Anda di halaman 1dari 8

Clunya

Perlu diingat
Note yang penting juga
Anatominya

SKENARIO SKILL LAB


“KETERAMPILAN PEMERIKSAAN LEHER DAN CAVITAS ORIS”

Selamat pagi/siang pak/bu saya dr.... yang berjaga di klinik pada siang/pagi hari ini.
Dengan bapak/ibu siapa? Umur? Pekerjaan? Tinggal dimana pak/bu?. Baiklah, kalau boleh
tahu bapak/ibu ada keluhan apa ya? Saya agak sakit pada bagian leher dan sulit menelan
dok.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, saya akan melakukan beberapa
pemeriksaan dan mungkin akan ada sedikit ketidak nyamanan karena saya akan menyentuh
pada bagian leher dan mulut bapak/ibu. Apakah bapak/ ibu bersedia? Ya dok. Baik silahkan
menunggu di bed pemeriksaan selagi saya mempersiapkan alat dan mencuci tangan. (kalau
pasiennya menggunakan baju yang dikancing samapi ke atas minta izin membuka bajunya
juga; ‘ dan meminta bapak/ ibu untuk membuka sedikit kancing baju bagian atasnya”).

1. INSPEKSI PEMERIKSAAN LEHER


Bentuk Leher : (dalam keadaan duduk) melihat bentuk leher bagian
anterior dan posterior
Laporan : tidak endomorf/ ektomorf dan tidak ada kelainan lainnya
Kulit leher : melihat kulit leher pada bagian anterior dan posterior
Laporan : tidak ada lesi, warna normal dan tidak ada jaringan parut
Melihat Apakah ada benjolan atau tidak
Laporan : tidak ada benjolan atau inflamasi
Otot leher : *musculus sternocleidomastoideus, permisi pak/ bu
bisa tolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. *musculus trapezius, kemudian
angkat tangannya pak/bu, iya terima kasih.
Laporan : untuk ototnya normal
Rentang gerak : pak bisa tolehkan kepala bapak ke kanan, kiri, bawah,
atas dan putar ya pak, baik terima kasih
Laporan : untuk rentang gerak normal tidak ada gangguan
Pulsasi vena jugularis : (naikkan sandaran kepala bed pemeriksaan setinggi
30-45 derajat) (pasien diminta berbaring) pak/bu bisa tolehkan kepalanya ke
kiri (perhatikan pulsasasi vena jugularis pada leher kanan)
Laporan : (dalam keadaan normal pulsasi vena jugularis tidak dapat di
palpasi) tidak ada peningkatan vena jugularis
Pulsasi A. Carotis : permisi pak bisa duduk sebentar (turunkan sandaaran
bed pemeriksaan) silahkan pak berbaring lagi, bisa tolehkan kepalanya ke kiri,
ya terima kasih (dalam keadaan berbaring melihat pulsasi A. Carotis)
Laporan : teraba dan normal
Pemeriksaan kelenjar limfe : pasien duduk menghadap dokter, periksa mulai
dari kelenjar parotis, kelenjar auricularis posterior, occipitalis, submentalis,
sub maxillaris, cervicalis superfisialis, cervicalis profundus dan
supraclavicularis.
Laporan : kelenjar limfe pada bagian leher normal tidak terjadi pembesaran.

2. PEMERIKSAAN KELENJAR THYROID


Inspeksi kelenjar tiroid pada bagian anterior leher (pasien dalam posisi
duduk) meminta pasien melakukan gerakan menelan kemudian inspeksi
Laporan : glandula tiroid simetris dan tidak terdapat pembengkakan
Palpasi Bimanuil glandula tiroid (posisi duduk), pemeriksa berada di belakang
pasien. Jari telunjuk dan jari tengah kedua tangan diletakkan di leher
tepatnya dua jari di bawah cartilago cricoidea. Pada laki-laki letakkan di
bawah jakun. Kemudian meminta pasien menelan. Permisi pak (letakkan
tangan pada posisi) coba menelan ya pak.
Laporan : glandula tiroid teraba normal

3. PALPASI TRACHEA
Pasien dalam keadaan berbaring, permisi silahkan berbaring pak. Pemeriksa
berada pada bagian kanan pasien. Meletakkan jari tengah kanan (atau 2 jari;
jari telunjuk dan jari tengah) pada bagian atas tengah , bawah tengah (sampai
fossa suprasternalis) dan samping tengah pada leher. Permisi ya pak.
Laporan : trachea normal terletak di media

4. INSPEKSI CAVITAS ORIS DAN PEMERIKSAAN GLANDULA SALIVARIUS


(Jangan lupa memakai sarung tangan) inspeksi labium oris. Permisi ya pak
saya lihat bibirnya. Melihat fissura, tremor dan pigmentasi. (dieversikan
labium orisnya)
Laporan : tidak terdapat fissura, tidak terdapat tremor dan tidak terdapat
hiper pigmentasi pada labium oris.
Inspeksi gingiva (gusi) dengan menggeser bibir kebawah/ keatas.
Laporan : tidak terdapat inflamasi dan pembengkakan pada gingiva
Inspeksi dens (gigi). Permisi ya pak, bisa buka mulutnya lebar-lebar pak.
Laporan : tidak terdapat lubang, karang gigi, caries gigi ataupun inflamasi
Inspeksi lingua (lidah). Tolong julurkan lidahnya pak. Melihat papilla
sirkumvalata, papilla fungiformis, papilla filiformis. Dan coba meminta
pasien untuk menggerakkan lidah ke kanan, kiri, atas atau bawah.
Laporan : tidak ada inflmasi, lidah mampu bergerak
Inspeksi palatumnya
Inspeksi bagian bawah lingua. Pak coba lidahnya menyentuh bagian atas
lidah pak. Melihat frenulum dan keadaan bawah lidah.
Laporan : keadaan bawah lidah normal
Palpasi glandula salivarii (umumnya tidak teraba) #ini opsional rundingkan
aja
Inspeksi muara glandula salivarius dan warna sekret yang dikeluarkan.
Glandula parotis yang muaranya di gigi molar dua atas. Tolong buka
mulutnya ya pak sambil liat ke atas ya (menginspeksi muara sambil menekan
posisi glandula parotis di depan telinga). Kemudian muara glandula
submandibularis dan sublingualis di bawah lidah, tolong lidahnya diangkat
ya pak.
Laporan : muara glandula salivarii normal, sekretnya berwarna bening.

“ KETERAMPILAN PEMERIKSAAN ABDOMEN”

Selamat pagi/siang pak/bu saya dr.... yang berjaga di klinik pada siang/pagi hari ini.
Dengan bapak/ibu siapa? Umur? Pekerjaan? Tinggal dimana pak/bu?. Baiklah, kalau boleh
tahu bapak/ibu ada keluhan apa ya? Saya agak sakit pada bagian perut dok.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, saya akan melakukan beberapa
pemeriksaan pada bagian perut bapak/ibu antara lain inspeksi, auskultasi, perkusi dan
palpasi (jangan kebalik manteman). Mungkin akan ada sedikit ketidak nyamanan karena
saya akan menyentuh pada bagian perut bapak/ibu dan meminta bapak/ibu membuka
pakaian bagian atas . Apakah bapak/ ibu bersedia? Ya dok. Sebelumnya apakah ada yang
ingin ditanyakan? Tidak . Baik silahkan menunggu di bed pemeriksaan selagi saya
mempersiapkan alat dan mencuci tangan. (kalau pasiennya menggunakan baju yang
dikancing sampai ke atas minta izin membuka bajunya juga; ‘ dan meminta bapak/ ibu untuk
membuka sedikit kancing baju bagian atasnya”).

#JANGAN LUPA MEMBERSIHKAN ALATNYA


Stetoskop dibersihkan dengan alkohol dan kapas

Pasien berbaring di bed pemeriksaan dengan posisi lengan dan tungkai lurus.
Pakaian dibuka dari nipples sampai symphisis pubis.

1. INSPEKSI
Kulit : Apakah ada ruang interkostal skatriks (skars) , striae atau vena yang
melebar. Perhatikan apakah ada rash atau lesi kulit lainnya. Apabila terdapat
striae berwarna ungu terdapat pada sindroma, cushing dan vena melebar
dapat terlihat pada sirosis hepatic atau bendungan vena cava inferior.
Laporan : keadaan kulit pada abdomen normal tidak terdapat striae, skars
ataupun vena yang melebar.
Umbilikus (pusar) : perhatikan bentuk, lokasi dan apakah ada tanda inflamasi
atau hernia (turun berok).
Laporan : umbilikus normal terletak di medial, tidak terdapat inflamasi
ataupun hernia.
Abdomen : perhatikanlah bentuk permukaan abdomen termasuk daerah
inguinal dan femoral; datar, bulat protuberant atau skapoid. Perhatikan
kesimetrisitasan dinding abdomen
Laporan : bentuk permukaan abdomen daerah inguinal dan femoral normal
(tapi kalau mau aman bilang aja permukaan abdomen normal). Dinding
abdomen normal.
Pembesaran organ : minta pasien untuk bernafas, perhatikan apakah nampak
adanya hepar atau lien yang menonjol dibawah arcus costae.
Laporan : tidak terdapat pembesaran organ.
Massa atau nodul : perhatikan apakah ada pembengkakan
Laporan : tidak terdapat pembengkakan
Gerakan peristaltik usus : perhatikan pergerakan pada abdomen bagian
bawah pada orang kurus biasanya terlihat
Laporan : terlihat gerakan peristaltik normal
Pulsasi : perhatikan bagian epigastrium pulsasi aorta normal terkadang
terlihat.
Laporan : pulsasi aorta terlihat
Perhatikan abdomen bagian posterior : perhatikan iga ke-11, musculus
paraspinatus, crista iliaca dan garis tengah.
Laporan : abdomen bagian posterior normal.

2. AUSKULTASI
Mendengarkan bising usus: meletakkan diafragma stetoskop pada 9 regio
abdomen seperti di gambar bawah atau pada salah satu regio yang mewakili.
Laporan : tidak terdapat bising usus

3. PERKUSI
Orientasi : lakukan perkusi di empat kuadran abdomen seperti yang digambar
‘Permisi ya pak’ (lakukan perkusi)
Laporan distribusi suara timpani dan redup normal
Hepar : perkusi pada garis midclavicula kanan dari bawah epigastrium ke atas
sampai terdengar suara redup yang merupakan batas bawah hepar lalu minTa
pasien meletakkan 1 jari di titik tersebut, kemudian dari atas ke bawah sampai
terdengar suara redup yang merupakan batas atas hepar hitung dengan
penggaris/ alat ukur dari batas atas ke batas bawah
Laporan : ukuran dari batas atas ke bawah normal yaitu sekitar 6 misalnya
(normalnya 6-12 cm)
Lien : perkusi terlebih dahulu di garis axillaris anterior sinistra kemudian Perkusi
tepi bawah lien dengan delapan titik miring dari Right Iliac Fossa ke Suprapubic
regio ke iliac fossa di bawah arcus costae. (kalau ada splenomegali baru perkusi
segala arah)
Laporan : lien normal tidak ada pembesaran
4. PALPASI
Palpasi umum : melakukan palpasi di 9 area abdomen. Permisi ya pak, kalau sakit
bilang ya pak. Kemudian lakukan palpasi dalam di 9 regio juga. Kalau sakit bilang
ya pak.
Palpasi tepi bawah hepar dilakukan mulai dari regio inguinal kanan (RIF) menuju
ke regio subcostae kanan pasien. Rileks ya pak. Melakukan palpasi dari arah
bawah mulai dari RIF kanan lalu ke regio subcostae kanan. Mempalpasi sambil
meminta pasien menarik nafas (tarik nafa-hembuskan baru tekan). Menilai
bentuk ukuran tepi permukaan dan nyeri tekan pada hepar
Laporan : ukuran, bentuk, tepi permukaan normal tidak terdapat nyeri tekan
Palpasi lien : pertama-tama meletakkan tangan kiri dibawah costa kiri untuk
menyangga dan mengangkat costae tangan kanan yang mempalpasi.
- Palpasi lien dari bagian bawah (SIAS 8) ke atas ditekan sambil meminta pasien
untuk menarik nafas -hembuskan lalu palpasi
- Meminta pasien membaringkan badan ke arah kanan dan kaki difleksikan
kemudian dipalpasi dari SIAS 8.
Laporan : ukuran, bentuk normal dan tidak ada nyeri tekan
Palpasi Ginja : prinsipnya tangan kanan mempalpasi atas sedangkan tangan kiri
menyangga coste bagian bawah untuk ginjal kanan dan ginjal kiri sebaliknya.
Permisi ya pak, kalau sakit bilang ya pak
Laporan : ginjal tidak membesar dan tidak ada nyeri tekan.
Pemeriksaan Aorta : ekan abdomen bagian atas kuat- kuat sedikit disebelah kiri
garis media dan rasakan pulsasi aorta
Laporan : pulsasi aorta terasa

#KATA dr. Nika untuk pemeriksaan nyeri ketok ginjal seharusnya dikeluhan
“KETERAMPILAN PEMERIKSAAN TINJA “
Selamat pagi/siang pak/bu saya dr.... yang berjaga di klinik pada siang/pagi hari ini.
Dengan bapak/ibu siapa? Umur? Pekerjaan? Tinggal dimana pak/bu?. Baiklah, kalau boleh
tahu bapak/ibu ada keluhan apa ya? Saya ingin memeriksa keadaan tinja saya dok.
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, saya akan melakukan beberapa
pemeriksaan pada tinja bapak/ ibu. Apakah bapak/ ibu bersedia? Ya dok. Sebelumnya
apakah ada yang ingin ditanyakan? Tidak . Baik silahkan menunggu selagi saya melakukan
pemriksaan.

1. PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
Bentuk tinja : perhatikan bentuk tinja ada yang seperti pensil, seperti buih,
seperti bubur atau seperti air leri
Laporan : bentuk tinja normal
Warna : perhatikan warna tinja
Laporan : warna tinja coklat normal
Konsistensi : tancapkan lidi ke tinja, apakah keras, normal,lembek, setengah cair
dan cair/encer
Laporan : konsistensi tinja normal menancap
Bau : periksa bau tinja, pada umumnya yang normal baunya disebabkan indol,
skatol, dan asam butirat.
Laporan : bau tinja normal
Darah dan lendir : periksa keadaan tinja apakah terdapat darah atau lendir (pada
umumnya terdapat lendir sedikit)
Laporan : tidak terdapat darah dan lendir berlebih pada tinja/ tidak terdapat
darah dan lendir pada tinja

2. PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
Persiapkan diri, pakai sarung tangan
Persiapkan alat dan bahan untuk tiga teknik sekaligus (alat : 3 preparat glass, 3
cover glass dibersihkan dulu, 1 tusuk gigi untuk mengambil tinja, 3 tusuk gigi
untuk mengaduk, tissue untuk tempat meletakkan preparat dan cover glass dan
tissue untuk membersihkan, jangan boros tissue!. Bahan: tinja dalam tabung
tinja, garam fisiologis & pipetnya, lugol & pipetnya dan eosin & pipetnya, masing-
masing diletakkan di selembar tissue jangan dicampur)
Teknik membuat sediaan tinja dengan Garam Fisiologis :
- Tuangkan 1 tetes pipet garam fisiologis ke preparat glass usahakan jangan
terlalu banyak
- Ambil tinja dengan menggunakan tusuk gigi sedikit saja jangan banyak,
kemudian langsung ditutup penutup tabung tinjanya.
- Letakkan tinja yang di tusuk gigi ke larutan garam fisiologis yang sudah
disediakan tadi pada langkah 1
- Kemudian aduk agar garam fisiologis dengan tinja tercampur rata
- Perhatikan apakah ada sisa-sisa makroskopik yang ada di campuran,
kemudian ambil dengan 2 tusuk gigi seperti makan pakai sendok garpu dan
buang sisa-sisa makroskopiknya.
- Buang tusuk giginya
- Sediaan tinja dengan cover glass, tekan perlahan sampai sediaan memenuhi
seluruh area cover glass. Jangan sampai ada gelembung-gelembung udara,
dan sediaan harus cukup tipis (jika melebihi cover glass bisa di bersihkan
dengan tissue tetapi jangan sampai menggeser)
- Perhatikan di mikroskop perbesaran kecil dulu baru ke perbesaran besar.
Pembuatan sediaan dengan teknik Eosin (biasanya warna merah)
- Tuangkan 1 tetes pipet larutan eosin ke preparat glass
- Ambil tinja dengan menggunakan tusuk gigi sedikit saja dan langsung tutup
tabung tinjanya
- Letakkan ke preparat glass pada langkah 1 dan aduk hingga rata kemudian
perhatikan apakah masih ada sisa-sisa makroskopiknya, jika ada buang
dengan menggunakan dua tusuk gigi
- Tutup dengan cover glass jangan sampai berantakan, jangan terlalu tebal
- Periksa di bawah mikroskop
Pembuatan sediaan tinja dengan teknik lugol (biasanya warna kecoklatan)
- Tuang 1 tetes pipet larutan lugol di preparat glass yang sudah disediakan
- Ambil tinja dengan menggunakan tusuk gigi letakkan di preparat glass aduk
dengan tusuk gigi lalu perhatikan apakah ada sisa makroskopik
- Jika ada buang dengan dua tusuk gigi
- Tutup dengan cover glass jangan sampai bergelembung udara.
- Periksa di bawah mikroskop

PEMBUATAN SEDIAAN TINJA SELESAI


ANAMNESIS TERSERAH KESEPAKAN SHIFT ANDA MASING-MASING
“KETERAMPILAN MEMBERIKAN SOLUSI DIET”
Cluenya biasanya : kelebihan BB atau kekurangan BB

Selamat pagi/siang pak/bu saya dr.... yang berjaga di klinik pada siang/pagi hari ini.
Dengan bapak/ibu siapa? Umur? Pekerjaan? Tinggal dimana pak/bu?. Baiklah, kalau boleh
tahu bapak/ibu ada keluhan apa ya? Saya merasa kekurusan dok/ kekurangan berat badan
dok, jadi saya ingin tubuh saya lebih bergizi.

! penting juga dalam anamnesis untuk mendapatkan data-data


- Data antropometri (BB dan TB) : memeriksa BB pasien, pasien diminta
melepaskan jam tangan ,sendal ,jaket, sepatu atau ikat pinggang. Kemudian
diminta unuk naik ke timbangan sebanyak tiga kali. Meminta pasien berdiri di
alat ukur tinggi.
- Data riwayat gizi : apakah ibu memiliki alergi? Ada menggunakan obat ibu?
Biasanya ibu makan apa aja ibu?
- Frekuensi makanan : berapa kali makan biasanya bu? Cemilan?
- Food recall 24 jam : hari ini makan apa aja bu? Tadi malam?
- Aktivitas fisik : biasanya ibu ngapain bu klo di rumah/kantor?

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, saya akan melakukan beberapa pemeriksaan
pada bapak/ ibu. Apakah bapak/ ibu bersedia? Ya dok. Sebelumnya apakah ada yang ingin
ditanyakan? Tidak . Baik silahkan menunggu selagi saya melakukan pemriksaan.

Pastinya langsung cari Berat- badan ideal dan kemudian Indeks Massa Tubuh untuk
menyimpulkan pasien kelebihan, kurang atau normal (Rumusnya ada di buku).
Intinya semua acuannya pakai berat badan ideal.
Mencari AMB dan kebutuhan energi total. Tingkat aktivitas diketahui dari pekerjaan
apa yang dilakukan pasien.
Menentukan makanan yang seimbang berdasarkan kebutuhan energi total . Misalnya
pasien kelebihan bb maka yang dikurangin lemak dan protein di banyakin. Usahakan
makanan yang disarankan 4 sehat 5 sempurna

#PELAJARI YANG INI TEMAN-TEMAN SOALNYA PASTI DISURUH BUAT DI TABEL DAN
DISURUH NENTUKAN UNTUK PAGI SIANG MALAM SEMANGAT :D

Anda mungkin juga menyukai