Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN

KULIT
DEFINISI KULIT

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh yang membungkus otot-


otot dan organ-organ dalam tubuh manusia dan kulit juga merupakan
organ terluar yang terdapat pada seluruh pemukaan tubuh. Oleh
karena itu, kulit akan tersentuh oleh lingkungan eksternal dan
merupakan pertahanan terdepan begi tubuh. Kulit yang paling
pertama terpengaruh oleh perubahan-perubahan lingkungan.
Perubahan pada kulit dapat terjadi karena perubahan lingkungan,
gangguan sistemik, dan gangguan dari kulit (integumen) itu sendiri
(Brunner & Suddarth, 2012)
Fungsi kulit

Sebagai alat Sebagai


pengeluaranberupa perlindungan
01 kelenjar keringat 02

Sebagai pengontrol Sebagai penyekat,


panas peraba dan penyerap
03 04
LAPISAN KULIT TERBAGI DALAM 3
LAPISAN YAITU:

Epidermis Dermis Hypodermis


Lapisan dermis bila Lapisan hypodermis
Lapisan epidermis di lihat melalui terdiri dari jaringan
adalah lapisan yang teleskop, susunannya lepas namun
melindungi tubuh terletak tepat di berhubungan dan
faktor lingkungan. bawah mengandung sel
lapisan epidermis. lemak.
PENGKAJIAN RIWAYAT
KESEHATAN
Pada saat merawat pasien
dengan gangguan
dermatologik, perawat
mendapatkan informasi
penting melalui riwayat
kesehatan pasien dan
observasi langsung.
ANAMNESIS
Tanyakan pada pasien hidupsehat. tentang persepsi tentang pola
Tanyakan apakah pasien mempunyai binatang peliharaan.
Tanyakan apakah pola nutrisi dan ragam diet yang digunakan dapat
mengubah kondisi kulit pasien.
Tanyakan dalam pola sehari-hari kondisi kulit tentang kekeringan atau kondisi
produksi keringat berlebihan.
Tanyakan pada pasien akan adanya lesi, kemerahan, atau memar. Bisa jadi
merupakan gangguan dari panas, dingin, atau stress, keterbukaan terhadap
materi toksik, berjalan- jalan ke tempat yang terbuka, atau hasil perawatan
kulit.
Apakah pasien memperhatikan adanya perubahan kulit?
• Tanyakan apakah pasien banyak bekerja atau menghabiskan waktu
berlebihan di luar.
Pemeriksaan Fisik

TEKSTUR KESEIMBAN BAU


WARNA SUHU
KULIT GAN BUSUK
Warna kulit normal Kulit
bervariasi antara Tekstur kulit Untuk kulit normalnya
orang yang satu
dengan yang normalnya Suhu kulit normal akan bebas dari
lainnya, dan berkisar lembut dan normalnya hangat teraba kering segala bau
dari warna gading kencang. apabila yang tidak
hingga coklat gelap. mengenakan.
EFLORESENSI
Efloresensi adalah pengkajian kelainan
kulit yang dapat dilihat, dengan diperiksa
dengan perabaan. Terdapat dua macam
pengkajian efloresensi meliputi :
1. Efloresensi primer adalah kelainan kulit
Iyang terjadi pada permulaan penyakit.
2. Efloresensi sekunder adalah kelainan
kulit yang terjadi selama perjalanan
penyakit.
Efloresensi Eflorasensi
Primer sekunder
Contoh Lesi: Contoh Lesi:
• Makula •Skuama
Papula • Erosi
• Nodul •Ekskoriasi
• Tumor • Ulkus
•Vesikula •Kusta
Bula • Sikatrik
• Pustula • Fisura
• urtika
.
Prosedur Pemeriksaan Fisik Integumen

Alat khusus:
Stetoskop
Pencahayaan yang cukup Sarung tangan
sekali pakai
PERSIAPAN PASIEN
1). Untuk pengakjian total Seluruh permukaan
kulit,pasien harus melakukan beberapa posisi
2). Area yang diperiksa sebaiknya terbuka penuh. • Bila
area yang hendak diperiksa tidak bersih atau tertutup
kosmetik, mungkin kulit perlu dibersihkan untuk
memungkinkan inspeksi yang adekuat.
1). Inspeksi warna dan pigmentasi kulit.
TEKNIK PENGKAJIAN
Bandingkan warna dari bagian simetris tubuh.
Beri perhatian lebih pada area sekitar
pemasangan gif.
2).Perhatikan bidang atau area kulit dimana
terjadi variasi warna.
3). Kaji adanya hiperemi atau kemerahan pada
kulit
4). Palpasi suhu kulit dengan bagian dorsal atau
punggung tangan. Bandingkan bagian tubuh
yang simetris. Bandingkan bagian tubuh atas
dan bagian tubuh bawah.
TEKNIK PENGKAJIAN
1). Palpasi dengan ujung jari daerah permukaan
kulit untuk merasakan kelembabanya.
2). Palpasi suhu kulit dengan bagian dorsal atau
punggung tangan. Bandingkan bagian tubuh yang
simetris. Bandingkan bagian tubuh atas dan
bagian tubuh bawah.
3). Tekan ringan kulit dengan ujung jari untuk
menentukan keadaan strukturnya.
4). Palpasi ringan kuit untuk memeriksa kelmbutan,
ketegangan, dan kedalaman lesi eprmukaan.
Palpasi lebih dala apada area yang tampak tidak
biasa.
TEKNIK PENGKAJIAN
• Inspeksi adanya lesi untuk warna, ukuran, lokasi, jenis, kelompok,
dan cara penularan
• Inspeksi setiap area edema mengenai lokasi, warna dan bentuk.
• Palpasi setiap area edema tentang mobilitas, konsistensi, dan
nyeri tekan. Untuk mengkaji pitting edema, tekan kuat area tersebut
selama lima detik dan lepaskan.
• Catat warna kulit
• kaji tekstur kulit
• Kaji suhu pada pasien yang beresiko gangguan sirkulasi, yaitu
mereka dengan gips atau balutan yang ketat.
• Rekam warna, bau, jumlah, dan konsistensi dari cairan yang
keluar dari lesi
• Jangan memijat area kemerahan
• Catat adanya pucat, lecet, bintil-bintil, atau tak adanya lapisan
superficial kulit (tanda awal terbentuknya luk tekan)
THANKS

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai