Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1 , minggu 17 Oktober 2021

Kode / Mata Kuliah :PDGK4203 / Pendidikan Matematika 1


Program Studi : 118 - S1 PGSD – Semester 3B
utor : SURADIONO,S.Pd.,M.Pd
Nama : DEVI FITRIYANA SAPUTRI
NIM : 857935263

MODUL 1
1. Jelaskan secara singkat Hakikat anak pada pembelajaran matmatika di SD
Jawab : pembelajaran Matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik
yang dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dan
hakikat matematika. Untuk itu perrlukan adanya jembatan yang dapat menetralisir perbedaan
atau pertentangan tersebut. Mengingat adanya perbedaan karakteristik tersebut maka
diperlukan kemampuan khusus dari seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak
yang belum berpikir secara deduktif agar dapat megerti dunia matematika yang bersifat
deduktif.
Dari dunia matematika yang merupakan sebuah sistem deduktif telah mampu
mengembangkan model-model yang merupakan contoh dari sistem ini. Model-model
matematika sebagai interprestasi dari sistem matematika ini kemudian dapat digunakan untuk
mengatasi persoalan-persoalan dunia nyata. Selain tahap perkembangan berpikir anak-anak
usia SD belum formal dan relatif masih konkret ditambah lagi keanekaragaman
intelegensinya. Matematika bagi siswa SD berguna untuk kepentingan hidup pada
lingkungannya, untuk mengembangkan pola pikirnya, dan untuk mempelajari ilmu-ilmu yang
kemudian. Kegunaan atau manfaat matematika bagi para siswa SD adalah sesuatu yang jelas
dan tidak dipersoalkan lagi, lebih lebih pada era pengembangan ilmju pengetahuan dan
teknologi . pada halini yang dibicarakan yaitu materi seperti yang tercantum dalam kurikulum
matematika SD yang berlaku. Namun tidak ada salah nya kalau kita mengantisipasi dengan
materi-materi yang kemungkinan berkembang di kemudian hari sebagai akinbat dari tuntunan
IPTEK.
2. Sebutkan teori-teori belajar matematika pada pembelajaran matematika di SD beserta
penjelsan secara singkat
Jawab :
 Teori Belajar Bruner
Bruner menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami atau mengenal peristiwa
atau berada dalam lingkungannya, menemukan cara untuk menyatakan kembali peristiwa
atau benda tersebut di dalam pikiranya, yaitu suatu model mental tentang peristiwa atau
benda yang dialaminya atau yang dikenalnya. Menurut Bruner hal tersebut dapay dinyatakan
sebagai proses belajar yang terbagi menjadi 3 tahapan yaitu :
a. Tahap Enaktif atau Tahap Kegiatan (Enactive)
Tahap pertama anak belajar konsep adalah berhubungan dengan benda-benda real atau
mengalami peristiwa di dunia sekitarnya.
b. Tahap Ikonik Atau Tahap Gambar Bayangan (Iconic)
Pada tahp ini anak telah mengubah,menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda dalam
bentuk bayangan mental.
c. Tahap Simbolik (Symbolic)
Pada tahap terakhir ini anak dapat mengutarakan bayangan mental tersebut kedalam simbol
dan bahsa.
Brunerr dan Kenney telah merumuskan 4 teorema (dalil/kaidah) pada pembelajaran
matematika, yaitu sebagai berikut;
a. Terorema Penyusunan ( Teorema Konstruksi)
Bahwa cara yang terbaik memulai belajar suatu konsep matematika ,dalil atau aturan,definisi
dan semacamnya adalah dengan cara menyusun penyajiannya.
b. Teorema Notasi
Teorema Notasi menyatakan bahwa dalam pengajaran suatu konsep,pengunaan notasi-notasi
matematika harus diberikan secara bertahap, dimulai dari yang sederhana yang secara
kognitif dapat lebih mudah dipahami para siswa sampai kepada yang semakin kompleks
notasiny.
c. Teorema Pengontrasan Dan Keanekaragaman (Teorema Kontras Dan Vasiasi )
Teroema ini mengatakan bahwa prosedur pengajian suatu konsep dari yang konkret ke yang
lebih abstrak harus dilakukan dengan kegiatan pengontrasan dan beraneka ragaman.
d. Teorema Pengaitan (Teorema Kontektivitasi )
Teorema ini bahwa setiap konsep, dalil dan keterampilan matematika berkaitan dengan
konsep,dalil,keterampilanmatematika lainnya.

 Teori Belajar Dienes


Dienes mengembangkan sistem pengajaran matematika dan berusaha agar pengajaran
matematikanya lebih menarik serta lebih mudah untuk dipelajari. Dasar teorinya sebagian
didasarkan atas teori Peaget. Menurut Dienes itu ada 6 tahapan yang berurutan yaitu :
Tahap 1 : Bermain Bebas (FreePlay)pada tahap awal ini anak berain bebas tanpa diarahkan
dengan menggunakan benda-benda matematika konkret.
Tahap 2 : Permainan (Games) pada tahap ini anak mulai mengamati pola dan keteraturan
yang terdapat dalam konsep.
Tahap 3 : Penelaahan Kesamaan Sifat ( Searching for Communities). Pada tahap ini mulai
diarahkan pada kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang sedang
diikuti
Tahap 4: Representasi (Representation) para siswa mulai belajar membuat pernyataan atau
representasi tentang sifat.
Tahap 5 : Simbolisasi ( Symbolization ) para siswa perlu menciptakan simbol matematika
atau rumusan verbal yang cocok untuk menyatakan yang cocok untuk menyatakan konsep
yang representasinya.
Tahap 6 ; Formalisasi(Formalitation ) tahap yang terakhir dan belajar konsep menurut
Dienes.
3. Teori Belajar Van Hiele
Menurut Van Hiele ada tiga unsur utama dalam pengajaran Geometri, yaitu waktu, materi
pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan.
Adapun tahapan anak belajar geometrimenurutnya ada 5 tahapan yaitu ;
Tahap 1 ; pengenalan, pada tahap ini siswa mulsi belajar mengenal suatu bangun geometri
secara keseluruhan, tetapi dia belum mampu mengetahui adanya sifat dari bangun geometri
yang dilihatnya itu.
Tahap 2 ; Analisis, siswa sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki bangun geometri
yang dialami.
Tahap 3 ; Pengurutan, sudah mengenal dan memahami sifat satu geometri serta sudah dapat
mengurutkan bangunan geometri dengan yang satu dan yang lainnya saling berhubungan.
Tahap 4 ; Deduksi, siswa mampu menarik kesimpulan yang bersifat umum dan menuju ke
hal yang bersifat khusus.
Tahap 5 ; Akurasi, sudah mulai menyadari pentingnya ketetapan prinsip-prinsip dasar yang
melandasi suatu pembuktian.
4. Teori Belajar Brownell dan Van Engen
Menyatakan bahwa pada situasi pembelajaran yang bermakna selalu terdapat tiga unsur yaitu;
adanya suatu kejadian,benda atau tindakan, adanya simbol yang mewakili unsur-unsur,
adanya individu yang menafsirkan simbol tersebut.
5. Teori belajar Gagne
a. Objek belajar matematika ada dua, yaitu objek langsung(fakta,oprasi,,konsep,dan
prinsip) dan objek tidak langsung(kemampuan menyelidiki, memecahkan
masalah,disiplin diri,bersikap positif , dan tahu bagaimana semestinya belajar ).
b. Tipe belajar berturut-turut ada 8 , mulai dari sederhana sampai dengan yang
kompleks,yaitu belajar isyarat ,stimulus respons,,rangkai gerak,rangkaian verbal,
belajar membedakan, belajar konsep,belajar aturan, dan pemecahan masalah.
3. jelaskan secara singkat jenis jeis konsep dalam pembelajaran matematika di SD
Jawab : a. Konsep Dasar ; materi-materi atau bahan-bahan dan sekumpulan bahasan atau
semesta bahasan , dan umumnya merupakan materi baru untuk para siswa yang
mempelajarinya.
b. Konsep yang berkembang
Konsep yang berkembang dari konsep dasar merupakan sifat atau penerapan dari konsep-
konsep dasar.
c. Konsep yang harus di bina keterampilannya
Konsep yang termasuk ke dalam jenis konsep ini dapat merupakan konsep-konsep dasar atau
konsep yang berkembang.
4. Jelaskan Rancangan model-model pendekatan pembelajaran matematika di SD dan
contohnya
Jawab :
a. Model pembelajaran mattematika di SD dengan pendekatan penanaman konsep
.
Dalam model pembelajaran dengan pendekatan penanaman konsep ini tujuan utama
kegiatannya adalah untuk menyampaikan konsep-konsep baru yang umumnya merupakan
jenis konsep dasar. Contohnya : bahan pelajaran (pokok/sub pokok bahasan): menjumlah dua
bilangan satu angka dengan hasil sampai dengan 5.
Kelas 1
Model pendekatan pembelajaran : penanaman konsep rancangan kegiatan
1) Sebagai apersepsi meningkatkan kembali pengetahuan prasyarat dari pelajaran
matematika yang telah diterima sebelumnya yaitu tentang konsep “ banyaknya”
dengan benda-benda konkret misalnya:
a) Berapa banyaknya mistar ini ?
b) Berapa banyaknya sedotan plastik ini ?
c) Berapa banyaknya jari tangan ini?
b. Model pembelajaran matematika di SD dengan pendekatan pemahaman konsep.
Proses kegiatan belajar mengajar yang merupakan kelanjutan dari model pendekatan
penanaman konsep. Dalam pemahaman konsep proses pembelajarannya memberi penekanan
kepada siswa menguasai ciri-ciri,sifat-sifat,dan penerapan diri konsep yang telah
dipelajarinya pada tahap penanaman konsep. Contohnya :
Sebagai apresiasi dan sekaligus sebagai langkah awal ke arah pemahaman konsep , guru
meminta dan membimbing para siswa untuk melengkapi pasangan-pasangan penjumlahan
berikut, kemudian membandingkan hasilnya.
2+1=... dan 1+2=...
Apakah 2+1 sama dengan 1=+2?
3+1=... dan 1+3=...,apakah 3+1= 1+3?
4+1=...dan 1+4=...,apakah 4+1=1+4?
3+2=...dan2+3=...,apakah 3+1=2+3
Modul 2
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bilangan Kardinal dan Ordinal
Jawab :
 Bilangan Kardinal adalah sebarang himpunan dan misalkan a menyatakan keluarga
himpunan yang ekivalen dengan A. Maka a dinamakan sebuah bilangan Kardinal dan
dinyatakan oleh a = # (A). Bilangan kardinal {1,2,3} adalah 3. Pada pemebelajaran
SD bilangan kardinal disebut dengan bilangan cacah.
 Bilangan Ordinal : sebarang himpunan terorde baik dan misalkan t menyatakan
keliuarga himpunan terorde baik yang serupa dengan A. Maka t dinamakan dengan
sebuah bilangan ordinal dan dinyatakan oleh t =ord(A). Bilangan ordinal dari
himpunan terorde baik {1,2,3} dinyatakan oleh 3. Pada pembelajaran di sd bilangan
ordinal disebut dengan bilangan asli.
2. Jelaskan langkah-langkah proses pembelajaran nilai tempat dan ketidaksamaan
Jawab :
 Guru menjelaskan ulang mengenai nilai tempat yangditempati oleh angka-angka suatu
lambang bilangan yang terdiri dari 5 angka.
 Guru menjelaskan bahwa angka-angka suatu lambang bilangan yang terdiri dari 6
angka berturut-turut dari kiiri menepati tempat ratus ribuan,puluhan
ribuan,ribuan,ratusan,puluhan dan datuan.
 Guru menulis bebrapa lambang bilangan yang terdiro dari 6 angka, lalu siswa disuruh
menentukan nilai setiap angka.
3. Apa yang dimaksud dengan fakta dasar Penjumlahan,Pengurangan,Perkalian dan
Pembagian .
Jawab :
 Fakta dasar penjumlahan : penjumlahan atau kombinasi bilangan 0 sampai , misalnya
9+1,6+3,9+9.
 Fakta dasar pengurangan : bilangan yang dikiurangi harus kurang atau sama dengan
18, sedangkan pengurangannya adaah bilangan cacah dari 0 sampai dengan 9, dengan
catatan bahwa selisihnya harus bilangan cacah dan besarnya dati 0 sampai dengan 9.
 Fakta dasar perkalian : perkalian bilangan dari 0 sampai dengan 9 ,misalnya
2x4,5x0,7x2,4x3.
 Fakta dasar pembagian : pembagian bilangan yang harus di bagi adalah dari 0 sampai
dengan 81 , dimana pembagiannya adalah bilangan bulat dari 1 sampai dengan 9 dan
hasil baginya ialah bilangan bulat dari 0 sampai dengan 9.

Anda mungkin juga menyukai