Anda di halaman 1dari 19

IMUNISAI PADA BAYI A UMUR 9

BULAN DENGAN IMUNISASI


CAMPAK
Pengertian Imunisasi dan Vaksin

• Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau


resisten, jadi imunisasi adalah suatu tindakan untuk
memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin
kedalam tubuh ( Suryanah, 1996 ; 88 ).
• Macam-macam kekebalan imunisasi dalam tubuh
Kekebalan Aktif
Kekebalan Pasif
• Vaksin adalah kuman atau racun yang dimasukkan kedalam
tubuh bayi atau anak yang disebut antigen.
• Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari
kuman atau racun (toxoid) yang telah dilemahkan atau
dimatikan.
Tujuan Imunisasi
a. Tujuan Umum
• Untuk mencegah terjadinya infeksi
tertentu
• Apabila telah terjadi penyakit tidak akan
terlalu menimbulkan cacat atau kematian
a. Tujuan Khusus
• Tujuan pemberian vaksin campak untuk
memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
campak
Imunisasi Campak
• Vaksin Campak merupakan vaksin virus
hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5
ml) mengandung tidak kurang dari 1000
infective unit virus strain CAM 70 dan
tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin
dan 30 mcg residu erythromycin
Lanjutan.....

• Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit campak.
• Syarat Pemberian Vaksin
– Pada bayi dan anak yang sehat
– Vaksin harus baik harus disimpan dalam lemari es dan belum
lewat masa berlakunya
– Pemberian vaksin dengan tehnik yang tepat
– Mengetahui jadwal vaksinasi dengan melihat umur dan jenis
imunisasi yang telah diterima
– Meneliti jenis vaksin yang telah diterima
– Memperhatikan dosis yang akan diberikan
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN

– Sebelum di suntikkan vaksin campak


terlebih dahulu harus di larutkan dengan
pelarut steril yang telah tersedia yang
berisi 5 ml cairan pelarut.
– Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara
subkutan pada lengan kiri atas, pada usia
9-11 bulan.
PENTALAKSANAAN\ PENANGANAN
• Tempat yang akan disuntikkan adalah bagian lengan atas.
• Desinfeksi daerah penyuntikkan.
• Melakukan penyuntikkan di 1/3 bagian lengan atas secara
subcutan dengan membentuk sudut 45 o .
• Mengontrol jarum dengan cara menarik pistonnya untuk
meyakinkan jarum tidak mengenai pembuluh darah.
• Memasukkan pelan-pelan vaksin, lalu mencabut jarum dan
mengusap bekas suntikkan dengan kapas basah untuk
membersihkan kulit.
• Membersihkan dan merapikan alat-alat yang telah digunakan.
• Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan
mengeringkan dengan lap kering.
• Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah
dilakukan di status pasien.
DETEKSI DINI DAN KOMPLIKASI

• Infeksii bakteri : phenumonia dan infeksi telinga


tengah
• Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah
trombosit), sehingga penderita mudah memar dan
mudah mengalami perdarahan.
• Ensefalitis (Infeksi otak) terjadi 1 dari 1000-2000
kasus
ASUHAN PADA BY A USIA 9 BULAN DENGAN IMUNISASI
CAMPAK DI RSUD DR H MOCH ANSARI SALEH
BANJARMASIN
• Hari/Tanggal Pengkajian :Rabu, 11 September 2019 Jam : 11.00 WIB
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Biodata
Bayi
Nama anak : By K
Usia : 9 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
• Orang Tua
• Nama ibu:Ny. H Nama ayah : Tn.M
• Umur : 38 tahun Umur : 40 tahun
• Agama : Islam Agama : Islam
• Suku/bangsa: Banjar/Indonesia Suku/bangsa : Banjarr/Indonesia
• Pendidikan: SMA Pendidikan : SMA
• Pekerjaan:IRT Pekerjan : Swasta
• Alamat :Jl. Jati 5 Alamat : Jl. Jati 5
• Alasan datang ke puskesmas
Ibu mengatakan bayinya berumur 9 bulan dan waktunya mendapatkan imunisasi Campak
• Keluhan Utama
Pada saat pengkajian ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan
• Riwayat Kesehatan Sekarang.
Ibu mengatakan bayinya saat ini tidak sedang menderita penyakit
• Riwayat Kesehatan Keluarga.
Ibu mengatakan dalaam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular, menurun, dan menahunIbu
mengatakan dalaam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular, menurun, dan menahun
Riwayat Kehamialn, Persalinan dan Nifas
• Kehamilan
Trimester I :Ibu mengatakan waktu hamil muda setiap bulan periksa ke bidan mendapatkan
multivitamin, ibu mual dan kadang sampai muntah.
Trimester II :Ibu mengatakan bahwa periksa ke bidan setiap bulan dan mendapat suntik TT 1x pada usia
kehamilan 5 bulan, ibu mendapat multivitamin, dan tablet tambah darah.
Trimester III :Ibu mengatakan satu minggu yang lalu periksa ke bidan dan mendapatkan multivitamin,
satu minggu kemudian merasa kenceng-kenceng, suami membawa ibu ke bidan.
• Persalinan
Ibu mengatakan pada tanggal 30 oktober 2018, jam : 05.00 WIB, melahirkan secara normal di bidan.
Berat badan 3000 gram, panjang badan 50 cm, ari-ari lahir normal dan perdarahan tidak banyak
• Nifas
Ibu mengatakan masa nifas berjalan normal, tidak ada keluhan, perdarahan tidak ada. Ibu menyusui
bayinya dengan baik.
• Kebiasaan sehari-hari
• Nutrisi
• Setiap hari makan 3x sehari dengan komposisi nasi tim, sayur dan lauk-pauk porsi 9 sendok makan peres. Minum
susu formula 3 gelas sehari.
• Eliminasi
BAB 1x sehari konsistensi lembek, warna kuning.
BAK 5-6x sehari warna jernih kekuningan
• Istirahat
Anak tidur siang ± 2-3 jam, tidur malam ± 8-9 jam mulai pukul 20.00 wib – 06.00 wib.
• Aktifitas
Anak suka bermain dengan teman sebayanya dan kadang bermain sendiri di rumah.
• Personal hygiene
• Mandi 2x/hari ganti baju setiap hari dan setiap kali basah atau kotor.
• Rekreasi
• Anak kadang diajak ke tempat bermain oleh keluarganya
Riwayat Psikososial dan Budaya
• Riwayat Psikologis :Anak tidak rewel
• Sosial : Anak tinggal serumah dengan orang tuanya, hubungan keluarga harmonis
• Budaya : Ibu mengatakan keluarga tidak percaya tahayul, kebiasaan berobat jika sakit ke petugas kesehatan,
ibu juga tidak pernah minum jamu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
-Keadaan umum : Baik
-Kesadaran :Composmentis
-BB :8,4 Kg TB: 64 cm
-Tanda-tanda vital:
RR :36x/menit, reguler
Nadi :118 x/menit, reguler
Suhu :36, 6C
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam menyebar merata.
-Wajah : Simetris, tidak pucat, dan tidak kuning
-Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak anemis
-Hidung :Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung
-Mulut :Mukosa bibir lembab, tidak ada labioschisis, tidak ada labiopalatoschisis, lidah bersih
-Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
.-Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran limfe.
-Dada : Simetris, gerak nafas teratur.
-Perut : tidak ada benjolan abnormal.
-Ekstremitas
-Atas :Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil - Bawah: Simetris, tidak terdapat polydaktil maupun syndaktil
– Reflek : +/+
– - Integumen : Bersih, turgor baik
– - Genetalia : Bersih, testis sudah turun ke scrotum
– - Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada atresia rekti.
• Palpasi
-Kepala :Tidak teraba benjolan abnormal.
-Leher :Tidak terabapembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba pembesaran vena
jugularis.
-Perut :Tidak teraba benjolan abnormal, tidak terana pembesaran hepar.
• Ekstremitas
-Atas :Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
-Bawah :Tidak teraba adanya retensi air (tidak edema).
-Integumen:Bersih, turgor baik
• Auskultasi
- Dada : COR : Nadi teratur 100x / menit
-Perut :Terdengar bising usus ± 12x / menit
• Perkusi
-Abdomen : Tidak kembung
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
DX : By A umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
DS :Ibu mengatakan anaknya berumur 9 bulan dan sudah waktunya diberi imunisasi Campak
DO : - Ada KMS anak Umur anak 9 bulan
• BB anak 8,4 Kg TB anak 64 cm
• Jadwal imunisasi pada KMS
III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.INTERVENSI
• Dx : An.”A” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
• Tujuan : Anak mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak
• Kriteria Hasil : Setelah mendapatkan imunisasi campak, bayi tidak terserang penyakit campak
Intervensi
• Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
• R/ Ibu dapat lebih kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
• Lakukan penimbangan BB anak dan catat dalam KMS
• R/ Memantau kenaikan BB anak
• Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
• R/ Mengurangi jumlah bakteri dan membersihkan 80 % serta menghindari terjadinya infeksi
• Siapkan spuit 1 cc dan vaksin yang akan digunakan
• R/ Memperlancar proses pemberian imunisasi
• Larutkan vaksin kering dengan pelarutnya
• R/ Untuk melarutkan vaksin campak dengan pelarutnya dan mempermudah dalam penganbilan vaksin
• Lakukan pengambilan vaksin dengan spuit sebanyak 0,5 ml
• R/ Dosis yang digunakan harus tepat sesuai dengan dosis yang ditentukan
• Atur posisi bayi dengan digendong atau ditidurkan, minta anggota keluarga untuk memegangi bayinya
• R/ Mempermudah proses penyuntikan
• Bersihkan lokasi yang akan disuntik pada lengan kiri atas dengan kapas yang telah dibasahi dengan air panas
• R/ Untuk menghindari kerusakan vaksin
• Lakukan penyuntikan secara subkutan pada lengan atas
• R/ Tempat penyuntikan dan cara harus tepat
• Buang spuit pada sampah medis
• R/ Menghindari penyebaran kuman
• Cuci tangan dibawah air mengalir sesudah tindakan
• R/ Membunuh kuman 80 % dan menhindari penyebaran infeksi
• Beritahu ibu bahwa bekas suntikan akan timbul bengkak dan mungkin nantinya akan bernanah, hal ini wajar dan tidak
perlu diberi apa-apa
• R/ Menghindari kemungkinan terjadinya infeksi
• Catat dalam KMS dan tentukan kunjungan imunisasi berikutnya
• R/ Imunisasi dapat diberikan sesuai jadwal
• IMPLEMENTASI
• Tanggal : 11 September 2019
• Jam : 11.15 WIB
• Dx : An.”A” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak

• Implementasi :
• Menjelaskan pada ibu bahwa anaknya akan diberikan imunisasi campak
• Menimbang BB yaitu dengan hasil 9700 gram dan mencatatnya dalam KMS
• Mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan melakukan tindakan bayi.
• Mempersiapkan alat-alat dan vaksin
• 1 ampul vaksin kering
• Pelarut ( Nacl 0,9 % )
• Gergaji ampul
• Semprit 1cc
• Kapas alkohol
• Spuit 5 cc untuk mengoplos vaksin
• Melarutkan vaksin dengan pelarutnya
• Melakukan pengambilan vaksin sebanyak 0.5 cc
• Mengatur posisi bayi yaitu posisi bayi ditidurkan dengan posisi miring kiri
• Melakukan disinfeksi dengan kapas alkohol.
• Menyuntikan vaksin campak secara subkutan dan usahakan sedikit mungkin melukai kulit, pertahankan jarum sejajar
lengan atas bayi dan masukan kedalam kulit, kemudian masukan vaksin seluruhnya dan cabut jarum
• Membuang sampah ketempat sampah medis
• Mencuci tangan dengan sabun dan cuci dibawah air mengalir
• Memberitahu ibu agar lokasi penyuntikan tidak ditekan
• Menganjurkan ibu untuk control bila terjadi keluhan
• Mencatat ke dalam KMS tanggal di berikan imunisasi campak dan memberitahu ibu bahwa imunisasi ini adalah yang
terakhir serta menganjurkan ibu agar tetap rutin pergi ke posyandu menimbang BB anak untuk mendeteksi
pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
• EVALUASI
• Tanggal :20 Januari 2009
• Jam :11.45 WIB
• Dx : An.”A” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
• S : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisi Campak
• O : - Tampak ada luka bekas suntikan pada lengan kiri atas anak
- Sudah tercatat dalam KMS
• A : By.”A” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
• P : - Memberitahu ibu untuk tidak mengusap-usap bekas luka suntikan
- Memberitahu ibu bahwa ini adalah imunisasi yang terakhir, dan selalu rutin datang
ke posyandu untuk menimbang BB anaknya.
- Menganjurkan ibu untuk kontrol bila terdapat keluhan
Kesenjangan Antar Teori dan Praktek

• Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml)
mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih
dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin. (Vademecum Bio Farma
Januari 2002).
• Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
• Syarat pemberian vaksin
– Pada bayi dan anak yang sehat
– Vaksin harus baik harus disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa berlakunya
– Pemberian vaksin dengan tehnik yang tepat
– Mengetahui jadwal vaksinasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi yang telah diterima
– Meneliti jenis vaksin yang telah diterima
– Memperhatikan dosis yang akan diberikan
• Dosis dan cara pemberian
– Sebelum di suntikkan vaksin campak terlebih dahulu harus di larutkan dengan pelarut steril
yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut.
– Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9-11 bulan.

( Tidak ada kesengjangan antara teori dan praktek )


Faktor Pendukung dan Penghambat
• -Pengetahuan
• -Sikap
• -Tingkat pendidikan
• -Jarak fasilitas pelayanan kesehatan
• -Tindakan petugas imunisasi

Pemecahan Masalah
• Imuinisasi adalah suatu pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke
dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah.
• Disini penulis menyimpulkan bahwa imunisasi sangat menentukan keberhasilan dalam mengurangi angka
kesakitan dan kematian pada bayi. Hal ini juga tidak lepas dari peran serta keluarga dalam keikutsertaanya
aktif menbawa bayinya dan memberikan imunisasi kapada bayinya sesuia jadwal ke petugas kesehatan
• Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit campak.
• Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih
dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.
KESIMPULAN DAN SARAN

• Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Asuhan Kebidanan pada By. “A” Umur 9 bulan dengan Imunisasi
Campak, penulis menyimpulkan :
• a. Pada pengkajian data baik data subyektif dan obyektif, asuhan yang diberikan sudah komprehansif untuk
menegakkan diagnosa.
• b. Pada identifikasi masalah / diagnosa, asuhan yang diberikan sudah sesuai dan dapat menegakkan diagnosa
• c. Pada identifikasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya masalah potensial.
• d. Pada identifikasi kebutuhan segera, tidak dilakukan secara komprehensif pada kasus ini tidak
memerlukan kebutuhan segera yang harus dilakukan jika terjadi masalah potensial.
• e. Pada intervensi / perencanaan, asuhan yang diberikan sudah sesuai dan menyeluruh sesuai teori dan
prakteknya.
• f. Pada Implementasi / penatalaksanaan asuhan sudah dilakukan, sesuai dengan dengan intervensi yang telah
dibuat . Asuhan dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.
• g. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif.
• h. Pada pendokumentasian sudah dilakukan sesuai data yang sudah didapat dari asuhan yang diberikan.
Saran
a. Mahasiswa
• Mahasiswa harus meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya agar dapat melakukan atau memberikan
konseling kepada klien dan mampu memberikan pelayanan khususnya imunisasi sesuai dengan kebutuhan
klien
b. Pasien
• Bagi bayi supaya memeriksakan imunisasi secara dini dan teratur agar petugas kesehatan ( bidan atau dokter )
agar dapat mendeteksi adanya komplikasi atau masalah dalam imunisasi.
c. Tenaga Kesehatan
• Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya memiliki pola fikir manajemen asuhan kebidanan varney
dalam menyelesaikan masalah kebidanan dan senantiasa mengembangkan mutu pelayanan sesuai kemajuan iptek,
serta dapat memberikan pelayanan yang komprehensif walaupun dalam waktu yang mungkin sangat singkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai