UNDESENSUS TESTIS
DISUSUN OLEH:
Skolastika Indah A.
406171059
PEMBIMBING:
Epidemiologi
– Insidens kejadian UDT berkisar antara 30% pada bayi prematur dan 1–
3% pada bayi cukup bulan
– UDT unilateral empat kali lebih umum dibandingkan bilateral.
– Analisis pada 2150 kasus orchiopeksi dilaporkan dalam tujuh studi dari
Denmark mengungkapkan dari seluruh kasus UDT yang diteliti: 23%
bilateral, 46% pada sisi kanan dan 31% pada sisi kiri.
ETIOLOGI
Unilateral
Kongenital Teraba dan
dan
dan didapat tidak teraba
bilateral
1. Testis retraktil
2. Inguinal
3. Abdominal
4. Inguinal superfisial
5. Penil
6. femoral
MANIFESTASI KLINIS
dan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik :
Tidak teraba testis dikantung skrotum
terkadang dapat ditemukan benjolan pada abdomen
Pada kasus UDT pada usia tua atau pasien tidak menyadari hingga usia
dewasa, beberapa pasien datang dengan keluhan sulit mempunyai
keturunan
Kasus UDT berkepanjangan, pasien memiliki risiko terjadinya
keganasantesticular germ cell tumors (TGCT) sebesar 5-10 kali lebih tinggi.
ANAMNESIS
Hormonal
dengan maksud:3
– Mencegah gangguan spermatogenesis
– Mencegah, atau setidaknya menurunkan risiko TGCT
– Memudahkan pemeriksaan testis dimasa yang akan datang
– Memperbaiki hernia inguinalis yang sering menyertai UDT,
– Meminimalisir risiko torsio testis, yang meningkat pada bayi dengan UDT
karena mobilitas yang lebih besar dari testis inguinalis dan prosesus
vaginalis
KOMPLIKASI
Tindakan operatif
– Intraoperatif (jarang):
– Cedera saraf ilioinguinal
– Kerusakan vas deferens.
– Pasca operasi lebih awal:
– Pembentukan hematoma
– Infeksi luka pasca operasi
– Pasca operasi terlambat:
– Atrofi testis
– Retraksi testis (testis naik kembali)
– Torsi pasca operasi (baik iatrogenik atau spontan)
PROGNOSIS