Oleh :
Pemeriksaan fisik pada kulit, rambut dan kuku adalah inspeksi dan palpasi.
Sistem integument meliputi kulit, rambut, dan kuku. Sistem ini berfungsi memberikan
proteksi eksternal bagi tubuh, membantu dalam proses pengaturan suhu tubuh, sebagai
sensor nyeri, dan indera peraba.
A. Kulit
Keterampilan perawat dalam pengkajian fisik dan pemahamanya terhadap
anatomi dan fungsi kulit dapat menjamin bahwa setiap penyimpangan dari keadaan
normal akan dapat dikenali, dilaporkan, dan didokumentasikan. Pemeriksaan pada kulit
adalah non-invasif. Lesi pada kulit bisa saja hanya terjadi pada epidermis, tapi juga bisa
hingga jaringan kulit yang lebih dalam.
Karakteristik kulit normal meliputi :
a. Warna
Warna kulit normal bervariasi antara orang yang satu dengan lainnya, dan
berkisar dari warna gading hingga cokelat gelap. Kulit bagian tubuh yang
terbuka, khususnya di kawasan yang beriklim panas dan banyak cahaya
matahari, cenderung lebih berpigmen daripada bagian tubuh lainnya. Efek
vasodilatasi yang ditimbulkan oleh demam, sengatan matahari, dan inflamsi
akan menimbulkan bercak merah muda atau kemerahan pada kulit. Pucat
merupakan keadaan tidak adanya atau berkurangnya tonus, serta vaskularitas
kulit yang normal dan paling jelas terlihat pada konjungtiva. Warna kebiruan
pada sianosis menunjukan hipoksia selular dan mudah terlihat pada ekstermitas,
dasar kuku, bibir, serta membrane mukosa. Ikterus, yaitu kulit yang
mengunung, berhubungan langsung dengan kenaikan kadar bilirubin serum dan
sering kali terlihat pada sclera, serta membrane mukosa.
b. Tekstur kulit
Tekstur kulit normalnya lembut dan kencang. Pajanan matahari, proses
penuaan, dan perokok berat akan membuat kulit sedikit lembut. Normalnya
kulit adalah elastic dan dapat cepat kembali apabila dilakukan pencubitan yang
sering disebut dengan turgor kulit baik.
c. Suhu
Suhu kulit normalnya hangat, walaupun pada beberapa kondisi pada bagian
perifer seperti tangan dan telapak kaki akan teraba dingin akibat suatu kondisi
vasokontriksi.
d. Kelembapan
Secara normal kulit akan teraba kering apabila disentuh. Pada beberapa kondisi
seperti adanya peningkatan aktivitas dan pada peningkatan kecemasan,
kelembapan akan meningkat.
e. Bau busuk
Kulit normalnya bebas dari segala bau yang tidak mengenakan. Bau yang tajam
secara normal dapat ditemukan pada peningkatan produksi keringat terutama
pada area aksila dan lipat paha.
Beberapa jenis lesi pada kulit adalah sebagai berikut :
B. Rambut
1. Inspeksi
Perhatikan penyebaran rambut di seluruh tubuh, penyebaran rambut akan
tampak lebih banyak pada pria dibandingkan wanita. Lihat kebersihannya,
catat adanya tinea kapitis, tinea korporis, kutu, dan lain-lain. Lihat
warnanya, warna rambut berbeda-beda tergantung suku bangsanya.
2. Palpasi
Rasakan apakah rambut berminyak. Tarik sedikit rambut, catat jika ada
kerontokan rambut atau alopesia (rontok berlebihan).
C. Kuku
1. Inspeksi
Perhatikan bentuk kuku dan warna dasar kuku. Normalnya dasar kuku berwarna
merah muda cerah karena mengandung banyak pembuluh darah.
Sudut normal antara kuku dengan pangkalnya adalah 160 derajat.
Perhatikan sekitar kuku, apakah ada lesi atau perlukaan.
2. Palpasi
Tekan ujung jari untuk memeriksa Capillary Refil Time (CRT) yaitu waktu
pengisian balik kapiler. Normalnya akan kembali dalam waktu < 2 detik.
https://id.scribe.com/doc/248195203/Makalah-Pemeriksaan-Fisik-Sistem-Integumen, di
unduh tanggal 8 oktober 2019 pukul 09.10 WIB