• Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit campak.
• Syarat Pemberian Vaksin
– Pada bayi dan anak yang sehat
– Vaksin harus baik harus disimpan dalam lemari es dan belum
lewat masa berlakunya
– Pemberian vaksin dengan tehnik yang tepat
– Mengetahui jadwal vaksinasi dengan melihat umur dan jenis
imunisasi yang telah diterima
– Meneliti jenis vaksin yang telah diterima
– Memperhatikan dosis yang akan diberikan
DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
• Implementasi :
• Menjelaskan pada ibu bahwa anaknya akan diberikan imunisasi campak
• Menimbang BB yaitu dengan hasil 9700 gram dan mencatatnya dalam KMS
• Mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan melakukan tindakan bayi.
• Mempersiapkan alat-alat dan vaksin
• 1 ampul vaksin kering
• Pelarut ( Nacl 0,9 % )
• Gergaji ampul
• Semprit 1cc
• Kapas alkohol
• Spuit 5 cc untuk mengoplos vaksin
• Melarutkan vaksin dengan pelarutnya
• Melakukan pengambilan vaksin sebanyak 0.5 cc
• Mengatur posisi bayi yaitu posisi bayi ditidurkan dengan posisi miring kiri
• Melakukan disinfeksi dengan kapas alkohol.
• Menyuntikan vaksin campak secara subkutan dan usahakan sedikit mungkin melukai kulit, pertahankan jarum sejajar
lengan atas bayi dan masukan kedalam kulit, kemudian masukan vaksin seluruhnya dan cabut jarum
• Membuang sampah ketempat sampah medis
• Mencuci tangan dengan sabun dan cuci dibawah air mengalir
• Memberitahu ibu agar lokasi penyuntikan tidak ditekan
• Menganjurkan ibu untuk control bila terjadi keluhan
• Mencatat ke dalam KMS tanggal di berikan imunisasi campak dan memberitahu ibu bahwa imunisasi ini adalah yang
terakhir serta menganjurkan ibu agar tetap rutin pergi ke posyandu menimbang BB anak untuk mendeteksi
pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
• EVALUASI
• Tanggal :20 Januari 2009
• Jam :11.45 WIB
• Dx : An.”A” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
• S : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisi Campak
• O : - Tampak ada luka bekas suntikan pada lengan kiri atas anak
- Sudah tercatat dalam KMS
• A : By.”A” umur 9 bulan dengan imunisasi Campak
• P : - Memberitahu ibu untuk tidak mengusap-usap bekas luka suntikan
- Memberitahu ibu bahwa ini adalah imunisasi yang terakhir, dan selalu rutin datang
ke posyandu untuk menimbang BB anaknya.
- Menganjurkan ibu untuk kontrol bila terdapat keluhan
Kesenjangan Antar Teori dan Praktek
• Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml)
mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih
dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin. (Vademecum Bio Farma
Januari 2002).
• Indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
• Syarat pemberian vaksin
– Pada bayi dan anak yang sehat
– Vaksin harus baik harus disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa berlakunya
– Pemberian vaksin dengan tehnik yang tepat
– Mengetahui jadwal vaksinasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi yang telah diterima
– Meneliti jenis vaksin yang telah diterima
– Memperhatikan dosis yang akan diberikan
• Dosis dan cara pemberian
– Sebelum di suntikkan vaksin campak terlebih dahulu harus di larutkan dengan pelarut steril
yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut.
– Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9-11 bulan.
Pemecahan Masalah
• Imuinisasi adalah suatu pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke
dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah.
• Disini penulis menyimpulkan bahwa imunisasi sangat menentukan keberhasilan dalam mengurangi angka
kesakitan dan kematian pada bayi. Hal ini juga tidak lepas dari peran serta keluarga dalam keikutsertaanya
aktif menbawa bayinya dan memberikan imunisasi kapada bayinya sesuia jadwal ke petugas kesehatan
• Vaksin Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap
penyakit campak.
• Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih
dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.
KESIMPULAN DAN SARAN
• Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Asuhan Kebidanan pada By. “A” Umur 9 bulan dengan Imunisasi
Campak, penulis menyimpulkan :
• a. Pada pengkajian data baik data subyektif dan obyektif, asuhan yang diberikan sudah komprehansif untuk
menegakkan diagnosa.
• b. Pada identifikasi masalah / diagnosa, asuhan yang diberikan sudah sesuai dan dapat menegakkan diagnosa
• c. Pada identifikasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya masalah potensial.
• d. Pada identifikasi kebutuhan segera, tidak dilakukan secara komprehensif pada kasus ini tidak
memerlukan kebutuhan segera yang harus dilakukan jika terjadi masalah potensial.
• e. Pada intervensi / perencanaan, asuhan yang diberikan sudah sesuai dan menyeluruh sesuai teori dan
prakteknya.
• f. Pada Implementasi / penatalaksanaan asuhan sudah dilakukan, sesuai dengan dengan intervensi yang telah
dibuat . Asuhan dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.
• g. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif.
• h. Pada pendokumentasian sudah dilakukan sesuai data yang sudah didapat dari asuhan yang diberikan.
Saran
a. Mahasiswa
• Mahasiswa harus meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya agar dapat melakukan atau memberikan
konseling kepada klien dan mampu memberikan pelayanan khususnya imunisasi sesuai dengan kebutuhan
klien
b. Pasien
• Bagi bayi supaya memeriksakan imunisasi secara dini dan teratur agar petugas kesehatan ( bidan atau dokter )
agar dapat mendeteksi adanya komplikasi atau masalah dalam imunisasi.
c. Tenaga Kesehatan
• Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya memiliki pola fikir manajemen asuhan kebidanan varney
dalam menyelesaikan masalah kebidanan dan senantiasa mengembangkan mutu pelayanan sesuai kemajuan iptek,
serta dapat memberikan pelayanan yang komprehensif walaupun dalam waktu yang mungkin sangat singkat
TERIMA KASIH