Anda di halaman 1dari 34

MOTIVASI

FRUSTASI
KONFLIK
JUNAIDI, M. Psi. psikolog
frustasi
motivas
i konflik

pengertian

Klik disini
• Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen
penting.
• Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan
energi pada diri setiap individu manusia.
• Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau
feeling, afeksi seseorang.
• Motivasi akan dirangsang dengan adanya tujuan.
Motivasi Belajar
• Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang
bersifat non intelektual.
• Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan
gairah, rasa senang, dan semangat untuk belajar.
• Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai
banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Seseorang tidak memiliki motivasi, kecuali karena
paksaan atau hanya sekedar seremonial.
• Seorang siswa yang memiliki intellegensia cukup tinggi,
bisa saja gagal karena kurangnya motivasi.
Teori Motivasi
Teori Motivasi, sebagai berikut:
1. Teori insting, tindakan manusia itu dikatakan selalu
berkaitan dengan insting dan pembawaan.
2. Teori Fisiologi, menurut teori ini semua tindakan itu
berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan
kebutuhan organik atau kebutuhan untuk
kepentingan fisik.
3. Teori Psikoanalitik, bahwa setiap tindakan manusia
terdapat adanya unsur pribadi manusia yakni id, ego
dan super ego.
Macam-macam motivasi
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
1. Motif- motif bawaan. Motif bawaan adalah motif
yang dibawa sejak lahir. Jadi, motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Contoh : dorongan untuk bekerja, minum,
makan, istirahat, dan seksual.
2. Motif-motif yang dipelajari. Motif-motif yang timbul
karena dipelajari. Contoh : dorongan untuk belajar
suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk
mengejar sesuatu di dalam masyarakat.
Disamping itu Frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motif
sebagai berikut:
1. Cognitive motives
Motif ini menunjukkan pada gejala intrinsic, yakni menyangkut
kepuasan individual. Kepuasan individual yang ada dalam diri
manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental.
2. Self- expression
Penampilan diri adalah sebagaian dari perilaku manusia. Yang
penting kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan
bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat
suatu kejadian.
3. Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan seseorang.
Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworld dan
Marquis
1) Motif atau kebutuhan organisasi
2) Motif-motif darurat
3) Motif-motif objektif
Frustasi memiliki dua sisi yaitu :
1. Frustasi adalah fakta tidak tercapainya harapan yang
diinginkan.
2. Frustasi adalah perasaan dan emosi yang menyertai
fakta tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa frustasi adalah kondisi


seseorang yang dalam usaha dan perjuangannya
mencapai satu tujuan menjadi terhambat, sehingga
harapannya menjadi gagal dan ia merasa sangat
kecewa lalu orang menyatakan : dia mengalami
frustasi. Frustasi dapat mengakibatkan berbagai bentuk
tingkah laku reaktif.
Teori Frustasi
• Menurut Markam, frustasi merupakan
suatu sebuah kondisi ketegangan yang
tak menyenangkan, dipenuhi sebuah
rasa dan kegiatan saraf yang semakin
meninggi yang disebabkan oleh
rintangan dan masalah.
Gejala Frustasi
Gejala orang frustasi antara lain :
a. Mengeluh dan menyesali.
b. Jiwa bisa tertekan karena banyaknya fikiran.
c. Merasa hidupnya tidak berarti lagi mungkin merasa
kurang diperhatikan sehingga cenderung mencoba
bunuh diri.
d. Agresi yaitu emosi yang meluap-luap. Seseorang
tidak dapat mengontrol emosinya dikarenakan
mempunyai tekanan-tekanan di dalam dirinya.
e. Regresi. Melakukan sesuatu hal yang sudah tidak
sepantasnya dia lakukan di umurnya saat itu.
Menurut Coser konflik di bagi 2 yaitu:
1. Konflik Realitas :
Berasal dari kekecewaan terhadap adanya tuntutan-tuntutan
khusus yang terjadi dalam hubungan yang di tujukan dalam obyek
yang dianggap mengecewakan.
Contoh: karyawan perusahaan yang melakukan mogok kerja agar
gaji mereka dinaikkan oleh atasannya.

2. Konflik Non-Realitas :
Berasal dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan paling tidak,
dari salah satu pihak.
Contoh : Pada masyarakat yang buta huruf dalam membalaskan
dendamnya dengan datang ke dukun santet agar dendam-
dendamnya terbayar, sedangkan pada masyarakat maju yang
melakukan pengkambinghitaman sebagai pengganti
ketidakmampuan untuk melawan kelompok yang seharusnya
menjadi lawan mereka.
• Menurut Alabaness, konflik adalah
keadaan masyarakat yang mengalami
kerusakan keteraturan sosial yang dimulai
dari individu atau kelompok yang tidak
setuju dengan pendapat dan pihak lainnya
sehingga mendorong terjadinya perubahan
sikap, perilaku, dan tindakan atas dasar
ketidaksetujuannya.
• Menurut Gibson (1997:437), selain dapat
menciptakan kerjasama, hubungan saling
tergantung dapat pula melahirkan konflik.
• Hal ini terjadi jika masing-masing
komponen organisasi memiliki kepentingan
atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak
bekerja sama satu sama lain.
• Menurut Robbin (1996), keberadaan
konflik dalam organisasi ditentukan oleh
persepsi individu atau kelompok. Jika
mereka tidak menyadari adanya konflik di
dalam organisasi maka secara umum
konflik tersebut dianggap tidak ada.
• Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan
bahwa di dalam organisasi telah ada konflik
maka konflik tersebut telah menjadi
kenyataan.
• Menurut Soerjono Soekanto, konflik
adalah suatu keadaan pertentangan
antara dua pihak untuk berusaha
memenuhi tujuan dengan cara
menentang pihak lawan.
Gejala-gejala timbulnya konflik :
1. Adanya komunikasi yang lemah.
2. Adanya permusuhan atau iri hati.
3. Adanya friksi antarpribadi.
4. Eskalasi arbitrase.
5. Moral yang rendah.
6. Perbedaan keyakinan yang ekstrem.
Penyebab terjadinya konflik
1. Perbedaan Setiap Individu
• Setiap individu di dalam suatu kelompok masyarakat pasti
memiliki perbedaan pandangan, pendapat, dan cara
berinteraksi. Hal ini sangat berpotensi menimbulkan terjadinya
perselisihan yang kemudian menjadi penyebab konflik.

2. Kebudayaan
• Latar kebudayaan yang berbeda di suatu masyarakat dapat
menimbulkan terjadinya konflik. Kebudayaan masing-masing
daerah memiliki keunikan tersendiri dan dapat membentuk
kepribadian seseorang.
3. Agama
• Konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok yang memiliki
agama dan keyakinan berbeda. Sebagian besar masyarakat
menganggap agama sebagai tuntunan dan pedoman hidupnya
yang harus diikuti secara mutlak. Sehingga apapun yang
berbeda atau tidak sesuai dengan agamanya akan dianggap
masalah dan kemudian memicu terjadinya konflik.

4. Rasial
• Konflik rasial akan terjadi ketika setiap ras merasa lebih unggul
dan lebih mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri di
atas kepentingan bersama.
5. Kepentingan
• Setiap individu maupun kelompok di dalam suatu masyarakat
memiliki beragam kepentingan masing-masing. Kepentingan
tersebut bisa dalam hal ekonomi, sosial, maupun politik.
• Perbedaan pandangan dan kepentingan di berbagai bidang
kehidupan manusia merupakan faktor penyebab konflik yang
sangat sulit untuk dihindari.

6. Interaksi Sosial
• Kurangnya keharmonisan dalam hal interaksi sosial juga dapat
menimbulkan terjadinya konflik di masyarakat.
• Ketidakharmonisan dalam interaksi sosial bisa disebabkan oleh
berbagai faktor, misalnya sifat bawaan seseorang, kondisi
ekonomi, kesenjangan sosial, kurang pendidikan, dsb.
7. Perubahan Sosial
• Perubahan sosial dapat terjadi secara alami
karena pada dasarnya manusia memang
senantiasa mengalami perubahan.
• Dan perubahan sosial ini cukup sering
menjadi faktor penyebab terjadinya konflik di
dalam masyarakat.
Gejala

FRUSTASI KONFLIK

KLIK DISINI
PENANGA
NAN

FRUSTASI KONFLIK

KLIK DISINI
BACK
PENGERTIAN

Upaya mendorong seseorang untuk


MOTIVASI melakukan sesuatu

Perasaan kecewa atau jengkel akibat


FRUSTASI terhalang dalam mencapai tujuan

Kondisi dimana pihak satu berusaha


KONFLIK
menyingkirkan pihak lain demi mencapai
tujuannya
gejala
KONFLIK :
FRUSTASI: 1. Lemahnya
1. Mengeluh dan komunikasi
menyesali 2. Permusuhan / iri
2. Jiwa tertekan hati
3. Merasa hidupnya 3. Friksi antarpribadi
tidak berarti 4. Eskalasi arbitrase
5. Moral rendah
4. Agresi
6. Perbedaan
5. regresi keyakinan

BACK
PENANGANAN

KONFLIK:
FRUSTASI:
1. Seimbangkan batin 1. Kompromi
2. Kendalikan 2. Toleransi
kekecewaan 3. Konversi
3. Pengendalian waktu 4. Paksaan
4. Mentak sehat
5. Mediasi
5. Kembangkan daya
pikir 6. Arbitrasi
6. Mencatat kemajuan 7. Konsiliasi
diri 8. Ajudikasi
7. Berhenti 9. Segregasi
menyalahkan diri
10.Gencatan Senjata
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai