Anda di halaman 1dari 9

RESUME MATERI

Emosi

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah emotional inteligenci

Dosen pengampu : Dona Fitri Annisa M.Pd

Di susun oleh :

NAMA : NURMALA SARI

NIM :1872150308

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS PANCA SAKTI BEKASI

2021

Emosi
A. Pengertian emosi

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.] Emosi adalah reaksi
terhadap seseorang atau kejadian.[2] Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu,
marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.

Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Prancis, émotion, dari émouvoir, 'kegembiraan' dari bahasa
Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere 'bergerak'. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi
lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan
merasa marah.Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat
tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa
jam.

Emosi menjadi salah satu aspek yang memiliki pengaruh besar atas sikap manusia selama ini. Hal itu
dibarengi dengan dua aspek yang lain, yaitu adanya daya pikir (kognitif) dan psikomotorik (konatif),
biasanya emosi sering dikenal dengan aspek afektif, hal ini merupakan dari penentuan sikap, yang
menjadi salah satu predisposisi dari perilaku manusia.

Emosi memiliki sumber dari beberapa hal, yaitu:

 Kualitas tidur
 Kepribadian
 Olahraga
 Suasana hari dalam seminggu dan waktu dalam sehari
 Stress
 Gender
 Usia
 Aktivitas sosial

B. Karakteristik Emosi

Dalam bentuknya emosi mempunyai suatu karakteristik. Karakteristik tersebut antara lain, yaitu:

Temperamen atau kepribadian, proses epigenetik, evolusi budaya merupakan hal-hal yang
dapat mempengaruhi emosi. Dalam hal ini membuat emosi tanggap akan rangsangan yang
berlaku.
Proses bio-evolusi merupakan asal muasal dari emosi.
Awalnya emosi diaktifkan oleh sebuah rangkaian dari proses persepsi yang sederhana.
Apabila emosi merupakan urutan yang pertama, maka emosi memiliki regulasi yang khas untuk
memandu tindakan dan kognisi.
Fase dari proses neurobiologis merupakan komponen dari motivasi dan komponen perasaan
yang unik dan khas.
Emosi pada dasarnya menyiapkan sumber untuk terus-menerus memotivasi dan memberikan
informasi yang menjadi panduan dalam kognisi dan tindakan bekerja.

C. Faktor faktor yang mempengaruhi emosi

 Jenis kelamin
 Perubahan fisik, misal pada saat masa pube
 Perubahan hubungan keluarga, terutama kedua orang tua
 Perubahan hubungan dengan teman
 Perubahan hubungan dengan lingkungan sekitar
 Perkembangan Usia
 Sifat tempramen
 Peenghargaan terhadap diri
 Perkembagan spriritual dan religi
 Pengawasan orang tua
 Pengalaman

D. Macam macam emosi

Sebenarnya secara keseluruhan emosi digolongkan dalam dua golongan, yaitu emosi positif dan emosi
negatif. Emosi positif ini seperti perasaan bahagia, gembira, senang, dan cinta. Berbanding terbalik
dengan emosi negatif, yang seperti perasaan takut, sedih, cemas, dan marah. Namun terdapat pendapt
para ahli macam macam emosi yaitu :

1. Emosi yang menggambarkan perasaan sedih, kaget, marah, dan gembira merupakan emosi yang
mendekati kesamaan yang lebih universal atau umum. Akan tetapi perasaan emosi, takut, cinta,
muak, dan jijik, merupakan emosi yang lebih bersifat khas atau khusus dan hal ini tergantung
budaya, pendapat ini dikemukakan oleh Heider (1990).
2. Ekman (1972), emosi dapat digolongkan menjadi enam golongan, yaitu muak, bahagia, marah,
takut, kaget dan sedih. Di tahun 1999 beliau kembali menggolongkan emosi menjadi tujuh belas
golongan, yakni: terkejut, malu, puas, senang, sedih, lega, bangga, bahagia, perasaan bersalah,
senang, takut, memalukan, muak, suka, jijik, marah, dan girang
3. menurut Silvan Tomkins, beliau menggolongkan emosi ke dalam hal yang cukup sederhana.
Menjadi delapan golongan emosi, iaitu malu, khawatir, sedih, jijik, marah, terkejut, gembira, dan
senang. Dan The Li Chi pun menggolongkan emosi yang lebih rinci, hal ini pun diungkapkan oleh
Prinz (2004). Menggolongkan emosi ke dalam sembilan golongan, yaitu kasih sayang,
rangsangan, jijik, menderita, cemas, panik, dan enggan puas.
Memang menurut ahli adanya perbedaan dalam penggolongan emosi, akan tetapi ada beberapa
persamaan dalam bentuk-bentuk emosi yang dijelaskan, hal itu antara lain, takut, sedih, jijik, bahagia,
dan senang. Hal yang lebih khusus terletak pada perasaan kaget, dan perasaan bersalah.

Bahkan, Lovenheim (2011) telah mengajukan bahwa kombinasi spesifik dengan tingkat-tingkat adanya
sinyal zat noradrenalin, dopamine, serotonin dikombinasikan dengan delapan emosi dasar
pembentukan hubungan langsung.

Hal ini menjadi sebuah model kubus tiga dimensi beliau tentang emosi, yang mana, yang Lovenheim
ungkapkan menjadi sumbu sistem koordinat dan emosi dasar yang telah diungkapkan Tomkins Sylvan
menjadi delapan titik sudut. Menurut model ini, masalah kemarahan diakibatkan oleh adanya kombinasi
dari adanya serotonin rendah, adanya dopamine tinggi, dan adanya nor-adrenalin yang tinggi.

Dalam mengatasi emosi negatif atau mengontrolnya, kamu harus memiliki pemahaman sumber emosi
itu sendiri terlebih dahulu yang dapat Grameds pelajari pada buku Managing Your Emotions: Mengatasi
Emosi-Emosi Negatif oleh Benny Ho

Dalam memahami emosi, ada empat penggolongan emosi dasar, yaitu:

 Emosi Senang
Hal ini merupakan emosi yang memberikan gambaran tentang rasa senang yang dialami oleh
seseorang, hal ini terjadi dari bermacam-macam jenis perasaan senang, yaitu: bahagia, gembira,
cinta, dan riang.
 Emosi Sedih
Emosi ini memiliki gambaran mengenai perasaan yang tidak senang yang dialami oleh
seseorang dalam menghadapi suatu kondisi tertentu. Macam-macam perasaan dalam kondisi
ini, yaitu malu, hampa, kecewa, dan duka.
 Emosi Takut
Hal ini merupakan kondisi yang mana ada gambaran rasa tidak senang yang dijalani oleh
seseorang, baik itu terhadap hal yang berasal dari luar diri maupun yang ada di dalam diri
sendiri. Untuk emosi rasa takut yang berasal dari hal di luar diri misalnya takut akan perampok,
takut pada hewan buas, dan begal. Sedangkan, untuk perasaan takut yang berasal dari hal yang
ada dalam diri sendiri, misalnya takut tidak naik kelas, takut untuk mencoba dan lain-lain..
 Emosi Marah.
Dalam emosi marah terdapat gambaran mengenai perasaan terhadap sesuatu suatu objek,
misalnya keadaan lingkungan, hubungan sosial, perilaku orang, dan peristiwa. Berbagai emosi
yang sejenis ini berasal dari masing-masing emosi dasar dan hal ini tidak yang bersifat universal,
tidak bersifat khusus, yang dalam pengertiannya bahwa katas emosi hanya ada di dalam suatu
golongan atau kelompok tertentu saja yang sesuai dengan budaya golongan atau kelompok
tertentu.

D. Karakteristik Emosi
Dalam bentuknya emosi mempunyai suatu karakteristik. Karakteristik tersebut antara lain, yaitu:

Temperamen atau kepribadian, proses epigenetik, evolusi budaya merupakan hal-hal yang
dapat mempengaruhi emosi. Dalam hal ini membuat emosi tanggap akan rangsangan yang
berlaku.
Proses bio-evolusi merupakan asal muasal dari emosi.
Awalnya emosi diaktifkan oleh sebuah rangkaian dari proses persepsi yang sederhana.
Apabila emosi merupakan urutan yang pertama, maka emosi memiliki regulasi yang khas untuk
memandu tindakan dan kognisi.
Fase dari proses neurobiologis merupakan komponen dari motivasi dan komponen perasaan
yang unik dan khas.
Emosi pada dasarnya menyiapkan sumber untuk terus-menerus memotivasi dan memberikan
informasi yang menjadi panduan dalam kognisi dan tindakan bekerja.

E. Ekspresi manusia

E kspresi emosi menurut Gross (1998) mengacu pada bagaimana seseorang menyampaikan
pengalaman emosio melalui kedua perilaku verbal dan nonverbal. White, Hayes, and Livesey (2013)
memaparkan ekspresi emosi mengacu pada pembelajaran kapan, dimana dan bagaimana menampilkan
emosi yang tepat dan / atau diharapkan. Fridlund dan Rime (dalam Lin, Tov, dan Qiu, 2014) menyatakan
ekspresi emosi mengacu pada kecenderungan untuk berbagi emosi.

Berbeda dengan Chaplin (2011) yang mendefinisikan ekspresi emosi dalam pandangan fisiologis, yakni
perubahan-perubahan dalam otot kelenjar yang mendalam dan tingkah laku yang berasosiasi dengan
emosi.

Berdasarkan uraian di atas, ekspresi emosi dapat didefinisikan sebagai kecenderungan untuk berbagi
emosi melalui perilaku verbal atau non-verbal ketika individu tersebut merasakan emosi tertentu.

2. Dimensi Ekspresi Emosi

White, Hayes, and Livesey (2013) membagi dimensi ekspresi emosi menjadi lima bagian, yakni:

 Latency: dari waktu stimulasi ke waktu ekspresi dimulai


 Onset: periode latency ke tingkat maksimum ekspresi
 Apex: periode dimana ekspresi dipertahankan pada kekuatan maksimal
 Offset: dari puncak sampai ekspresi menghilang.
 Intensitas: mencerminkan kedalaman dan kekuatan dari pengalaman merasa

3. Jenis Ekspresi Emosi

Muhammad (2011) mengurutkan beberapa jenis ekspresi emosi, yaitu ekspresi wajah, ekspresi vokal,
perubahan fisologis, gerak dan isyarat tubuh, serta tindakan-tindakan emosional, yakni :
a) Ekspresi Wajah. Aristoteles (dalam Carol Wade & Carol Tavris, 2007) menulis, “terdapat
beberapa ekspresi wajah tertentu yang mengikuti rasa marah, takut, rangsangan erotis, dan
semua perasaan kuat lainnya”. Emosi bahagia dan sedih dapat dilihat dari raut wajah. Melalui
wajah seseorang, dapat dilihat emosi apa yang sedang ia alami, baik itu marah, sedih, bahagia,
takut ataupun terkejut.
b) Ekspresi Vokal. Nada suara seseorang akan berubah mengiringi emosi yang ia alami. Orang yang
sedang marah, nada suaranya akan meninggi. Begitupun pada orang yang sedang berbahagia,
pada umumnya nada suara mereka lebih lepas dan lancar. Berbeda dengan orang yang sedang
bersedih, ia akan terbata-bata saat berbicara.

Perubahan Fisiologis

Secara fisiologis, jika sedang mengalami emosi tertentu maka arat Tubuh

Emosi dapat diekspresikan melalui gerak dan isyarat tubuh. Hal ini bisa terlihat pada orang yang gugup
ataupun sedang jatuh cinta. Orang yang sedang gugup akan menjadi tidak hati-hati, banyak melakukan
gerakan yang tidak perlu, sering melakukan kesalahan dan berkeringat. Orang yang sedang jatuh cinta
akan menatap yang dicintainya lebih sering, duduk condong padanya, dan teakan ada perubahan pada
detak jantung yang cenderung meningkat, kaki serta tangan yang bergetar bahkan sampai bulu kuduk
merinding, otot wajah menegang hingga berkeringat.

 Gerak dan Isyarat


 senyum lebih lebar
 Tindakan-Tindakan Emosional

Beberapa tindakan emosional antara lain, memukul, menangis, diam, meringkuk di bawah meja,
melempar barang dan tindakan lain yang menampakkan dengan jelas emosi yang sedang dialami.

Selain hal di atas, Ekman dan Friesen (dalam Rostomyan, 2013) menyebutkan ada empat bentuk
ekspresi emosi individu yang dibentuk dari kondisi individu tersebut berada. Bentuk ekspresi emosi
tersebut adalah :

a) QCultural display rules, yaitu kebiasaan yang diikuti oleh anggota sosial masyarakat kecuali
orang yang dianggap asing. Dalam hal ini individu yang mengekspresikan emosinya meniru
budaya yang ada disekitarnya, seperti menunjukkan kesedihan pada saat di pemakaman,
menampilkan kegembiraan di pesta pernikahan atau ulang tahun.
b) Personal display rules, Pembentukan ekspresi emosi berasal dari keluarga dimana hal ini
memungkinkan ekspresi emosi tertentu individu satu berbeda dengan ekspresi emosi individu
dari keluarga yang berbeda. Seperti individu yang keluarganya mengajarkan agar menahan diri
ketika marah, hal ini berbeda dengan individu yang keluarganya mengajarkan lebih ekspresif
dalam pengungkapan emosi marahnya.
c) Vocational requirement, yaitu seseorang mengekspresikan berdasarkan dengan cara tertentu
sesuai dengan profesi mereka. Seperti seorang pramugari yang tetap menyimpan eksresi
emosinya dan melayani pelanggan walau pelanggan yang dia layani mencaci makinya.
Need of the moments, yaitu seseorang yang mengekspresikan emosinya karena memilih waktu tertentu
untuk mengekspresikan emosinya tersebut. Sebagaimana penjahat yang berpura-pura bersalah ketika
diinterogasi oleh polisi

Ekman (1997) berpendapat bahwa ekspresi emosi ialah keadaan kesiapan menanggapi peristiwa-
peristiwa mendesak untuk bereaksi atau bertindak dan bagaimana merespon emosi. Sementara
Goleman (2004) mendefinisikan ekspresi emosi sebagai suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya,
suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk siap bertindak.

Gunarsa (dalam Safaria & Saputra, 2009) berpendapat bahwa ekspresi emosi ialah suatu bentuk
komunikasi melalui perubahan raut wajah dan gesture yang menyertai emosi, sebagai luapan dari
emosi, mengungkapkan, menyampaikan perasaan kepada orang lain, dan menentukan bagaimana
perasaan orang lain.

Aspek-Aspek Ekspresi Emosi

Aspek-aspek ekspresi emosi menurut Planalp terdiri dari hal-hal sebagai berikut (dalam Retnowati,
Widhiarso & Rohmani, 2003: Safaria & Saputra, 2009):

 Isyarat raut muka, misalnya menangis ketika bersedih.


 Isyarat gerak ( gerture ), misalnya merangkul bahu sebagai ungkapan rasa sayang.
 Pengungkapan kata-kata, misalnya menggerutu ketika teman mengingkari janjinya..Kontrol,
misalnya memikirkan waktu yang tepat untuk mengungkapkan kemarahan kepada teman.

Kategori Ekspresi Emosi

Matsumoto (dalam Andayani, dkk., 1998; Matsumoto, 2005; Kurniawan & Hasanat, 2007; Fok, dkk.,
2007; Safdar, dkk., 2009) membagi ekspresi emosi ke dalam beberapa kategori dengan intensitas
ekspresi emosi yang berbeda, menurutnya pengekspresian emosi dapat dikategorikan dalam beberapa
kategori yang lebih rinci lagi dari sekedar high dan low yaitu:

 Mengekspresikan emosi lebih dalam dari yang dirasakan tanpa ada upaya untuk menahan atau
mengontrolnya ( amplify ),
 Mengekspresikan emosi seimbang dengan yang dirasakan ( noinhibition ),
 Tetap mengekspresikan emosi yang dirasakan namun disertai dengan senyuman ( qualify ),
 Mengekspresikan emosi kurang dari yang dirasakan ( deamplify ).
 Menyembunyikan perasaan yang dirasakan dengan senyuman ( masking ),
 Tidak mengekpresikan apapun ( neutralise ).

Macam-macam Ekspresi Emosi

1. Marah ( anger )
Perasaan ketidaksenangan terhadap sesuatu yang melukai, menganiaya, menentang dan biasanya
muncul dengan spontan serta ingin melawan penyebab perasaan ini. Ekspresi emosi marah sangat
bervariasi bentuknya mulai dari perubahan raut muka, dalam bentuk verbal, dalam bentuk tindakan,
hingga dalam bentuk sikap dan marah yang tidak diperlihatkan.

2. Muak ( Contemp )

Perasaan atau perilaku ketika seseorang melihat sesuatu atau seseorang yang kualitas tindakan, proses
atau kemampuannya menurun atau rendah, rata-rata atau biasa saja, atau tidak layak.

3. Jijik ( Disgust )

Perasaan yang muncul karena suatu objek yang menjijikan, tidak diisukai, atau dibenci.

4. Takut ( Fear )

Perasaan cemas dan menghasut karena adanya kehadiran sesuatu yang berbahaya, kejahatan, atau
perasaan yang akan menyakitkan. Rasa takut mendorong manusia untuk mengambil tindakan yang perlu
untuk menghindari bahaya yang mengancam kelangsungan hidup.

5. Senang ( Happiness )

Perasaan terhadap sesuatu yang benar-benar disukai, kepuasan, atau rasa riang gembira. Emosi gembira
dan bahagia dalam psikologi ditekankan pada hal yang membawa kebermaknaan pada kehidupan.

6. Sedih ( Sadness )

Perasaan dimana semangat yang rendah atau duka cita. Beberapa hal yang biasanya menyebabkan
manusia dirundung kesedihan yaitu ketika musibah datang seperti kegagalan, kecelakaan, kematian, dan
lain-lain.

7. Terkejut ( Surprise )

Perasaan atas sesuatu yang tiba-tiba atau tidak terduga. Emosi heran dan kaget berada pada kontinum
yang sama. Biasanya diekspresikan dengan: berteriak spontan, terperanjat, mata terbelalak, merinding,
latah, meneteskan air mata, dan tertawa.

F. Fungsi emosi pada kehidupan

 bertahan hidup atau survival, yaitu emosi dijadikan sebagai sebagai sarana untuk
mempertahankan hidup. Dalam hal ini emosi dapat memberikan kekuatan manusia untuk
mempertahankan dirinya dari gangguan atau rintangan di hidupnya. Munculnya perasaan
sayang, cinta, marah, cemburu, dan benci, membuat manusia akan lebih menikmati dinamika
kehidupannya bersama orang lain.
 emosi sebagai pembangkit energi. Dalam kehidupan, emosi mampu memberikan semangat atau
motivasi dalam kehidupan kita. Misalnya, perasaan kasih sayang dan cinta. Akan tetapi, emosi
dapat pula memberikan dampak negatif yang akan berdampak pada suramnya kehidupan
sehari-hari dan hilangnya semangat. Misalnya, perasaan benci dan sedih.
 emosi sebagai pembawa pesan. Biasanya, emosi mampu memberitahu bagaimana kondisi
orang-orang yang berada di sekitar kita terutama untuk orang-orang yang kita sayangi dan
cintai, sehingga mampu melakukan apa yang sesuai dengan perasaan yang dirasakan mereka
saat itu, baik dalam kondisi bahagia dengan ikut bahagia, maupun kondisi sedih dengan ikut
berempati.

G. Dampak positif dan negatif emosi

 Dampak Emosi Positif


Dalam dampak ini yang biasanya terjadi pada diri manusia berwujud pada perasaan bahagia,
ceria, damai, senang, dan adanya rasa syukur. Hal ini biasanya menjelaskan sebuah evaluasi diri
atau perasaan yang menyenangkan dan menguntungkan.
 Dampak Emosi Negatif
Dampak dari emosi negatif biasanya perasaan menangis, marah, kecewa, sedih, benci, dan lain-
lain. Biasanya emosi ini menunjukkan sebuah evaluasi diri atau adanya perasaan yang
merugikan.

Daftar pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Emosi

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-emosi/

https://www.sehatq.com/forum/kenali-emosi-seseorang-q14718

Anda mungkin juga menyukai