Anda di halaman 1dari 98

MorfologiTumbuhan

Bahan Kuliah Botani Farmasi


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk
fisik dan struktur tubuh dari tumbuhan.
Pengertian
Morfologi berasal dari bahasa Latin morphus yang berarti wujud
atau bentuk, dan logos yang berarti ilmu.
1. ALAT HARA (Organum nutritivum) → VEGETATIF
★ Daun ( folium )
★ Batang ( caulis )
★ Akar ( radix )

MORFOLOGI
2. ALAT PERKEMBANGBIAKAN (Organum reproductivum)
TUMBUHAN → GENERATIF
★ Bunga ( flos )
★ Buah ( fructus )
★ Biji ( semen )
Morfologi tumbuhan
vegetatif
Morfologi daun
(Folium)
Bagian Vegetatif tumbuhan yang melebar dan umumnya berbentuk
pipih dan berwarna hijau (Lawrence, 1955; Radford, 1974)
Definisi Daun
Tempat terjadinya Proses fotosintesis (Lawrence,1955;
Tjitrosoepomo, 1993)
Bagian Utama Daun:
1. Tangkai daun (petiole, petiolus)
2. Pelepah, Upih daun (sheat,vagina)
Bagian-Bagian 3. Helaian daun (blade, lamina)

Daun
* Tumbuhan yang mempunyai ketiga bagian utama tersebut
disebut memilikidaun lengkap, contoh: daun talas, pisang,
sedangkan daun tidak tidak lengkap memiliki 2 dari 3 bagian utama
.
Bagian-bagian
daun
1. Hanya memiliki tangkai dan helaian saja: daun sirih, daun
jambu
2. Hanya memiliki pelepah dan helaian daun saja: beberapa jenis
rumput, daun Rhoeo discolor (adam dan eva)
Daun tidak 3. Hanya terdiri dari helaian daun saja: biduri (Calotropis
lengkap gigigantia)
 Daun yang memeluk batang (Amplexicaulis): tempuyung, (Sonchus
arvensis), Daun duduk (sessilis),
 Daun yang saling memeluk atau melingkupi (equitans)
Bagian
tambahan
daun
 piala, menggumbung, atau
perangkap serangga lainnya
yang berfungsi dalam
absrobsi dan nutrisi
tambahan. Contoh pada
kantong semar.
 trikoma/ emergensia,
merupakan epidermis dan
Modifikasi jaringan dibawahnya.

daun  Tunas adventif,


merupakan tunas yang
muncul bukan dari ujung
batang atau pada ketiak
daun, melainkan dari bagian
tubuh tumbuhan lainnya,
misalnya pada daun cocor
bebek.
1. Phylloclade, Cladophyll, Cladodium :Bagian dari batang
dengan bentuk dan fungsi seperti daun, Contoh: pada tanaman
kaktus duri centong dan beberapa anggota Euphorbiaceae
(susuru, Euphorbia trigona)

Macam- 2. Phyllodium, Phyllode :Tangkai daun yang melebar


menyerupai helaian daun, contoh: pada daun formis Acacia
macam auriculiformis

modifikasi 3. Sulur (Ubi jalar dan Markisa)


daun 4. Umbi Lapis (Bawang)
5. Piala (Kantong Semar)
6. Duri Daun (Kaktus)
Phyllodium/phyllode
 Helaian Daun (Blade, lamina)
 Bentuk daun (shape, circum scriptio)
 Pangkal daun (base, basis)
Morfologi  Ujung daun (top, apex)
Daun  Tepi daun (margin)
 Pertulangan daun (vena, nervatio)
 Permukaan daun (integumen)
 Daging daun (texture)
Bulat telur sungsang

Bagian terlebar dekat apex


(obovate)
Contoh : daun sawo kecik

Menjantung sungsang
(obcordate)
Contoh : daun sidaguri
Bentuk Daun
Menyudip (Sphatulate)
Contoh: Daun tapak liman

Segitiga terbalik (cuneatus)


Contoh anak daun semanggi
Membundar (Orbicularis)
Contoh Daun teratai

Melonjong (Oblong),
Contoh Daun sirsak

Bagian terlebar di
tengah daun
Oval (Ovalis),
Contoh: Daun nangka

Lancet (lanceolatus)
Contoh: Daun kamboja

Membelah ketupat
(Rhomboideal), Contoh:
Daun kumis kucing

Memita (Linear),
contoh dan jagung
Mendabus (Subulate),
Contoh: daun Araucaria cuninghamii

Melanset (Lanceolate)

Bagian terlebar dekat pangkal helaian daun


Contoh: daun oleander (Nerium oleander)

Melancor (Falcate)
Contoh: Prumnopitys ferruginea

Memata panah (Sagitate)


Contoh: Daun kangkung (Ipomoea aquatica)

Memata tombak (Hastate)


Contoh: Keladi panah (Sygonium phodophyllum)

Menjantung (Cordate)
Contoh: Daun waru (Hibiscus tiliaceus L)

Membundar Telur (Ovate)


Contoh: Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

Mendelta (Deltoide)
Contoh: Eupathorium odoratum

Mengginjal (Reniform)
Contoh: Daun pegagan (Centella asiatica)
Bentuk Daun
Bentuk Daun
A. Tidak mengubah bentuk umum daun

1. Mengutuh – rata (entire, integer)

TEPI DAUN 2. Beringitan (crenate)


3. Berpicisan (crenulate)
(margin, 4. Berliuk (Sinuate)
margo) 5. Mergergaji (Serrate)
6. Menggeregaji (Serrulate)
7. Menggergaji ganda (Biserrate)
8. Bergigi (Dentate)
9. Bergerigi (Denticulate)
TEPI DAUN
(margin,
margo)
B. Mengubah bentuk umum daun

1. Bercuping (Lobed, lobus): Pinnatilobed, palmatilobed


TEPI DAUN 2. Bercangap (Cleft, fidus/fissus): Pinnatifidus, palmatifidus
(margin, 3. Berbagi (Parted, partitus): Pinnatipartitus, palmatipartitus
margo) 4. Bertakuk (Sect): Pinnatisect, palmatisect
5. Berkelar (Incised)
6. Toothed
7. Melira (Lyrate)
8. Runcinate
TEPI DAUN
(margin,
margo)
C. Tepi daun lainnya

1. Berkelijak (Ciliate)
2. Mengombak (Undulate)
TEPI DAUN 3. Terlengkung masuk (Incurved)
4. Tergulung masuk (Involute)
(margin, 5. Terlengkung balik (Recurved)
margo) 6. Tergulung balik (Revolute)
7. Menggalah (Terrete)
8. Mengeriting (Crispate)
9. Beronakan (Aculeate)
10. Terkoyak (Lacerate)
11. Berjelabir (Laciniate)
TEPI DAUN
(margin,
margo)
PERTULANGAN Bagian-bagian
DAUN 1. Ibu tulang daun/Tulang daun tengah (Costae, midrib)
(Nervatio, Vein) 2. Tulang daun lateral (nervis lateralis)
3. Urat daun (vena)
Nervis divergentibus
pertulangan daun yang berasal dari pangkal daun dan kemudian
menyebar ke tepi
1. Palminerved (menjari) : daun Carica papaya, daun Ricinus
communis
Sistem 2. Penninerved (menyirip): daun Mangifera indica, daun Psidium
Pertulangan guajava

Daun
Nervis confluentibus
pertulangan daun yang berasal dari pangkal daun dan diakhiri di
bagian ujung daun.
1. Rectinerved (sejajar): daun Zea mays, daun Oryza sativa
2. Curvinerved (melengkung) :Plantago major, daun Umnocharis
flava
Vena Daun
1. Menumpul (Obtuse)
2. Meruncing (Acute)
3. Melancip (Acuminate)
4. Bertugi (Aristate)
5. Rompong (Truncate)
Ujung daun 6. Bertakik (Retuse)
(Apex) 7. Bergubang (Emarginate)
8. Bertusuk (Mucronate)
9. Membundar (Rounded)
10. Berembang (Apiculate)
11. Berekor (Caudate)
12. Berkuncir (Cirrhose)
13. Bertaring (Cuspidate)
1. Runcing (acutus) biasanya terdapat pada daun bangun memanjang,
lanset, belah ketupat, dll.
contoh : daun manga
2. Meruncing (acuminatus), biasanya pada daun bangun bulat telur
sungsang atau daun bangun sudip.
contoh daun sawo kecik
3. Tumpul (obtusus), pada daun-daun bangun bulat telur, jorong. contoh
Pangkal daun daun nangka, daun jambu air, daun jambu batu

(basis) 4. Membulat (rotundatus), pada daun-daun bangun bulat, jorong, bulat


telur.
Contoh: daun kembang sepatu
5. Rompang atau rata (truncatus), pada daun-daun bangun segtiga,
delta, tombak. Contoh: daun bunga pukul empat.
6. Berlekuk (emarginatus), Pada daun-daun bagian jantung, ginjal, anak
panah.
Contoh : daun waru
A. Pada satu buku melekat satu helai daun
1. Monostik ( Folia monosticha)
2. Distik (Folia disticha)
3. Tristik (Folia tristicha)
4. Spiral (Folia sparsa)
Phyllotaxis B. Pada satu buku melekat dua helai daun
(Tata Letak 1. Berhadapan (Folia opposita) pada mengkudu (Morinda
citrifolia L.), soka (Ixora poludosa Kurz.),
Daun) 2. Berhadapan Bersilangan (Folia decusata)
C. Pada satu buku melekat 3 atau lebih helai daun
1. Berkarang (Folia verticillata), contoh: pulai (Alstonia
scholaris R.Br.)
2. Roset (Rosula), contoh daun kelapa (Cocos nucifera)
a. Monostik b. spiromonostik c. distik d. tristik
e. f. spiral g. berhadapan h.bersilangan
a. Berhadapan b. spiromonostik c. spiral d. berhadapan bersilangan
e. berkarang
1. Licin (Laevis), contoh: Meranti (Shorea seminis)
a) Mengkilap (nitidus), contoh: Beringin (Ficus benjamina)
b) buram (opacus), contoh: ketela rambat (Ipomoea batatas)
c) berlapis lilin (pruinosus), contoh: keladi (Alocasia sp)

Permukaan 2. Gundul (glaber, glabrous), contoh:


3. Kasar (Scaber, scabrous), contoh: Jati (Tectona grandis)
Daun
4. Berkerut (Rugosus), contoh: Jambu bji (Psidium guajava)
5. Berbenjol-benjol (bullatus),contoh:
6. Dengan Rambut (pilosus), contoh: tembakau (Nicotiana
tabacum)
 Membranaceous (Menyelaput)
 Herbaceous (tipis/lunak)
 Papyraceus (mengertas)
 Perqamentaceus (seperti perkamen)
Daging daun  Coriaceous (mengulit)
(intervenium)  Carnosus (berdaging)
Tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini
Daun terdapat helaian daunnya, sehingga di sini pada satu tangkai
terdapat lebih dari satu helaian daun, dan disebut daun majemuk
Majemuk ( folium compositum )
Perbedaan daun tunggal dan dan majemuk

 Pada daun majemuk, semua anak daun terjadi bersama –


sama dan juga gugur bersama-sama
 Pertumbuhan terbatas, ujung tidak mempunyai kuncup
 Pada daun majemuk pada Ketiak anak daun, tidak ada
kuncup
 Tetapi pada suatu cabang biasanya dalam ketiak daunnya
terdapat satu / lebih dari 1 kuncup
Ibu tangkai daun (petiolus communis)
( daun tunggal: tangkai+ibu tulang )
Tangkai anak daun (petiololus)
( daun tunggal: pangkal tulang cabang )
Bagian daun Anak daun (foliolum)
majemuk ( helaian daun terpisah oleh toreh )
Upih daun (vagina)
( tidak selalu ada )
1. Daun majemuk menyirip (pinnatus):
Anak daun tersusun seperti sirip dikanan kiri ibu tulang daun
BERDASAR 2. Daun majemuk menjari (palmatus):
SUSUNAN anak daun tersusun memencar pada ujung ibu tangkai daun

ANAK DAUN 3. Daun majemuk bangun kaki (pedatus),


seperti palmatus tetapi dua anak daun paling pinggir tidak duduk pada
PADA TANGKAI ibu tangkai, tetapi pada tangkai anak daun disampingnya
4. Daun majemuk campuran (digitato pinnatus),
DAUN MAJEMUK susunan daun majemuk rangkap, pada ibu tulang daun memencar
seperti jari pada ujung ibu tulang daun, sedang pada cabang ibu
TERDIRI ATAS tulang terdapat anak daun yang tersusun menyirip, contoh : daun
sikejut (Mimosa pudica L.)
1. Unifolialatus
2. Bifolialatus
3. Pinnatus
 Paripinnatus (menyirip genap)
 Imparipinnatus (menyirip ganjil)
 Interupte pinnatus (menyirip terputus)
Macam daun 

Bipinnatus (menyirip rangkap dua)
Tripinnatus (menyirip rangkap tiga)
majemuk 4. Palmatus
 Trifoliolatus
 Quinquefoliolatus
 Septemfoliolatus
 Novemfoliolatus
 Polyfoliolatus
5. Digitato-pinnatus/ Palmato pinnatus
1. Daun majemuk menyirip beranak satu (unifoliolatus),
contoh: daun jeruk (Citrus maxima)
2. Daun majemuk menyirip genap (abrup tepinnatus), anak
daun berpasangan dikanan kiri ibu tulang daun terdiri atas:
a. daun majemuk menyirip genap beranak daun genap
b. daun majemuk menyirip genap beranak daun gasal
3. Daun majemuk menyirip gasal (impari pinnatus), satu anak
Daun daun menutup ujung ibu tangkai daun terdiri atas :
a. daun majemuk menyirip gasal dengan anak daun genap
majemuk b. daun majemuk menyirip gasal dengan anak daun gasal
4. Daun mejemuk menyirip beranak daun berpasangan, bila
menyirip anak daun duduk pada ibu tangkai daun berhadapan
5. Daun majemuk menyirip beranak daun berseling, bila
duduk anak daun pada ibu tangkai daun berseling
6. Daun majemuk menyirip berganti-ganti (interrupte
pinnatus), bila duduk anak daun pada ibu tangkai daun
berganti pasangan (anak daun yang lebar dengan pasangan
anak daun yang sempit)
contoh: daun tomat (Solanum lycopersicum L.)
Daun majemuk menyirip berdasar letak anak
daun pada cabang ibu tangkai daun majemuk
daun duduk pada cabang ibu tangkai daun
tingmenyirip
1. Daun majemuk menyirip rangkap dua
(bipinnatus), bila anak daun duduk pada
cabang ibu tangkai daun tingkat satu
2. Daun majemuk menyirip rangkap tiga
(tripinnatus), bila anak daun duduk pada
cabang ibu tangkai daun tingkat dua
3. Daun majemuk menyirip rangkap empat,
bila anak kat tiga
Daun majemuk menyirip genap beranak daun
genap: Asam (Tamarindus indica)

Daun majemuk menyirip genap beranak daun


gasal: Leci (Litchi chinensis)
Daun majemuk menyirip gasal beranak daun
gasal: Mawar (Rosa sp)

Daun majemuk menyirip gasal


beranak daun genap:
Daun Majemuk Menjari

Berdasar jumlah anak daun, terdiri atas:


1. Beranak daun dua (bifoliolatus)
pada ujung ibu tangkai terdapat dua anak daun
contoh : daun nam-nam (Cynometra cauliflora)
2. Beranak daun tiga (trifoliolatus)
pada ujung ibu tangkai terdapat tiga anak daun
contoh: daun para (Hevea brasiliensis)

Cynometra cauliflora Hevea brasiliensis


3. Beranak daun lima (quinque foliolatus)
pada ujung ibu tangkai terdapat lima anak daun
contoh : daun maman (Gynandropsis pentaphylla)
4. Beranak daun tujuh (septem foliolatus)
pada ujung ibu tangkai terdapat tujuh anak daun
contoh : daun randu (Ceiba pentandra)
5. Beranak daun lebih dari tujuh (poly foliolatus)
Ceiba pentandra

Gynandropsis pentaphylla
Morfologi Batang
(Caulis)
Batang = Caulis

Definisi Batang merupakan organ pendukung dan penghantar pada


tumbuhan, biasanya merupakan lanjutan epikotil dan tumbuh ke
atas.
 umumnya terletak di bagian permukaan atau atas tanah
Ciri-ciri batang  mempunyai nodus dan internodus
 ada yang berklorofil.
 sebagai organ pengangkut (air dan bahan fotosintesis dan hasil
fotosintesis),
 organ penunjang,
 memperluas bidang asimilasi,
 Tempat penimbunan zat makanan

Fungsi batang Fungsi fisiologis,


 Alat transportasi; xylem dan phloem
 Alat respirasi dan transpirasi

Fungsi mekanis;
 tempat melekatnya organ daun dan bunga
 PEPAGAN (BARK): jaringan terluar yang melapisi batang
kayu
Bagian utama  EMPULUR (PITH): jaringan terdalam batang, biasanya
batang lunak

 KAYU (WOOD): substansi keras batang pohon, biasanya


terdiri atas Xylem sekunder
 Kuncup (bud)
 Ruas (node)
 Lampang daun (leafscar)
Bagian terluar  Lentisel (lenticel)
batang dapat  Buku (internode)
berupa  Onak (Prickle)
 Lampang penumpu (stipular scar)
 Vascular bundle
1. Terete (kompak, padat),
contoh: Vanda sp.
2. Culm (berongga), contoh
kangkung
3. Calamus (buluh kumpai),
contoh: Acorus calamus

Bentuk batang 4. Menyegi tiga (triangularis),


contoh: Cyperus papyrus
5. Menyegi empat
(quadrangularis), contoh
Labu siam
6. Menyegi enam
(hexagonolubus), contoh:
labu besar
A. Berdasarkan letaknya pada tanah
1. Di atas permukaan tanah ; Arbor (pohon)
Jenis-jenis
2. Di dalam tanah;
batang  Rhizoma (Rimpang) dan tuber (umbi); (fam. Gramineae,
Zingiberaceae,Araceae)
 Bulbus (umbi lapis) ; fam. Liliaceae, Amarilydaceae, Iridaceae.
B. Derajat lignin yang terkandung pada batang :
1. Herbaceus; Batang lunak/basah
Jenis-jenis  berongga; padi, kangkung
 masif/berisi; Pacar air, Bayam, jagung
batang 2. Lignosus/Trunsus; batang berkayu
 perdu (Frutex); percabangan < 1 m
 Pohon (arbor); percabangan > 1m
C. Penampang horizontal
1. Bulat (teres); petai cina, pepaya, randu, dll.
2. Bersegi (angularis);
 segi tiga; rumput payung (Cyperus sp.)
 segi empat; gadung (Dioscorea alata), labu siam
 (Sechium edule)
 segi lima; labu besar (Cucurbhita moshata)
Jenis-jenis 3. Pipih menebal (discoides); cactaceae
batang
D. Permukaan batang
1. Licin (laevis); Leucaena glauca
2. Berusuk (Costatus); Coleus tuberosus
3. Beralur (Sulcatus); Kaktus
4. Bersayap (Alatus);
E. Umur Batang
1. Tumb. Setahun (Planta Annua); tan. Palawija
2. Tumb. Bi-ennis (Planta bienna); Beta vulgaris, Brasica sp.
3. Tumb. Tahunan (planta per-enna)
 Frutex per-ennis atau Perdu tahunan
 Herba per ennis atau herba tahunan
F. Arah tumbuh batang
1. Tegak (Erectus); Pepaya, randu, dll.
2. Menggantung (Dependens); contoh: anggrek
3. Membaring (Humifusus/prostatus); semangka, kacang bogor
(Voandzeia subterrane)., dll.
4. Menjalar (repens); Ubi jalar, kangkung, antanan
5. “se-akan-akan - Tumbuh bangkit (ascendens); kacang tanah
(Arachis hypogea)
6. se-akan-akan – memanjat bersandar (scandens); mengunakan
alat-alat pembantu yang dimilikinya:
 radix adligan (akar lekat) = Sirih (Piper betle)
 cirrus caulogenus (sulur batang) = Markisa (Pasiflora
quadrangularis), Anggur (Vitis vignifera), Air mata pengantin
(Antigonon leptopus)
 cirrus phyllogenus (sulur daun) = Kembang sungsang (Gloriosa
superba).
 tangkai daun = kacang kapri (Pisum sativum)
 duri (spina) = kembang kertas
 duri daun (folia spina) = rotan (Calamus sp.)
7. “se-akan-akan mengangguk (Nutana) = bagian puncak
melengkung ke bawah ‘90o’ ; bunga matahari (Helianthus sp.)
8. “se-akan-akan membentuk spiral (volubilis) = kembang telang
(Clitoria ternate), ke arah kiri == Sinestrosum volubilis dan
gadung (Dioscorea hispida), ke arah kanan == dextorsum
volubilis)
CABANG Jenis percabangan:
(Ramus) –  Perc. Monopodial : randu (Ceiba pentandra)

RANTING  Perc. Sympodial ; ketapang (Terminalia cattapa)


 Perc. dengan cabang yang menjalar (flagelum/stolon), dari buku-
(ramulus) – bukunya keluar akar ;
ANAK  di atas permukaan tanah ; Arbei (Fragaria vesca)
 di dalam tanah ; rumput teki (Cyperus rotundus)
RANTING  Cabang metamorf (Phyllocladium); bentuk pipih, warna hijau ;
(rachis/rachilis) Rumput cina (Muhlembeckia platyclada)
Arah pertumbuhan Cabang ;
 tegak (fastigiatus erectum) ; (Populus nigra), pepaya
 mendatar ; randu
 miring ke atas (45o); pinus
 condong ke bawah ; (Araucaria cunninghami)
 terkulai (pendulus), kebalikan dari f. erectum ; Salix babilonica
 Phylloclade/Cladodia (batang memipih yang dapat
berfotosintesis, pada kaktus)
 Tuber (Umbi) (bagian batang yang membengkak tempat
Modifikasi penimbunan cadangan makanan, pada kentang)

Batang  Rhizoma (Rimpang- batang yang menjalar di dalam tanah, pada


jahe-jahean)
 Stolon (Geragih: batang yang menjalar diatas permukaan tanah,
pada strawberry)
Morfologi Akar
Merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh ke bawah secara
Definisi Akar geotrop dan berfungsi menambatkan tumbuhan pada tanah dan
menyerap air serta mineral
 Tidak mempunyai nodus atau internodus
Ciri-ciri akar  Umumnya tidak berklorofil
 Sebagian atau keseluruhannya berada dalam substrat tumbuhan
Secara Fisiologi;
 Fungsi absorpsi
 Fungsi tempat penyimpanan cadangan makanan
Fungsi akar
Secara mekanik;
 Menguatkan/mengokohkan kedudukan tumbuhan
 Leher akar, pangkal akar (Collum)
 Batang akar (Corpus radicis)
 Cabang-cabang akar (radix lateralis)
Bagian-bagian  Ujung akar (apex radicis)

akar  Serabut akar (fibrilla radicalis)


 Rambut akar/bulu akar (pilus radicalis)
 Tudung akar (Calyptra)
 Coleorrhiza (Pembalut /pembungkus akar)
1. Adventitious Root (Akar Liar)
 akar yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya. Contoh:
pada daun atau ruas batang

2. Primary Root (Akar Primer)


Tipe akar  akar yang merupakan perkembangan lanjutan pertumbuhan
radikula lembaga; akar tunggang

3. Secondary Root (Akar Sekunder)


 Cabang-cabang akar primer, berasal dari dalam jaringan; akar
samping yang keluar dari tempat tidak semestinnya
1. Akar Tunggang (Tap root):
 akar utama yang umumnya berasal dari radikula, tumbuh tegak ke
Macam- bawah dan daripadanya tumbuh cabang-cabang akar. Contoh: akar
wortel (fusiform: bentuk tombak) akar bengkuwang
macam (napiform:bentuk gasing)

perakaran 2. Akar Serabut (fibrous root):


 akar samping yang keluar dari pangkal batang atau buku-buku,
umumnya menggerombol dan berfungsi mengganti akar tunggang
yang tidak berkembang
3. Akar Tunjang (Prop Root):
akar yang keluar dari batang di atas tanah dan masuk ke tanah untuk
menunjang Batang.Contoh pada Pandanus tectorius

4. Akar udara (aerial root):


akar yang keluar dari bagian batang di atas tanah dan menggantung
di udara. Contoh: Ficus benjamina

5. Akar nafas (pneumatophora):


akar yang keluar tegak lurus dari akar yang terbenam dalam tanah,
berfungsi untuk pernafasan. Contoh: Avicenia, Sonneratia, tanaman
bakau
6. Akar lutut (knee root):
akar yang tumbuh ke udara lalu membengkok dan masuk lagi ke
dalam tanah serta berfungsi untuk pernafasan. Contoh: Bruguiera

7. Akar liar biji (seminal adventitious root):


akar yang tumbuh pda hipokotil atau bagian diatas hipokotil

8. Akar lekat (radix adligans):


akar yang keluar dari buku-buku batang dan berfungsi melekatkan
tumbuhan yang ditumpanginya. Contoh: sirih
9. Akar tinggal (rootstock):
rimpang yang tegak, sederhana tidak bercabang-cabang dan tidak
menjalar. Contoh: Pisang

10.Haustorium(akar isap):
akar yang mampu menembus pepagan tumbuhan lain. Contoh:
Benalu

11. Buttress root (akar papan)


SELESAI
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai