PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam,
karena alam sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap
makhluk hidup, khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam.
Untuk dapat menjaga keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan
lingkungan yang terjadi, Tuhan memberikan indera kepada setiap makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
Page 1
C. Tujuan
D.Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu sehingga kita dapat mengetahui anatomi
dan fisiologi dari sistem indera dalam hal ini tentang indera peraba (integumen)
Page 2
BAB II
ISI
A. Indra Peraba
Indera peraba atau kulit (integument) adalah lapisan jaringan yang
terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh.
(Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran
Universitas Hasanuddin, 2011)
Dalam indera kulit, terdapat 4 sensasi kulit : raba-tekan (tekanan
adalah rabaan yang di tahan agak lama), dingin, hangat, dan nyeri.
Kulit mengandung berbagai jenis ujung saraf sensorik yang
meliputi ujung saraf sensorik, yang meliputi ujung saraf telanjang. Saraf
yang melebar serta ujung saraf terselubung. ( Ganong,buku ajar fisiologi
kedokteran edisi 17 ).
Ujung-ujung saraf melebar mencakup diskus merkel dan ujung
saraf ruffini, sedangkan ujung saraf berselubung, mencakup badan paccini,
badan meisser dan bulatan ujung saraf sensorik berujung di sekitar folikel
rambut, namun ujungnya tidak penting untuk sensasi kulit. ( Ganong,buku
ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )
Penyebabnya beragam diberbagai bagian tubuh, telah berulang kali
di perlihatkan bahwa ke 4 modalitas sensorik kulit dapat di temui di
daerah-daerah telanjang.
Ujung-ujung saraf yang melebar maupun yang berselubung
berfungsi sebagai mekanik reseptor yang merespon terhadap rangsangan
taktil ; badan meisser dan paccini merupakan reseptor raba yang
beradaptasi cepat, sedangkan diskus merkel dan ujung saraf ruffini
merupakan reseptor raba yang beradaptasi lambat. ( Ganong,buku ajar
fisiologi kedokteran edisi 17 )
Ujung-ujung saraf di sekitar folikel rambut menghantarkan rasa
raba, sedangkan gerakan rambut membangkitkan sensasi taktil perlu
ditekankan bahwa meskipun reseptor sensorik kulit tidak mempunyai
kekhususan histologik, mereka secara fisiologik bersifat spesifik. Jadi
Page 3
setiap ujung saraf hanya memberi satu jenis sensasi kulit. ( Ganong,buku
ajar fisiologi kedokteran edisi 17 )
Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan
lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati,
yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan
Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum.
Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan
germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri,
mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan
Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada
kulit.
Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung
saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat
menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan
dapat mencapai 2.000 ml setiap hari, tergantung pada kebutuhan
tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan
urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ
penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi
aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh
kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa
metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya
keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan
Page 4
mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak
merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah,
kelenjar keringat tidak aktif dan pembuluh kapiler di kulit
menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa
metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang,
sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan.
Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus
B.Fungsi Kulit
Kulit memiliki beberapa fungsi:
• Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
• Sebagai alat peraba.
• Sebagai pelindung organ dibawahnya.
• Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.
• Pengatur suhu tubuh.
• Tempat menimbun lemak\
Page 5
Eksim lebih sering menyerang pada orang-orang yang berbakat
alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang-ulang atau kambuh. Oleh
karena itu harus diperhatikan untuk menghindari hal-hal atau bahan-bahan
yang dapat menimbulkan alergi (alergen.) Tetapi, dengan pengobatan yang
tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi
angka kekambuhan. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang seiring
dengan pertambahan usia penderita.
Tujuan utama pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal pada
kulit agar tidak terjadi infeksi. Ketika kulit terasa sangat gatal dan kering
setelah melakukan atau menyentuh sesuatu, sebaiknya gunakan krim
pelembab untuk melembabkan kulit. Tindakan ini lebih baik dilaksanakan
ketika kulit masih sedikit basah, seperti sehabis mandi. Sehingga
pelembab yang dioleskan akan mempertahankan kulit. Untuk mengurangi
rasa gatal, sebaiknya kulit dikompres dengan air dingin.
Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti
hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses inflamasi atau
keradangan. Untuk kasus yang berat, sebaiknya telan tablet kortikosteroid.
Apabila daerah terkena eksim telah terinfeksi telan antibiotika untuk
membunuh bakteri penyebab infeksi.
Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi
rasa gatal yang terlalu berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak
berespon terhadap semua jenis pengobatan yang diberikan.
2.Bisul (Furunkel).
Bisul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak memerah,
yang akan membesar. Benjolan ini berisi nanah, dan terasa panas dan
berdenyut. Bisul bisa tumbuh di semua bagian tubuh. Namun lebih banyak
tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, seperti, lipatan paha, sela
bokong, sekitar leher dan ketiak, dan juga kepala.
Bisul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus
pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat,
kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko
Page 6
terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi,
pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian
bahan kimia.
Untuk menghindari bisul, sebaiknya tetaplah menjaga kebersihan
diri dan lingkungan, dan asupan gizi harus benar-benar diperhatikan.
Karena gizi yang baik akan memperkuat daya tahan tubuh.
3.Campak (Rubella).
Merupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus.
Biasanya menyerang anak-anak. Gejala awal campak adalah demam,
pilek, bersin, badan terasa lesu, sakit kepala, nafsu makan menurun drastis
dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam
merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.
4.Kudis (Skabies).
Kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit tungau yang
gatal yaitu sarcoptes scabiei var hominis. Kulit terjangkit kudis lebih
banyak terjadi di daerah kumuh dan tidak menjaga kebersihan tubuh.
Gejala kudis adalah adanya rasa gatal yang begitu hebat pada malam hari,
terutama di sela-sela jari kaki, tangan, di bawah ketiak, alat kelamin,
pinggang dan lain-lain. Kudis sangat gampang menular pada orang lain,
secara tidak langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung tentu saja melalui sentuhan kulit terkena kudis
dengan kulit orang lain. Secara tidak langsung bisa menular melalui
handuk atau pakaian yang dipakai secara bergantian dengan penderita
kudis. Cara sangat mudah untuk menghindari kudis tentu saja dengan
menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh.
5.Kurap
Kurap terjadi karena jamur.Biasanya yang menjadi gejalanya
adalah kulit menjadi tebal dan pada kulit timbul lingkaran-lingkaran yang
semakin jelas, bersisik, lembab dan berair dan terasa gatal. Kemudian pada
Page 7
lingkaran-lingkaran akan timbul bercak-bercak putih. Kurap timbul karena
kurang menjaga kebersihan kulit. Bagian tubuh yang biasanya terserang
kurap yaitu tengkuk, leher, dan kulit kepala.
6.Psoriasis.
Psoriasis termasuk penyakit kulit yang sulit didiagnosa. Bagian
tubuh yang biasa terkena eksim sama dengan bagian tubuh yang biasa
terkena psoriasis, ditambah kulit kepala, punggung bagian bawah, telapak
tangan, dan telapak kaki. Stres, trauma, dan tingkat kalsium yang rendah
dapat menyebabkan psoriasis.
Psoriasis bukan penyakit menular, tetapi bersifat menurun. Gejala
psoriasis adalah timbulnya bercak-bercak merah yang di atasnya terdapat
sisik-sisik putih tebal dan menempel berlapis-lapis. Bila digaruk, sisik-
sisik tersebut akan rontok. Mula-mula, luas permukaan kulit yang terkena
hanya kecil, dan semakin lama semakin melebar.
7.Melanoma.
Melanoma merupakan kanker kulit yang sangat serius, sehingga
dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati. Melanoma adalah jenis
kanker yang menyebabkan perubahan tahi lalat pada kulit, sangat
berbahaya jika muncul pada leher atau kulit kepala. Salah satu tanda
terjadinya melanoma adalah tahi lalat yang membesar. Selain itu terjadi
perubahan warna pada tahi lalat serta terlihat tanda-tanda peradangan pada
kulit di sekitar tahi lalat.
8.Impetigo.
Impetigo adalah penyakit kulit menular yang biasanya disebabkan
oleh bakteri. Impetigo menyebabkan kulit menjadi gatal, melepuh berisi
cairan dan kulit menjadi merah. Impetigo sangat mudah terjadi pada anak
berusia dua sampai enam tahun. Bakteri biasanya masuk ke dalam kulit
melalui gigitan serangga, luka, atau goresan. Kebersihan sangat penting
bagi orang yang mengalami impetigo.
Page 8
9.Jerawat.
Berdasarkan penelitian, sekitar 80 persen dari seluruh manusia
pernah memiliki jerawat. Jerawat sebagai salah satu penyakit kulit yang
disebabkan oleh bakteri yang tumbuh di kulit dan menghubungkan pori-
pori dengan kelenjar minyak di bawah kulit. Jerawat dapat berkembang
jika pengobatan tidak dilakukan di tahap awal kemunculannya. Jerawat
tidak hanya tumbuh di wajah, namun juga bisa tumbuh di bagian tubuh
lain terutama punggung.
Page 9
BAB III
TINJAUAN TEORITIS
DERMATITIS
A. PENGERTIAN DERMATITIS
Page
10
B.ETIOLOGI
C.MANIFESTASI KLINIS
Page
11
darah melebar, ditemukan sebukan terutama sel mononuklear; eosinofil kadang
ditemukan, bergantung pada penyebab dermatitis.
D.PENCEGAHAN
Page
12
Gunakan pelembab pada kulit, menjaga kulit tetap lembab dengan
produk-produk yang dijual bebas. Berikan perhatian lebih pada
bagian tubuh seperti kaki, lengan, punggung, dan samping tubuh
Perawatan diri bagi orang yang telanjur terkena dermatitis:
Hindari goresan yang ditimbulkan garukan karena rasa gatal pada
kulit.
Lindungi kulit yang terasa gatal dengan pakaian jika tidak dapat
menahan diri untuk menggaruknya.
Gunakan sarung tangan pada malam hari saat akan tidur, mencegah
menggaruk secara tak sengaja.
Gunakan pakaian yang tidak memicu keluarnya keringat
berlebihan.
Hindari kontak dengan barang yang berbahan dari wool seperti
pada karpet atau baju.
E. PENGOBATAN
Page
13
F. JENIS-JENIS DERMATITIS
Etiologi
Penyebab munculnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan,
misalnya bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan
serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran
molekul, daya larut, konsentrasi, kohikulum, serta suhu bahan iritan
tersebut, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang dimaksud yaitu :
lama kontak, kekerapan (terus-menerus atau berselang) adanya oklusi
menyebabkan kulit lebih permeabel, demikian juga gesekan dan trauma
fisis. Suhu dan kelembaban lingkungan juga ikut berperan. Faktor individu
juga berpengaruh pada dermatitis kontak iritan, misalnya perbedaan
ketebalan kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas;
usia (anak di bawah umur 8 tahun lebih mudah teriritasi); ras (kulit hitam
lebih tahan dari pada kulit putih); jenis kelamin (insidens dermatitis kontak
Page
14
iritan lebih tinggi pada wanita); penyakit kulit yang pernah atau sedang
dialami (ambang rangsang terhadap bahan iritan turun), misalnya
dermatitis atopik.
Patogenesis
Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh
bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik. Bahan irisan merusak lapisan
tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah
daya ikat air kulit. Keadan ini akan merusak sel epidermis. Ada dua jenis bahan
iritan yaitu : iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan
kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya
pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Faktor
kontribusi, misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan dan oklusi, mempunyai
andil pada terjadinya kerusakan tersebut.
Gejalaklinis
Sebagaimana disebabkan diatas bahwa ada dua jenis bahan iritan,
maka dermatitis kontak iritan juga ada dua macam yaitu dermatitis kontak iritan
akut dan dermatitis kontak iritan kronis. Dermatititis kontak iritan akut
Penyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan. Kulit terasa pedih atau
panas, eritema, vesikel, atau bula. Luas kelainan umumnya sebatas daerah yang
terkena, berbatas tegas.
Pada umumnya kelainan kulit muncul segera, tetapi ada segera, tetapi
ada sejumlah bahan kimia yang menimbulkan reaksi akut lambat misalnya
podofilin, antralin, asam fluorohidrogenat, sehingga dermatitis kontak iritan akut
lambat. Kelainan kulit baru terlihat setelah 12-24 jam atau lebih. Contohnya ialah
dermatitis yang disebabkan oleh bulu serangga yang terbang pada malam hari
(dermatitis venenata); penderita baru merasa pedih setelah esok harinya, pada
awalnya terlihat eritema dan sorenya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis.
Page
15
Dermatitis kontak iritan kronis
Nama lain ialah dermatitis iritan kumulatif, disebabkan oleh kontak
dengan iritan lembah yang berulang-ulang (oleh faktor fisik, misalnya gesekan,
trauma mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin; juga bahan contohnya
detergen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga air). Dermatitis kontak iritan kronis
mungkin terjadi oleh karena kerjasama berbagai faktor. Bisa jadi suatu bahan
secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan dermatitis iritan, tetapi bila
bergabung dengan faktor lain baru mampu. Kelainan baru nyata setelah berhari-
hari, berminggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun kemudian. Sehingga
waktu dan rentetan kontak merupakan faktor paling penting.
Dermatitis iritan kumulatif ini merupakan dermatitis kontak iritan yang
paling sering ditemukan.
Gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal
(hiperkeratosis) dan likenifikasi, batas kelainan tidak tegas. Bila kontak terus
berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris (fisur), misalnya pada kulit
tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus menerus dengan deterjen. Ada
kalanya kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema, sehingga
diabaikan oleh penderita. Setelah kelainan dirasakan mengganggu, baru mendapat
perhatian. Banyak pekerjaan yang beresiko tinggi yang memungkinkan terjadinya
dermatitis kontak iritan kumulatif, misalnya : mencuci, memasak, membersihkan
lantai, kerja bangunan, kerja di bengkel dan berkebun.
Histopatologi
Gambaran histopatologik dermatitis kontak iritan tidak karakteristik. Pada
dermatitis kontak iritan akut (oleh iritan primer), dalam dermatitis terjadi
vasodilatasi dan sebukan sel mononuklear dan determis bagian atas. Eksositosis di
epidermis disertai spongiosis dan edema intrasel, dan akhirnya terjadi nekrosis
epidermal. Pada keadaan berat, kerusakan epidermis ini dapat menimbulkan bula
subepidermal.
Page
16
Diagnosis
Pengobatan
Upaya pengobatan dermatitis kontak iritan yang terpenting adalah
menyingkirkan pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekanik, fisik maupun
kimiawi. Bila hal ini dapat dilaksanakan dengan sempurna, dan tidak terjadi
komplikasi, maka dermatitis iritan tersebut akan sembuh dengan sendirinya tanpa
pengobatan topikal, mungkin cukup dengan pelembab untuk memperbaiki kulit
yang kering.
Apabila diperlukan, untuk mengatasi peradangan dapat diberikan
kortikosteroid topikal, misalnya hidrokortison, atau untuk kelainan yang kronis
bisa diawali dengan kortikosteroid yang lebih kuat. Pemakaian alat pelindung
yang adekuat diperlukan bagi mereka yang bekerja dengan bahan iritan, untuk
mencegah kontak dengan bahan tersebut.
Prognosis
Bila bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan
dengan sempurna, maka prognosisnya kurang baik. Keadaan ini sering terjadi
pada dermatitis kontak iritan kronis yang penyebabnya multi faktor.
Page
17
2. Dermatitis Kontak Alergik
Epidemiologi
Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah
penderita dermatitis kontak alergik lebih sedikit, karena hanya mengenai
orang yang kulitnya sangat peka (hipersensitif). Namun sedikit sekali
informasi mengenai prevalensi dermatitis ini di masyarakat.
Etiologi
Penyebab dermatitis kontak alergik adalah alergen, paling sering
berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da, yang
juga disebut bahan kimia sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi
oleh potensi sensitisasi alergen, derajat pajanan, dan luasnya penetrasi di
kulit.
Patogenesis
Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi
adalah mengikuti respons imun yang diperantarai oleh sel (cell-mediated
immune respons) atau reaksi tipe IV. Reaksi hipersensitivitas di kulit
timbulnya lambat (delayed hypersensitivit), umumnya dalam waktu 24
jam setelah terpajan dengan alergen.
Sebelum seorang pertama kali menderita dermatitis kontak alergik,
terlebih dahulu mendapatkan perubahan spesifik reaktivitas pada kulitnya.
Perubahan ini terjadi karena adanya kontak dengan bahan kimia sederhana
yang disebut hapten yang akan terikat dengan protein, membentuk antigen
lengkap. Antigen ini ditangkap dan diproses leh makrofag dan sel
Langerhans, selanjutnya dipresentasikan ke sel T. Setelah kontak dengan
yang telah diproses ini, sel T menuju ke kelenjar getah bening regional
untuk berdeferensiasi dan berproliferasi membentuk sel T efektor yang
tersensitisasi secara spesifik dan sel memori. Sel-sel ini kemudian tersebar
melalui sirkulasi ke seluruh tubuh, juga sistem limfoid, sehingga
menyebabkan keadaan sensitivitas yang sama di seluruh kulit tubuh. Fase
Page
18
saat kontak pertama alergen sampai kulit menjadi sensitif disebut fase
induksi atau fase sensitisasi. Fase ini rata-rata berlangsung selama 2-3
minggu. Pada umumnya reaksi sensitisasi ini dipengaruhi oleh derajat
kepekaan individu, sifat sensitisasi alergen (sensitizer), jumlah alergen,
dan konsentrasi. Sensitizer kuat mempunyai fase yang lebih pendek,
sebaliknya sensitizer lembah seperti bahan-bahan yang dijumpai pada
kehidupan sehari-hari pada umumnya kelainan kulit pertama muncul
setelah lama kontak dengan bahan tersebut, bisa bulanan atau tahunan.
Sedangkan periode saat terjadinya pajanan ulang dengan alergen yang
sama atau serupa sampai timbulnya gejala klinis disebut fase elisitasi,
umumnya berlangsung antara 24-48 jam.
Gejala
Penderita pada umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit
bergantung pada keparahan dermatitis. Pada yang akut dimulai dengan
bercak eritema berbatas jelas, kemudian diikuti edema, papulovesikel,
vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan
eksudasi (basah). Pada yang kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul,
likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan ini sulit
dibedakan dengan dermatitis kontak iritan kronis; mungkin penyebabnya
juga campuran.
Berbagai lokalisasi terjadinya dermatitis kontak : Tangan. Kejadian
dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering di tangan,
misalnya pada ibu rumah tangga. Demikian pula kebanyakan dermatitis
kontak akibat kerja ditemukan di tangan. Sebagian besar memang oleh
karena bahan iritan. Bahan penyebabnya misalnya deterjen, antiseptik,
getah sayuran/tanaman, semen, dan pestisida. Lengan. Alergen umumnya
sama dengan pada tangan, misalnya oleh jam tangan (nikel), sarung tangan
karet, debu semen, dan tanaman. Di aksila umumnya oleh bahan
pengharum Wajah. Dermatitis kontak pada wajah dapat disebabkan oleh
bahan kosmetik, obat topikal, alergen yang di udara, nekel (tangkai kaca
mata). Bila di bibir atau sekitarnya mungkin disebabkan oleh lipstik, pasta
Page
19
gigi, getah buah-buahan. Dermatitis di kelopak mata dapat disebabkan
oleh cat kuku, cat rambut, eyeshadows, dan obat mata. Telinga. Anting
atau jepit telinga terbuat dari nikel, penyebab dermatitis kontak pada
cuping telinga. Penyebab lain, misalnya obat topikal, tangkai kaca mata,
cat rambut, hearing-aids. Leher. Penyebanya kalung dari nikel, cat kuku
(yang berasal dari ujung jari), parfum, alergen di udara, zat warna pakaian.
Badan. Dermatitis kontak di badan dapat disebabkan oleh pakaian, zat
warna, kancing logam, karet (elastis, busa), plastik, dan detergen.
Genitalia. Penyebabnya dapat antiseptik, obat topikal, nilon, kondom,
pembalut wanita, dan alergen yang ada di tangan.
Paha dan tungkai bawah. Dermatitis di tempat ini dapat disebabkan oleh
pakaian, dompet, kunci (nikel) di saku, kaos kaki nilon, obat topikal
(misalnya anestesi lokal, neomisin, etilendiamin), semen, dan sepatu.
Diagnosis
Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan
pemeriksaan klinis yang teliti.
Pertanyaan mengenai kontaktan yang dicurigai didasarkan kelainan kulit
yang ditemukan. Misalnya, ada kelainan kulit berupa lesi numular di
sekitar umbilikus berupa hiperpigmentasi, likenifikasi, dengan papul dan
erosi, maka perlu ditanyakan apakah penderita memakai kancing celana
atau kepala ikat pinggang yang terbuat dari logam (nikel). Data yang
berasal dari anamnesis juga meliputi riwayat pekerjaan, hobi, obat topikal
yang pernah digunakan, obat sistemik, kosmetika, bahan-bahan yang
diketahui menimbulkan alergi, penyakit kulit yang pernah dialami, serta
penyakit kulit pada keluarganya (misalnya dermatitis atopik, psoriasis).
Pemeriksaan fisis sangat penting, karena dengan melihat lokalisasi dan
pola kelainan kulit seringkali dapat diketahui kemungkinan penyebabnya.
Misalnya, di ketiak oleh deodoran, di pergelangan tangan oleh jam tangan,
dan di kedua kaki oleh sepatu. Pemeriksaan hendaknya dilakukan pada
seluruh permukaan kulit, untuk melihat kemungkinan kelainan kulit lain
karena sebab-sebab endogen.
Page
20
Pengobatan
Hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan dermatitis kontak
adalah upaya pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen
penyebab, dan menekan kelainan kulit yang timbul.
Kortikosteoroid dapat diberikan dalam jangka pendek untuk
mengatasi peradangan pada dermatitis kontak alergi akut yang ditandai
dengan eritema, edema, bula atau vesikel, serta eksufatif (madidans),
misalnya prednison 30 mg/hari. Umumnya kelainan kulit akan mereda
setelah beberapa hari. Kelainan kulitnya cukup dikompres dengan larutan
garam faal.
Untuk dermatitis kontak alergik yang ringan, atau dermatitis akut
yang telah mereda (setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik),
cukup diberikan kortikosteroid topikal.
Prognosis
3. Neurodermatitis
Timbul karena goresan pada kulit secara berulang, bisa berwujud
kecil, datar dan dapat berdiameter sekitar 2,5 sampai 25 cm. Penyakit ini
muncul saat sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan menggores kulit
sehingga iritasi. Iritasi ini memicu kita untuk menggaruk bagian yang
terasa gatal. Biasanya muncul pada pergelangan kaki, pergelangan tangan,
lengan dan bagian belakang dari leher.
Page
21
Etiologi
Etiologi belum diketahui dengan pasti. Biasanya timbul pada orang yang
kurang istirahat, gangguan emosi, misalnya mudah gugup, cemas dan eritable.
Manifestasi Klinik
4. Dermatitis seboroik
Kulit terasa berminyak dan licin; melepuhnya sisi-sisi dari hidung, antara
kedua alis, belakang telinga serta dada bagian atas. Dermatitis ini seringkali
diakibatkan faktor keturunan, muncul saat kondisi mental dalam keadaan stres
atau orang yang menderita penyakit saraf seperti Parkinson.
5.Dermatitis Statis
Page
22
Etiologi
Manifestasi Klinis
Bila timbul infeksi sekunder maka teraba indurasi subkutan dan kulit
diatasnya berwarna coklat merah. Karena terjadi pembendungan serta atropi kulit,
maka dengan mudah akan timbul ulkus. Faktor presipitasi timbulnya ilkustatis
adalah trauma ringan dan infeksi sekunder. Pada stadium lanjut akan timbul
ulkustatis dan pasien merasa nyeri.
6.Dermatitis Atopik
Dengan indikasi dan gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan
pecah-pecah. Seringkali muncul di lipatan siku atau belakang lutut. Dermatitis
biasanya muncul saat alergi dan seringkali muncul pada keluarga, yang salah satu
anggota keluarga memiliki asma. Biasanya dimulai sejak bayi dan mungkin bisa
bertambah atau berkurang tingkat keparahannya selama masa kecil dan dewasa.
(ros/Detikhealth)
Page
23
Insiden
Etiologi
Patofisiologi
Page
24
Manifestasi Klinis
Komplikasi
Penatalaksanaan
7.Dermatitis Medikamentosa
Page
25
8.Dermatitis Numularis
Etiologi
Etiologi tidak diketahui dengan pasti. Penyakit timbul pada pasien yang
mempunyai kulit kering serta mempunyai keperibadian yang tense dan ansious.
Kadang-kadang didapati infeksi fokal.
Manifestasi Klinis
Subjektif sangat gatal, terlihat dermatitis sebesar uang logam, terdiri atas
eritema, edema dan kadang-kadang ada fesikel, krusta atau papul. Tempat
predileksi ialah ekstensor ekstermitas, bahu dan bokong. Penyakit mempunyai
kecenderungan residif.
Page
26
BAB IV
A. PENGKAJIAN
1. Data demografi
- Identitas Klien
a. Nama
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Agama
e. Pekerjaan
f. Alamat
g. Diagosa medik
h. NO. Rekor medik
i. TGL. Masuk
J. TGL pengkajian
2. Keluhan Utama
Merupakan alasan mengapa klien masuk rumah sakit
Page
27
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Dari riwayat permulaan penyakit dan hasil pemeriksaan klinis bisa ditegakkan
diagnosa sementara. Kadang-kadang anamnese sepintas mengenai riwayat
penyakit dapat memberikan informasi yang jelas tenteng asal mula
dermatitis.Pernyataan ini khususnya berlaku pada dermatitis kontak alergika
dengan lokalisasi yang khas.Namun,anamnese yang seksama mengenai riwayat
penyakit sering pula diperlukan.
2.Riwayat Penyakit
Suatu riwayat penyakit yang disusun secara seksama memerlukan waktu yang
cukup lama dan harus dilengkapi pada setiap kunjungan ulang .
Page
28
3.Riwayat Keluarga
Dermatitis pada sanak saudara khususnya pada masa kanak-kanak dapat berarti
penderita tersebut juga mudah menderita dermatitis atopik .
5.Lokalisasi
Pengertian istilah ini khususnya dimaksudkan pada lokalisasi permulaan ,
misalnya kaki, luka pada tungkai, jari manis, tempat cedera, dibalik perhiasan.
6. Perjalanan Penyakit
Lokalisasi dermatitis pada saat mulainya dapat memberikan informasi mengenai
kemungkinan allergen.Suatu cedera primer dapat mempercepat perkembangan
dermatitis melalui infeksi skunder atau sensitisasi terhadap obat-obat topical
termasuk plester. Rasa gatal yang hebat, eritema inflamasi, vesikel kecil-kecil dan
perubahan gejala yang cepat menunjukkan dermatitis yang sifatnya alergi kontak.
Adanya perbaikan yang berarti pada masa liburan, akhir pecan ( weekend ) dan
selam cuti sakit yang pende, dan cepat kambuhnya pnyakit tersebut setelah
penderita kembali bekerja, menunjukkan kemungkinan dermatitis kontak yang
bersifat alergi dan alergennya terdapat pada tempat kerja. Dermatitis yang
memburuk perlaha-lahan dalam waktu beberapa setelah kembali dari cuti sakit
menunjukkan dermatitis tipe iritan.
7. Kegiatan Pekerjaan
Bekerja dalam waktu yang lama dengan jabatan yang sama malahan dengan tugas
yang sama tidak menjamin untuk tidak timbulnya dermatitis kontak dalam
pekerjaan tersebut oleh karena bisa diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun
sebelum terjadi sensitisasi.
Page
29
8. Kegemaran
Tidak jarang penyebab dermatitis ditemukan dalam suatu kegemaran atau hobi,
seperti melukis, bertukang, memahat, mengunakan semen, lem, pasta, menjahit,
memintal, mencuci film, pekerjaan email serta jenis-jenis kerajinan tangan lainnya
dan olahraga.
10. Tanaman
Pada semua dermatitis kontak didaerah tangan, lengan dibawah dan muka, harus
dipikirkan kemungkinan tanaman sebagai penyebabnya.Dengan efek iritannya,
kulit jeruk dapat menimbulkan suatu dermatitis kontak pada tagan terus menetap.
Page
30
dipindahkan secara langsun atau lewat mesin cuci. Air mani ( semen, seminal
fluid ) dapat menyebabkan luka urtikaria kontak atau urtikaria dengan rasa gatal
yang menyeluruh dan reaksi anafilaktik pada kaum wanita.
Page
31
17. Hubungan Antara Riwayat, Status Dan Hasil Patch Test
Hubungan seperti itu harus diperiksa secara cermat. Jadi, hasil tes yang positif
bisa tidak ada hubngannya dengan dermatitis kontak yang terjadi. Kita harus ingat
bahwa perincian terjadinya bahan-bahan tes standar belumlah diketahui. Hubngan
yang sungguh-sungguh antara riwayat penyakit, status, dan reaksi tes harus
membawa kepada pengobatan yang memedai. Namun, kita harus menyadari
bahwa kita masih belum dapat menegakkan diagnosis yang benar atau menelusuri
penyebabnya atau mungkin pada 20-30% dari kasus-kasus yang diperiksa.
Page
32
B. BAGAN PATOFISIOLOGI DERMATITIS
Page
33
C. Asuhan Keperawatan
1.Gangguan integritas kulit b/d kekeringan pada kulit
Kriteria hasil: klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang
baik dan turunnya peradangan, ditandai dengan
• Mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit
• Berkurangnya derajat pengelupasan kulit
• Berkurangnnya kemerahan
• Berkurangnya lecet karena garukan
• Penyembuhan area kulit yang telah rusak
Intervensi:
Page
34
Intervensi:
Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang
telah diketahui. Rasionalisasi menghindari alergen akan menurunkan
respon alergi
Baca label makanan kaleng agar terhindar dari bahan makan yang
mengandung alergen
Hindari binatang peliharaan. Rasionalisasi jika alergi terhadap bulu
binatang sebaiknya hindari memelihara binatang atau batasi keberadaan
binatang di sekitar area rumah
Gunakan penyejuk ruangan (AC) di rumah atau di tempat kerja, bila
memungkinkan. Rasionalisasi AC membantu menurunkan paparan
terhadap beberapa alergen yang ada di lingkungan.
Intervensi:
Jelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebanya (misal keringnya
kulit) dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-
garuk. Rasionalisasi dengan mengetahui proses fisiologis dan psikologis
dan prinsip gatal serta penangannya akan meningkatkan rasa kooperatif.
Cuci semua pakaian sebelum digunakan untuk menghilangkan
formaldehid dan bahan kimia lain serta hindari menggunakan pelembut
pakaian buatan pabrik. Rasionalisasi pruritus sering disebabkan oleh
dampak iritan atau allergen dari bahan kimia atau komponen pelembut
pakaian.
Gunakan deterjen ringan dan bilas pakaian untuk memastikan sudah tidak
ada sabun yang tertinggal. Rasionalisasi bahan yang tertinggal (deterjen)
pada pencucian pakaian dapat menyebabkan iritas
Page
35
4.Gangguan citra diri b/d terbentuknya krusta
Kriteria hasil:klien menyatakan penerimaan terhadap kondisi klien,ditandai
dengan
• Klien nampak ikut kembali bersosialisasi
• Klien tampak tidak mengurung diri
kaji makna perubahan status kesehatan kulit.Rasional :merupakan indikator utama
dalam pengkajian status gangguan citra diri
Intervensi
Page
36
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk
sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Kulit terdiri dari lapisan luar yang
disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut lapisan dermis dan subkutis.
Kulit memiliki berbagai macam fungsi yang sangat penting bagi manusia.
Kelainan-kelainan yang ada pada kulit yaitu: jerawat, panu, kadas, skabies, eksim,
biang keringat, dan lain sebagainya.
Page
37
DAFTAR PUSTAKA
Page
38