Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam,
karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap
makhluk hidup, khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam.
Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan
lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.

Indera berfungsi untuk mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang


terjadi di dalam maupun di luar tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup,
memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel reseptor inilah yang berfungsi untuk
mengenali perubahan lingkungan yang terjadi. Dalam makalah ini akan
membahas tentang sistem indera khususnya indera peraba.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu indra peraba?


2. Apa fungsi kulit?
3. Apa jenis-jenis penyakit kulit?
4. Apa pengertian dermatitis?
5. Apa etiologi dermatitis?
6. Bagaimana manifestasi klinis dermatitis?
7. Bagaimana pencegahan pada penyakit dermatitis?
8. Bagaimana pengobatan pada penyakit dermatitis?
9. Apa saja jenis-jenis dermatitis?

Page 1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu indra peraba.


2. Untuk mengetahui fungsi kulit.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit kulit.
4. Untuk mengetahui pengertian dermatitis.
5. Untuk mengetahui bagaimana etiologi dermatitis.
6. Untuk mengetahui manifestasi klinis dermatitis.
7. Untuk mengetahui pencegahan dermatitis.
8. Untuk mengetahui pengobatan dermatitis.
9. Untuk mengetahui jenis-jenis dermatitis.

D.Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini yaitu sehingga kita dapat mengetahui anatomi
dan fisiologi dari sistem indera dalam hal ini tentang indera peraba (integumen)

Page 2
BAB II

ISI

A. Indra Peraba
Indera peraba atau kulit (integument) adalah lapisan jaringan yang
terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh.
(Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran
Universitas Hasanuddin, 2011)
Dalam indera kulit, terdapat 4 sensasi kulit : raba-tekan (tekanan
adalah rabaan yang di tahan agak lama), dingin, hangat, dan nyeri.
Kulit mengandung berbagai jenis ujung saraf sensorik yang
meliputi ujung saraf sensorik, yang meliputi ujung saraf telanjang. Saraf
yang melebar serta ujung saraf terselubung. ( Ganong,buku ajar fisiologi
kedokteran edisi 17 ).
Ujung-ujung saraf melebar mencakup diskus merkel dan ujung
saraf ruffini, sedangkan ujung saraf berselubung, mencakup badan paccini,
badan meisser dan bulatan ujung saraf sensorik berujung di sekitar folikel
rambut, namun ujungnya tidak penting untuk sensasi kulit. ( Ganong,buku
ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )
Penyebabnya beragam diberbagai bagian tubuh, telah berulang kali
di perlihatkan bahwa ke 4 modalitas sensorik kulit dapat di temui di
daerah-daerah telanjang.
Ujung-ujung saraf yang melebar maupun yang berselubung
berfungsi sebagai mekanik reseptor yang merespon terhadap rangsangan
taktil ; badan meisser dan paccini merupakan reseptor raba yang
beradaptasi cepat, sedangkan diskus merkel dan ujung saraf ruffini
merupakan reseptor raba yang beradaptasi lambat. ( Ganong,buku ajar
fisiologi kedokteran edisi 17 )
Ujung-ujung saraf di sekitar folikel rambut menghantarkan rasa
raba, sedangkan gerakan rambut membangkitkan sensasi taktil perlu
ditekankan bahwa meskipun reseptor sensorik kulit tidak mempunyai
kekhususan histologik, mereka secara fisiologik bersifat spesifik. Jadi

Page 3
setiap ujung saraf hanya memberi satu jenis sensasi kulit. ( Ganong,buku
ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )

Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi


sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera)
yang terletak di lapisan dermis.

 Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan
lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati,
yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan
Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum.
Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan
germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri,
mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan
Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada
kulit.

 Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung
saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan
dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan
tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan
urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ
penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi
aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh
kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa
metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya
keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan

Page 4
mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak
merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah,
kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit
menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa
metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang,
sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan.
Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus

B.Fungsi Kulit
Kulit memiliki beberapa fungsi:
• Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
• Sebagai alat peraba.
• Sebagai pelindung organ dibawahnya.
• Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
• Pengatur suhu tubuh.
• Tempat menimbun lemak\

C.Jenis Jenis Penyakit Kulit


1.Eksim (Dermatitis).
Gejala utama yang dirasakan penderita eksim adalah rasa gatal
yang berlebihan pada kulit. Lalu disertai dengan kulit memerah, bersisik
dan pecah-pecah, timbul gelembung-gelembung kecil mengandung air
atau nanah. Tangan, kaki, lipatan paha dan telinga adalah bagian tubuh
yang paling sering terkena eksim. Eksim terbagi menjadi dua, yaitu eksim
kering dan basah. Pada eksim basah, juga akan terasa panas dan dingin
yang berlebihan pada kulit.
Eksim disebabkan karena alergi terhadap rangsangan zat kimia
tertentu seperti yang terdapat dalam detergen, sabun, obat-obatan dan
kosmetik, kepekaan terhadap jenis makanan tertentu seperti udang, ikan
laut, telur, daging ayam, alkohol, vetsin (MSG), dan lain-lain. Eksim juga
dapat disebabkan karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan
iklim, bahkan gangguan emosi.

Page 5
Eksim lebih sering menyerang pada orang-orang yang berbakat
alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang atau kambuh. Oleh
karena itu harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau bahan-bahan
yang dapat menimbulkan alergi (alergen.) Tetapi, dengan pengobatan yang
tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi
angka kekambuhan. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang seiring
dengan pertambahan usia penderita.
Tujuan utama pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal pada
kulit agar tidak terjadi infeksi. Ketika kulit terasa sangat gatal dan kering
setelah melakukan atau menyentuh sesuatu, sebaiknya gunakan krim
pelembab untuk melembabkan kulit. Tindakan ini lebih baik dilaksanakan
ketika kulit masih sedikit basah, seperti sehabis mandi. Sehingga
pelembab yang dioleskan akan mempertahankan kulit. Untuk mengurangi
rasa gatal, sebaiknya kulit dikompres dengan air dingin.
Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti
hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau
keradangan. Untuk kasus yang berat, sebaiknya telan tablet kortikosteroid.
Apabila daerah terkena eksim telah terinfeksi telan antibiotika untuk
membunuh bakteri penyebab infeksi.
Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi
rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak
berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.

2.Bisul (Furunkel).
Bisul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak memerah,
yang akan membesar. Benjolan ini berisi nanah, dan terasa panas dan
berdenyut. Bisul bisa tumbuh di semua bagian tubuh. Namun lebih banyak
tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, seperti, lipatan paha, sela
bokong, sekitar leher dan ketiak, dan juga kepala.
Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus
pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat,
kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko

Page 6
terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi,
pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian
bahan kimia.
Untuk menghindari bisul, sebaiknya tetaplah menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, dan asupan gizi harus benar-benar diperhatikan.
Karena gizi yang baik akan memperkuat daya tahan tubuh.

3.Campak (Rubella).
Merupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus.
Biasanya menyerang anak-anak. Gejala awal campak adalah demam,
pilek, bersin, badan terasa lesu, sakit kepala, nafsu makan menurun drastis
dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam
merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.

4.Kudis (Skabies).
Kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit tungau yang
gatal yaitu sarcoptes scabiei var hominis. Kulit terjangkit kudis lebih
banyak terjadi di daerah kumuh dan tidak menjaga kebersihan tubuh.
Gejala kudis adalah adanya rasa gatal yang begitu hebat pada malam hari,
terutama di sela-sela jari kaki, tangan, di bawah ketiak, alat kelamin,
pinggang dan lain-lain. Kudis sangat gampang menular pada orang lain,
secara tidak langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung tentu saja melalui sentuhan kulit terkena kudis
dengan kulit orang lain. Secara tidak langsung bisa menular melalui
handuk atau pakaian yang dipakai secara bergantian dengan penderita
kudis. Cara sangat mudah untuk menghindari kudis tentu saja dengan
menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh.

5.Kurap
Kurap terjadi karena jamur.Biasanya yang menjadi gejalanya
adalah kulit menjadi tebal dan pada kulit timbul lingkaran-lingkaran yang
semakin jelas, bersisik, lembab dan berair dan terasa gatal. Kemudian pada

Page 7
lingkaran-lingkaran akan timbul bercak-bercak putih. Kurap timbul karena
kurang menjaga kebersihan kulit. Bagian tubuh yang biasanya terserang
kurap yaitu tengkuk, leher, dan kulit kepala.

6.Psoriasis.
Psoriasis termasuk penyakit kulit yang sulit didiagnosa. Bagian
tubuh yang biasa terkena eksim sama dengan bagian tubuh yang biasa
terkena psoriasis, ditambah kulit kepala, punggung bagian bawah, telapak
tangan, dan telapak kaki. Stres, trauma, dan tingkat kalsium yang rendah
dapat menyebabkan psoriasis.
Psoriasis bukan penyakit menular, tetapi bersifat menurun. Gejala
psoriasis adalah timbulnya bercak-bercak merah yang di atasnya terdapat
sisik-sisik putih tebal dan menempel berlapis-lapis. Bila digaruk, sisik-
sisik tersebut akan rontok. Mula-mula, luas permukaan kulit yang terkena
hanya kecil, dan semakin lama semakin melebar.

7.Melanoma.
Melanoma merupakan kanker kulit yang sangat serius, sehingga
dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati. Melanoma adalah jenis
kanker yang menyebabkan perubahan tahi lalat pada kulit, sangat
berbahaya jika muncul pada leher atau kulit kepala. Salah satu tanda
terjadinya melanoma adalah tahi lalat yang membesar. Selain itu terjadi
perubahan warna pada tahi lalat serta terlihat tanda-tanda peradangan pada
kulit di sekitar tahi lalat.

8.Impetigo.
Impetigo adalah penyakit kulit menular yang biasanya disebabkan
oleh bakteri. Impetigo menyebabkan kulit menjadi gatal, melepuh berisi
cairan dan kulit menjadi merah. Impetigo sangat mudah terjadi pada anak
berusia dua sampai enam tahun. Bakteri biasanya masuk ke dalam kulit
melalui gigitan serangga, luka, atau goresan. Kebersihan sangat penting
bagi orang yang mengalami impetigo.

Page 8
9.Jerawat.
Berdasarkan penelitian, sekitar 80 persen dari seluruh manusia
pernah memiliki jerawat. Jerawat sebagai salah satu penyakit kulit yang
disebabkan oleh bakteri yang tumbuh di kulit dan menghubungkan pori-
pori dengan kelenjar minyak di bawah kulit. Jerawat dapat berkembang
jika pengobatan tidak dilakukan di tahap awal kemunculannya. Jerawat
tidak hanya tumbuh di wajah, namun juga bisa tumbuh di bagian tubuh
lain terutama punggung.

Page 9
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
DERMATITIS

A. PENGERTIAN DERMATITIS

Dermatitis merupakan epidermo-dermatitis dengan gejala subyektif


pruritus. Obyektif tampak inflamasi eritema, vesikula, eksudasi, dan pembentukan
sisik. Tanda-tanda polimorfik tersebut tidak selalu timbul pada saat yang sama.
Penyakit bertendensi residif dan menjadi kronis.

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon


terhadap faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis
berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, linefikasi)
dan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin
hanya beberapa (oligomorfik). dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.
Sinonim dermatitis adalah eksem. Ada yang membedakan antara dermatitis dan
eksem, tetapi pada umumnya menganggap sama.

Page
10
B.ETIOLOGI

Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya


bahan kimia, fisik (contoh : sinar), mikroorganisme (bakteri, jamur); dapat
pula dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik. Sebagian lain tidak
diketahui pasti.

Banyak macam dermatitis yang belum diketahui patogenesisnya,


terutama yang penyebabnya fakktor endogen. Yang telah banyak dipelajari
adalah tentang dermatitis kontak, baik yang tipe alergik maupun iritan
primer.

C.MANIFESTASI KLINIS

Pada umumnya penderita dermatitismengeluh gatal. Kelainan kulit


bergantung pada stadium penyakit, batasnya dapat tegas dapat pula tidak tegas,
penyebarannya dapat setempat, generalisata, bahkan universalis. Pada stadium
akut kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi,
sehingga tampak basah (medidans). Stadium subakut, eritema berkurang, eksudat
mengering menjadi krusta. Sedang pada stadium kronis tampak lesi kronis,
skuama, hiperpigmentasi, likenifikasi, dan papul, mungkin juga terdapat erosi atau
ekskoriasi karena garukan. Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak
awal suatu dermatitis memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium
kronis.

Demikian pula jenis efloresensinya tidak selalu harus polimorfi, mungkin


hanya oligomorfi. Hingga kini belum ada kesepakatan internasional mengenai
tatanama dan klasifikasi dermatitis, tidak hanya karena penyebabnya yang multi
faktor, tetapi juga karena seseorang dapat menderita lebih dari satu jenis
dermatitis pada waktu yang bersamaan atau bergantian. Perubahan histopatologi
dermatitis terjadi pada epidermis dan dermis, bergantung pada stadiumnya. Pada
stadium akut kelainan di epidermis berupa vesikel atau bula, spongiosis, edema
intrasel, dan eksositosis, terutama sel mononuklear. Dermis sembab, pembuluh

Page
11
darah melebar, ditemukan sebukan terutama sel mononuklear; eosinofil kadang
ditemukan, bergantung pada penyebab dermatitis.

Kelainan pada stadium subakut hampir seperti stadium akut, jumlah


vesikel di epidermis berkurang, spongiosis masih jelas, epidermis tertutup krusta,
dan parakeratosis; edema di dermis berkurang, vasodilatasi masih tampak jelas,
demikian pula sebukan sel radang.

Epidermis pada stadium kronis, hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis,


rete ridges memanjang, kadang ditemukan spongiosis ringan; vesikel tidak ada
lagi. Papila dermis memanjang (papilamatosis), dinding pembuluh darah menebal,
dermis terutama di bagian atas bersebukan sel radang mononuklear, jumlah
fibroblas dan kolagen bertambah.

D.PENCEGAHAN

Mencegah penyakit kulit dermatitis berarti menghindari kontak dengan


substansi tertentu seperti sabun/detergen penyebab iritasi kulit, atau kontak
dengan tanaman merambat. Menghindari kulit kering juga salah satu cara
mencegah terjadinya eksim.

Berikut cara meminimalisir dermatitis:

 Tidak terlalu sering berenang. Setelah berenang, segera bilas badan


dengan air hangat.
 Tidak berganti-ganti sabun mandi. Hanya gunakan sabun mandi
yang lembut, tidak berbusa dan tidak menghilangkan minyak
natural tubuh. Pastikan yang digunakan untuk mandi adalah air
bersih.
 Keringkan tubuh, gosok tubuh dengan handuk yang lembut segera
setelah mandi–sampai air yang melekat di kulit tersapu dengan
handuk.

Page
12
 Gunakan pelembab pada kulit, menjaga kulit tetap lembab dengan
produk-produk yang dijual bebas. Berikan perhatian lebih pada
bagian tubuh seperti kaki, lengan, punggung, dan samping tubuh
 Perawatan diri bagi orang yang telanjur terkena dermatitis:
 Hindari goresan yang ditimbulkan garukan karena rasa gatal pada
kulit.
 Lindungi kulit yang terasa gatal dengan pakaian jika tidak dapat
menahan diri untuk menggaruknya.
 Gunakan sarung tangan pada malam hari saat akan tidur, mencegah
menggaruk secara tak sengaja.
 Gunakan pakaian yang tidak memicu keluarnya keringat
berlebihan.
 Hindari kontak dengan barang yang berbahan dari wool seperti
pada karpet atau baju.

E. PENGOBATAN

Pengobatan yang tepat didasarkan atas kausa, yaitu menyingkirkan


penyebabnya. Tetapi, seperti diketahui penyebab dermatitis multi
faktor, kadang juga tidak diketahui pasti, maka pengobatan bersifat
simtomatis, yaitu dengan menghilangkan/mengurangi keluhan dan
menekan peradangan. Pada kasus ringan dapat diberikan antihistamin,
atau antihistamin dikombinasi dengan antiserotonin, antibradikinin,
anti-SRA, dan sebagainya. Pada kasus akut dan berat dapat diberi
kortikosteroid. Prinsip umum terapi topikal diuraikan di bawah ini:

1) Dermatitis akut/basah (medidans) harus diobati secara


basah (kompres terbuka). Bila subakut, diberi losio (bedak
kocok), krim, pasta, atau linimentum (pasta pendingin).
Krim diberikan pada daerah yang berambut, sedang pasta
pada daerah yang tidak berambut. Bila kronik, diberi salap.
2) Makin berat atau akut penyakitnya, makin rendah
persentase obat spesifik.

Page
13
F. JENIS-JENIS DERMATITIS

GAMBAR BEBERAPA MACAM JENIS PENYAKIT DERMATITIS

1. Dermatitis kontak iritan


epidemiologi
Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai
golongan umur, ras, dan jenis kelamin. Jumlah penderita dermatitis kontak
iritan diperkirakan cukup banyak, namun angkanya secara tepat sulit
diketahui. Hal ini disebabkan antara lain oleh banyak penderita dengan
kelainan ringan tidak datang berobat.

Etiologi
Penyebab munculnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan,
misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan
serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran
molekul, daya larut, konsentrasi, kohikulum, serta suhu bahan iritan
tersebut, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang dimaksud yaitu :
lama kontak, kekerapan (terus-menerus atau berselang) adanya oklusi
menyebabkan kulit lebih permeabel, demikian juga gesekan dan trauma
fisis. Suhu dan kelembaban lingkungan juga ikut berperan. Faktor individu
juga berpengaruh pada dermatitis kontak iritan, misalnya perbedaan
ketebalan kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas;
usia (anak di bawah umur 8 tahun lebih mudah teriritasi); ras (kulit hitam
lebih tahan dari pada kulit putih); jenis kelamin (insidens dermatitis kontak

Page
14
iritan lebih tinggi pada wanita); penyakit kulit yang pernah atau sedang
dialami (ambang rangsang terhadap bahan iritan turun), misalnya
dermatitis atopik.

Patogenesis
Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh
bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik. Bahan irisan merusak lapisan
tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah
daya ikat air kulit. Keadan ini akan merusak sel epidermis. Ada dua jenis bahan
iritan yaitu : iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan
kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya
pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Faktor
kontribusi, misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan dan oklusi, mempunyai
andil pada terjadinya kerusakan tersebut.

Gejalaklinis
Sebagaimana disebabkan diatas bahwa ada dua jenis bahan iritan,
maka dermatitis kontak iritan juga ada dua macam yaitu dermatitis kontak iritan
akut dan dermatitis kontak iritan kronis. Dermatititis kontak iritan akut
Penyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan. Kulit terasa pedih atau
panas, eritema, vesikel, atau bula. Luas kelainan umumnya sebatas daerah yang
terkena, berbatas tegas.
Pada umumnya kelainan kulit muncul segera, tetapi ada segera, tetapi
ada sejumlah bahan kimia yang menimbulkan reaksi akut lambat misalnya
podofilin, antralin, asam fluorohidrogenat, sehingga dermatitis kontak iritan akut
lambat. Kelainan kulit baru terlihat setelah 12-24 jam atau lebih. Contohnya ialah
dermatitis yang disebabkan oleh bulu serangga yang terbang pada malam hari
(dermatitis venenata); penderita baru merasa pedih setelah esok harinya, pada
awalnya terlihat eritema dan sorenya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis.

Page
15
Dermatitis kontak iritan kronis
Nama lain ialah dermatitis iritan kumulatif, disebabkan oleh kontak
dengan iritan lembah yang berulang-ulang (oleh faktor fisik, misalnya gesekan,
trauma mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin; juga bahan contohnya
detergen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga air). Dermatitis kontak iritan kronis
mungkin terjadi oleh karena kerjasama berbagai faktor. Bisa jadi suatu bahan
secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan dermatitis iritan, tetapi bila
bergabung dengan faktor lain baru mampu. Kelainan baru nyata setelah berhari-
hari, berminggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun kemudian. Sehingga
waktu dan rentetan kontak merupakan faktor paling penting.
Dermatitis iritan kumulatif ini merupakan dermatitis kontak iritan yang
paling sering ditemukan.
Gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal
(hiperkeratosis) dan likenifikasi, batas kelainan tidak tegas. Bila kontak terus
berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris (fisur), misalnya pada kulit
tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus menerus dengan deterjen. Ada
kalanya kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema, sehingga
diabaikan oleh penderita. Setelah kelainan dirasakan mengganggu, baru mendapat
perhatian. Banyak pekerjaan yang beresiko tinggi yang memungkinkan terjadinya
dermatitis kontak iritan kumulatif, misalnya : mencuci, memasak, membersihkan
lantai, kerja bangunan, kerja di bengkel dan berkebun.

Histopatologi
Gambaran histopatologik dermatitis kontak iritan tidak karakteristik. Pada
dermatitis kontak iritan akut (oleh iritan primer), dalam dermatitis terjadi
vasodilatasi dan sebukan sel mononuklear dan determis bagian atas. Eksositosis di
epidermis disertai spongiosis dan edema intrasel, dan akhirnya terjadi nekrosis
epidermal. Pada keadaan berat, kerusakan epidermis ini dapat menimbulkan bula
subepidermal.

Page
16
Diagnosis

Diagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan atas anamnesis yang cermat


dan pengamatan gambaran klinis. Dermatitis kontak iritan akut lebih mudah
diketahui karena munculnya lebih cepat sehingga penderita pada umumnya masih
ingat apa yang menjadi penyebabnya. Sebaliknya, dermatitis kontak irita kronis,
timbulnya lambat serta mempunyai variasi gambaran klinis yang luas, sehingga
adakalanya sulit dibedakan dengan dermatitis kontak alergi. Untuk ini diperlukan
uji tempel dengan bahan yang dicurigai.

Pengobatan
Upaya pengobatan dermatitis kontak iritan yang terpenting adalah
menyingkirkan pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekanik, fisik maupun
kimiawi. Bila hal ini dapat dilaksanakan dengan sempurna, dan tidak terjadi
komplikasi, maka dermatitis iritan tersebut akan sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan topikal, mungkin cukup dengan pelembab untuk memperbaiki kulit
yang kering.
Apabila diperlukan, untuk mengatasi peradangan dapat diberikan
kortikosteroid topikal, misalnya hidrokortison, atau untuk kelainan yang kronis
bisa diawali dengan kortikosteroid yang lebih kuat. Pemakaian alat pelindung
yang adekuat diperlukan bagi mereka yang bekerja dengan bahan iritan, untuk
mencegah kontak dengan bahan tersebut.

Prognosis
Bila bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan
dengan sempurna, maka prognosisnya kurang baik. Keadaan ini sering terjadi
pada dermatitis kontak iritan kronis yang penyebabnya multi faktor.

Page
17
2. Dermatitis Kontak Alergik

Epidemiologi
Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah
penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit, karena hanya mengenai
orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif). Namun sedikit sekali
informasi mengenai prevalensi dermatitis ini di masyarakat.

Etiologi
Penyebab dermatitis kontak alergik adalah alergen, paling sering
berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da, yang
juga disebut bahan kimia sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi
oleh potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan, dan luasnya penetrasi di
kulit.

Patogenesis
Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi
adalah mengikuti respons imun yang diperantarai oleh sel (cell-mediated
immune respons) atau reaksi tipe IV. Reaksi hipersensitivitas di kulit
timbulnya lambat (delayed hypersensitivit), umumnya dalam waktu 24
jam setelah terpajan dengan alergen.
Sebelum seorang pertama kali menderita dermatitis kontak alergik,
terlebih dahulu mendapatkan perubahan spesifik reaktivitas pada kulitnya.
Perubahan ini terjadi karena adanya kontak dengan bahan kimia sederhana
yang disebut hapten yang akan terikat dengan protein, membentuk antigen
lengkap. Antigen ini ditangkap dan diproses leh makrofag dan sel
Langerhans, selanjutnya dipresentasikan ke sel T. Setelah kontak dengan
yang telah diproses ini, sel T menuju ke kelenjar getah bening regional
untuk berdeferensiasi dan berproliferasi membentuk sel T efektor yang
tersensitisasi secara spesifik dan sel memori. Sel-sel ini kemudian tersebar
melalui sirkulasi ke seluruh tubuh, juga sistem limfoid, sehingga
menyebabkan keadaan sensitivitas yang sama di seluruh kulit tubuh. Fase

Page
18
saat kontak pertama alergen sampai kulit menjadi sensitif disebut fase
induksi atau fase sensitisasi. Fase ini rata-rata berlangsung selama 2-3
minggu. Pada umumnya reaksi sensitisasi ini dipengaruhi oleh derajat
kepekaan individu, sifat sensitisasi alergen (sensitizer), jumlah alergen,
dan konsentrasi. Sensitizer kuat mempunyai fase yang lebih pendek,
sebaliknya sensitizer lembah seperti bahan-bahan yang dijumpai pada
kehidupan sehari-hari pada umumnya kelainan kulit pertama muncul
setelah lama kontak dengan bahan tersebut, bisa bulanan atau tahunan.
Sedangkan periode saat terjadinya pajanan ulang dengan alergen yang
sama atau serupa sampai timbulnya gejala klinis disebut fase elisitasi,
umumnya berlangsung antara 24-48 jam.

Gejala
Penderita pada umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit
bergantung pada keparahan dermatitis. Pada yang akut dimulai dengan
bercak eritema berbatas jelas, kemudian diikuti edema, papulovesikel,
vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan
eksudasi (basah). Pada yang kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul,
likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan ini sulit
dibedakan dengan dermatitis kontak iritan kronis; mungkin penyebabnya
juga campuran.
Berbagai lokalisasi terjadinya dermatitis kontak : Tangan. Kejadian
dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering di tangan,
misalnya pada ibu rumah tangga. Demikian pula kebanyakan dermatitis
kontak akibat kerja ditemukan di tangan. Sebagian besar memang oleh
karena bahan iritan. Bahan penyebabnya misalnya deterjen, antiseptik,
getah sayuran/tanaman, semen, dan pestisida. Lengan. Alergen umumnya
sama dengan pada tangan, misalnya oleh jam tangan (nikel), sarung tangan
karet, debu semen, dan tanaman. Di aksila umumnya oleh bahan
pengharum Wajah. Dermatitis kontak pada wajah dapat disebabkan oleh
bahan kosmetik, obat topikal, alergen yang di udara, nekel (tangkai kaca
mata). Bila di bibir atau sekitarnya mungkin disebabkan oleh lipstik, pasta

Page
19
gigi, getah buah-buahan. Dermatitis di kelopak mata dapat disebabkan
oleh cat kuku, cat rambut, eyeshadows, dan obat mata. Telinga. Anting
atau jepit telinga terbuat dari nikel, penyebab dermatitis kontak pada
cuping telinga. Penyebab lain, misalnya obat topikal, tangkai kaca mata,
cat rambut, hearing-aids. Leher. Penyebanya kalung dari nikel, cat kuku
(yang berasal dari ujung jari), parfum, alergen di udara, zat warna pakaian.
Badan. Dermatitis kontak di badan dapat disebabkan oleh pakaian, zat
warna, kancing logam, karet (elastis, busa), plastik, dan detergen.
Genitalia. Penyebabnya dapat antiseptik, obat topikal, nilon, kondom,
pembalut wanita, dan alergen yang ada di tangan.
Paha dan tungkai bawah. Dermatitis di tempat ini dapat disebabkan oleh
pakaian, dompet, kunci (nikel) di saku, kaos kaki nilon, obat topikal
(misalnya anestesi lokal, neomisin, etilendiamin), semen, dan sepatu.

Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan
pemeriksaan klinis yang teliti.
Pertanyaan mengenai kontaktan yang dicurigai didasarkan kelainan kulit
yang ditemukan. Misalnya, ada kelainan kulit berupa lesi numular di
sekitar umbilikus berupa hiperpigmentasi, likenifikasi, dengan papul dan
erosi, maka perlu ditanyakan apakah penderita memakai kancing celana
atau kepala ikat pinggang yang terbuat dari logam (nikel). Data yang
berasal dari anamnesis juga meliputi riwayat pekerjaan, hobi, obat topikal
yang pernah digunakan, obat sistemik, kosmetika, bahan-bahan yang
diketahui menimbulkan alergi, penyakit kulit yang pernah dialami, serta
penyakit kulit pada keluarganya (misalnya dermatitis atopik, psoriasis).
Pemeriksaan fisis sangat penting, karena dengan melihat lokalisasi dan
pola kelainan kulit seringkali dapat diketahui kemungkinan penyebabnya.
Misalnya, di ketiak oleh deodoran, di pergelangan tangan oleh jam tangan,
dan di kedua kaki oleh sepatu. Pemeriksaan hendaknya dilakukan pada
seluruh permukaan kulit, untuk melihat kemungkinan kelainan kulit lain
karena sebab-sebab endogen.

Page
20
Pengobatan
Hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan dermatitis kontak
adalah upaya pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen
penyebab, dan menekan kelainan kulit yang timbul.
Kortikosteoroid dapat diberikan dalam jangka pendek untuk
mengatasi peradangan pada dermatitis kontak alergi akut yang ditandai
dengan eritema, edema, bula atau vesikel, serta eksufatif (madidans),
misalnya prednison 30 mg/hari. Umumnya kelainan kulit akan mereda
setelah beberapa hari. Kelainan kulitnya cukup dikompres dengan larutan
garam faal.
Untuk dermatitis kontak alergik yang ringan, atau dermatitis akut
yang telah mereda (setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik),
cukup diberikan kortikosteroid topikal.

Prognosis

Prognosis dermatitis kontak alergi umumnya baik, sejauh bahan kontaktannya


dapat disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis, bila bersamaan
dengan dermatitis oleh faktor endogen (dermatitis atopik, dermatitis numularis,
atau psoriasis), atau pajanan dengan bahan iritan yang tidak mungkin dihindari.

3. Neurodermatitis
Timbul karena goresan pada kulit secara berulang, bisa berwujud
kecil, datar dan dapat berdiameter sekitar 2,5 sampai 25 cm. Penyakit ini
muncul saat sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan menggores kulit
sehingga iritasi. Iritasi ini memicu kita untuk menggaruk bagian yang
terasa gatal. Biasanya muncul pada pergelangan kaki, pergelangan tangan,
lengan dan bagian belakang dari leher.

Page
21
Etiologi

Etiologi belum diketahui dengan pasti. Biasanya timbul pada orang yang
kurang istirahat, gangguan emosi, misalnya mudah gugup, cemas dan eritable.

Manifestasi Klinik

Subjektif sangat gatal sehingga pasien suka menggaruk.Dengan


menggaruk maka timbul ekskoriasi dan keinginan ingin menggaruk lagi.Terlihat
area sirkumskripta,dengan hiperpigmentasi,likenifikasi,dan papul-papul serta
biasanya banyak bekas garukan.Lokasi tersering ialah bagian belakang dan lateral
tengkuk,daerah ante kubital,ante popliteal,serta pergelangan kaki bagian anterior.

4. Dermatitis seboroik

Kulit terasa berminyak dan licin; melepuhnya sisi-sisi dari hidung, antara
kedua alis, belakang telinga serta dada bagian atas. Dermatitis ini seringkali
diakibatkan faktor keturunan, muncul saat kondisi mental dalam keadaan stres
atau orang yang menderita penyakit saraf seperti Parkinson.

5.Dermatitis Statis

Dermatitis statis adalah salah satu jenis dermatitis sirkulatorius.


Yang muncul dengan adanya varises, menyebabkan pergelangan kaki dan tulang
kering berubah warna menjadi memerah atau coklat, menebal dan gatal.
Dermatitis muncul ketika adanya akumulasi cairan di bawah jaringan kulit.
Varises dan kondisi kronis lain pada kaki juga menjadi penyebab.

Page
22
Etiologi

Semua keadaan yang menyebabkan stasis peredaran darah di tungkai


bawah.

Manifestasi Klinis

Subjektif terdapat pruiritus Pada permulaan tampak edema pada


pergelangan kaki, terutama pada sore hari sehabis bekerja. Hemosidering keluar
dari pembuluh darah, sehingga terlihat bercak-bercak hiperpigmentasi kecoklat-
coklatan pada bagian medial sepertiga bawah tungkai bawah. Perlahan-lahan
timbul dermatitis yang sering kali madidans.

Bila timbul infeksi sekunder maka teraba indurasi subkutan dan kulit
diatasnya berwarna coklat merah. Karena terjadi pembendungan serta atropi kulit,
maka dengan mudah akan timbul ulkus. Faktor presipitasi timbulnya ilkustatis
adalah trauma ringan dan infeksi sekunder. Pada stadium lanjut akan timbul
ulkustatis dan pasien merasa nyeri.

6.Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik adalah peradangan kulit yang melibatkan perangsangan


berlebihan limfosit T dan sel mast. Tipe gatal kronik yang sering timbul, dalam
keadaan yang sering disebut eksema. Kata “atopic” berhubungan dengan tiga
group gangguan alergi yaitu asthma, alergi renitis (influensa), dan dermatitis
atopik

Dengan indikasi dan gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan
pecah-pecah. Seringkali muncul di lipatan siku atau belakang lutut. Dermatitis
biasanya muncul saat alergi dan seringkali muncul pada keluarga, yang salah satu
anggota keluarga memiliki asma. Biasanya dimulai sejak bayi dan mungkin bisa
bertambah atau berkurang tingkat keparahannya selama masa kecil dan dewasa.
(ros/Detikhealth)

Page
23
Insiden

Kejadian dari beberapa studi menyatakan 75 sampai 80 % dari klien


dermatitis atopik mengenai perorangan atau keluarga yang mempunyai riwayat
gangguan alergi. Dermatitis atopik merupakan keadaan yang biasa mengganggu
mempengaruhi 0,5 – 1 % penduduk seluruh dunia

Etiologi

Penyebab utama dermatitis atopik adalah belum diketahui. Xerosis adalah


biasa lebih buruk selama periode kelembaban rendah; musim dingin daerah garis
lintang utara memperburuk gatal-gatal
Terdapat stigmata atopi pada pasien atau anggota keliarga:
a. Rinitis alergi,asma bronchial,hay feber
b. Alergi pada berbagai protein
c. Reaksi abnormal pada perubahan suhu dan ketegangan
d. Resistensi menurun terhadap infeksi virus dan bakteri
e. Lebih sensitif terhadap serum dan obat
f. Kadang-kadang terdapat katarak juvenilis

Patofisiologi

Dibandingkan dengan kulit normal, kekeringan kulit pada dermatitis


atopik karena ada penurunan kapasitas pengikatan air, kehilangan air yang tinggi
di transepidermal, dan penurunan isi air. Pada bagian kehilangan air mengalami
kekeringan yang lebih lanjut dan peretakan dari kulit, menjadi lebih gatal.
Gosokan dan luka garukan dari kulit karena gatal merupakan respon dari beberapa
keluhan kulit di klinik.

Page
24
Manifestasi Klinis

Dermatitis atopik dimulai sejak selama anak-anak. Dalam keadaan akut,


yang pertama tampak kemerahan, lumpur dan banyak kerak. Pada bayi lesi kulit
tampak pada wajah dan bokong. Pada anak yang lebih tua dan remaja lesi tampak
lebih sering muncul di tangan dan kaki, di belakang lutut, dan lipat siku.
Gejala terbesar adalah pruritus hebat menyebabkan berulangnya peradangan dan
pembentukan lesi, yang mrupakan keluhan utama orang mencari bantuaan

Komplikasi

Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim dijumpai terutama


staphylococcus aureus, jamur, atau oleh virus misalnya herpes simpleks. Pengidap
penyakit ini sebaiknya menghindari inokulasi virus hidup yang dilemahkan.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan diet pada dermatitis atopik masih merupakan masalah


yang kontroversional. Alergi makanan yang signifikan, tidak diketahui sebagai
penyebab dari dermatitis atopik atau berapa persentase dari klien dermatitis atopik
yang mempunyai alergi terhadap makanan. Alergen yang paling umum yang
sering muncul adalah telur, susu sapi, kedelai, gandum, kacang-kacangan, dan
ikan. Alergen yang telah diketahui ini harus dihindari. Perawataan harus
dilakukan untuk menghindari terjadinya malnutrisi ketika melakukan pembatasan
diet apa saja.

7.Dermatitis Medikamentosa

Dermatitis Medikamentosa adalah kelainan hipersensitivitas tipe I,


merupakan istilah yang digunakan untuk ruam kulit karena pemakaian internal
obat-obatan atau medikasi tertentu. Pada umumya reaksi obat timbul mendadak,
raum dapat disertai dengan gejala sistemik atau menyeluruh.

Page
25
8.Dermatitis Numularis
Etiologi

Etiologi tidak diketahui dengan pasti. Penyakit timbul pada pasien yang
mempunyai kulit kering serta mempunyai keperibadian yang tense dan ansious.
Kadang-kadang didapati infeksi fokal.

Manifestasi Klinis

Subjektif sangat gatal, terlihat dermatitis sebesar uang logam, terdiri atas
eritema, edema dan kadang-kadang ada fesikel, krusta atau papul. Tempat
predileksi ialah ekstensor ekstermitas, bahu dan bokong. Penyakit mempunyai
kecenderungan residif.

Page
26
BAB IV

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Data demografi
- Identitas Klien
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Agama
e. Pekerjaan
f. Alamat
g. Diagosa medik
h. NO. Rekor medik
i. TGL. Masuk
J. TGL pengkajian

-Idantitas Penanggung jawab


a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Pekerjaan
e. Hubungan dengan klien

2. Keluhan Utama
Merupakan alasan mengapa klien masuk rumah sakit

Page
27
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Dari riwayat permulaan penyakit dan hasil pemeriksaan klinis bisa ditegakkan
diagnosa sementara. Kadang-kadang anamnese sepintas mengenai riwayat
penyakit dapat memberikan informasi yang jelas tenteng asal mula
dermatitis.Pernyataan ini khususnya berlaku pada dermatitis kontak alergika
dengan lokalisasi yang khas.Namun,anamnese yang seksama mengenai riwayat
penyakit sering pula diperlukan.

b. Riwayat Kesehatan Lalu


Adanya riwayat dermatitis atau asma dapat menunjukkan suatu konstitusi atopik

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Dermatitis pada sanak saudara khususnya pada masa kanak-kanak dapat berarti
penderita tersebut juga mudah menderita dermatitis atopik .

Pemeiksaaan Sistemik Pada Penyakit Dermatitis


1. Riwayat permulaan
Dari riwayat permulaan penyakit dan hasil pemeriksaan klinis bisa ditegakkan
diagnosa sementara .Perlu diperhatikan bahwa dermatitis kontak dapat terjadi
setelah dermatitis tipe lainnya.Alergi kontak harus selalu dicurigai kalau kelainan
dermatitis terdapat pada tangan.Kadang-kadang anamnese sepintas mengenai
riwayat penyakit dapat memberikan informasi yang jelas tenteng asal mula
dermatitis.Pernyataan ini khususnya berlaku pada dermatitis kontak alergika
dengan lokalisasi yang khas.Namun,anamnese yang seksama mengenai riwayat
penyakit sering pula diperlukan.

2.Riwayat Penyakit
Suatu riwayat penyakit yang disusun secara seksama memerlukan waktu yang
cukup lama dan harus dilengkapi pada setiap kunjungan ulang .

Page
28
3.Riwayat Keluarga
Dermatitis pada sanak saudara khususnya pada masa kanak-kanak dapat berarti
penderita tersebut juga mudah menderita dermatitis atopik .

4.Penyakit Yang Pernah Diderita Pada Masa Kanak-Kanak


Adanya riwayat dermatitis atau asma dapat menunjukkan suatu konstitusi atopik.

5.Lokalisasi
Pengertian istilah ini khususnya dimaksudkan pada lokalisasi permulaan ,
misalnya kaki, luka pada tungkai, jari manis, tempat cedera, dibalik perhiasan.

6. Perjalanan Penyakit
Lokalisasi dermatitis pada saat mulainya dapat memberikan informasi mengenai
kemungkinan allergen.Suatu cedera primer dapat mempercepat perkembangan
dermatitis melalui infeksi skunder atau sensitisasi terhadap obat-obat topical
termasuk plester. Rasa gatal yang hebat, eritema inflamasi, vesikel kecil-kecil dan
perubahan gejala yang cepat menunjukkan dermatitis yang sifatnya alergi kontak.
Adanya perbaikan yang berarti pada masa liburan, akhir pecan ( weekend ) dan
selam cuti sakit yang pende, dan cepat kambuhnya pnyakit tersebut setelah
penderita kembali bekerja, menunjukkan kemungkinan dermatitis kontak yang
bersifat alergi dan alergennya terdapat pada tempat kerja. Dermatitis yang
memburuk perlaha-lahan dalam waktu beberapa setelah kembali dari cuti sakit
menunjukkan dermatitis tipe iritan.

7. Kegiatan Pekerjaan
Bekerja dalam waktu yang lama dengan jabatan yang sama malahan dengan tugas
yang sama tidak menjamin untuk tidak timbulnya dermatitis kontak dalam
pekerjaan tersebut oleh karena bisa diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun
sebelum terjadi sensitisasi.

Page
29
8. Kegemaran
Tidak jarang penyebab dermatitis ditemukan dalam suatu kegemaran atau hobi,
seperti melukis, bertukang, memahat, mengunakan semen, lem, pasta, menjahit,
memintal, mencuci film, pekerjaan email serta jenis-jenis kerajinan tangan lainnya
dan olahraga.

9. Substansi Kimia – Teknis ( Chemical-Technical Substance )


Larutan pembersih, pelarut, pengilap, semir sepatu, kamfert, dll yang dijumpai
sehari-hari di rumah dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan dan alrgika.

10. Tanaman
Pada semua dermatitis kontak didaerah tangan, lengan dibawah dan muka, harus
dipikirkan kemungkinan tanaman sebagai penyebabnya.Dengan efek iritannya,
kulit jeruk dapat menimbulkan suatu dermatitis kontak pada tagan terus menetap.

11. Pengobatan Topikal Da Kosmetik


Obat-obat topical, baik yang digunakan dengan resep dokter maupun oleh
penderitanya sendiri, dapat menimbulkan alergi kontak yang sekunder.
Pengolesan obat topical pada anggota keluarga lainnya, pada hewan pemeliharaan
dan ternak dapat menyebabkan dermatitis tangan.

12. Kontaktan Yang Brasal Dari Suami Atau Istri


Bahan-bahan yang menimbulkan sensitifitas atau mencetuskan dermatitis bisa
dipindahkan dari pasangan : parfum, deodoran, bahan pewarna/penyepuh rambut,
lipstik, lanolin/profileneglikol, bahan pengawet dalam krim dan lubricant ( bahan
pelincir ) vagina, parfum atau desinfektan pada pembalut wanita atau “ Hygiene
Sprays “ untuk wanita, reparat konstraseptif antijamur, benzoilperksida dalam
obat-obat jerawat, bahan-bahan kimiawi karet pada kondom. Senyawa-senyawa
yang bisa menimbulkan kepekaan itu dapat pula terbawa pulang oleh kulit atau
pakaian dari tempat kerja. Bahan-bahan iritan, misalnya fiberglass dapat

Page
30
dipindahkan secara langsun atau lewat mesin cuci. Air mani ( semen, seminal
fluid ) dapat menyebabkan luka urtikaria kontak atau urtikaria dengan rasa gatal
yang menyeluruh dan reaksi anafilaktik pada kaum wanita.

13. Gambaran Dermatitis


Papula, vesikula, secret yang mongering dan edemamenunjukkan kemugkinan
besar dermatitis kontak alergika, tetapi gejala ini bisa terdapat pula pada
dermatitis kotak iritan. Keadaan kering dan retak-retak pada kulit menunjukkan
reaksi iritan, namun keadaan ini dapat pula ditemukan pada dermatitis alergika
kalau lesinya sudah terdapat tidak lama sebelumnya.

14. Gambaran Kulit Yang Normal


Perhatikan gejala yang menonjol berupa kulit yang kering atau berlemak , lesi
seborrhoeik, psoriatic atau atopik. Seluruh tubuh harus diperiksa. Pada dermatitis
tangan, kedua belah kaki harus diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya infeksi
jamur atau dermatitis akibat obat-obat anti jamur.

15. Patch Test


Pada kasus-kasus yang luar biasa patch test cukup dilakukan pada bahan yang
paling besar kemungkinannya sebagai penyebab. Pada semua kasus dimana
etiologinya tidak jelas dan khususnya jika penderita tidak segera sebuh sekalipun
allergen kontak yang dicurigai sudah dihilangkan , maka patch test harus
dikerjakan dengan bahan-bahan standar dan bahan-bahan yang dicurigai menurut
iformasi yang diperolh riwayat penyakit.

16. Analisis Kimiawi


Adanya formaldehyde dan nikel dalam bahan-bahan kontaktan yang ditelusuri
dengan cara sederhan dapat memberikan informasi yang berharga.

Page
31
17. Hubungan Antara Riwayat, Status Dan Hasil Patch Test
Hubungan seperti itu harus diperiksa secara cermat. Jadi, hasil tes yang positif
bisa tidak ada hubngannya dengan dermatitis kontak yang terjadi. Kita harus ingat
bahwa perincian terjadinya bahan-bahan tes standar belumlah diketahui. Hubngan
yang sungguh-sungguh antara riwayat penyakit, status, dan reaksi tes harus
membawa kepada pengobatan yang memedai. Namun, kita harus menyadari
bahwa kita masih belum dapat menegakkan diagnosis yang benar atau menelusuri
penyebabnya atau mungkin pada 20-30% dari kasus-kasus yang diperiksa.

Page
32
B. BAGAN PATOFISIOLOGI DERMATITIS

Page
33
C. Asuhan Keperawatan
1.Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit
Kriteria hasil: klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang
baik dan turunnya peradangan, ditandai dengan
• Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit
• Berkurangnya derajat pengelupasan kulit
• Berkurangnnya kemerahan
• Berkurangnya lecet karena garukan
• Penyembuhan area kulit yang telah rusak

Intervensi:

 Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit. Segera oleskan


salep atau krim yang telah diresepkan setelah mandi. Mandi lebih sering
jika tanda dan gejala meningkat. Rasionalisasi dengan mandi air akan
meresap dalam saturasi kulit. Pengolesan krim pelembab selama 2 – 4
menit setelah mandi untuk mencegah penguapan air dari kulit.
 Gunakan air hangat jangan panas. Rasionalisasi air panas menyebabkan
vasodilatasi yang akan meningkatkan pruritus.
 Gunakan sabun yang mengandung pelembab atau sabun untuk kulit
sensitive. Hindari mandi busa. Rasionalisasi sabun yang mengandung
pelembab lebih sedikit kandungan alkalin dan tidak membuat kulit kering,
sabun kering dapat meningkatkan keluhan.
 Oleskan/berikan salep atau krim yang telah diresepkan 2 atau tiga kali per
hari. Rasionalisasi salep atau krim akan melembabkan kulit.

2. Resiko kerusakan kulit b.d terpapar alergen


Kriteria hasil: klien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan
• Menghindari alergen

Page
34
Intervensi:
 Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang
telah diketahui. Rasionalisasi menghindari alergen akan menurunkan
respon alergi
 Baca label makanan kaleng agar terhindar dari bahan makan yang
mengandung alergen
 Hindari binatang peliharaan. Rasionalisasi jika alergi terhadap bulu
binatang sebaiknya hindari memelihara binatang atau batasi keberadaan
binatang di sekitar area rumah
 Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah atau di tempat kerja, bila
memungkinkan. Rasionalisasi AC membantu menurunkan paparan
terhadap beberapa alergen yang ada di lingkungan.

3. Perubahan rasa nyaman b.d pruritus


Kriteria hasil: klien menunjukkan berkurangnya pruritus, ditandai dengan
• Berkurangnya lecet akibat garukan
• Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal
• Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman

Intervensi:
Jelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebanya (misal keringnya
kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-
garuk. Rasionalisasi dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis
dan prinsip gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif.
Cuci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan
formaldehid dan bahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut
pakaian buatan pabrik. Rasionalisasi pruritus sering disebabkan oleh
dampak iritan atau allergen dari bahan kimia atau komponen pelembut
pakaian.
Gunakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak
ada sabun yang tertinggal. Rasionalisasi bahan yang tertinggal (deterjen)
pada pencucian pakaian dapat menyebabkan iritas

Page
35
4.Gangguan citra diri b/d terbentuknya krusta
Kriteria hasil:klien menyatakan penerimaan terhadap kondisi klien,ditandai
dengan
• Klien nampak ikut kembali bersosialisasi
• Klien tampak tidak mengurung diri
kaji makna perubahan status kesehatan kulit.Rasional :merupakan indikator utama
dalam pengkajian status gangguan citra diri

Intervensi

 Berikan harapan dalam parameter situasi individu,jangan memberikan


keyakinan yang salah.Rasional:meningkatkan perilaku positif dan
memberikan kesempatan untuk menyusun tujuan dan rencana untuk masa
depan bedarsarkan realitas.
 Berikan penguatan positif terhadap kemajuan dan dorong usaha untuk
mengikuti tujuan rehabilitas.Rasional :kata-kata penguatan dapat
mendukung terjadinya perilaku koping positif
 Berikan kelompok pendukung untuk orang terdekat.Berikan informasi
kepada mereka bagaimana cara membantu klien.Rasional:meningkatkan
ventilasi perasaan dan memungkinkan respon yang lebih membantu
pasien.

Page
36
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk
sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang
disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis dan subkutis.
Kulit memiliki berbagai macam fungsi yang sangat penting bagi manusia.
Kelainan-kelainan yang ada pada kulit yaitu: jerawat, panu, kadas, skabies, eksim,
biang keringat, dan lain sebagainya.

Page
37
DAFTAR PUSTAKA

1. Doenges,Marlyn.E dkk.2001.Rencana asuhan


keperawatan.Edisi:3.Jakarta:penerbit buku kedokteran,EGC
2. kapita selekta kedokteran II.2001.Edisi 3.Jakarta:Media Aesculapius
3. Google.co.id.Kata kunci “Askep Dermatitis”
4. Patofisiologi II.2001.Edisi 3.JakartaPenerbit buku kedokteran,EGC
5. Polaski, Arlene L. Luckmann’s core principles and practice of medical-
surgical. Ed.1. Pennsylvania: W.B Saunders Company. 1996
6. Corwin, Elizabeth J. Buku saku patofisiologi/Handbook of
Pathophysiology. Alih Bahasa: Brahm U. Pendit. Cetakan 1. Jakarta: EGC.
1997.
7. Nettina, Sandra M. Pedoman praktek keperawatan/Lippincott’s Pocket
Manual of Nursing Practice. Alih Bahasa: Setiawan, sari Kurnianingsih,
Monica Ester. Cetakan 1.Jakarta: EGC. 2000
8. Smeltzer, Suzanne C. Buku ajar medikal bedah Brunner Suddarth/Brunner
Suddarth’s Texbook of Medical-surgical. Alih Bahasa:Agung
Waluyo…..(et.al.). ed 8 Vol 3 Jakarta: EGC 2002

Page
38

Anda mungkin juga menyukai