nurlathifah14Toggle Sidebar
22 Juni 2015
MAKALAH EMOSI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu materi psikologi yang akrab sekali dengan kehidupan sehari-hari kita adalah
munculnya emosi, banyak orang yang beranggapan bahwasanya emosi itu adalah sesuatu hal
yang buruk, sesuatu yang diidentikan dengan amarah.Namun pada kenyataannya emosi itu
tidaklah hanya berupa amarah, emosi juga bisa dalam hal kebaikan.Lalu dari mana emosi itu
muncul, apakah timbul dari pikiran atau dari tubuh, agaknya tak seorangpun dapat
menjawabnya dengan pasti. Ada yang mengatakan itu merupakan tindakan dahulu (tubuh),
baru muncul emosi, ada yang mengemukakan emosi dulu(pikiran), baru timbul tindakan.
Emosi tidak hanya berupa amarah, ada beberapa macam emosi dasar yang sudah dimiliki oleh
manusia sejak lahir. Oleh karena itu kita perlu mempelajari materi psikologi tentang psikologi
agar kita dapat mengenali emosi pada diri kita sendiri sehingga kita dapat mengendalikan dan
mengembangkan emosi kita dengan baik.
Pandangan umum tentang emosi adalah ketika seseorang mengalami suatu kejadian di
lingkungannya dan kejadian tersebutlah yang membentuk emosi dalam diri kita. Awalnya dari
lingkungan lalu tubuh bereaksi sebagai respon, berikutnya perubahan fisiologis ini
memunculkan emosi. Bukan sebaliknya, emosi memunculkan reaksi, emosi yang berbeda
diasosiasikan dengan keadaan identik psikofisiologis yang terjadi dalam tubuh, organ dalam
tubuh tidaklah sangat sensitif. Karena tidak selalu bisa memilah informasi yang berbeda ketika
seseorang butuh pengalaman untuk mendapatkan suatu emosi, contohnya rasa takut dan
tegang. Perkembangan perubahan dalam tubuh diasosiasikan dengan pembentukan emosi, jika
tidak terjadi stimulus normal yang terbangkitkan, individu takkan mengalami suatu emosi yang
mekorespondasi reaksi fisik. Terkait dengan uraian tersebut dalam kalah ini akan dibahas
mengenai emosi khususnya tentang bentuk reaksi emosi dan perkembangan emosi.
Rumusan Masalah
Tujuan
Untuk mengetahui apa saja perubahan yang terjadi pada tubuh saat terjadi emosi
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata
ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut
Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu
keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada
dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu.Sebagai contoh emosi gembira mendorong
perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih
mendorong seseorang berperilaku menangis.
Menurut Williams James (Amerika serikat) dan Carl Large (Denmark)emosi adalah hasil presepsi
seseorang terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons terhadap
rangsangan-rangsangan yang datang dari luar[1]. Emosi terkadang juga diidentikan dengan
perasaan, yaitu suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan
senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat
subjektif.
Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah sebagai suatu keadaan
yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang
mendalam sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin (1989) membedakan emosi dengan
perasaan, parasaan (feelings) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang
eksternal maupun oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah.
Pertumbuhan dan perkembangan emosi seperti juga pada tingkah laku lainnya ditentukan oleh
pematangan dan proses belajar seorang bayi yang baru lahir dapat menangis tetapi ia harus
mencapai ringkas kematangan tertentu untuk dapat tertawa setelah anak itu sudah besar maka
ia akan belajar bahwa menangis dan tertawa digunakan untuk maksud-maksud tertentu atau
untuk situasi tertentu.
Makin besar anak itu makin besar pula kemampuannya untuk belajar sehingga perkembangan
emosinya makin rumit. Perkembangan emosi melalui proses kematangan hanya terjadi sampai
usia satu tahun. Setelah itu perkembangan selanjutnya lebih banyak ditentukan oleh proses
belajar.
Emosi marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mencapai
tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan
bertambah untuk menyalurkan ketegangan itu seseorang mengekpresikannya dengan marah
karena tujuannya tidak tercapai dan tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Emosi Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat
mungkin menghindari kontak dengan hal itu
Emosi Cinta
Emosi ini merupakan gambaran kesenangan bagi si pelaku, tentunya mereka akan
mendekatinya. Lalu apa itu definisi cinta sendiri? Tentunya sama halnya jika kita dsisuruh untuk
mendefinisikan ihwal dalam kebahagiaan. Dalam bukunya The Art of Loving, erich Fromm
sedemikian jauh telah berbicara mengenai cinta sebagai alat untk mengatasi keterpisahan
manusia, sebagai pemenuhan kerinduan akan kesatuan.
Emosi Depresi
Gembira adalah ekspresi dari kalangan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya
kegembiran itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba(surprise) dan kegembiraan
biasanya bersifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain disekitar orang yang gembira
tersebut,
Emosi cemburu
Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan
terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih [2]sayang dari seseorang. Seseorang
yang mempunyai rasa cemburu selalu mempunyai sikap benci terhadap saingannya.
Emosi khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau atau
tidak ada objeknya sama sekali. Kekhawatiran menyebabkan rasa tidak senang,gelisah,tidak
tenang,tidak aman.
Bila dilihat dari sebab dan reaksi yang ditimbulkannya, emosi dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu berikut ini:
Emosi yang berkaitan dengan perasaan, misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk dan
sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik di luar
individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan, dan tempat dimana individu itu berbeda.
Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang, dan sebagainya.
Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.
Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan
sejenisnya.
emosi, maka terjadi perubahan pada aspek jasmaniah.Perubahan-tersebut tidak selalu terjadi
serempak, mungkin yang satu mengikuti yang lainnya. Seseorang jika marah maka perubahan
yang paling kuat terjadi debar jantungnya, sedang yang lain adalah pada pernafasannya, dan
sebagainya.
suara/bahasa.Ekspresi emosi ini juga dipengaruhi oleh pengalaman, belajar dan kematangan.
Emosi sebagai motif. Motif merupakan suatu tenaga yang mendorong seseorang untuk
melakukan kegiatan.Demikian juga dengan emosi, dapat mendorong sesuatu kegiatan, kendati
demikian di antara keduanya merupakan konsep yang berbeda.Motif atau dorongan
pemunculannya berlangsung secara siklik, bergantung pada adanya perubahan dalam irama
psikologis, sedangkan emosi tampaknya lebih bergantung pada situasi merangsang dan arti
signifikansi personalnya bagi individu.
Faktor Internal
Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang dirasakan seseorang secara
individu. Mereka merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri dan tidak bahagia. Adapun
gangguan emosi yang mereka alami antara lain adalah:
Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul ketidakpuasan,
kecemasan dan kebencian terhadap apa yang mereka alami.
Merasa dibenci, disia-siakan, tidak mengerti dan tidak diterima oleh siapapun termasuk orang
tua mereka.
Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari pada disokong, disayangi
dan ditanggapi, khususnya ide-ide mereka.
Merasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti sering
bertengkar, kasar, pemarah, cerewet dan bercerai.
Merasa menderita karena iri terhadap saudara karena disikapi dan dibedakan secara tidak adil.
Faktor eksternal
Menurut Hurlock (1980) dan Cole (1963) faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah
berikut ini.
Orang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri
mereka dilecehkan.
Terlalu banyak dirintangi dari pada disokong, misalnya mereka lebih banyak disalahkan, dikritik
oleh orang tua atau guru, akan cenderung menjadi marah dan mengekspresikannya dengan
cara menentang keinginan orang tua, mencaci maki guru, atau masuk geng dan bertindak
merusak (destruktif).
Disikapi secara tidak adil oleh orang tua, misalnya dengan cara membandingkan dengan
saudaranya yang lebih berprestasi dan lainnya.
Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua padahal orang tua mampu.
Merasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh, banyak dicela, dihukum dan
dihina.[3]
Teori-Teori Emosi
Teori Sentral
Menurut teori ini gejala kejasmanian merupakan satu akibat dari emosi yang dialami oleh
individu, jadi individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian mengalami perubahan-
perubahan dalam kejasmaniannya.Karena itu teori atau pendapat ini dikenal dengan teori
sentral, yang dikemukakan oleh Canon.Jadi menurut teori ini, gejala kejasmanian merupakan
akibat datangnya emosi pada individu.
TeoriPerifir
Uraian teori ini merupakan kebalikan dari teori diatas, bahwasanya gejala jasmani justru
penyebab dari emosi tersebut. Menurut teori ini orang menangis bukan karena ia susah, tetapi
ia susah karena menangis. Teori ini dikemukakan oleh James dan Lange, sehingga sering disebut
sebagai teori James-Lange dalam emosi.Sementara ahli mengadakan eksperimen-eksperimen
tentang sejauh mana kebenaran teori ini, dan pada umunya menyatakan teori ini tidak tepat.
Teorikepribadian
Menurut pendapat ini bahwa emosi merupakan suatu aktivitas pribadi, di mana pribadi ini tidak
dapat dipisahkan dalam jasmani dan psikis dalam substansi yang terpisah.Jadi setiap emosi
dalam perasaan memang secara otomatis mempengaruh ke jasmaninya.Teori ini dikemukakan
oleh J. Linchoten.
Teori James-Lange
Emosi yang dirasakan adalah persepsi tentang perubahan tubuh. Salah satu dari teori paling
awal dalam emosi dengan ringkas dinyatakan oleh Psikolog Amerika William James: “Kita
merasa sedih karena kita menangis, marah karena kita menyerang, takut mereka
gemetar”.Teori ini dinyatakan di akhir abad ke-19 oleh James dan psikolog Eropa yaitu Carl
Lange, yang membelokkan gagasan umum tentang emosi dari dalam ke luar. Di usulkan
serangkaian kejadian disaat kita emosi : Kita menerima situasi yang akan menghasilkan emosi.
Kita bereaksi ke situasi tersebut,Kita memperhatikan reaksi kita. Persepsi kita terhadap reaksi
itu adalah dasar untuk emosi yang kita alami. Sehingga pengalaman emosi-emosi yang
dirasakan terjadi setelah perubahan tubuh, perubahan tubuh (perubahan internal dalam sistem
syaraf otomatis atau gerakan dari tubuh memunculkan pengalaman emosi. Agar teori ini
berfungsi, harus ada suatu perbedaan antara perubahan internal dan eksternal tubuh untuk
setiap emosi, dan individu harus dapat menerima mereka. Di samping ada bukti perbedaan pola
respon tubuh dalam emosi tertentu, khususnya dalam emosi yang lebih halus dan kurang
intens, persepsi kita terhadap perubahan internal tidak terlalu teliti.
Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang dan bergetar (tremor)
Komposisi darah : komposisi darah akan pucatberubah dalam keadaan emosional karena
kelenjar – kelenjar lebih aktif
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata
ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut
Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu
keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada
dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu.
Macam-Macam dan Ciri-Ciri Emosi
Emosi ada dua macam yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif (emosi yang
menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang
mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya.
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mencapai
tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan
bertambah untuk menyalurkan ketegangan itu seseorang mengekpresikannya dengan marah
karena tujuannya tidak tercapai dan tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat
mungkin menghindari kontak dengan hal itu.
a). Pengalaman emosional bersifat pribadi dan subyektif. Pengalaman seseorang memegang
peranan penting dalam pertumbuhan rasa takut, sayang dan jenis-jenis emosi lainnya.
Pengalaman emosional ini kadang–kadang berlangsung tanpa disadari dan tidak dimengerti
oleh yang bersangkutan kenapa ia merasa takut pada sesuatu yang sesungguhnya tidak perlu
ditakuti.
b). Adanya perubahan aspek jasmaniah. Pada waktu individu menghayati suatu
emosi, maka terjadi perubahan pada aspek jasmaniah. Perubahan- tersebut tidak selalu terjadi
serempak, mungkin yang satu mengikuti yang lainnya. Seseorang jika marah maka perubahan
yang paling kuat terjadi debar jantungnya, sedang yang lain adalah pada pernafasannya, dan
sebagainya.
Faktor Internal
Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang dirasakan seseorang secara
individu. Mereka merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri dan tidak bahagia. Adapun
gangguan emosi yang mereka alami antara lain adalah:
a) Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul ketidakpuasan,
kecemasan dan kebencian terhadap apa yang mereka alami.
Faktor eksternal
Menurut Hurlock (1980) dan Cole (1963) faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah
berikut ini.
a) Orang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri
mereka dilecehkan.
Terutama pada emosi yang kuat, sering kali terjadi perubahan – perubahan pada tubuh
kita,antara lain:
Saran
Managelah emosi anda dengan baik. Karena keberhasilan sesorang tidak hanya ditentukan
kecerdasannya semata tetapi emosi juga berpengaruh besar terhadap kesuksesan anda.
Daftar Pustaka
http://www.duniapsikologi.com/emosi/
http://s-idolaku.blogspot.com/2012/04/makalah-emosi
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
http://wandi.guru-indonesia.net/artikel_detail
[1]Ahmadi Abu. Psikologi Umum. Rineka Cipta. Jakarta. 2003
Bagikan ini:
TwitterFacebook
Memuat...
Tinggalkan komentar
Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar *
Nama *
Email *
Situs web
Beri tahu saya komentar baru melalui email.
Navigasi pos