DISUSUN OLEH :
Nasya Nurul Arsy
2015101904
04PCMN
Management 2015
KALBIS INSTITUTE
Dalam kehidupan sehari-hari kita akrab sekali dengan munculnya emosi, banyak orang yang
beranggapan bahwasanya emosi itu adalah sesuatu hal yang buruk, sesuatu yang diidentikan
dengan amarah. Namun pada kenyataannya emosi itu tidaklah hanya berupa amarah, emosi juga
bisa dalam hal kebaikan. Lalu dari mana emosi itu muncul, apakah timbul dari pikiran atau dari
tubuh, agaknya tak seorangpun dapat menjawabnya dengan pasti. Ada yang mengatakan itu
merupakan tindakan dahulu (tubuh), baru muncul emosi, ada yang mengemukakan emosi
dulu(pikiran), baru timbul tindakan.
Emosi tidak hanya berupa amarah, ada beberapa macam emosi dasar yang sudah dimiliki oleh
manusia sejak lahir. Oleh karena itu kita perlu mempelajari materi tentang emosi agar kita dapat
mengenali emosi pada diri kita sendiri sehingga kita dapat mengendalikan dan mengembangkan
emosi kita dengan baik.
Pandangan umum tentang emosi adalah ketika seseorang mengalami suatu kejadian di
lingkungannya dan kejadian tersebutlah yang membentuk emosi dalam diri kita. Awalnya dari
lingkungan lalu tubuh bereaksi sebagai respon, berikutnya perubahan fisiologis ini memunculkan
emosi. Bukan sebaliknya, emosi memunculkan reaksi, emosi yang berbeda diasosiasikan dengan
keadaan identik psikofisiologis yang terjadi dalam tubuh, organ dalam tubuh tidaklah sangat
sensitif. Karena tidak selalu bisa memilah informasi yang berbeda ketika seseorang butuh
pengalaman untuk mendapatkan suatu emosi, contohnya rasa takut dan tegang. Perkembangan
perubahan dalam tubuh diasosiasikan dengan pembentukan emosi, jika tidak terjadi stimulus
normal yang terbangkitkan, individu takkan mengalami suatu emosi yang mekorespondasi reaksi
fisik. Terkait dengan uraian tersebut dalam kalah ini akan dibahas mengenai emosi khususnya
tentang bentuk reaksi emosi dan perkembangan emosi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan emosi?
2. Apa saja macam-macam dan ciri-ciri emosi?
3. Apa saja perubahan perubahan pada tubuh saat terjadi emosi ?
Menurut Williams James (Amerika serikat) dan Carl Large (Denmark) emosi adalah hasil
presepsi seseorang terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons
terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari luar. Emosi terkadang juga diidentikan
dengan perasaan, yaitu suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan
senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah sebagai suatu keadaan
yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam
sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin (1989) membedakan emosi dengan perasaan, parasaan
(feelings) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun
oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah.
Pertumbuhan dan perkembangan emosi seperti juga pada tingkah laku lainnya ditentukan oleh
pematangan dan proses belajar seorang bayi yang baru lahir dapat menangis tetapi ia harus
mencapai ringkas kematangan tertentu untuk dapat tertawa setelah anak itu sudah besar maka ia
akan belajar bahwa menangis dan tertawa digunakan untuk maksud-maksud tertentu atau untuk
situasi tertentu. Makin besar anak itu makin besar pula kemampuannya untuk belajar sehingga
perkembangan emosinya makin rumit. Perkembangan emosi melalui proses kematangan hanya
terjadi sampai usia satu tahun. Setelah itu perkembangan selanjutnya lebih banyak ditentukan
oleh proses belajar.
Emosi ada dua macam yaitu emosi positif dan emosi negatif.Emosi positif (emosi yang
menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang
mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya.
Emosi negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan
negatif pada orang yang mengalaminya, diantaranya adalah sedih, marah, benci, takut
dan sebagainya. Emosi positif adalah emosi yang harus dipupuk dan dikembangkan, sedangkan
emosi negatif hendaklah diminimalkan atau dikendalikan sehingga ekspresinya tidak meledak-
ledak.
1. Emosi marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mencapai
tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda,
bahkan bertambah untuk menyalurkan ketegangan itu seseorang mengekpresikannya dengan
marah karena tujuannya tidak tercapai dan tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
2. Emosi Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat
mungkin menghindari kontak dengan hal itu
3. Emosi Cinta
Emosi ini merupakan gambaran kesenangan bagi si pelaku, tentunya mereka akan
mendekatinya. Lalu apa itu definisi cinta sendiri? Tentunya sama halnya jika kita dsisuruh
untuk mendefinisikan ihwal dalam kebahagiaan. Dalam bukunya The Art of Loving, erich
Fromm sedemikian jauh telah berbicara mengenai cinta sebagai alat untk mengatasi
keterpisahan manusia, sebagai pemenuhan kerinduan akan kesatuan.
4. Emosi Depresi
Seseorang mulai menutup ekspresi terbuka daripada emosi-emosinya, dan akan meluapkan
dalam dirinya saja.
5. Emosi Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kalangan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya
kegembiran itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba(surprise) dan kegembiraan
biasanya bersifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain disekitar orang yang gembira
tersebut,
6. Emosi cemburu
Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya
keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih sayang dari seseorang.
Seseorang yang mempunyai rasa cemburu selalu mempunyai sikap benci terhadap
saingannya.
Bila dilihat dari sebab dan reaksi yang ditimbulkannya, emosi dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu berikut ini:
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan, misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan
sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik di luar
individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan, dan tempat dimana individu itu berbeda.
2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang, dan sebagainya.
Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan
sejenisnya.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata mengemukakan empat ciri emosi, yaitu:
https://yogacintaindonesia.wordpress.com/2014/02/19/makalah-emosi-psikologi-umum/ (Dikutip
pada 17 Maret 2017 pukul 21:40)