Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR FISIOTERAPI PADA SISTEM

INTEGUMEN

Nopi Andayani
2022
Tujuan Pembelajaran
• Mahasiswa mampu menyebutkan bagian-
bagian lapisan penyusun kulit
• Mahasiswa mampu menyebutkan komponen
pada setiap bagian lapisan kulit
• Mahasiswa mampu menyebutkan fungsi dari
kulit
• Mahasiswa mampu memahami peran
Fisioterapi pada konidisi gangguan pada
sistem integumen
Sistem Integumen
• Sistem integumen terdiri dari kulit, asesoris kulit
(polikel rambut,kelenjar keringan) dan jaringan
subketaneus dibawah kulit
• kulit terbentuk dari berapa tipe jaringan yg
berbeda dan dipertimbangkan juga sebagai suatu
organ
• Kulit meneutupi seluruh permukaan tubuh,salah
satu fungsinya yaitu sebagai pembatas lingkungan
internal dan eksternal tubuh dan mencegah
masuknya substan yang mengganggu.
• Dua lapisan yg besar pada kulit yaitu bagian
terluar epidermis, dan didalamnya dermis. Kedua
lapisan tersebut terbentuk dari jaringan yg
berbeda dan dengan fungsi yang berbeda pula.
Bagian-Bagian Kulit
• Epidermis
Terbentuk dari jaringan epitel keratin
- Stratum Corneum
- Stratum Lucidum
- Stratum Granulosum
- Stratum Spinosum
- Stratum Germinativum/basal
1. Di bagian epidermis
- Lempeng Merkel → perasa
tekanan ringan
- Ujung saraf tanpa selaput →
perasa rasa sakit
2. Di bagian dermis
- Korpuskula Ruffini → perasa
panas
- Korpuskula Meissner →
perasa sentuhan
- Korpuskula Crausse → perasa
dingin
- Korpuskula Paccini → perasa
tekanan kuat
Lanjutan Bagian2 Kulit
• Dermis
Lapisan ini terdiri banyak serat kolagen yang
menunjang kekenyalan kulit. Di antaranya
banyak terdapat kelenjar keringat, kelenjar
lemak, akar rambut, ujung-ujung saraf.
• Sub Kutaneus
lapisan lemak, pembuluh darah, saraf.
Fungsi kulit
1. Fungsi proteksi
Melindungi struktur-struktur dibawahnya dari cidera luar.
1. Fungsi absorbsi
• Tidak mudah menyerap, cairan yang mudah menguap gampang
• Permeabilitas kulit – memungkinkan respirasi 02, co2, uap air
• Absorbsi melalui celah antar cel, menembus epidermis, muara
saluran kelenjar
2. Fungsi ekskresi
• Mengeluarkan sisa metabolism, NaCL, urea, asam urat, amonia,
• Kelenjar kulit mempunyai keasaman ph 5 – 6.5
3. Fungsi persepsi
• Ujung syaraf sensoris di dermis dan subkutis rangsang
• panas oleh badan-badan Rufini dan Dingin oleh badan krause,
rabaan oleh badan-badan Meissner, tekanan oleh bdan-badan
Vater Paccini di epidrmis
Lanjutan Fungsi Kulit
5. Fungsi pengaturan suhu – termoregulasi
- Mengeluarkan keringat dan mengkerut
- Tonus vaskular dipengaruhi leh saraf simpatis
6. Fungsi pembentukan pigment
- Pembentukan pigmen (melanosit)
7. Fungsi pembentukan Vit D
- Merubahd idhiroksi kolesterol
Efek-efek penuaan pada kulit
STRUKTURAL FUNGSIONAL
• Pendataran pada dermal- • Perubahan permiabilitas
epidermal junction kulit
• Perubahan pada sel-sel basal
• Penurunan jumlah sel-sel
• Penurunan respon inflamasi
langerhans • Penurunan respon
• Penurunan jumlah imunologik
melanosi penurunan ketebalan • Gangguan penyembuhan
dermal luka
• Penurunan vaskularisasi
• Degenerasi serabut elastin
• Penurunan keringat
• Penurunan jumlah dan • Penurunan elastisitas
perubahan struktur kelenjar • Penurunan produksi vitamin
keringat D
• Penurunan jumlah dan • Gangguan persepsi sensorik
penyimpangan, kelainan
struktur ujung saraf khusus
• Penurunan melanosit
• Faktor utama hilangnya fungsi proteksi dari kulit
adalah menurunnya fungsi barier (penghalang) pada
stratum korneum (lapisan terluar dari epidermis).
• Karena lapisan ini menjadi lebih tipis, maka kulit
menjadi tembus cahaya dan seperti kertas tipis,
sehingga lebih cepat bereaksi tehadap perubahan
kecil/minor dalam kelembaban, temperatur dan
unsur-unsur iritan lainnya. Disana lebih banyak
melanosit, dengan menurunnya proteksi melawan
radiasi UV.
• Penurunan sejumlah sel-sel langerhans yang
signifikan, yang membuang substan-substan benda
asing, menurunnya respon immune kulit oleh adanya
penuaan.
Implikasi Khusus Bagi Terapis
• LESI-LESI PADA KULIT
Ketika memeriksa dan mendokumentasikan adanya
gangguan pada kulit, maka perhatikan lokasinya,
luasnya dan adanya irregulasi pada warna kulit,
temperatur, kelembaban kulit.
• Ulcerasitekstur kulit, ketebalan, mobilitas,edema,
turgor (kekencangan kulit), bau dan tendernass (nyeri
tekan). Jika ada lebih dari satu yang lesi, maka
perhatikan pola distribusi: terlokalisir atau terisolir;
regional; general; atau universal (total), melibatkan
seluruh kulit, rambut dan kuku. Perhatikan apakah
lesinya bersifat unilateral atau bilateral, simetris atau
asimetris, dan perhatikan susunan lesinya (berbentuk
kluster atas linier) khususnya jika lesi tersebut terjadi
akibat kontak dengan pakaian, perhiasan, atau
dengan objek luar lainnya (Norris et al, 1995).
• Terapis harus selalu memperhatikan adanya suatu
perubahan pada kulit yang mungkin menunjukkan
serangan atau kondisi sistemik yang progresif. Lesi-
lesi kulit tertentu sebagai contoh actinic keratosis
yang sedikit menonjol, kemerahan, scaly papules
(bersisik), sebaceous cysts, dimana kista yang
tertutup didalam dermis harus diperiksa oleh dokter
karena merupakan status premalignant dan secara
berurutan potensial terjadi infeksi. Seborrheic
keratosis dapat dilepaskan dengan friction dan
mungkin terjadi perdarahan, dapat menyebabkan
tanda-tanda bahaya, tetapi kondisi ini bukan suatu
malignancy; terapis harus menghindari kontak
dengan kulit pasien pada area tersebut.
• Perawatan harus dilakukan ketika menggunakan
modalitas elektrotherapy atau thermal (panas atau
dingin) pada orang-orang dewasa tua. Penurunan
sirkulasi, menurunnya subcutaneus adipose, dan
perubahan metabolisme dapat menciptakan situasi
dimana awalnya resisten (tahanan) kulit terhadap
arus listrik menjadi jelek atau hilangnya sensasi
terhadap panas atau dingin dapat menyebabkan
kerusakan jaringan. Pengeringan yang berlebihan dan
pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk
mencegah komplikasi.
Tanda-tanda dan Gejala Penyakit Kulit

1. Pruritus (gatal) adalah problem kulit yang paling banyak


terjadi khususnya penyakit-penyakit kronis. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan jika luka garukan merusak
proteksi penghalang kulit, yang memungkinkan terjadinya
peningkatan inflamasi, infeksi dan jaringan parut. Contoh
diabetes militus, hipersensitif obat dan hyperthyroidism.
2. Uriticaria dikenal sebagai penyakit gatal
dengan bintik merah dan bengkak (hives).
Merupakan reaksi vaskuler dari kulit yang
ditandai dengan munculnya tambalan-
tambalan yang sedikit menonjol (wheals)
dan halus, tambalan tersebut berwarna
merah atau lebih pucat dari kulit
disekitarnya dan seringkali disertai dengan
rasa gatal yang berat. Contoh alergi terhadap
obat-obatan atau infeksi
3. Rash merupakan istilah umum untuk erupsi pada
kulit, sangat sering terjadi pada wajah, trunk, axilla
dan lipat paha dan sering kali disertai dengan rasa
gatal.
Contoh tersengat matahari, bahan-bahan alergi, zat-
zat iritasi, obat-obatan atau berkaitan dengan
penyakit-penyakit sistemik. Rash yang paling banyak
terjadi adalah diaper rash (akibat popok), drug resh
(akibat obat), heat resh (akibat panas), dan butterfly
rash (suatu reaksi kutaneus sepanjang hidung dan
area-area didekatnya pada pipi dalam pola berbentuk
kupu-kupu paling sering dijumpai pada systemic
lupus erythematosus).
4. Xeroderma adalah suatu bentuk ichthyosis ringan atau
mengeringnya kulit yang berlebihan dengan ciri-ciri
kulit kering, kasar, tidak berwarna dengan formasi scaly
(bersisik), desquamation (terkelupasnya lapisan
epithelium dalam lembaran-lembaran kecil).
Masalah utamanya timbul dari penggunaan pembersih
kulit kering, sabun, desinfektan, bahan pelarut dan iklim
kering. Gejala-gejala lainnya seperti timbulnya noda /
bercak yang jarang terjadi, tahi lalat, kista, fibroma,
nodul-nodul, atau perubahan pada nail beds (dasar
kuku). Perubahan statis dari venous return yang jelek
dapat memberikan sinyal terjadinya perubahan dalam
pigmentasi kulit, turgor pada kulit, dan textur kulit.
Pembengkakan pada tungkai dapat menjadi tanda
adanya penyakit multiple sistemik seperti penyakit
jantung, ginjal, atau liver.
LT 1
• Identifikasi gangguan kulit di bawah ini (tanda2
gangguan kulit)
• Identifikasi pemeriksaan Fisioterapinya
LT 2
• Identifikasi gangguan kulit di bawah ini (tanda2
gangguan kulit)
• Identifikasi pemeriksaan Fisioterapinya

Anda mungkin juga menyukai