Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu semester 1 yang diampu oleh Bapak: Prof. Dr. Hamzah Upu, M.Ed.
Nama Kelompok 8
NIM Nama 210007301056 A.Nurlutvia Ahmad 210007301066 Nurhikmah
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2021 LANSKAP PENDIDIKAN MATEMATIKA
Teori Pendidikan Matematika
Kata teori telah banyak digunakan oleh banyak orang pada banyak kesempatan dan memiliki banyak makna yang berbeda, sehingga membutuhkan penjelasan tidak langsung yang tidak banyak berkonstribusi untuk subjek kita. Oleh karena itu, teori memiliki makna yang sangat luas. 1. Teori Bagi orang-orang yang terbiasa dengan istilah dan domain yang biasa mereka jangkau akan setuju apabila teori bilangan disebut sebagai teori. Bahkan secara khusus, jika perlu membedakan antara teori bilangan aljabar dan teori bilangan analitik. Namun demikian, mereka mungkin tidak setuju tentang beberapa konsep proporsi, seperti apakah itu termasuk dalam teori bilangan analitik atau d bawah teori fungsi kompleks. Sebenarnya, hal ini tergantung pada dimana konteks itu terjadi, sehingga keduanya dapat dikaitkan. Ungkapan “itu hanya teori tapi prakteknya berbeda” bisa berarti bermacam-macam. Maksud dari ungkapan ini adalah adanya ketidakpuasan yang lebih mendasar tentang suatu teori atau seperti teori yang sebenarnya tidak berlaku. Ini menandakan bahwa ia gagal dalam mendeskripsikan realitas atau bahkan tidak ada realitas yang dapat dikaitkan. Teori murni lebih deskriptif daripada normative. Hal yang harus diperhatikan dari kegiatan berteori adalah keyakinan yang mendasar tentang teori itu. Sebuah teori harus mengejar pemahaman dalam bidang yang cukup terdefinisi dengan baik. Ini harus dilakukan dengan wajar koheren dan konsisten, sehingga pada prinsipnya harus memberikan pedoman kepada para ahli tentang bagaimana menangani pertanyaan yang relevan dengan domain, dan bagaimana menjawabnya dengan penjelasan yang tegas atau mengusulkan instrument yang tepat untuk tindakan. 2. Kerangka Teori Kerangka teori dapat dirancang secara rasional sebelumnya untuk direalisasikan oleh model-model pengajaran, tetapi kebanyakan kerangka akan dibentuk dalam interaksi tanpa henti dengan materi yang akan dibingkai. Kerangka teori adalah gagasan yang lebih lemah daripada teori. Tujuan kerangka teori diperlukan untuk semua dimensinya. 3. Latar Belakang Filsafat Di masa lalu bahkan hingga zaman modern, sebagian besar dari apa yang sekarang disebut sains adalah bagian dari filsafat. Gambaran matematika dan pendidikan matematika apapun yang ada dalam pikirannya adalah penting dimana seseorang melokalisasi matematika. 4. Gambaran Matematika dan Pendidikan Matematika Gambaran matematika mempengaruhi pendidikan matematika secara langsung. Tujuan utama pendidikan matematika untuk berkonstribusi pada budaya dan perkembangan mental. Sedangkan mentransfer pengetahuan yang berguna adalah tujuan sekunder. Gambar- gambar pendidikan matematika dibuat eksplisit dan dirasionalkan oleh kerangka kerja. Hubungan antara kerangka teoritis pendidikan matematika dan filosofi di baliknya sekarang terlihat lebih dekat. Tetapi diluar dapat dibayangkan teori (atau methateory) yang ditugasi dengan tugas menghubungkan kerangka teori pendidikan matematika dengan latar belakang filosofi. Titik awal yang sangat baik di sini adalah Klasifikasi. 5. Mengklasifikan Pendidikan Matematika Empat jenis pendidikan matematika dibedakan oleh Chotomy, yaitu 1) horizontal dan vertical mathematisation; 2) kehadiran atau rasa ab; 3) Ya atau Tidak; 4) pendekatan emiristik dan realistis. 6. Filosofi Pendidikan Matematika Menurut Filosofi Mekanistik manusia adalah instrument mirip computer yang dapat di program untuk melakukan aritmatika dan algoritma dari tingkat rendah bahkan operasi geometri dan memecahkan masalah terapan yang dibedakan dengan pola yang dapat dikenali dan diproses secara berulang. Strukturalis berpandangan bahwa system matematika yang terstruktur dengan baik atau domain matematika harus diajarkan. Manusia memiliki hak dan martabat untuk belajar dengan wawasan dan pemahaman. Sebagai makhluk rasional manusia dinilai mampu melakukan dedukasi yang lebih efisien jika materi pelajaran terstruktur dan sistematis. Empirik berpandangan dunia adalah kenyataan, dimana manusia dapat memperoleh pengalaman yang berguna pada sudut pandang terhormat asalkan realitas dan kegunaan ditafsirkan secara luas. Instruksi Realistis pelajar diberikan tugas-tugas yang berangkat dari kenyataan, yaitu dari dalam dunia hidup pelajar yang terus berkembang. 7. Penggunaan Klasifikasi Klasifikasi dapat mencegah pengembang pendidikan menyesatkan diri sendiri dan orang lain. 8. Soal Keyakinan Mengajukan teori yang menghubungkan jenis pendidikan matematika dengan filsafat. Ini ditentukan oleh alat teoritis dari mathematizing (horizontal dan vertical) dan dengan demikian mengandaikan keyakinan dalam penemuan kembali (terpadu). 9. Mempelajari Teori dan Filosofi Ada banyak teori belajar umum. Teori pembelajaran umum tidak menyisakan ruang untuk belajar teori-teori khusus untuk bidang studi apa pun, selain yang berasal dari umum. Sedangkan matematika berbeda sebab tidak ada analog didaktif dengan penemuan kelas terpandu di bidang lain. Penelitian Pendidikan Matematika 1. Riset 99% (atau bahkan lebih) penelitian matematika kontemporer tidak akan pernah diterapkan, kecuali untuk menciptakan matematika baru. Namun, sekitar 1% pada akhirnya akan diterapkan dalam waktu dekat atau jauh. 2. Riset Pendidikan Diharapkan sebagian besar penelitian pendidikan akan berguna. Hendaknya seorang peneliti untuk mengajukan pertanyaan “Apa gunanya” ketika melakukan sebuah penelitian, seolah-olah bahwa dia sendiri adalah salah satu pengguna yang dituju. Kegiatan memperkenalkan ide/metode lebih kepada mengumpulkan data dan memprosesnya menurut metode standar yang selalu disempurnakan, yang tidak diperdebatkan atau dipertanyakan tetapi hanya diajarkan dengan tujuan diterapkan secara patuh pada berbagai tema tergantung pada mode yang berlaku. Sebagian besar penelitian pendidikan bersifat komparatif. Hasil kognitif atau afektif pendidikan dibandingkan satu sama lain. Pada penelitian dengan mengadakan eksperimen instruksional yang dikontrol secara ketat merupakan cara yang paling efisien tetapi juga paling tidak berguna karena instruksi yang kaku adalah instruksi yang paling buruk yang dapat dibayangkan. Adapun rasionalitas menuntut pernyatataan- pernyataan untuk diuji kebenarannya dengan metode instruksional. 3. Perkembangan Penelitian Sebagian besar penelitian adalah tentang pendidikan faktual. Penelitian pengembangan berbeda, seperti yang sudah diklaim dengan beberapa reservasi, secara historis bahkan mendahului penelitian formal pendidikan dalam matematika dan bidang lainnya. Di masa lalu, matematika berkembangkan sebagai aktivitas pengembangan pendidikan yang pada umumnya didokumentasikan oleh buku teks, yang sampai saat ini masih menjadi agen perubahan utama. Research & Development (R&D) merupakan jenis penelitian yang umumnya banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Secara umum pengertian penelitian pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data sehingga dapat dipergunakan untuk menghasilkan, mengembangkan dan menvalidasi produk. Proses dalam penelitian membuktikan bahwa peneliti dapat mempublikasikan produk dari aktivitas mereka, bukan proses dimana mereka menciptakan yaitu pengetahuan tentang proses yang dianggap sebagai domain pribadi mereka. Penelitian pengembangan yaitu mengalami proses siklus pengembangan dan penelitian secara sadar. Sebaliknya penelitian konstruktif adalah konsepsi yang lebih sederhana daripada penelitian pengembangan dimana transmisi merupakan fitur penting. Praktek Pendidikan Matematika 1. Praktek “Praktek” memiliki arti deskriptif dan normatif. Jika dipahami dalam pengertian deskriptif, evaluasi kualitatifnya mencakup cakupan yang begitu luas sehingga menentang upaya apa pun untuk mendeskripsikan, bahkan ketika dibatasi pada satu negara dan satu jenis lembaga atau bagian darinya. Sedangkan unsur normatif tidak dapat dipisahkan dalam menyusun deskripsi. 2. Latar Belakang Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standardisasi yang diharapkan. 3. Diajarkan dan Dipelajari-Materi Pelajarannya Mempelajari matematika sederhana pada tingkat yang masuk akal adalah upaya yang lebih bermanfaat daripada belajar matematika kompleks tanpa tingkat pemahaman sama sekali. Kedengarannya hampir sepele, tapi ini berfokus pada peserta didik yang telah lakukan belajar, bukan pada yang mereka tidak lakukan belajar. Ini adalah hal yang paling alami selama proses belajar. 4. Diajarkan dan Dipelajari-Para Agen Belajar dan Mengajar sekarang disebut perubahan dan transformasi dari pemula ke ahli. Model expert-novice adalah cara untuk megatur proses pembelajaran. Pembelajaran yang memakan waktu harus diatur, tetapi pengorganisasian juga sesuatu yang harus dipelajari. 5. Diajarkan dan Dipelajari-Keterkaitan Pada jalur perakitan model ahli ke pemula, pelajar seharusnya ditindaklanjuti karena bisajadi bukan menjadi agen. Di sisi lain, komputer tidak memiliki validitas deskriptif seperti yang dipersyaratkan untuk menjadi normatif dan sebagai alat dalam hubungan ahli-pemula, computer bisa dikatakan masih gagal untuk mendekati ukuran interaktivitas yang dicapai dalam pembelajaran tradisional. Bagaimanapun, memperkuat umpan-balik antara mengajar dan belajar masih merupakan cara yang paling menjanjikan untuk meningkatkan konstruksi. Memang melalui pengalaman pribadi kita tahu tentang proses belajar individu melalui generalisasi tentang yang umum. Itu tergantung pada sudut pandang seseorang apakah seseorang memenuhi syarat pernyataan ini dengan menambahkan “sedikit” atau “banyak”. Bagaimanapun, sebagian besar dari pengetahuan ini tidak bisa diverbalkan apalagi diformalkan dan inilah alasan mengapa konstruksi terprogram, baik dengan komputer atau tidak yang telah membuat sedikit ada kemajuan. 6. Perubahan Perubahan khususnya dengan nama “inovasi” dan dipahami sebagai perbaikan. Lanskap terlibat dalam proses perubahan; mereka meremehkan, namun waktu yang dibutuhkan itu sangat cepat untuk belajar/mengajar pada setiap tahap sosialisasi tertentu. Bahkan, inovasi itu sendiri merupakan proses pembelajaran bagi Lanskap secara keseluruhan. 7. Agen Perubahan Agen perubahan dalam praktek pendidikan matematika yaitu 1) Pengembangan pendidikan sebagai penyelenggara. Dimana diseminasi bertahap adalah melayani kemajuan perkembangan penelitian; 2) Guru. Dalam lanskap pendidikan, guru adalah aktor yang paling tidak terspesialisasi dan semakin semakin sedikit spesialisasi guru semakin rendah kelompok usia dari instruksi yang bersangkutan. Jika mereka memilih untuk menjadi guru, mereka akan terus mengajar matematika yang mereka ajarkan. 3) Murid Guru. Di sebagian besar negara, guru di didik baik sebagai generalis pendidikan agar berfungsi dalam pendidikan dasar atau sebagai spesialis materi pelajaran dengan masa depan profesional di pelajaran kedua. Yang pertama dididik di lembaga pelatihan guru dan kedua di universitas. Mengamati proses belajar sangat diperlukan untuk belajar mengajar, dan itu harus dimulai pada kesempatan paling awal: mengamati proses belajarnya sendiri dan proses belajar kelompoknya. Namun agar efisien, observasi sebagai didaktik horizontal harus dilengkapi secara vertical; 4) Penulis buku teks. Buku teks matematika yaitu termasuk alat peraga serupa yang telah berubah dalam beberapa dekade terakhir. Pengetahuan pada tangan pertama tentang literatur buku teks saat ini cukup terbatas tetapi di antara beberapa buku teks disini diketahui dapat memberi beberapa isyarat yang telah dilakukan secara terbaik untuk mengambil pandangan yang diinginkan tentang perubahan; 5) Matematika untuk semua. Di dalam perspektif ini Matematika untuk Semua berarti: matematika aktif sebanyak dan sebaik yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam matematika pasif yang lebih banyak dan bahkan lebih baik lagi.