PENDAHULUAN
Kanker adalah salah satu penyakit yang banyak menimbulkan kesengsaraan
dan kematian pada manusia. Di Negara-negara barat kanker merupakan penyebab
kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. 1,3
Kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker leher
rahim di Indonesia. Lebih dari 70% penderita kanker payudara ditemukan pada
stadum lanjut. Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan
dengan jelas oleh penderita sehingga banyak penderita yang berobat dalam keadaan
lanjut. Hal ini lah yang menyebabkan tingginya angka kematian pada kanker tersebut.
Padahal pada stadium dini kematian akibat kanker dapat dicegah bila penyakit kanker
payudara ditemukan dalam stadium dini. 3,5
Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relative
tinggi yaitu 20% dari seluruh keganasan. Di Amerika Serikat keganasan ini paling
sering terjadi pada wanita dewasa. Diperkirakan 175.000 wanita didiagnosa
menderita kanker payudara yang mewakili 32% dari semua kanker yang menyerang
wanita. Bahkan disebutkan dari 150.000 penderita kanker payudara yang berobat
kerumah sakit 44.000 orang diantaranya meninggal setiap tahunnya.5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Anatomi
Payudara pada laki-laki hanya mengalami sedikit pembesaran selama
kehidupan. Pada wanita, tonjolan prepubertas berkembang pada usia 11-15 tahun dan
lobalis terjadi setelah ovulasi pertama. Jaringan kelenjar yang membentuk 15-20
lobus tersusun secara radier di sekitar puting dan dipisahkan oleh jaringan lemak
yang jumlahnya bervariasi. Di antara lobus dikelilingi oleh stroma atau jaringan ikat.
Setiap lobus berbeda sehingga penyakit yang menyerang satu lobus dan tidak
menyerang lobus yang lain. Drainase lobus yaitu ke sinus laktiferosa yang lalu ke
duktus pengumpul dan akhirnya bermuara ke puting.3
Payudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri. Batas payudara wanita
dewasa yang terlihatdari luar yaitu superior: Iga II dan III, inferior: Iga VI dan VII,
medial: tepi lateral sternum, dan lateral: linea axillaris anterior sedangkan batas yang
sesungguhnya yaitu superior: hamper sampai klavikula, medial:garis tengah, dan
lateral: m.latissimus dorsi. Basis payudara berbentuk sirkular kecuali pada bagian
lateral atas terdapat penonjolan kea rah axilla, disebut tail of Spence. Payudara
ditunjang oleh ligamentum Cooper yang merupakan pita fibrous yang terletak tegak
lurus terhadap dermis.3,5
Payudara dapat dibedakan menjadi 5 kuadran: lateral atas, lateral bawah,
medial atas, medial bawah dan sentral. Kuadran lateral atas terdiri dari jaringan yang
lebih banyak dari kuadran lainnya.3
2
2.2
Fisiologi
Perkembangan dan fungsi payudara diinisiasi oleh stimulasi berbagai
gelap dan galandula Montgomery (kelenjar lemak pada permukaan areola) semakin
menonjol. 2
Oksitosin dan isapan pada puting yang memacu pembentukan prolaktin
berperan pada pembentukan dan pengeluaran ASI. Pada menopause, terjadi
penurunan estrogen dan progesterone dari ovarium, lobulus dan duktus mengalami
involusi dan payudara digantikan dengan lemak. Kondisi inilah yang membuat
mammografi digunakan sebagai alat diagnostik pada wanita berusia tua.2
2.3
payudara. Termasuk saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya yang
tumbuh infiltrat, destruktif, serta dapat bermetastase.1,3,5
2.4
Klasifikasi
Klasifikasi kegansan payudara, yaitu1 :
a. Karsinoma In Situ
Karsinoma In Situ adalah kanker yang masih berada pada tempatnya,
belum menyebar atau menyusup keluar dari tempat asalnya.
b. Karsinoma Duktal
Karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang
menuju ke puting susu. Sekitar 90% ca mammae merupakan karsinoma
duktal. Kanker ini bias terjadi sebelum maupun sesudah menopause.
Kadang kanker ini dapat diraba dan pada pemeriksaan mammogram,
2.5
Faktor Resiko
Etiologi pasti dari kanker payudara masih belum jelas. Beberapa penelitian
menunjukan bahwa wanita dengan faktor resiko tertentu lebih sering untuk
berkembang menjadi kanker payudara dibandingkan yang tidak memiliki faktor
resiko tersebut. Beberapa faktor resiko kanker payudara, yaitu 2,4:
Umur
Kemungkinan untuk menjadi kanker payudara semakin meningkat seiring
bertambahnya umur seorang wanita. Angka kejadian kanker payudara rata-rata
pada wanita usia 45 tahun ke atas. Kanker jarang timbul sebelum menopause.
Kanker dapat didiagnosis pada wanita premenopause atau sebelum usia 35 tahun,
tetapi kankernya cenderung lebih agresif, derajat tumor yang lebih tinggi dan
lainnya.
Riwayat keluarga
Risiko untuk menjadi kanker lebih tinggi pada wanita yang ibunya atau
saudara perempuan kandungnya memiliki kanker payudara. Risiko lebih tinggi
2.6
Benjolan pada payudara: umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada
payudara. Benjolan mula-mula kecil makin lama makin membesar, lalu
melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar,
2.8
Patofisiologi
Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri
proliferasi yang berlebihan. Proliferasi abnormal sel kanker akan mengganggu fungsi
jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya atau terjadi metastase
dengan cara menyebarkan ke organ-organ yang jauh. Perubahan secara biokimiawi
dan genetis terjadi didalam sel tersebut terutama dalam inti sel. Hampusr semua
tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan
berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal. 1,3,5
Ada 4 fase proses terjadi kanker untuk jangka panjang, yaitu :
tumor ganas.
Fase insitu 5-10 tahun : terjadi perubahan jaringan menjadi lesi pre
cancerous yang bisa ditemukan diserviks uteri, rongga mulut, paru,
2.9
Kriteria Diagnosa
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam diagnosis kanker payudara,
yaitu 1:
a. Anamnesis
Identitas
Keluhan utama, meliputi benjolan (70% dari penderita), nyeri, nipple
discharge, eczemasekitar areolar, dimpling, ulserasi, dan peau
dorange
Perjalanan penyakit
Berat badan dan nafsu makan
Keluhan tambahan berhubungan dengan metastasisnya, nyeri tulang
(misalnya vertebra, femur), rasa penuh ulu hati, batuk, sesak, sakit
eritema
Palpasi
Dilakukan palpasi pada payudara apakah terdapat massa, termasuk
palpasi kelenjar limfe di axilla, supraklavikula dan parasternal. Setiap
massa yang teraba atau suatu lymphadenopathy harus dinilai
lokasinya,
ukurannya,
konsistensinya,
bentuk,
mobilitas
atau
fiksasinya.
c. Pemeriksaan Penunjang
10
Mammografi
Mammografi merupakan yang paling dpat diandalkan untuk
mendeteksi kanker payudara sebelum benjolan atau massa dapat
dipalpasi. Karsinoma yang tumbuh lambat dapat diidentifikasi dengan
mammografi setidaknya 2 tahun sebelum mencapai ukuran yang dpat
dideteksi melalui palpasi.
Mammografi konvensional menyalurkan dosis radiasi sebesar 0,1
sentigray (cBy) setiap penggunaanya. Sebagai perbandingan foto X
ray thoraks menyalurkan 25% dari dosis radiasi ammografi.
Mammografi dapat digunakan baik sebagai skrining maupun
diagnostik.
Mammografi mempunyai 2 jenis gambaran, yaitu kraniokaudal
(CC) dan oblik mediolateral (MLO). MLO memberikan gambaran
jaringan mammae yang luas, termasuk kuadran lateral atas dan
axillary tail of Spence. Dibandingkan dengan MLO, CC memberikan
visualisasi yang lebih baik pada aspek medial dan memungkinkan
kompresi payudara yang lebih besar.
Gambaran mammografi yang spesifik untuk karsinoma mammae
antara lain massa padat dengan atau tanpa gambaran seperti bintang
(stellate), penebalan asimetris jaringan mammae dan kumpulan
mikroklasifikasi. Gambaran mikroklasifikasi ini merupakan tanda
penting karsinoma pada wanita muda, yang mungkin merupakan satusatunya kelainan mammografi yang ada. Mammpgrafi lebih akurat
11
1 cm.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Sebagai alat diagnostik tambahan atas kelainan yang didapatkan
pada mammografi, lesi payudara lain dapat dideteksi. Akan tetapi, jika
pada pemeriksaan klinis dan mammografi tidak didapat kelainan maka
kemungkinan untuk mendiagnosis karsinoma mammae sangat kecil.
12
Biopsi
Fine needle aspiration biopsy (FNAB) dilanjutkan dengan
pemeriksaan sitologi merupakan cara praktis dan lebih murah daripada
biopsy eksisional dengan risiko yang rendah. Teknik ini memerlukan
patologis yng ahli dalam diagnosis sitologi dari karsinoma mammae
dan juga dalam masalah pengambilan sampel, Karena lesi yang dlam
mungkin terlewatkan. Insidensi false positive dalam diagnosis adalah
sangat rendah, sekitar 1-2% dan tingkat false negative sebesar 10%.
Kebanyakan klinis yang berpengalaman tidak akan menghiraukan
massa dominan yang mencurigakan jika hasil sitologi FNA adalah
negatif, kecuali secara klinis pencitraan dan pemeriksaan sitologi
semuanya menunjukan hasil negatif.
Large needle (core needle) biopsy mengambil bagian sentral atau
inti jaringan dengan jarum yang besar. Alat biopsy genggam membuat
13
large core needle biopsy dari massa yang dapat dipalpasi menjadi
,mudah dilakukan dklinik dan cost effective dengan anestesi lokal.
Open biopsy dengan local anestesi sebagai prosedur awal sebelum
memutuskan tindakan definitif merupakan cara diagnosis yang paling
dapat dipercaya. FNAB atau core needle biopsy ketika hasilnya positif,
memberikan hasil yang cepat dengan biaya dan risiko yang rendah,
tetapi ketika hasil negatif maka harus dilanjutkan dengan open biopsy.
Open biopsy dapat berupa biopsy insisional atau biopsy eksisional.
Pada biopsy insisional mengambil sebagian massa payudara yang
dicurigai, dilakukan bila tidak tersedianya core needle biopsy atau
massa tersebut hanya menunjukan gambaran DCIS saja atau klinis
curiga suatu inflammatory carcinoma tetapi tidak tersedia core needle
14
2.10
Diagnosa Banding
Diagnosa banding kanker payudara, yaitu :
1. Fibroadenoma Mammae (FAM)
Merupakan tumor jinak payudara yang biasa ditemui pada wanita usia
muda, 15-30 tahun. Secara klinis tumor ini berbentuk bulat lonong, batas
tegas, konsistensi padat kenyal dan tidak nyeri. FAM tidak punya
kemampuan metastasis dan diterapi dengan eksisi.1,3
2. Fibrocystic disease
Merupakan tumor jinak payudara yang paling sering terjadi pada wanita
usia 30-50 tahun. Secara klinis tumor ini sering multiple atau bilateral,
biasanya terjadi fluktuasi ukuran yang cepat dari benjolan, nyeri yang
terjadi atau semakin memburuk serta ukuran yang meningkat ketika
menjelang menstruasi. Ketika haid berhenti keluhan juga berkurang atau
bahkan menghilang. Konsistensi dapat padat, kenyal atau kistik dengan
batas yang tidak tegas kecuali kista soliter dan permukaannya granular.3
3. Cystosarcoma phylloides
15
2.11
Stadium
16
Keterangan:
Tumor primer (T) ;
17
terbesarnya
T3 : tumor lebih dari 5 cm dalam dimensi terbesarnya
T4 : tumor sembarang ukuran dengan arah perluasan ke dinding dada atau
kulit
Nodus Limfe Regional (N) :
N0 : tidak ada metastasis nodus limfe regional
N1 : metastasis ke nodus limfe aksilaris ipsilateral yang dapat digerakan
N2 : metastasis ke nodus limfe aksilaris ipsilateral terfiksasi pada satu sama
lain atau pada struktur lainnya
N3 : metstasis ke nodus limfe mamaria interna ipsilateral
Metastasis jauh (M) :
M0 : tidak ada metastasis yang jauh
M1 : metastasis jauh (termasuk metstasis ke nodus limfe supraklavikular
ipsilateral)
Stadium Ca Mammae 1 :
Stadium 0
18
struktur lainnya atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar
ke kelenjar getah bening ketiak.
Stadium IIIB : tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit
payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening ke dalam
dinding dada dan tulang dada.
Stadium IV : tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada,
misalnya ke hati, tulang atau paru-paru.
2.12
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatan
1. Pembedahan
Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan, prosedur
pembedahan yang dilakukan pada kanker payudara tergantung pada tahapan
penyakit, tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum.
Mengangkat tumor (lumpectomy), pengankatan sebagian payudara yang
terdapat sel kanker atau seluruh payudara (mastectomy).
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan sinar X intensitas tinggi untuk membunuh
sel kanker yang tidk terangkat saat pembedahan.
3. Terapi hormone
19
Prognosis
Prognosis kanker payudara ditentukan oleh 5 :
1. Staging (TNM)
Semakin dini semakin baik prognosisnya
Stadium I
: 5-10 tahun 90-80%
Stadium II
: 70-50%
Stadium III
: 20-11%
Stadium IV
: 0%
2. Jenis histopatologi keganasan
Karsinoma in situ mempunyai prognosis yang baik dibandingkan dengan
karsinoma yang sudah invasive.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat, R. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 3. Jakarta: Penerbit EGC
2. Guyton & Hall. 2002. Buku ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta:
Penerbit EGC
3. E;\Surgery\camammae.htm. Kanker Payudara. www.medicastore.com(2007)
4. Indriati, R. 2009. Faktor-faktor Resiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian
Kanker Payudara Wanita
5. Wikipedia. 2013. Kanker Payudara. http://id.wikipedia.org/wiki/KankerPayudara
21