasien saat
ini → menegakkan diagnosis kep dan medis
penapisan atau pemantauan kesehatan
► penapisan atau pemantauan kesehatan
terkait-usia harus dilakukan secara teratur
(jika pasien tidak menunjukkan
gejala/asimtomatik).
► Remaja (usia 12-19 tahun) sebaiknya
menjalami pemeriksaan fisik setiap 2
tahun.
► Individu dewasa (usia 20-59 tahun)
sebaiknya menjalani pemeriksaan fisik
menyeluruh setiap 5-6 tahun.
► Pemeriksaan penapisan lainnya, misalnya
mammografi, tes pap, uji adanya darah
pada feses, dan sigmoidoskopi, sebaiknya
dilakukan secara lebih teratur, seperti yang
disarankan pada Pedoman Deteksi Kanker
Dini dari American Cancer Society.
► Lanjut usia (>60 tahun) sebaiknya
melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh
setiap 2 tahun, termasuk serangkaian
pemeriksaan- penapisan
PRINSIP-PRINSIP PEMERIKSAAN
1. menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada klien
sebelum pemeriksaan dan selama pemeriksaan
2. menggunakan pendekatan head to toe
3. bergerak dari eksternal ke internal
4. memeriksa bagian yang normal sebelum
mengamati bagian tubuh yang abnormal
5. mengamati bagian simetri tubuh,
membandingkan sisi tubuh dengan sisi yang lain
6. melakukan pemeriksaan di sisi kanan klien.
PERALATAN APA SAJA YANG DIPAKAI ?
STETOSKOP
OPHTHALMOSCOPE
OTOSCOPE
SPHYGMOMANOMETER
THERMOMETER
REFLEX HAMMER
Metode pemeriksaan
1. INSPEKSI
2. PALPASI
3. PERKUSI
4. AUSKULTASI
INSPEKSI
3. PALPASI
Use parts of hand for specific
assessments
◼ Dorsal = body temp
Types of palpation
◼ Light
◼ Deep
◼ Ballottement
PERKUSI
menepuk permukaan tubuh secara ringan
dan tajam, untuk menentukan posisi,
ukuran dan densitas struktur atau cairan
atau udara di bawahnya.
Menepuk permukaan akan menghasilkan
gelombang suara yang berjalan sepanjang
5-7 cm (2-3 inci) di bawahnya.
• Pantulan suara akan berbeda-beda
karakteristiknya tergantung sifat struktur
yang dilewati oleh suara itu
METODE PERKUSI
1. langsung (segera)
2. tak langsung (diperantarai): metode
yang menggunakan alat pleksimeter
untuk menimbulkan perkusi atau
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
atau hanya jari tengah satu tangan
bertindak sebagai pleksimeter, yang
mengetuk jari tengah tangan yang lain
sebagai pleksimeter
Perkusi langsung dan tak
langsung
Macam perkusi plexor
pleximeter