Rhinosinusitis Kronis
Oleh:
Nurul Ulya Ningrum Liyanto
NIM.2030912320069
Pembimbing:
dr. Bagus Fajar Rohman, Sp. An
BANJARMASIN
Agustus 2022
I. Identitas Pasien
Nama : Rumi dalmayanti
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Suryatama No. 20 kec. Tabalong, kab. Balangan
II. Anamnesis
Keluhan Utama : Bengkak pada pipi kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien merupakan rujukan dari RS Kandangan dengan keluhan bengkak
pada pipi kanan sejak 2 hari yang muncul secara mendadak. Bengkak pada pipi
disadari pasien saat bangun tidur. Awalnya pasien mengatakan bengkak pada
pipi kiri dan dibawa ke RS Kandangan lalu dikatakan ada polip, lalu dirujuk ke
RSUD Ulin untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Namun keluhan bengkak
wajah kiri membaik dan bengkak saat ini pada wajah sebelah kanan. Pasien juga
mengeluhkan nyeri kepala sejak 3 tahun yang lalu dan muncul hilang timbul.
Namun memberat 5 bulan ini, nyeri terasa tertusuk tusuk namun saat ini keluhan
nyeri kepala sudah tidak ada. Pasien juga mengeluhkan hidung tersumbat pada
kedua hidung muncul saat alergi debu dan cuaca dingin. Keluar cairan berwarna
bening, pernah riwayat ingus bercampur bercak darah. Keluhan telinga
berdenging, keluar cairan ditelinga, rasa penuh pada telinga, penurunan
pendengaran disangkal. Nyeri tenggorokan dikeluhkan pasien 1 tahun yang lalu,
hilang timbul dan saat ini masih dirasakan pasien. Pasien juga mengeluhkan
sulit menelan sejak 3 bukan. Pasien juga mengeluhkan seperti banyak dahak
pada tenggorokan. Tidak ada keluhan perubahan suara pada pasien. Demam
(-)batuk (-) sesak (-), penurunan berat badan (-)
2
III. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
Suhu : 36.5 °C
ASA II
BB : 45 kg
TB : 155 cm
IMT : 18,7 kg/m² (Normal)
Status Interna
Mata : Mata hiperemis (-/-), isokor (3mm/3mm), RCL
(+/+), Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-),
edema palpebra (-/-)
Mulut : Mukosa lembab, gigi palsu (+), karies (-),
edema (-), faring hiperemis (-)
Leher : Mobilitas leher baik, pembesaran KGB (-)
Pulmo :
Inspeksi : Simetris(+/+)
Palpasi : Fremitus vokal simetris kiri dan kanan
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler, Rh (-/-), Wh (- /-)
Cor : Batas jantung normal, S1 > S2, tunggal, tidak ada
murmur
Payudara :
Inspeksi : Massa (-), hiperemis (-), retraksi puting (-),
ulkus (-)
Palpasi : Massa (-)
Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), asites (-)
Auskultasi : BU (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), pembesaran organ (-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), palmar ikterik (-/-), edema (-/-)
Genitalia : dalam batas normal
Anus : dalam batas norma
3
Penilaian Prediksi Kesulitan Ventilasi
Obese : IMT normal
Beard : tidak ada
Edentulous : Ada gigi ompong
Snoring : tidak ada
Elderly : tidak (pasien berusia 23 tahun)
Kesimpulan : tidak ada kesulitan ventilasi
4
Eosinofil# 0.03 <3.00 ribu/ul
Neutrofil# 3.02 2.50 – 7.00 ribu/ul
Limfosit# 1.81 1.25 – 4.00 ribu/ul
Monosit# 0.32 0.30 – 1.00 ribu/ul
HEMOSTASIS
Hasil PT 10.8 9.9 – 13.5 detik
INR 0.98
Control Normal PT 11.4
Hasil APTT 28.8 22.2 – 37.0 detik
Control Normal APTT 26.1
KIMIA
GULA DARAH
Gula Darah Puasa 84 80-155 mg/dl
Gula Darah 2 jam PP 89 <140 mg/dl
HATI DAN PANKREAS
SGOT 19 5 – 34 U/I
SGPT 13 0 – 55 U/I
GINJAL
Ureum 32 0 – 50 mg/dL
Creatinin 0.72 0.57 – 1.11 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium 140 136 – 145 Meq/L
Kalium 3.9 3.5 – 5.1 Meq/L
Klorida 105 98 – 107Meq/L
V. Diagnosis
Rhinosinusitis Kronis
5
VII. ASA
ASA II
X. Problem Anestesi
Risiko gangguan hemodinamik, resiko desaturasi, risiko nyeri post op, risiko
perdarahan
XII.Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untuk membantu psikis pasien
Ondansetron 8 mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
Morphin 5 mg intravena
Paracetamol 1 gr
Dexamethasone 10 mg
b. Analgetik
Remifentanyl (syringe pump) : 1-3 mcg/kgBB = 45 mcg – 135 mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB = 90 mg – 112,5 mg
d. Muscle Relaxant
Atracurium : 0,5-0,6 mg/kgBB = 22,5 – 27 mg
e. Maintanance
Oksigen : 4-6 lpm
Sevofluran : 2%
f. Emergency
Efedrin : diberikan jika hipotensi
Dosis : 0,2 mg/kgBB = 9 mg
6
Sulfas Atropin (SA) : diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,23 mg
Lidokain : diberikan jika aritmia
Dosis: 1,5 mg/kgBB tiap 3-5 menit = 67,5
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 11,25 – 13,5 mg
Dexamethasone : diberikan jika ada reaksi alergi atau edema laring
Dosis: 0,5-9 mg/ hari IV atau IM
7
k) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi pasien ke
dalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri dan nadi
normal atau tidak berubah dengan rangsangan
l) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop dengan
tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah, sehingga epiglotis
terlihat, masukkan ETT, sambungkan dengan pipa konektor,
kembangkan balon ETT
m)Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
n) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
o) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan monitoring
durante operasi
p) Lakukan terapi cairan
8
e) Perdarahan
ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, menangis 2
- terbatas atau sesak 1
- perlu bantuan 0
9
3. warna kulit : - merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - TD +20 mmHg dari preanestesi 2
- TD +20-50 mmHg dari preanestesi 1
- TD +50 mmHg dari preanestesi 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0
TOTAL SKOR : 10
Pasien dipindahkan ke ruangan setelah observasi di ruang pulih sadar dengan nilai
Aldrette Score 10.
1
0