Anda di halaman 1dari 48

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG VI GOLONGAN XXIV


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021

PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT UNTUK MENDAPATKAN


PELAYANAN KESEHATAN DI POS PEMBINAAN TERPADU
PENYAKIT TIDAK MENULAR MELALUI SENI POTRET
DI DESA MUARA JOLOI 1 KAB. MURUNG RAYA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FITRIA, S.Kep., Ns


NIP : 19920412 202012 2 028
ANGKATAN : XXIV (DUA PULUH EMPAT)
KELOMPOK : II (DUA)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG VI GOLONGAN III

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TAHUN 2021

PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT UNTUK MENDAPATKAN

PELAYANAN KESEHATAN DI POS PEMBINAAN TERPADU

PENYAKIT TIDAK MENULAR MELALUI SENI POTRET

DI DESA MUARA JOLOI 1 KAB. MURUNG RAYA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FITRIA, S.Kep., Ns

NIP : 19920412 202012 2 028

ANGKATAN : XXIV (DUA PULUH EMPAT)

KELOMPOK : II (DUA)

SETUJU UNTUK DISEMINARKAN PADA TANGGAL 6 OKTOBER 2021

MENTOR, COACH,

dr. RIA FRANSISKA HARIANJA Dr. KONDRAD SAWANG, M.Pd


NIP. 19750917 200903 2 002 NIP. 19651022 199003 1 010

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG VI GOLONGAN III

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TAHUN 2021

PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT UNTUK MENDAPATKAN

PELAYANAN KESEHATAN DI POS PEMBINAAN TERPADU

PENYAKIT TIDAK MENULAR MELALUI SENI POTRET

DI DESA MUARA JOLOI 1 KAB. MURUNG RAYA

DISUSUN OLEH :

NAMA : FITRIA, S.Kep., Ns

NIP : 19920412 202012 2 028

ANGKATAN : XXIV (DUA PULUH EMPAT)

KELOMPOK : II (DUA)

TELAH DISEMINARKAN PADA TANGGAL 6 OKTOBER 2021

MENTOR, PENGUJI, COACH,

dr. RIA FRANSISKA HARIANJA Dr. DIPLAN, S.Pd., M.Pd Dr. KONDRAD SAWANG, M.Pd
NIP. 19750917 200903 2 002 NIP. 19811116 201001 1 004 NIP. 19651022 199003 1 010

II
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

rancangan aktualisasi dengan judul “PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT

UNTUK MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI POS PEMBINAAN

TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR MELALUI SENI POTRET DI

DESA MUARA JOLOI 1 KAB. MURUNG RAYA”.

Penulisan rancangan ini terlaksana karena kontribusi dari berbagai

pihak berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini saya

ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1) Ibu Sri Widanarni, S.IP., M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Tengah sebagai

Penyelenggara Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan

XXIV Tahun 2021.

2) Bapak Dr. Kondrad Sawang, M.Pd selaku Coach yang telah bersedia

membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan

aktualisasi ini dengan penuh kepedulian dan kesabaran.

3) Bapak Dr. Diplan, S.Pd., M.Pd selaku Penguji Rancangan Seminar

Aktualisasi.

4) Ibu dr. Ria Fransiska Harianja selaku Mentor yang senantiasa

memberikan arahan dan masukan dalam pembuatan laporan aktualisasi

ini dengan bijaksana.

5) Rekan-rekan Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan XXIV.

6) Kelompok 2 Tahun 2021 atas solidaritas dan rasa kekeluargaan yang

terjalin.

III
7) Seluruh pihak Keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung kami

tanpa henti serta senantiasa menemani langkah kami selama ini.

Demi kesempurnaan penulisan rancangan aktualisasi, penulis mohon

saran, masukan dan penyempurnaan dari penguji, mentor dan coach.

Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini juga dapat

bermanfaat secara umum untuk semua Calon Pegawai Negeri Sipil yang

mendapatkan tugas serupa dengan penulis.

Palangkaraya, 6 Oktober 2021

Penulis,

FITRIA, S.Kep., Ns
NIP. 19920412 202012 2 028

IV
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Isu ....................................................................................... 4
1.3 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 7
1.4 Manfaat ................................................................................................. 7
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Profil Puskesmas .................................................................................... 9
2.2 Visi dan Misi .......................................................................................... 12
2.3 Struktur Organisasi ............................................................................... 13
2.4 Nilai-nilai Organisasi ............................................................................. 14
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Nilai-nilai Dasar PNS ............................................................................. 15
a. Akuntabilitas ..................................................................................... 16
b. Nasionalisme .................................................................................... 19
c. Etika Publik ....................................................................................... 20
d. Komitmen Mutu ................................................................................ 22
e. Anti Korupsi ...................................................................................... 23
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI .............................................. 25
a. Manajemen ASN .............................................................................. 25
b. Whole Of Government ...................................................................... 28
c. Pelayanan Publik .............................................................................. 29
3.3 Rancangan Aktualisasi .......................................................................... 32
3.4 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA

V
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kunjungan Masyarakat ke Posbindu PTM ......................... 3

Tabel 1.2 Metode USG dalam Penentuan Isu Utama .................................. 5

Tabel 1.3 Analisis Isu dengan Diagram Fishbone ........................................ 6

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan Seribu Riam ....................................... 11

Tabel 2.2 Fasilitas Kesehatan Kecamatan Seribu Riam .................................. 12

Tabel 3.1 Rencana Aktualisasi .................................................................... 32

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan .......................................................................... 38

VI
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Analisis Fishboe ......................................................................... 6

Gambar 2.1 Puskesmas Muara Joloi ............................................................. 9

Gambar 2.2 Peta Kecamatan Seribu Riam Kabupaten Murung Raya ......... 11

VII
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mencapai kompetensi ASN yang profesional, Lembaga

Administrasi Negara (LAN) mengadakan pelatihan dasar CPNS

dengan kurikulum pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal

dan non-klasikal di tempat pelatihan serta di tempat kerja, yang

memungkinkan peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan

dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan

(habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam

dirinya sebagai karakter ASN yang profesional.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam

mengelola pemerintahan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang

No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10,

fungsi dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik, 2) Pelayan

publik, 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yang

sangat sering kita temui yaitu sebagai Pelayan Publik.

Beberapa tahun ke belakang, di Indonesia telah terjadi

peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak

menular (PTM) merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi

karena tidak bergejala dan tidak ada keluhan. Biasanya ditemukan

dalam tahap usia lanjut sehingga sulit disembuhkan dan berakhir

1
dengan kecacatan atau kematian dini. Untuk mencegah angka

tersebut maka pemerintah mencanangkan program pos pembinaan

terpadu (posbindu) penyakit tidak menular (Kemenkes RI, 2009).

Pos pembinaan terpadu (Posbindu) PTM adalah peran serta

masyarakat dalam melakukan kegiatan dini dan monitoring terhadap

faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara

terpadu, rutin dan periodik. Pelaksanaan tindak lanjutnya dalam

bentuk konseling dan rujukan ke fasilitas kesehatan dasar. Sasaran

Posbindu PTM cukup luas mencakup semua masyarakat usia 15

tahun ke atas baik itu dengan kondisi sehat, masyarakat beresiko

maupun masyarakat dengan kasus PTM (Panduan Posbindu PTM,

Kemenkes RI, 2012).

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

dibawahi oleh Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat

pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,

untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

di wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan

dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar

dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan.

Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya

kesehatan terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya

berfungsi sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga

sebagai pusat komunikasi masyarakat. Permasalahan yang saat ini

2
terjadi di desa Muara Joloi 1 yaitu sebagian besar masyarakat masih

belum memanfaatkan pelayanan kesehatan didalam maupun diluar

gedung puskesmas. Salah satu pelayanan kesehatan yang masih

sangat minim peminatnya adalah kegiatan Posbindu PTM.

Tabel 1.1
Data Kunjungan Masyarakat ke Posbindu PTM Desa Muara Joloi 1

Total Jumlah Kunjungan ke


Masyarakat Posbindu PTM
Nama Posbindu Usia > 15 tahun
Juli Agustus September
Posbindu PTM
527 16 12 21
desa Muara Joloi 1
Sumber: Data Program Posbindu PTM Desa Muara Joloi 1 tahun 2021

Masyarakat di Desa Muara Joloi 1 masih belum begitu

memanfaatkan pelayanan kesehatan dilihat dari kehadiran dalam

mengikuti kegiatan Posbindu PTM yang sangat sedikit dari jumlah

total penduduk. Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya minat

masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seperti:

pekerjaan, kurangnya pengetahuan terkait pelayanan kesehatan,

kurangnya pemahaman tentang Posbindu PTM (Penyakit Tidak

Menular), rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan

pemeriksaan kesehatan, belum optimalnya upaya sosialisasi serta

kurangnya informasi dari pihak Puskesmas. Disadari oleh karena

penyebab masalah tersebut penulis mengambil judul aktualisasi yaitu:

“Peningkatan Minat Masyarakat untuk Mendapatkan Pelayanan

Kesehatan di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular

Melalui Seni Potret di Desa Muara Joloi 1 Kab.Murung Raya”.

3
1.2 Identifikasi Isu

a. Isu-isu Instansi

Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas di wilayah

kerja Puskesmas Muara Joloi, terdapat beberapa isu saat ini yang

penulis temukan yaitu:

1) Kurangnya kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan cuci

tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan

2) Kurangnya minat masyarakat mengikuti kegiatan Posbindu PTM

(Penyakit Tidak Menular)

3) Belum optimalnya kegiatan posyandu remaja

b. Teknik Analisis Isu

Dari bebrapa isu aktual di atas maka untuk mendapatkan isu

utama untuk diangkat menjadi fokus penulisan, penulis

menggunakan metode USG (urgency, Seriousness, growth)

dengan kriteria sebagai berikut :

a. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,

dianalisis, dan ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan skala

penilaian 1-5.

b. Seriousness: seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan

dengan akibat yang akan ditimbulkan dan diselesaikan dengan

skala penilaian 1-5.

c. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu

tersebut jika tidak ditangani segera dan diselesaikan dengan

skala penilaian 1-5.

4
Tabel 1.2
Metode USG dalam Penentuan Isu Utama

MATRIKS
No Isu Aktual Total Ranking
U S G
Kurangnya kepatuhan
petugas kesehatan
dalam melakukan cuci
1 tangan sebelum dan 4 4 5 13 2
sesudah melakukan
tindakan
Kurangnya minat
masyarakat mengikuti
2 kegiatan Posbindu 5 5 4 14 1
PTM (Penyakit Tidak
Menular)
Belum optimalnya
3 kegiatan posyandu 4 4 4 12 3
remaja
Keterangan :

5 : Sangat tinggi

4 : Tinggi

3 : Sedang

2 : Rendah

1 : Sangat rendah

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa isu

yang menjadi prioritas utama yang harus diselesaikan adalah isu

tentang Kurangnya minat masyarakat mengikuti kegiatan Posbindu

PTM (Penyakit Tidak Menular).

c. Gagasan Penapisan Isu

Setelah melakukan seleksi dan penapisan terhadap isu-isu

yang aktual didapatkan satu isu utama yang akan diangkat penulis

yaitu: Kurangnya minat masyarakat mengikuti kegiatan Posbindu

5
PTM (Penyakit Tidak Menular). Kemudian penulis akan melakukan

analisis penyebab terjadinya isu menggunakan diagram fishbone.

Gambar 1.1 Analisis Fishbone

Metode
Lingkungan

Kurangnya
Kurangnya kerjasama
dukungan dengan tokoh
keluarga masyarakat

Pekerjaan jauh Belum optimalnya


upaya sosialisasi Kurangnya
dari tempat minat
tinggal kesehatan
masyarakat
mengikuti
Kurangnya kegiatan
Kurangnya Posbindu
strip pengetahuan
masyarakat PTM
pemeriksaan
GDS, tentang pentingnya
kolesterol dan Posbindu PTM
asam urat
Kurangnya
kesadaran
Minimnya masyarakat untuk
anggaran cek kesehatan
dari pihak
desa Peran Kader

Sarana
Manusia

Dari analisis terhadap penyebab terjadinya isu, penulis memiliki

gagasan pemecahan isu yaitu “Peningkatan Minat Masyarakat untuk

Mendapatkan Pelayanan Kesehatan di Pos Pembinaan Terpadu

Penyakit Tidak Menular Melalui Seni Potret”. Maksudnya untuk

meningkatkan minat masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan

6
di Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) maka penulis akan

melakukan sosialisasi, edukasi untuk meningkatkan informasi melalui

Poster atau pembagian Leaflet kepada masyarakat.

1.3 Maksud dan Tujuan

a. Tujuan

Meningkatkan minat masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak

Menular di desa Muara Joloi 1 Kabupaten Murung Raya.

b. Maksud

1) Sebagai salah satu syarat kelulusan Diklat Latihan Dasar

(Latsar) golongan III angkatan XXIV.

2) Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-

nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencakup ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, serta

Anti Korupsi).

3) Menerapkan nilai-nilai ANEKA di dalam kegiatan aktualisasi

berdasarkan tugas dan fungsi di Puskesmas Muara Joloi.

1.4 Manfaat

a. Bagi Penulis

Meningkatnya pemahaman dan kemampuan untuk

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai landasan dalam

menjalankan tugas dan fungsinya di unit kerja.

7
b. Bagi Unit Kerja

Optimalnya pelayanan kesehatan dan terwujudnya visi misi

Puskesmas Muara Joloi.

c. Bagi masyarakat

Meningkatnya minat masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas serta

terbentuknya perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik.

8
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Profil Puskesmas

Gambar 2.1 Puskesmas Muara Joloi


Puskesmas Muara Joloi merupakan salah satu dari 15

Puskesmas yang ada di Kabupaten Murung Raya, terletak di

Kecamatan Seribu Riam Kabupaten Murung Raya. Puskesmas

Muara Joloi terletak di Jl. Puskesmas No.001 Desa Muara Joloi I

Kecamatan Seribu Riam Kabupaten Murung Raya. Jarak dari ibukota

kabupaten Murung Raya menuju desa Muara Joloi ditempuh dalam

waktu ± 4 jam jika menggunakan mobil.

Wilayah Kerja Puskesmas Muara Joloi meliputi 7 (tujuh) Desa

yaitu: Desa Muara Joloi I, Desa Muara Joloi II, Desa Parahau, Desa

Takajung, Desa Tumbang Jojang, Desa Tumbang Naan, dan Desa

Tumbang Tohan. Kondisi wilayahnya adalah daerah perbukitan dan

dipinggiran anak sungai barito dengan akses jalan masih tanah

9
dengan pengerasan dan bila kondisi hujan, jalan agak sulit dilalui

karena licin. Jarak tempuh dari tiap desa menggunakan alat

transportasi mesin motor.

Puskesmas Muara Joloi memiliki 8 Puskesmas Pembantu

(Pustu) yang berada di masing-masing tiap Desanya. Tambahan

untuk Pustu ada di Pustu Tabulus dan Tronoi.

Seribu Riam merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten

Murung Raya yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor

5 tahun 2002, tanggal 10 April 2002 tentang Pemekaran Wilayah.

Kecamatan Seribu Riam merupakan Kecamatan yang berada di

daerah terpencil Kabupaten Murung Raya, tepatnya di bagian Timur

Laut wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan berada di DAS

(Daerah Aliran Sungai) Barito.

Secara geografis Kecamatan Seribu Riam terletak di daerah

khatulistiwa berada di wilayah bagian utara Kalimantan Tengah, yaitu

pada posisi antara 113° 20`– 115° 55` BT dan antara 0°53`48” LS –

0° 46` 06” LU.

Sementara itu, batas-batas wilayah Kecamatan Seribu Riam

secara administratif adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat .

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Uut Murung.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sumber Barito.

10
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kahayan Hulu

Utara Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Kapuas Hulu

Kalimantan Barat.

Gambar 2.2 Peta Kecamatan Seribu Riam Kabupaten Murung Raya

Kecamatan Seribu Riam meliputi 7 (tujuh) desa, yang terdiri

dari 22 Rukun Tetangga (RT). Berikut ini lampiran data terkait tentang

wilayah kerja Puskesmas Muara Joloi.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan Seribu Riam


Luas Wilayah
No Desa Ibu Kota
Km2 Persen (%)
1 Muara Joloi I Muara Joloi I 228,74 3,26
2 Muara Joloi II Muara Joloi II 297,78 4,24
3 Parahau Parahau 566,83 8,07
4 Takajung Takajung 404,62 5,76
Tumbang
5 Tumbang Jojang 1449,07 20,63
Jojang
6 Tumbang Naan Tumbang Naan 1832,42 26,09
7 Tumbang Tohan Tumbang Tohan 2243,54 31,95
Jumlah 7023,00 100,00

11
Tabel 2.2 Fasilitas Kesehatan Kecamatan Seribu Riam

No Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan


1 Puskesmas Induk 1 Desa Muara Joloi I
Desa Muara Joloi II
Parahau
Takajung
2 Puskesmas Pembantu 8 Tumbang Jojang
Tumbang Naan
Tabulus
Tronoi
Tumbang Tohan
Jumlah 9

2.2 Visi dan Misi

a. Visi:

Menjadi Puskesmas pilihan masyarakat menuju seribu riam

sehat secara aktif.

b. Misi:

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional dan

bertanggung jawab.

2) Memperdayakan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

3) Memberikan pelayanan kesehatan bermutu dengan

meningkatkan kualitas SDM yang kompeten.

4) Menjalin kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Motto : “ Melayani dengan sepenuh hati ”

12
2.3 Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS
SEPTIANI MULANG TANDI,A.Md.Keb

PLH KASUBAG TU
NURYANTI, SKM
KELOMPOK
JABATAN

SIMTEM INFORMASI PUSKESMAS KEPAGAWAIAN UMUM DAN RUMAH TANGGA


FITRIA, S. Kep., Ns INDRA SEMULE Amd Keb DESI PATONGLOAN, Amd. Kep

PENAGGUNG JAWAB UKM PENAGGUNG JAWAB UKP PENAGGUNG JAWAB JARINGAN PELAYANAN
FEBRUANTO, Amd. Kep dr. EKO BUDI SANTOSO SUSMITA DEVIANA, A.Md. Farm

PROMOSI KESEHATAN POLI UMUM


NURYANTI, SKM dr. EKO BUDI SANTOSO
PUSTU MUARA JOLOI 2 PUSTU TAKAJUNG
NICOLA ANASTASYA Amd. Keb DWI FAJRI NINGTYAS, Amd. Keb
KESEHATAN IBU DAN ANAK RUANG TINDAKAN INTAN Amd. Kep ASTI WIDIANA P. Amd. Keb
INDRA SEMULE M, Amd,Keb dr. EKO BUDI SANTOSO ZET TANGKE ARUNG S.Kep. NS

GIZI RUANG KIA/KB PUSTU PARAHAU


JONNI BANJARNAHOR,A.Md. Gz IDRA SEMULE M. Amd,Keb HANIFAH Amd. Keb PUSTU TUMBANG TABULUS
RAFITA Amd. Keb
DARWADI, Amd. Kep
KESEHAtAN LINGKUNGAN KONSULTASI GIZI
JULIARDi Amd. Kep JONNI BANJARNAHOR,A.Md. Gz
PUSTU TRONOI
PUSTU TUMBANG NAAN
HENDRA RIADI Amd. Kep
ANDRIANDI Amd. Kep
APOTEK DETI, Amd. Keb
P2P CENDRAWAN,Amd. Kep
SUSMITA DEVIANA ,A.Md. Farm
FEBRUANTO Amd. Kep

LABORATORIUM PUSTU TUMBANG JOJANG


RINDI OKTVIADIKA, A,Md. Ak PUSTU TUMBANG TOHAN
RIRIN MAKASSA Amd. Keb
EUNIKE NOVITA B. Amd. kep
YANSEN RUBA S. A.md. Kep
CICI Amd. Keb
IMUNISASI KARLIANTO, Amd. Kep
DESI PATONGLOAN

PEDAFTARAN
ELISABET, Amd. Kep

13
2.4 Nilai-Nilai Organisasi

Nilai dasar yang melandasi pelayanan Puskesmas Muara Joloi

adalah:

S : Semangat

A : Aktif

P : Profesional

A : Adil

N : Nyata

Tata nilai dari Puskesmas:

B : Bersahabat

A : Akrab

R : Ramah

I : Ikhlas

T :Terampil

O : Optimis

14
BAB III

RENCANA AKTUALISASI

3.1 Nilai-Nilai Dasar PNS

Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki

nilai-nilai dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan

dalam menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,

pasal 3 menyatakan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada

prinsip yang salah satunya adalah nilai dasar (huruf a). Selanjutnya

pada pasal 4, nilai dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf

a meliputi:

1) Memegang teguh ideologi Pancasila

2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah

3) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia

4) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

5) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

6) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif

7) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur

8) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

9) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah.

10) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,

tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

15
11) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

12) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama

13) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

14) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

15) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis

sebagai perangkat sistem karier

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,

Kelompok atau instansi untuk memenuhi tanggung jawab yang

menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin

terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara

lain:

1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika

terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik

dengan kepentingan sector, kelompok, dan pribadi;

2) Memiliki pemehaman dan kesadaran untuk menghindari

dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;

3) Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil dalam

penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik;

4) mewujudkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat

diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.

16
Terdapat 9 Nilai-nilai dasar akuntabilitas yaitu:

1) Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas

kebawah dimana pemimpin memainkan peranan yang

penting dalam menciptakan lingkungannya.

2) Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan

yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

Tujuan dari adanya transparansi adalah:

a) Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama

antar kelompok internal dan eksternal;

b) Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang

tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan

keputusan;

c) Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-

keputusan;

d) Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada

pemimpin secara keseluruhan.

3) Integritas

Intergritas adalah ketangguhan yang tidak

tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan

keyakinan.

17
4) Tanggung Jawab (Responsibilitas)

Tanggung Jawab adalah kesadaran manusia akan

tingkahlaku atau perbuatannya yang disengaja maupun

yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat

sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

5) Keadilan

Keadilan kondisi kebenaran ideal secara moral

mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.

6) Kepercayaan

Akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak

dapat dipercaya, rasa keadilan akan membawa pada

sebuah kepercayaan.

7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan

kerja, maka diperlukan adaya keseimbangan antara

akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan

kapasitas.

8) Kejelasan

Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk

menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas, agar

individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang

dan tanggung jawabnya mereka harus memiliki gambaran

yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang

diharapkan.

18
9) Konsistensi

Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan

terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham kecintaan terhadap bangsa

dan tanah air, mengedepankan kepentingan Negara dalam

menjalankan tugas dan fungsinya terutama bagi seorang ASN.

Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara, nilai Nasionalisme sesuai

dengan butir-butir dalam Pancasila yaitu ASN sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta sebagai

perekat dan pemersatu bangsa.

Nilai-nilai dasar Nasionalisme adalah sebagai berikut :

1) Nilai-nilai Ketuhanan yang maha Esa

Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada

Tuhan sesuai dengan keimanan dan kepercayaan masing-

masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

2) Nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar

dengan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela

kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia itu

sederajat, maka dikembangkan sikap saling menghormati

dan bekerjasama dengan bangsa lain.

19
3) Nilai-nilai Persatuan Indonesia

Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan

kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan

Negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan

dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika.

4) Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/Perwakilan

Manusia di Indonesia menjunjung tinggi dan

menghayati hasil dari keputusan musyawarah, karena itu

semua pihak harus mau untuk menerima dan

melaksanakan hasil musyawarah dangan penuh tanggung

jawab. Keputusan yang diambil harus menjunjung tinggi

nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.

5) Nilai-Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Hak dan Kewajiban itu sama kedudukannya dalam

menciptakan keadilan dalam masyarakat. Perlu

dikembangkan perbuatan yang luhur dan sikap kegotong

royongan dan kekeluargaan. Maka perlu keseimbangan

antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan antar

sesama.

c. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika

sebagai “the dicipline dealing with what is good and bad and with

moral duty and obligation”. Oleh karena itu konsep etika sering

digunakan sinonim dengan moral. Ricocur (1990)

20
mendefinisikan etika sebagaitujuan hidup yang baik bersama

dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dalam

kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah Refleksi

tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk

mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan

tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut

para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen

moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara

penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan

kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko, 2001).

Jadi, Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma

yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum

dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut :

1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia 1945.

3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

21
7) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada

publik.

8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan

program pemerintah. Memberikan layanan kepada publik

secara jujur, tanggap.

9) Cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan

santun.

10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja

pegawai.

13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang

demokratis sebagai perangkat sistem karir.

d. Komitmen Mutu

Menurut Yuniarsi Tjutju dan Taufiq Muhammad (2015)

Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada

orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga

mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan

pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,

dipersepsikan oleh individu terhadap produk/jasa berupa ukuran

baik/buruk. Bidang apapun yang menjdi tanggung jawab

pegawai negeri sipil (PNS) semua mesti dilaksanakan secara

optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.

22
Faktor-faktor yang bisa menjadi pendorong sekaligus

menghambat upaya untuk meningkatkan kinerja aparatur yang

kreatif, inovatif, dan komitmen terhadap mutu, antara lain:

1) Perubahan pola pikir (mindset).

2) Pergeseran budaya kerja.

3) Perbaikan tata kelola pemerintahan.

Nilai-nilai dasar komitmen mutu sebagai berikut :

1) Efektifitas, adalah berhasil guna menunjukan tingkat

ketercapaian target yang telah direncanakan, baik

menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

2) Efisiensi, adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas

dan mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan

hemat waktu.

3) Inovatif, adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide

kreatifitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.

4) Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan

pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.

e. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus

yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan

tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan

melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak

sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat

dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan.

23
Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah

tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan

memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi

yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian

negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7

kelompok tindak pidana korupsi antara lain:

(1) Kerugian Keuangan Negara

(2) Suap-menyuap

(3) Pemerasan

(4) Perbuatan curang

(5) Penggelapan dalam jabatan

(6) Benturan kepentingan dalam pengadaan, dan

(7) Gratifikasi.

Anti korupsi dapat diidentifikasi kedalam 9 (sembilan) nilai

ditambah 1 nilai lagi yang kami dapat dari Tutor kami Dr.

Kondrad Sawang, M.Pd yang terdiri dari nilai-nilai anti korupsi,

yaitu:

1) Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan

sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak

berbohong dan tidak curang.

2) Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan

menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap

lingkungan sekitar.

24
3) Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya

tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai

hal.

4) Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.

5) Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala

sesuatu.

6) Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam

kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan,

daya kerja, pendirian keberanian.

7) Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.

8) Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani

mengatakan dan membela kebenaran.

9) Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak

memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

10) Religiusitas, merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri

seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai

dengan kadar ketaatannya beragama.

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

a. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk

menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga

25
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil

Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara

yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan

instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan

intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN

dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.

Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai

politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan,

kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan

segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas yang

dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir

pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat

berwenang yaitu pejabat karir tertinggi. Fungsi dan bertugas

ASN sebagai berikut :

1) Pelaksana kebijakan publik

ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk

melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan

kepentingan publik dan masyarakat luas dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus

mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

kepentingan publik.

26
2) Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk

memberikan pelayan publik yang profesional dan

berkualitas. Pelayanan publikmerupakan kegiatan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan

administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara

pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

3) Perekat dan pemersatu bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk

mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Senantiasa

setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,

negara danpemerintah. Senantiasa menjunjung tinggi

martabat ASN serta senantiasa mengutamakan

kepentingan negara dari pada kepentingan diri sendiri,

seseorang dan golongan.

Selanjutnya, peran dari Pegawai ASN yaitu

perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan

tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional

melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang

professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi,

bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang

27
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Whole Of Government

Menurut Suwarno dan Atmojo (2017) Whole of

Government (WoG) sebuah pendekatan penyelenggaran

pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sector dalam ruang lingkup

koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan

pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan

publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan

interagency, yaitu pendekatan melibatkan sejumlah

kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang

relevan.Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG

di tataran praktek sebagai berikut :

1) Kapasitas SDM dan institusi

Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat

dalam WoG tidaklah sama. Perbedaan kapasitas ini bisa

menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG, misalnya

mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan,

dimana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi yang

berbeda.

2) Nilai dan budaya organisasi

Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika

terjadi upaya kolaborasi dengan kelembagaan.

28
3) Kepemimpinan

Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting

dalam pelaksanaan WoG. Kepemimpinan yang dibutuhkan

adalah kepemimpinan yang mampu mengakomodasi

perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM

yang tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.

Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan

dengan menyatukan seluruh sektor yang terkait dengan

pelayanan publik berdasarkan nilai-nilai dasar berikut :

1) Koordinasi: Kompleksitas lembaga membutuhkan

koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam

menjalankan kegiatan kelembagaan.

2) Integrasi: Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah

sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang

utuh.

3) Singkronisasi: merupakan penyelarasan semua

kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan

menyingkronkan seluruh sumber tersebut.

4) Simplifikasi: merupakan penyederhanaan segala sesuatu

baik terkait data/proses disuatu lembaga untuk

mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya.

c. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan

pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi

29
pemerintahan di pusat dan daerah, dan dilingkungan

BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam

pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sedangkan definisi yang

saat ini menjadi rujukan utama dalam penyelenggaraan

pelayanan publik sebagaimana termuat dalam Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, dijelaskan

bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap

warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau

pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara

pelayanan publik.

Prinsif-prinsif pelayanan publik:

1) Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang

dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan

masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi.

2) Transparan

Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik

harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk

mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayan publik

yang diselenggarakn tersebut, seperti: persyaratan,

prosedur, biaya, dan sejenisnya.

30
3) Rensponsif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik

pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan

kebutuhan warga negaranya.

4) Tidak diskriminatif

Penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah

tidak boleh dibedakan antara satu warga Negara dengan

warga Negara yang lain atas perbedaan identitas warga

Negara, seperti: status sosial, pandangan politik, etnisitas,

agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel,

dan sejenisnya.

5) Mudah dan murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana

masyarakat harus memenuhi berbagai persyaratan dan

membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka

butuhkan harus diterapkan prinsif mudah, artinya berbagai

persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan

mudah terpenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan

oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut

terjangkau oleh seluruh warga negara.

31
3.3 Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unitk Kerja : Puskesmas Muara Joloi, Kec. Seribu Riam, Kab. Murung Raya

Isu Aktual : 1. Kurangnya kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan cuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan tindakan

2. Kurangnya minat masyarakat mengikuti kegiatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular)

3. Belum optimalnya kegiatan Posyandu Remaja

Isu Terpilih : Kurangnya minat masyarakat mengikuti kegiatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menuar)

Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan minat masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Posbindu PTM

melalui seni potret

Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN OUTPUT HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI MISI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 Melakukan 1) Melaporkan 1) Mendapatkan ✓ Akuntabilitas : Kegiatan ini Nilai organisasi
konsultasi rencana kegiatan persetujuan dari Kejelasan berkontribusi terhadap yang akan menguat
dengan mentor yang akan mentor untuk ✓ Nasionalisme : visi dan misi organisasi dalam kegiatan ini
terkait dilakukan melaksanakan Kerjasama, yaitu: adalah :
pelaksanaan 2) Mendengarkan kegiatan Musyawarah Visi: 1) “Usaha” agar
kegiatan tanggapan dan 2) Mendapatkan ✓ Etika publik : Menjadi Puskesmas pelayanan
saran terkait dukungan dari Bersikap sopan pilihan masyarakat kesehatan di
pelaksanaan mentor untuk ✓ Komitmen Mutu : menuju seribu riam Puskesmas
kegiatan melaksanakan Efektifitas sehat secara aktif Muara Joloi
kegiatan menjadi lebih baik
32
3) Merencanakan 3) Waktu ✓ Anti Korupsi: Misi: 2) “Transparan”
waktu kegiatan kegiatan telah Tanggung 1) Menyelenggarakan dalam
ditentukan jawab pelayanan penyampaian
✓ Manajemen ASN: kesehatan secara setiap rencana
Profesional profesional dan kegiatan
✓ WOG : Koordinasi bertanggung jawab
✓ Pelayan Publik: 2) Memberikan
Transparan pelayanan
kesehatan bermutu
dengan
meningkatkan
kualitas SDM yang
kompeten
3) Menjalin kemitraan
pemberdayaan
masyarakat dalam
upaya meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
2 Berkoordinasi 1) Menjelaskan 1) Mendapatkan ✓ Akuntabilitas : Kontribusi terhadap Nilai-nilai organisasi
dengan Kepala maksud dan persetujuan dari Kejelasan misi organisasi dalam yang akan menguat
Puskesmas tujuan serta kepala Puskesmas ✓ Nasionalisme : kegiatan ini yaitu: adalah :
terkait gagasan rencana kegiatan untuk Musyawarah 1) Menyelenggarakan 1) “Transparan”
yang akan yang akan melaksanakan ✓ Etika Publik : pelayanan dalam
dilakukan dilakukan kegiatan Komunikasi dengan kesehatan secara penyampaian
2) Mendengar 2) Mendapatkan sopan dan santun profesional dan ide
tanggapan dan dukungan dari ✓ Komitmen Mutu : bertanggung jawab 2) Salah satu
respon dari Kepala Inovatif 2) Memperdayakan bentuk “Usaha”
Kepala Puskesmas untuk ✓ Anti korupsi : masyarakat dalam untuk
Puskesmas melaksanakan Keberanian pembangunan memperbaiki
kegiatan ✓ Manajemen ASN : kesehatan pelayanan
Profesional kesehatan
✓ WOG : Koordinasi
✓ Pelayanan Publik:
Responsif
33
3 Menyiapkan 1) Berkonsultasi 1) Mendapatkan ✓ Akuntabilitas: Dengan membuat Sesuai dengan
media sosialisasi dengan kepala masukan dari Bertanggung poster/leaflet tentang motto pelayanan
yaitu dengan puskesmas kepala Puskesmas jawab,kejelasan pentingnya/manfaat UPT. Puskesmas
membuat terkait materi dan terkait materi ✓ Nasionalisme: mengikuti kegiatan Muara Joloi yaitu
poster/leaflet pembuatan sosialisasi serta Kerjasama, Posbindu PTM bagi “Melayani dengan
tentang Posbindu poster/leaflet izin dalam musyawarah masyarakat, maka sepenuh hati”
PTM 2) Melakukan pembuatan ✓ Etika Publik: kegiatan ini mampu
konsultasi poster/leaflet Sopan santun berkontribusi untuk
dengan tenaga 2) Mendapat arahan ✓ Komitmen mendukung misi
promosi dan masukan dari Mutu: Efektif organisasi yakni:
kesehatan teman sejawat ✓ Anti Korupsi: 1) Menyelengarakan
tentang isi terkait isi brosur / Kerja keras, pelayanan
poster/leaflet leaflet mandiri kesehatan secara
3) Membuat 3) Tersedianya profesional dan
rancangan rancangan isi bertanggung jawab
tentang isi poster/leaflet 2) Memberikan
poster/leaflet 4) Poster/Leaflet pelayanan
4) Mencetak sudah di cetak kesehatan bermutu
poster/leaflet 5) Ditentukannya dengan
5) Menentukan tempat kegiatan meningkatkan
tempat sosialisasi 6) Tersedianya kualitas SDM yang
6) Menyiapkan undangan untuk kompeten
undangan untuk peserta
peserta

34
4 Melaksanakan 1) Menyiapkan tempat 1) Tempat kegiatan ✓ Akuntabilitas: Dengan memberikan Sesuai dengan
kegiatan kegiatan sudah siap Tanggung jawab penyuluhan maka motto pelayanan
sosialisasi 2) Menyiapkan daftar 2) Tersedianya ✓ Nasionalisme: diharapkan akan UPT. Puskesmas
tentang Posbindu hadir peserta daftar hadir Rela berkorban menambah Muara Joloi yaitu
PTM sosialisasi peserta ✓ Etika Publik: pengetahuan “Melayani dengan
3) Membagi leaflet sosialisasi Sopan, masyarakat tentang sepenuh hati”
kepada peserta 3) Tersedianya Santun,Ramah pentingnya /manfaat
sosialisasi yang bahan sosialisasi ✓ Komitmen Mutu: mengikuti kegiatan
hadir untuk peserta Efektif Posbindu PTM. Hal ini
4) Melakukan yang hadir ✓ Anti Korupsi : mendukung
sosialisasi kepada 4) Tersampaikan- Kejujuran, adil, pencapaian Misi
masyarakat dengan nya materi bertanggung organisasi yakni:
tetap mematuhi sosialisasi kepada jawab 1) Menjalin kemitraan
protokol kesehatan peserta dengan ✓ Manajemen ASN: dan pemberdayaan
5) Melakukan sesi baik Profesional masyarakat dalam
tanya jawab dan 5) Menerima ✓ WOG : Koordinasi upaya meningkatkan
mengevaluasi masukan/perta- ✓ Pelayanan derajat kesehatan
pemahaman nyaan dari Publik: Kejelasan masyarakat
peserta sosialisasi peserta yang
6) Melakukan hadir
dokumentasi 6) Dokumentasi
kegiatan kegiatan
5 Melakukan 1) Berkoordinasi 1) Mendapatkan ✓ Akuntabilitas: Dengan memberikan Sesuai dengan
kegiatan dengan admin persetujuan dan Kejelasan informasi kegiatan motto pelayanan
sosialisasi terkait akun facebook dukungan dari ✓ Nasionalisme: Posbindu PTM melalui UPT. Puskesmas
pelayanan Puskesmas Muara admin akun Musyawarah, akun facebook Muara Joloi yaitu
kesehatan di Joloi serta facebook Rela diharapkan akan “Melayani dengan
Posbindu PTM menjelaskan Puskesmas berkorban menambah sepenuh hati”
melalui akun maksud dan tujuan Muara Joloi ✓ Etika Publik: pengetahuan
facebook rencana kegiatan 2) Beberapa Sopan, masyarakat sehingga
Puskesmas yang akan masyarakat Santun, meningkatkan
Muara Joloi dilakukan mengetahui Ramah keinginan masyarakat
2) Membagikan kegiatan ✓ Komitmen untuk mengikuti
informasi melalui Posbindu PTM Mutu: Inovatif kegiatan Posbindu
media sosial melalui akun PTM.
35
facebook ✓ Anti Korupsi : Hal ini mendukung
Puskesmas Kejujuran, pencapaian Misi
Muara Joloi Kemandirian, organisasi yakni:
Kerja keras 1) Menjalin kemitraan
✓ Manajemen ASN : dan pemberdayaan
Profesional masyarakat dalam
✓ WOG : Koordinasi upaya meningkatkan
✓ Pelayanan derajat kesehatan
Publik: masyarakat
Kemudahan
akses
6 Melakukan 1) Meminta izin kepada 1) Mendapat ✓ Akuntabilitas: Kegiatan ini Semangat, aktif
Pemasangan Kepala Desa untuk izin/dukungan Kejelasan berkontribusi terhadap dan terampil dalam
Poster tentang pemasangan poster Kepala Desa ✓ Nasionalisme: visi dan misi organisasi memberikan
Posbindu PTM 2) Menyiapkan poster dalam Rela yaitu: layanan yang
yang akan di pasang pemasangan berkorban Visi: bermutu sesuai
3) Melakukan poster ✓ Etika Publik: Menjadi Puskesmas nilai dasar yang
pemasangan poster 2) Poster yang akan Sopan, Santun pilihan masyarakat melandasi
di tempat yang telah di pasang telah ✓ Komitmen menuju seribu riam pelayanan
di tentukan disiapkan Mutu: Inovatif sehat secara aktif Puskesmas Muara
4) Mendokumentasikan 3) Poster telah ✓ Anti Korupsi : Misi: Joloi
kegiatan dipasang di Kemandirian, 1) Menyelenggarakan
pemasangan poster tempat yang telah Kerja keras pelayanan
ditentukan ✓ Manajemen ASN : kesehatan secara
4) Dokumentasi Profesional profesional dan
kegiatan ✓ WOG : Koordinasi bertanggung jawab
✓ Pelayanan 2) Menjalin kemitraan
Publik: pemberdayaan
Kemudahan masyarakat dalam
akses upaya meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat

36
7 Melaporkan bukti 1) Menyiapkan 1) Tersedianya bukti ✓ Akuntabilitas : Diharapkan dengan Nilai-nilai organisasi
hasil kegiatan bukti hasil kegiatan Konsistensi kegiatan ini akan yang akan menguat
aktualisasi dan kegiatan aktualisasi ✓ Nasionalisme : mendukung yaitu :
konsultasi aktualisasi 2) Mendapatkan Musyawarah tercapainya Visi dan 1) “Amanah”
dengan mentor 2) Mengkonsultasik persetujuan dan ✓ Etika Publik: Misi organisasi yaitu: dalam
dan coach an hasil kegiatan saran dari mentor / Akurat Visi: mengerjakan
aktualisasi coach dari laporan ✓ Komitmen Mutu: Menjadi Puskesmas tugas dengan
3) Mengupload kegiatan Efektifitas pilihan masyarakat penuh tanggung
bukti kegiatan aktualisasi ✓ Anti Korupsi : menuju seribu riam jawab
di LMS 3) Teruploadnya hasil Kedisiplinan sehat secara aktif 2) “Transparan”
kegiatan ✓ Manajemen ASN: Misi: terbuka dalam
aktualisasi di LMS. Profesional 1) Menyelenggarakan penyampaian
✓ WOG : Koordinasi pelayanan kesehatan informasi
✓ Pelayanan Publik: secara profesional
Transparan dan bertanggung
jawab
2) Memberikan
pelayanan kesehatan
bermutu dengan
meningkatkan
kualitas SDM yang
kompeten

37
3.4 Jadwal Kegiatan

Berdasarkan rencana kegiatan aktualisasi yang telah disusun, selanjutnya penulis melakukan kegiatan

aktualisasi yang akan dilaksanakan dari tanggal 7 Oktober - 17 November 2021, uraiannya sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan


Minggu Habituasi Ke-
No Nama Kegiatan Oktober November
2 3 4 1 2 3
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait
1 pelaksanaan kegiatan
Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas
2 terkait gagasan yang akan dilakukan
Menyiapkan media sosialisasi yaitu dengan
3 membuat poster/leaflet tentang Posbindu PTM
Melaksanakan kegiatan sosialisasi tentang
4 Posbindu PTM
Melakukan kegiatan sosialisasi terkait
pelayanan kesehatan di Posbindu PTM melalui
5 akun facebook Puskesmas Muara Joloi
Melakukan Pemasangan Poster tentang
6 Posbindu PTM
Melaporkan bukti hasil kegiatan aktualisasi dan
7 konsultasi dengan mentor dan coach

38
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negasa. 2017. Habituasi. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Analisis Isu Kontemporer.


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Whole Of Government. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Profil Puskesmas Muara Joloi Kec.Seribu Riam Kab.Murung
Raya tahun 2019

Fuadah, D.J & Rahayu, N.F. 2018. Pemanfaatan Pos


Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular
(PTM) pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ners dan
Kebidanan,5(1),20-28.
http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/download/270/pdf

http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Petunjuk-Teknis-
Pos-Pembinaan-Terpadu-Penyakit-Tidak-Menular-
POSBINDU-PTM.pdf

https://kbbi.web.id/sosialisasi

https://kbbi.web.id/edukasi

https://kbbi.web.id/informasi

https://kbbi.web.id/poster

https://www.kamusbesar.com/leaflet

Anda mungkin juga menyukai