SNAKE BITE
OLEH:
DR. MUSLIHUDIN AHMAD
PENDAMPING :
DR. M. MAFIRAH DANI
2. Anamnesis
• Keluhan utama : Pasien datang ke IGD dengan keluhan tangan kanan bengkak setelah
digigit ular.
• Telaah : Kejadian ini terjadi 1 jam yang lalu SMRS. Awalnya os sedang berkebun
membersihkan rumput, kemudian ada ular berwarna hitam yang langsung menggigit
telapak tangan kiri pasien. pasien mengeluhkan tangannya terasa panas (+) dan kemerahan
(+) pada daerah bekas gigitan, kemudian bengkak (+) dan terasa nyeri (+). Os juga
mengeluhkan pusing (+) dan lemas (+). Pasien mengatakan bahwa ular yang menggigit
berwarna hitam, dengan panjang sekitar 15cm, bentuk kepala segitiga. Tampak 2 titik
didaerah gigitan. Sesak nafas, mual muntah disangkal.
Riwayat Penyakit terdahulu: disangkal
Riwayat Penggunaan Obat : sebelumnya pasien mengkonsumsi obat warungan
Riwayat Penyakit keluarga: disangkal
Riwayat alergi : pasien memiliki riwayat alergi debu dan udara dingin
Riwayat kebiasaan : pasien bekerja sebagai karyawan swasta, dan untuk berangkat
ke tempat kerja menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Pasien tidak
menggunakan masker saat bekerja dan mengendarai sepeda motor.
3. Pemeriksaan Fisik :
• Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang, lemas
• Sensorium : compos mentis
• Nadi : 79 x/i
• TD : 100/70 mmhg
• RR : 20 x/i
• Temp : 36,3 C
Kepala : pupil isokor (+/+), RC (+/+), CA(-/-), SI (-/-),
Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-)
Leher : Otot bantu pernafasan (-/-), limfonodi tidak teraba
Thorax :
Pulmo : Simetris, retraksi supracalivular (-), retraksi intercosta (-), ketinggalan gerak
(-), sonor (+/+), vesikuler (+/+), wheezing (-/-)
Cor : S1>S2, regular, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : datar, massa (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral dingin (-), teraba panas diaerah gigitan
Status lokalisata :
Look : tampak oedem (+), eritem (+), bekas gigitan berbentuk titik dua pada telapak tangan
Feel : nyeri (+), panas didaerah gigitan (+)
Hasil Laboratorium
Basofil 0% 0-1
Eusinofil 2% 1-3
N. Batang 3% 2-6
N. Segmen 72 % 50-70
Limfosit 19 % 20-40
Monosit 4% 2-8
ATS
Inj. ceftriaxon 1 gr / 12 jam
Inj. ketorolac / 12 jam
Inj. ranitidin / 12 jam
Inj. dexamethason / 8 jam
SABU 2 amp dalam 250 D5% guyur, kemudian lanjut RL.
Tinjauan Pustaka
Definisi
Gigitan ular berbisa merupakan salah satu kejadian yang harus di waspadai di
Indonesia, korban gigitan ular berbisa terutama petani, pekerja perkebunan,
nelayan, pawang ular, pemburu dan penangkap ular.
Elipidae vipiridae
Hydropidae Colubridae
Diagnosis
Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik
Gejala local : tanda gigitan taring, edema , nyeri tekan pada luka gigitan, nekrosis jaringan,
perdarahan local, pembengkakan kelenjar getah bening.
Gejala sistemik : Hipotensi,kelemahan otot, berkeringat, mengigil,mual, hipersalifasi,
muntah, nyeri kepala dan pandangan kabur.
Gejala khusus gigitan ular berbisa : Hematotoksik, neurotoksil, kardiotoksik,kelainan
ginjal, sindrome kompretemen.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Darah Tepi : Hitung leukosit meningkat, Hb menurun, hitung trombosit
dapat menurun. Pemeriksaan Faal Hemostasis ( CT,BT,PT,APTT) uji faal hepar.
2. Pemeriksaan EKG
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan sebelum dibawa ke pusat pengobatan :
Penderita diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan
Penderita dilarang berjalan dan minum yg mengandung alcohol
Apabila gejala timbul secara cepat sementara belum tersedia anti bisa ular ikat daerah
proksimal dan distal dari gigitan Tindakan ini kurang berguna bila dilakukan > 30
menit setelah gigitan. tujuan ikatan adalah untuk menahan aliran limfe bukan
menahan aliran vena atau arteri .
Penatalaksanaan di RS