Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya seorang manusia tercipta.
Seorang filsuf pernah berkata, ”Aku hidup karena berpikir”.
Proses berpikir merupakan suatu hal yang natural, lumrah, dan berada dalam lingkara
n fitrah manusia yang hidup. Bahkan, seorang yang mengalami gangguan jiwa pun
merupakan seorang pemikir yang mempunyai dunia lain dalam hidupnya. Saat kita
berpikir, seringkali apa yang kita pikirkan menjadi bias, tidak mempunyai arah yang
jelas, parsial, dan tidak jarang emosional atau terkesan egosentris.
Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidupseseorang
sesungguhnya ditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir, sehingga dari
pemikiran yang berkualitas itu dia akan mampu menciptakan penemuan
atau pun inovasi baru dalam hidupnya. Bukankah seorang pahlawan lahir dari cara ber
pikirnya yang selalu besar. Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia pun mengubah wajah
dunia yang primitif menjadi dunia yang luar biasa ini dengan perubahan pemikiran.
Menurut Paul & Elder (2005), berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang
untuk meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik sistemasi cara
berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide yang digagas.
Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan-
permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikir secara jelas dan tepat.
Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat
model penyelesaian masalah secara efektif.
Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikirkritis
ini adalah kejelasan (clarity), tingkat akurasi (accuracy), tingkat kepresisian
(precision) relevansi (relevance), logika berpikir yang digunakan (logic),
keluasansudut pandang (breadth), kedalaman berpikir (depth), kejujuran (honesty),
kelengkapan informasi (information) dan bagaimana implikasi dari solusi yang kita
kemukakan (implication).
B. Rumusan Masalah
Makalah ini terfokuskan pada pembahasan mengenai berfikir kritis, dimana
rumusan masalah pada makalah ini, yaitu :
a. Apa pengertian berfikir kritis ?
b. Apa saja indikator keterampilan berfikir kritis ?
c. Apa nilai penting berpikir kritis untuk jangka panjang dan jangka pendek ?
d. Bagaimana profil berpikir kritis peserta didik di Indonesia dan dunia ?
e. Bagaimana cara pengukuran keterampilan berpikir kritis ?
f. Bagaimana cara pemberdayaan berpikir kritis ?
g. Bagaimana contoh instrumen keterampilan berpikir kritis ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
a. Mengetahui pengertian berpikir kritis
b. Mengetahui karakteristik dan indikator keterampilan berpikir kritis
c. Mengetahui nilai penting berpikir kritis
d. Mengetahui profil berpikir kritis peserta didik di Indonesia dan dunia
e. Mengetahui cara pengukuran keterampilan berpikir kritis
f. Mengetahui cara pemberdayaan berpikir kritis
g. Bagaimana contoh instrumen keterampilan berpikir kritis
BAB II
ISI
a. Watak
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap
skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap berbagai
data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-
pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah
pendapat yang dianggapnya baik.
b. Kriteria
Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria
atau patokan. Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk
diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari
beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda.
Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada
relevansi, keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yang
kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten,
dan pertimbangan yang matang.
c. Argumen
Argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh data-data.
Keterampilan berpikir kritis akan meliputi kegiatan pengenalan, penilaian, dan
menyusun argumen.
d. Pertimbangan atau pemikiran
Yaitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu
atau beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubunganantara
beberapa pernyataan atau data.
e. Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia ini, yang akan
menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir dengan kritis akan
memandang sebuah fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
f. Prosedur penerapan kriteria (procedures for applying criteria)
Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur
tersebut akan meliputi merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang
akan diambil, dan mengidentifikasi perkiraan-perkiraan.
Pada dasarnya keterampilan berpikir kritis (abilities) Ennis (Costa,1985 : 54)
dikembangkan menjadi indikator-indikator keterampilan berpikir kritis yang terdiri
dari lima kelompok besar, yaitu :
1. Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification)
2. Membangun keterampilan dasar (basic support)
3. Menyimpulkan (interference)
4. Memberikan penjelasan lebih lanjut (advanced clarification)
5. Mengatur strategi dan taktik (strategy and tactics)