Anda di halaman 1dari 15

DEFINISI EMOSI, FUNGSI EMOSI, KLASIFIKASI EMOSI, TEORI TEORI EMOSI,

FISIOLOGI EMOSI, PENGARUHNYA DALAM BELAJAR(PENGARUH EMOSI)

Muhammad Irwan Azani, Wiwik Cahyani, Siti Niswatul Jannah

Pendidikan Guru Madasah Ibtida`iyah

ABSTRAK: Marah atau emosi merupakan salah satu emosi dasar manusia. Emosi ini
termasuk ke dalam emosi negatif. Konsep emosi marah setiap budaya berbeda-beda karena
kosakata emosi merupakan khas dari setiap budaya. Penggunaan kosakata emosi marah
dalam bahasa Jepang berbeda dengan kosakata emosi marah dalam bahasa Indonesia,
misalnya kata shikaru dalam bahasa Jepang belum tentu sama dengan kosakata emosi marah
dalam bahasa Indonesia.

Kata kunci: Klasifikasi emosi, intrinsik, cerpen Khazinu Alla-Mar’iyyat

A.PENDAHULUAN

Klasifikasi emosi dalam Cerpen Khazinu Alla-Mar’iyyat karya Fu’ad At-Takarli


menurut Krech. Sumber data penelitian adalah Cerpen Khazinu Alla-Mar’iyyat karya Fu’ad
At-Takarli tahun 2005. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif.Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Struktur karya sastra yaitu:
Tema yang diangkat adalah kekayaan bukan sumber kebahagian yang sejati serta kenangan
masa lalu adalah pengalaman yang tidak bisa diubah. Terdapat satu tokoh utama
(Abdurrahman) dan tujuh tokoh tambahan (ibu Abdurrahman, ayah Abdurrahman, Khadijah,
tiga adik perempuan,Dr.Ahmad Raghib,pelayan,tukang kebun).Alur yang digunakan dalam
cerita yaitu alur maju-mundur (flash back) yang dibagi menjadi enam tahap.Dalam tahap
tersebut terdiri dari klimaks, penyituasian,pemunculan konflik,konflik memuncak, klimaks,
penyelesaian konflik. Latar tempat (kota Ra'sul al-Chaul ruang sekretariat, rumah Dr. Ahmad
Raghib, pintu rumah, ruang rumah, dan balkon) dan latar waktu (sore hari, malam hari, tahun
lalu, dan musim panas). (2) Kesimpulan klasifikasi emosi dalam cerpen terdiri dari: konsep
rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan
dan cinta. Adapun klasifikasi emosi yang berupa rasa benci tidak ditemukan dalam cerpen
ini.
A. Pengertian Emosi
Defenisi“emosi”berasal dari kata“emetus”atau“emouere”bermakna“to still up”yakni
suatu dorongan terhadap sesuatu yang lain. 1Di dalam Word College Dictionary,emosi adalah
“setiap rangkaian kegiatan pikiran atau perasaan, nafsu serta setiap kondisi mental yang hebat
atau meluap-luap.”2L.A.Sroufe mendefenisikan emosi (emotions);adalah“reaksi subjektif
terhadap pengalaman yang diasosiasikan dengan perubahan fisiologi dan tingkah
laku”.3Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia emosi ialah“berupa luapan perasaan
yang berkembang dan akan surut dalam waktu singkat.” 4
Para psikolog pada masa lalu berusaha sekuat tenaga untuk mencoba mengaitkan
perasaan dengan proses organis dan rasa gugup(gelisah, nerveus), dan pada saat yang sama
juga banyak terlibat dalam diskusi mengenai perbedaan antara perasaan dan emosi. Namun
para psikolog zaman sekarang lebih condong menganggap kedua aspek tersebut sebagai
proses fundamental yang sama. Perasan selalu saja menjadi bagian dari emosi. Keduanya
mencakup perubahan yang mendalam dan disadari dan analisis terakhirnya menganggap
keduanya terutama sekali dapat dibedakan pada asas dari intensitas yang lebih besar dari
keadaan-keadaan emosional. Dapat juga ditambahkan bahwa dalam penyelidikan pada zaman
sekarang lebih banyak ditekankan pada emosi dari pada unsur perasaan. Sebagian besar hal
ini disebabkan karena kemunculan perubahan jasmaniah yang menyertai emosi lebih mudah
diamati, oleh karenanya memberikan untuk dipakai sebagai bahan penelitian laboratorium. 5
Melakukan suatu tindakan berdasar pada moral adalah orang yang menggagas tindak
perbuatannya atas penilaian baik buruk pada sesuatu. Orientasi kepada penalaran, maka
pernalar menurut Piaget mengemukakan semakin meningkat penalaran seseorang menurut
tahapan perkembangannya, maka semakin tinggi pula tingkat penalarannya. Dengan stressing
pada penalaran ini bermakna keinginan melihat struktur proses pengembangan emosi
berdasar pada perbuatan-perbuatan moral 6.
Menurut para ahli psikologi bahwa emosi didefenisikan;
a. Jeane Segal mendefenisikan emosia adalah satu pengalaman seseorang yang
bisa dirasakan secara fisikal. Artinya semua perbuatan yang diperbuat senantiasa mendapat
respon baik ataupun tidak baik secara fisik. 7
b. Cronw yang dikutip oleh Usman Najati dan Juhaya S. Praja,memahami
sesungghnya emosi bagian dari kondisi fisik yang bergejolak pada diri secara personal,
ataupun diri dengan lingkungan dalam rangka mewujudkan kesejahterraan dan kenyamanan
individual.8
c. Menurut Abin Syamsuddin Makmun, berpadangan sesungguhnya emosi itu
didifenisikan sebagai sebuah suasana yang kompleksitas(a complex feelingstate) dan adanya
getaran jiwa (a stride up state)yang menyertai ataupun muncul sebelum atau seusai terjadi
tindak perilaku.9

1
E. Usman Effendi dan Jyuhaya S. Praja, Pengantar Psikologi, (Bandung: Angkasa, 1993), hlm. 79.
2
Neufeld, Victoria, Webster’s New Word College Dictionary, 3rd Eds, (New York : Mac Millan References,
1999), hlm. 133.
3
L.A. Bennett Sroufe, Emotinonal Devlopment Cambridge, (England:Cambridge University Press, 1997), hlm.
132.
4
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia(Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm.
201.
5
Dalam penelitian psikologis baru-baru iniemosi adalah masalah relasi antara perasaan danemosi dari satu pihak
dan motivasidari pihak lain. Ibid. hlm. 163.
6
Desmita, Psikologi Perkembangan, ( Bandung: Rosda Karya, 2008), cet.Keempat. hlm. 206
7
Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi,..., hlm. 53.
8
Jeane Segel, Meningkatkan Kecerdasan Emosi (Jakarta: Citra Aksara, tt), hlm.75.
9
Usman Effendi, Juhana S. Praja, Pengantar Psikologi, (Bandung: Aksara, tth),hlm. 81
B.Fungsi emosi

Fungsi Emosi Manusia


Lantas, apa sebenarnya fungsi emosi pada manusia tersebut? Tanpa perlu
berbasa-basi lebih lama lagi, berikut ini beberapa fungsi emosi yang perlu Anda
ketahui.

1. Menghindari bahaya
Fungsi emosi yang pertama,yaitu membantunya menghindari bahaya.
Bagaimana maksudnya?Jika Anda sedang dalam bahaya,maka Anda akan merasakan
emosi takut.Emosi ini dapat memicu Anda melakukan respon untuk mempertahankan
diri seperti lari atau meminta bantuan dari orang lain.

2. Melakukan tindakan
Fungsi emosi pada manusia yang selanjutnya, yaitu melakukan tindakan.
Sebagai contoh, ketika Anda akan menghadapi ujian maka Anda akan merasa tegang
sehingga membuat Anda melakukan persiapan terlebih dahulu. Tidak hanya itu,
manusia juga cenderung lebih menyukai emosi positif seperti bahagia. Jadi, Anda
akan dominan melakukan hal-hal yang Anda sukai.10

3. Mengambil keputusan
Emosi sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
setiap orang. Bahkan, dalam sebuah penelitian disebutkan jika seseorang mengalami
masalah pada otak pengelolaan perasaan akan menyebabkan terjadinya penurunan
kemampuan dalam pengambilan keputusan dengan baik.

4. Memahami orang lain


Pernahkah Anda menunjukkan berbagai macam ekspresi saat sedang bercerita
dengan orang lain? Ekpresi-ekpresi yang Anda tunjukkan merupakan emosi yang
Anda alami.Dengan adanya hal ini, maka lawan bicara Anda akan lebih mudah
memahami maksud dari apa yang Anda sampaikan. Selain itu, lawan bicara juga akan
menunjukkan beberapa emosi terkait apa yang Anda ceritakan sehingga keduanya
akan saling memahami. 11

10
Workplace Strategies for Mental Health. The Function of Emotions.
https://www.workplacestrategiesformentalhealth.com/resources/the-functions-of-emotions
11
Schrader, Jessica. The Function of Emotions. https://www.psychologytoday.com/us/blog/anger-in-the-age-
entitlement/201612/the-function-emotions
Cara Mengendalikan Emosi
Di atas telah dijelaskan pentingnya berbagai macam emosi yang dimiliki manusia.
Akan tetapi,terkadang Anda akan dikuasai oleh emosi sehingga tidak mampu mengontrolnya.
Hal ini sering terjadi pada orang yang sedang marah, sehingga membuatnya melakukan hal-
hal yang merugikan diri sendiri.Oleh karena itu,Anda perlu melakukan pengendalian emosi
negatif ini.Berikut ini ada beberapa cara pengendalian emosi yang bisa Anda lakukan.
1) Buang pikiran negatif
Ketika menghadapi masalah, cobalah untuk membuang jauh-jauh pikiran negatif,
karena hal tersebut hanya akan mendorong timbulnya tindakan negatif pula. Selain itu,
menghindari pikiran negatif juga akan membuat Anda tidak berlarut-larut dalam masalah dan
justru akan meringankan beban secara perlahan.
2) Menerima keadaan
Agar Anda tidak dikuasai oleh berbagai emosi negatif,cobalah untuk menerima
kondisi yang sedang dialami saat ini.Mungkin hal ini terdengar sangat klise,tetapi percayalah
ini merupakan salah satu cara yang baik.Mulai tanamkan dalam diri bahwa masalah yang
Anda alami saat ini bukanlah masalah besar dan bisa Anda lalui dengan baik.
3) Jangan langsung luapkan emosi
Ketika dipenuhi dengan emosi,kita memang akan cenderung berusaha meluapkannya
dalam bentuk tindakan.Meskipun begitu,seringkali tindakan akibat luapan emosi ini bersifat
negatif dan hanya akan membuat Anda semakin tak terbendung.Untuk itu,cobalah untuk
berhitung secara perlahan,ambil napas yang dalam, dan pikiran dengan matang konsekuensi
dari reaksi negatif yang akan dikeluarkan.
4) Meditasi
Cara terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan emosi,yaitu dengan
meditasi.Walaupun tidak dapat berdampak secara langsung, tetapi meditasi mampu membuat
Anda merasa lebih tenang dan meningkatkan kualitas tidur.Dengan begitu,Anda akan
memulai hari dengan lebih menyenangkan sehingga terhindar dari pikiran-pikiran negatif.
Demikianlah penjelasan mengenai fungsi emosi yang dirasakan manusia dan beberapa
cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya jika sewaktu-waktu emosi tersebut
menjadi tak terkendali.Jika masih menemui kesulitan terutama dalam pengendalian emosi,
ada baiknya Anda segera mengonsultasikan diri kepada ahli untuk memperoleh solusi yang
tepat.12

12
Herry, Kendra. 2021. 5 Reasons Emotions Are Important. https://www.verywellmind.com/the-purpose-of-
emotions-2795181
C.Klasifikasi emosi

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) emosi adalah luapan perasaan yang
dapat berkembang dan surut dalam dalam kurun waktu yang singkat, keadaan dan reaksi yang
berkenaan dengan keadaan jiwa dan berkenaan dengan fungsi dan kegiatan kehidupan,
sepertio kegembiraan, kesedihan.Keharuan,kecintaan,dan keberanian yang bersifat
berdasarkan terhadap pandangan (perasaan) sendiri. Sejalan dengan pendapat di atas,
Syamsuddin(dalam Jayadi 2018) berpendapat bahwa emosi adalah sebagai suatu keadaan
yang satu kesatuan dan getaran jiwa yang menyertai atau munculnya dapatterjadi sebelum
atau sesudah terjadinya perilaku.
Menurut Krech (dalam Minderop, 2011) emosi dasar (primary emotions)manusia
dibagi menjadi empat yaitu: kemarahan, kegembiraan, ketakutan, dan kesedihan. Keadaan
yang membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terikat dengan keadaan tindakan
yang ditimbulkan dan mengakibatkan meningkatnya ketegangan. Selain itu, kebencian atau
perasaan benci (hate)memiliki keterkaitan denganperassan marah, cemburu, dan iri hati. Pada
penelitian ini, analisis klasifikasi emoisi yang dilakukan menggunakan teori perspektif David
Krech. David Krech mengklasifikasikan emosi menjadi 7 bagian yaitu: konsep rasa bersalah,
rasa bersalah yang dipendam, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan
cinta. Berikut penjelasan klasifikasi emosi bedasarkan perspektif David Krech. 13

Klasifikasi emosi ialah emosi-emosi kegembiraan, kemarahan, ketakutan,dan


kesedihan yang kerap kali dianggap sebagai emosi yang paling mendasar(primary emotion).
Situasi yang membangkitkan perasaan-perasaan tersebut sangat terkait dengan tindakan yang
ditimbulkannya dan mengakibatkan meningkat ketegangan(Krech, 1974: 471). Selain itu
kebencian atau perasaan benci (hate)berhubungan erat dengan perasaan marah, cemburu, dan
iri hati. Ciri khas yang menandai perasaan benci ialah timbulnya nafsu atau keinginan untuk
menghancurkan objek yang menjadi sasaran kebencian. Perasaan benci bukan sekedar
timbulnya perasaan tidak suka atau aversi/enggan yang dampaknya ingin menghindar dan
tidak bermaksud menghancurkan.
Sebaliknya, perasaan benci selalu melekat di dalam diri seseorang, dan ia tidak akan
pernah merasa puas sebelum menghancurkannya; bila objek tersebut hancur ia akan merasa
puas (Krech,1974:479).
a. Konsep rasa bersalah,
Perasaan bersalah kerap kali ringan dan cepat berlalu, tetapi dapat pula bertahan
lama.Derajat yang lebih rendah dari perasaan bersalah kadangkadang dapat dihapus karena si
individu mengingkarinya dan ia merasa benar (Minderop, 2010: 40). Terdapat perbedaan
yang tajam dalam diri seseorang dalam menangkap situasi yang menjurus pada rasa bersalah.
Ada orang yang sadar apa yang harus dilakukannya dan ia sungguh memahami bahwa ia
telah melanggar suatu keharusan. Contohnya, seseorang berpendapat bahwa ia merasa
bersalah karena ia mendiamkan pelayan tokoh mengembalikan uang berlebih. Ada pula orang
yang merasa bersalah, tetapi ia tidak tahu penyebabnya serta tidak tahu bagaimana
menghilangkannya14

13
Irawan, Wawan. (2015). Analisis Psikologi Tokoh Dokter Sukartono dalam Novel Belenggu
Karya Armijn Pane dan Kaitannya dengan Pembelajaran Sastra di SMA (skripsi).
Mataram:Universitas Mataram
14
Jayadi, Roni Saputra. (2018). Analisis Klasifikasi Emosi Tokoh Utama dalam Novel Jejak
Kenangan Karya Rina Suryakusuma: Perspektif Psikoanalisis (skripsi). Mataram:
Universitas Mataram
b.Rasa bersalah yang dipendam
Dalam kasus rasa bersalah,seseorang cenderung merasa bersalah,dengan cara
memendam dalam dirinya sendirinya, memang ia biasanya bersikap baik, tetapi ia seorang
yang buruk.Pada konsep rasa bersalah yang dipendam biasanya seseorang menutupi sesuatu
hal karena ingin merasa aman dan melindungi diri dari ancamanancaman yang dapat
mengganggu kehidapannya, sehingga mengorbankan orang lain
c. Menghukum diri sendiri 15
Perasaan bersalah yang paling mengganggu adalah sebagaimana terdapat dalam sikap
menghukum diri sendiri si individu terlihat sebagai sumber dari sikap bersalah. Rasa bersalah
tipe ini memiliki implikasi terhadap berkembangnya gangguan-gangguan kepribadian yang
terkait dengan kepribadian, penyakit mental dan psikoterapi.
Dalam klasifikasi emosi menghukum diri sendiri biasanya seseorang telah menyadari
dan mengakui kesalahannya sehingga seringkali menghukum diri sendiri. Konsep rasa
bersalah yang dipendah sangat berkaitan erat dengan menghukum diri sendiri, dalam hal ini
perasaan bersalah dalam diri seseorang akan sangat besar sehingga perasaan menyesal akan
suatu hal juga sangat dirasakan mendalam oleh orang tersebut.
Konsep klasifikasi emosi menghukum diri sendiri biasanya ditandai dengan kata atau
kalimat seperti ingin melukai diri sendiri,membiarkan dirinya dalam suatu keadaan tertentu,
dan lainnya.Perasaan-perasaan tersebut terjadikarena adanya perasaan menyesalterhadap
suatu hal yang terjadi namun tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, sehingga timbullah
emosi ingin menghukum diri sendiri. 16
d. Rasa malu
Rasa malu berbeda dengan rasa bersalah.Timbulnya rasa malu tanpa terkait dengan
rasa bersalah. Seseorang mungkin merasa malu ketika salah menggunakan garpu ketika hadir
dalam pesta makan malam terhormat, tapi ia tidak merasa bersalah. Ia merasa malu karena
merasa bodoh dan kurang bergengsi dihadapan orang lain.

15
Shabrinavasthi.(2017).Klasifikasi Emosi Tokoh Utama Erika dalam Roman Die Klavierspielerin Karya
Elfriede Jenitek: Analisis Psikologi Sastra (artikel).Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarya
16
Widiaswara, Wirya. (2018). Analsisi Klasifikasi Emosi Tokoh Utama dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van
Der Wijck Karya Hamka: Pendekatan Psikoanalisis Sigmund Freud (skripsi). Mataram:Universitas Mataram
Klasifikasi emosi pada psikologi pendidikan biasanya mengacu pada model emosi
dasar yang dikemukakan oleh psikolog Amerika Serikat, Robert Plutchik. Model Plutchik
mengidentifikasi delapan emosi dasar yang menjadi dasar dari berbagai macam emosi
manusia. Kedelapan emosi dasar tersebut adalah:

Kebahagian (kebahagiaan)

Keyakinan (kepercayaan)

Takut (ketakutan)

Terkejut (kejutan)

Sedih (kesedihan)

Mara (kemarahan)

Jijik (jijik)

Terdepresi (depresi)

Selain model Plutchik, terdapat pula model emosi lain yang digunakan dalam psikologi
pendidikan, seperti model emosi dasar yang diusulkan oleh Paul Ekman dan model emosi
kompetitif yang dikembangkan oleh Caroll Izard. Model-model tersebut juga
mengidentifikasi emosi-emosi yang mendasar, meskipun jumlah emosi dan cara
pengelompokannya mungkin berbeda-beda.Dalam psikologi pendidikan, klasifikasi emosi
digunakan untuk memahami bagaimana emosi-emosi tersebut mempengaruhi pembelajaran
dan pengajaran. Misalnya, emosi positif seperti kebahagiaan dan kepercayaan dapat
meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, sedangkan emosi negatif
seperti rasa takut dan sedihnya dapat menghambat kemampuan siswa untuk belajar dan
mempengaruhi kesejahteraan mental mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, memahami
klasifikasi emosi ini dapat membantu guru dan konselor dalam membantu siswa mengatasi
tantangan emosional mereka dan meningkatkan kesejahteraan mental dan akademik
mereka.17

Klasifikasi Emosi Psikologi

Klasifikasi emosi dalam psikologi pendidikan dapat dibagi menjadi dua kategori besar
yaitu emosi positif dan negatif. Emosi positif terdiri dari emosi seperti senang, gembira,
antusias, dan termotivasi. Emosi positif biasanya mendorong individu untuk mencari tahu,
mengambil risiko, dan mencoba hal-hal baru. Emosi positif juga memengaruhi kreativitas,
keinginan untuk belajar, dan kemampuan untuk berpikir kritis.Di sisi lain, emosi negatif
terdiri dari emosi seperti marah, sedih, cemas, takut, dan stres. Emosi negatif dapat
menghambat proses belajar dan kemampuan individu untuk memecahkan masalah.

17
Yuliana, Sri Risma. 2018. Klasifikasi Emosi Tokoh Dalam Novel Maryam Karya Okky Madasari Kajian
Psikologi Sastra David Kreach (artikel). Makassar: Universitas Negeri Makassar
D.TEORI TEORI EMOSI

Teori emosi secara umun

TEORI EMOSI

Emosi mampu mengerahkan kekuatan yang sangat kuat pada perilaku manusia dalam
kesehariannya.Emosi yang kuat dapat menyebabkan seseorang untuk mengambil tindakan
yang biasanya tidak seseorang lakukan atau menghindari tindakan yang tidak dikehendaki.
Mengapa sebenarnya kita memiliki emosi?Apa yang menyebabkan kita memiliki perasaan
tersebut?Para peneliti,filsuf,dan psikolog telah mengajukan teori yang berbeda untuk
menjelaskan bagaimana dan mengapa di balik emosi manusia.Banyak sekali orang Indonesia
yang salah dalam mengartikan emosi,kebanyakan orang Indonesia cenderung mengartikan
emosi dengan sikap marah,jengkel,gedek.Memang benar bahwa marah memang bagian dari
emosi,tetapi emosi itu sendiri mencakup banyak hal.Rasa
marah,senang,gembira,bahagia,kecewa, cinta,benci, dan seterusnya itu merupakan emosi.
Namun entah kenapa orang-orang Indonesia seperti merasa bangga mengungkapkan kalimat
yang salah dan terus-menerus digunakan dalam bahasa keseharian. 18

Emosi

Dalam ilmu psikologi,emosi sering didefinisikan sebagai keadaan perasaan yang


kompleks yang mengakibatkan perubahan fisik dan psikologis yang mempengaruhi
pemikiran dan berujung pada perilaku seseorang.Emosionalitas dikaitkan dengan berbagai
fenomena psikologis,termasuk temperamen,kepribadian,suasana hati,dan motivasi.Menurut
penulis David G.Myers,emosi manusia melibatkan"...gairah fisiologis,perilaku ekspresif,dan
pengalaman sadar.

Teori emosi

Teori-teori utama emosi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama yaitu: fisiologis,
neurologis, dan kognitif.

1.Teori fisiologis menunjukkan bahwa respons dalam tubuh bertanggung jawab atas emosi.

2.Teori neurologis mengusulkan bahwa aktivitas di dalam otak mengarah pada respons
emosional.

3.Teori kognitif berpendapat bahwa pikiran dan aktivitas mental lainnya memainkan peran
penting dalam membentuk emosi. 19

18
Myers DG. Theories of Emotion. In: Psychology: Seventh Edition. Worth Publishers, 2004.
19
James W. What is an emotion?. Mind. 1884;9(34):188-205. doi:10.1093/mind/os-IX.34.188
a.Teori Emosi Evolusi

Teori emosi evolusi merupakan teori naturalis yang dikemukakan oleh Charles
Darwin yang mengusulkan bahwa emosi berevolusi karena mereka adaptif dan
memungkinkan manusia dan hewan untuk bertahan hidup dan bereproduksi.Perasaan cinta
dan kasih sayang mengarahkan orang untuk mencari pasangan dan bereproduksi.Perasaan
takut memaksa orang untuk melawan atau melarikan diri dari sumber bahaya.Menurut teori
evolusi emosi,emosi pada diri kita ada karena memiliki peran adaptif (menyesuaikan dengan
keadaan).Emosi memotivasi orang untuk merespon dengan cepat terhadap rangsangan dari
lingkungan,yang membantu meningkatkan peluang keberhasilan dan kelangsungan
hidup.Memahami emosi orang lain dan hewan juga memainkan peran penting dalam
keselamatan dan kelangsungan hidup.Jika seseorang menemukan hewan yang mendesis,
menyembur,dan mencakar,kemungkinan besar seseorang akan segera menyadari bahwa
hewan tersebut ketakutan atau defensif dan membiarkannya.Dengan kemampuan untuk
menafsirkan dengan benar tampilan emosional orang lain dan hewan,maka seseorang akan
dapat merespon dengan benar dan menghindari bahaya.20

b.Teori Emosi James-Lange

Teori James-Lange adalah salah satu teori yang terkenal dari teori fisiologis emosi.
Diusulkan secara independen oleh psikolog William James dan ahli fisiologi Carl Lange,
teori emosi James-Lange menunjukkan bahwa emosi terjadi sebagai akibat dari reaksi
fisiologis terhadap suatu peristiwa.Teori ini menunjukkan bahwa melihat stimulus eksternal
mengarah ke reaksi fisiologis. Reaksi pada emosional seseorang tergantung pada bagaimana
seseorang menafsirkan reaksi fisik tersebut.Misalnya,seseorang sedang berjalan di hutan dan
melihat beruang grizzly. Seseorang itu mulai gemetar,dan jantung seseorang itu mulai
berpacu.Teori emosi James-Lange mengusulkan bahwa seseorang akan menyimpulkan
bahwa itu merupakan perasaan emosi takut ("Saya gemetar.Oleh karena itu, saya
takut").Menurut teori emosi ini,seseorang tidak gemetar karena ketakutan. Sebaliknya,
seseorang merasa takut karena gemetar

c.Teori Emosi Cannon-Bard

Teori fisiologis lain yang terkenal adalah teori emosi Cannon-Bard. Walter Cannon
tidak setuju dengan teori emosi James-Lange dengan beberapa alasan berbeda. Pertama, dia
menyarankan, orang dapat mengalami reaksi fisiologis yang terkait dengan emosi tanpa
benar-benar merasakan emosi tersebut.21

20
Cannon WB. The James-Lange theory of emotions: A critical examination and an alternative theory. Am J
Psychol. 1987;100(3/4):567. doi:10.2307/1422695

21
Friedman BH. Feelings and the body: The Jamesian perspective on autonomic specificity of emotion. Biol
Psychol. 2010;84(3):383-93. doi:10.1016/j.biopsycho.2009.10.006
d.Teori Schachter-Singer

Teori ini juga dikenal sebagai teori emosi dua faktor, teori Schachter-Singer adalah
contoh dari teori emosi kognitif. Teori ini menyarankan bahwa gairah fisiologis terjadi
terlebih dahulu, dan kemudian individu harus mengidentifikasi alasan gairah ini untuk
mengalami dan melabelinya sebagai emosi. Stimulus mengarah pada respons fisiologis yang
kemudian ditafsirkan dan diberi label secara kognitif, menghasilkan emosi.

Teori Schachter dan Singer mengacu pada teori James-Lange dan teori Cannon-Bard.
Seperti teori James-Lange, teori Schachter-Singer mengusulkan bahwa orang menyimpulkan
emosi berdasarkan respons fisiologis. Faktor kritisnya adalah situasi dan interpretasi kognitif
yang digunakan orang untuk melabeli emosi itu.

Seperti teori Cannon-Bard, teori Schachter-Singer juga menunjukkan bahwa respons


fisiologis yang sama dapat menghasilkan berbagai emosi. Misalnya, jika seseorang
mengalami jantung berdebar dan telapak tangan berkeringat selama ujian penting, seseorang
mungkin akan mengidentifikasi emosi itu sebagai perasaan emosi kecemasan. Jika seseorang
mengalami respons fisik yang sama saat berkencan, maka seseorang itu mungkin menafsirkan
respons tersebut sebagai perasaan emosi cinta, kasih sayang, atau gairah. 22

e.Teori Penilaian Kognitif

Menurut teori penilaian emosi kognitif, berpikir harus terjadi terlebih dahulu sebelum
mengalami emosi. Richard Lazarus adalah pelopor dalam bidang emosi ini, dan teori ini
sering disebut sebagai teori emosi Lazarus.

Menurut teori ini, urutan peristiwa pertama-tama melibatkan stimulus, diikuti oleh
pemikiran, yang kemudian mengarah pada pengalaman simultan dari respons fisiologis dan
emosi. Misalnya, jika seseorang bertemu beruang di hutan, maka orang tersebut mungkin
langsung berpikir bahwa dia berada dalam bahaya besar. 23

f.Teori Emosi Umpan Balik Wajah

Teori emosi umpan balik wajah menunjukkan bahwa ekspresi wajah terhubung
dengan pengalaman emosi dari seseorang. Charles Darwin dan William James keduanya
mencatat sejak awal bahwa terkadang respons fisiologis sering berdampak langsung pada
emosi, daripada sekadar konsekuensi dari emosi. 24

22
Schachter S, Singer J. Cognitive, social, and physiological determinants of emotional state. Psychological
Review. 1962;69(5):379-399. doi:10.1037/h0046234

23
Lazarus, RS, Folkman, S. Stress, appraisal, and coping. Springer Publishing Company, 1984.

24
Davis JI, Senghas A, Ochsner KN. How does facial feedback modulate emotional experience?. J Res Pers.
2009;43(5):822-829. doi:10.1016/j.jrp.2009.06.005
E. FISIOLOGI EMOSI

Psiologi emosi dalam pendidikan

Fisiologi emosi pada psikologi pendidikan adalah studi tentang interaksi antara sistem
syaraf dan psikologi emosi pada proses pembelajaran. Emosi dapat mempengaruhi
keefektifan belajar seseorang dan memainkan peran penting dalam proses pembelajaran.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang mengalami emosi positif


seperti senang dan bahagia, otak akan mengeluarkan hormon dopamin yang akan
meningkatkan perhatian, motivasi, dan konsentrasi. Sebaliknya, ketika seseorang mengalami
emosi negatif seperti takut, cemas, atau marah, otak akan mengeluarkan hormon kortisol
yang dapat mengganggu kinerja belajar dan meningkatkan tingkat stres.

Dalam konteks pendidikan, memahami psikologi emosi dapat membantu guru dan
mempraktikkan pendidikan untuk memahami bagaimana emosi dapat memengaruhi proses
pembelajaran siswa dan bagaimana cara mengelola emosi untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran. Misalnya, jika siswa merasa cemas sebelum ujian, guru dapat membantu
mereka dengan memberikan strategi relaksasi untuk menurunkan tingkat stres dan
meningkatkan kinerja belajar
Secara garis besar teori ini menyebutkan bahawa emosi yaitu sebagai pengalaman
sibjektif psikologis yang timbul bersama-sama dengan dengan reaksi fisiologis seperti halnya
hati berdebar, tekanan darah naik, nafas bertambah cepat, adrenalin dialirkan dalam darah
dan sebagainya.25

Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos”
yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya
ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya
maupun latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.26

Namun seiring berjalannya waktu, dengan berbagai macam usaha dan penelitian yang
dilakukan oleh para ahli tentunya menghadirkan berbagai macam cabang ilmu-ilmu jiwa
yang melahirkan berbagai macam kategori diantaranya yaitu bagaimana teori tentang bentuk
gejala jiwa diantaranya bentuk gejala jiwa berupa emosi dan motivasi. Dimana dalam dunia
pendidikan tentunya perlu diketahui oleh setiap orang-orang yang bergelut didalamnya.

25
Alex Sobur, Psikologi Umum (Bandung : CV Pustaka Setia, 2016), hlm. 347-349.
26
Abu Ahmadi, Psikologi Umum,( Jakarta, Rineka Cipta, 2009) h. 66-67.
F.pengaruhnya dalam belajar(pengaruh emosi)

Emosi memainkan peran penting dalam belajar dan pendidikan dalam psikologi
pendidikan. Emosi dapat mempengaruhi motivasi dan perhatian, persepsi, pemrosesan
informasi, dan pengambilan keputusan yang semuanya dapat mempengaruhi hasil belajar.

Beberapa efek emosi yang paling umum dalam belajar meliputi:

1. Motivasi: Emosi dapat mempengaruhi motivasi seseorang untuk belajar. Misalnya, rasa
ingin tahu yang tinggi atau keinginan untuk meraih prestasi dapat memicu motivasi belajar
yang kuat.

2. Perhatian: Emosi dapat mempengaruhi tingkat perhatian dan fokus seseorang dalam
belajar. Emosi yang positif dapat meningkatkan perhatian dan membantu mempertahankan
fokus pada tugas-tugas akademik.

3. Pemrosesan Informasi: Emosi dapat memengaruhi cara seseorang memproses informasi.


Emosi yang positif dapat meningkatkan kemampuan memori dan mempermudah pemrosesan
informasi.

4. Pengambilan Keputusan: Emosi juga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam


konteks pembelajaran. Emosi yang positif dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk
mengambil keputusan yang lebih baik.

Selain itu, emosi juga dapat mempengaruhi kualitas hubungan antara siswa dan guru, yang
dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja siswa secara keseluruhan. Guru yang sensitif
terhadap emosi dapat membantu mengatasi stres siswa dan mengembangkan kemampuan
siswa pengaturan diri yang lebih baik

Emosi berpengaruh besar pada kualitas dan kuantitas belajar (Meier, 2002).Emosi
yang positif dapat mempercepat prosel belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik,
sebaliknya emosi yang negatif dapat memperlambat belajar atau bahkan menghentikannya
sama sekali. Penjelasan tentang hal ini dapat diambil dari teori modern tentang struktur dan
cara kerja otak, yaitu teori Otak Triune.
Menurut teori ini, otak manusia terdiri dari tiga bagian dan pemanfaatan seluruh
bagian otak dapat membuat belajar lebih cepat, lebih menarik, dan lebih efektif. Dari ketiga
bagian otak tersebut, bagian otak yang memainkan peran dalam belajar adalah neokorteks,
sedang yang memainkan peran besar dalam emosi adalah sistem limbik.Jika siswa mengalami
emosi positif, maka sel-sel saraf akan mengirim implus-implus positif ke neokorteks dan
proses belajar pun dapat terjadi. Sebaliknya, jika siswa mengalami emosi negatif, maka
tertutup kemungkinan untuk timbulnya implus-implus yang mendorong belajar, tetapi yang
terjadi adalah meningkatkan fungsi mempertahankan diri terhadap emosi yang tidak
menyenangkan. Akibatnya, proses belajar menjadi lamban atau bahkan terhenti.

Maka hasil penelitiannya adalah ada pengaruh positif antara kecerdasan emosional
dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII.4 SMP Negeri 2
Sungguminasa. Output SPSS menunjukkan jika hipotesis nol ditolak, ini berarti semakin
tinggi kecerdasan emosional siswa maka akan tinggi pula prestasi belajarnya. 27

Siswa yang dapat mengendalikan emosi dengan baik. Hasil preastasi belajar siswa
dikatakan efektif apabila siswa dikelas tersebut mencapai tingkat 63 ketuntasan secara
klasikal paling rendah 70% sesuai dengan standar penilaian klasikal. Pernyataan tersebut
dapat kita ketahui bahwasanya emosi yang baik dapat memperngaruhi prestasi belajar bahasa
siswa.

27
Sukriadi. 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi
Sudut dan Garis Di kelas VII MTs Normal Islam
Samarinda.Jurnal.file:///D:/emosional/Pengaruh_Kecerdasan_Emosional_Terh adap_Hasil_Belaj.pdf. Diakses
September 2016.
KESIMPULAN

Jadikesimpulan materi diatas yaitu Emosi merupakan respon dari dalam diri manusia
yang muncul karena reaksi dari luar manusia itu sendiri. Emosi juga dapat dikatakan sebagai
suatu keadaan kejiwaan yang mewarnai tingkah laku dan emosi. Emosi sering didefinisikan
dalam istilah perasaan (feeling); misalnya pengalaman-pengalaman afektif, kenikmatan atau
ketidaknikmatan, marah, takut, bahagia dan rasa sedih. Emosi sangat erat kaitannya dengan
psikologi.

Emosi merupakan salah satu faktor penyebab terjadi gangguan psikologi (kejiwaan).
Bila seseorang tidak bisa mengontrol emosi, bahkan pada suatu masa terkumulatif dengan
begitu lama, maka saat dikeluarkan menimbulkan efek yang luar biasa. Dalam penelitian
yang telah dilakukan terhadap novel Natisha Persembahan Terakhir Karya Khrisna Pabichara
peneliti menemukan beberapa kesimpulan, yaitu : Emosi juga merupakan luapan perasaan
seseorang karena adanya stimulus dari luar yang menyebabkan respon berupa emosi positif
maupun emosi negatif.

Emosi sangat berperan penting dalam kehidupan. Emosi positif dapat membuat
seseorang selalu merasakan kebahagiaan sehingga seseorang selalu menginginkan untuk
merasakan emosi positif. Berbanding terbalik dengan emosi negatif yang selalun dihindari
oleh setiap orang. Emosi negatif yang selalu dihindari juga memiliki dampak positif dalam
kehidupan. Misalnya emosi rasa takut, emosi rasa takut akan membuat seseorang menjadi
lebih waspada dengan sesuatu tang ditakutkannya. Seseorang akan menjadi orang yang bijak
jika ia bisa mengendalikan emosi khususnya emosi negative.

Bentuk-bentuk aspek emosi yang ditemukan dalam penelitian ini ada tujuh yaitu : (a) rasa
bersalah, (b) rasa bersalah yang dipendam, (c) menghukum diri sendiri, (d) rasa malu, (e)
kesedihan, (f) kebencian, dan (g) cinta.
DAFTAR PUSTAKA

Gross, J. J., & Levenson, R. W. (1997). Hiding feelings: The acute effects of inhibiting
negative and positive emotion. Journal of Abnormal Psychology, 106(1), 95–103.
https://doi.org/10.1037/0021-843X.106.1.95

D, Augustine GJ, Fitzpatrick D, et al., editors. Neuroscience. 2nd edition. Sunderland (MA):
Sinauer Associates; 2001. Physiological Changes Associated with Emotion.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK10829/

Robson, K. (2016, June 30). Amygdala’s Role in Emotion: Function & Overview. Retrieved
from Study.com: https://study.com/academy/lesson/amygdala-role-in-emotion-
function-lesson-quiz.html.

Hamalik, Oemar. Psikologi Belajar dan Mengajar. Cet. VII; Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2010.

Sarwono, W. Sarlito. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pres, 2013.-----------------


-------. Psikologi Remaja. Rajagrafindo Persada, 2007.

Slameto. Belajar dan Faktor– Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta,2010.

Anda mungkin juga menyukai