Disusun oleh :
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini yang bertema “Anggaran
Bahan Baku” guna memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran dengan tepat pada waktunya. Kami
sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran penulisan makalah ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan wawasan baik bagi penulis
dan pembaca.
PEMBAHASAN
Bahan mentah yang digunakandalam proses produksi dikelompokkan menjadi Bahan
Mentah Langsung (Direct Material) dan Bahan Mentah Tak Langsung (Indirect Material). Bahan
mentah langsung adalah semua bahan mentah yang merupakan “bagian” barang jadi yang
dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai
hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan. Sehingga biaya
bahan mentah tak langsung merupakan biaya variabel bagi perusahaan. bahan mentah tak langsung
merupakan biaya variabel bagi perusahaan. bahan mentah tak langsung adalah bahan yang ikut
berperan dalam proses produksi, tetapi tidak secara lagsung “tampak” pada barang yang
dihasilkan. Anggaran bahan mentah hanya merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan
mentah langsung. Sedangkan bahan mentah tak langsung akan direncanakan dalam anggaran biaya
overhead pabrik.
Contoh Soal
PT TIGA memprodusir 2 macam barang, yakni barang A dan B, dengan menggunakan
bahan mentah X,Y dan Z. Rencana produksi selama 3 bulan mendatang adalah:
Bulan A B
Januari 11.000 8.000
Februari 12.000 9.000
Maret 10.000 8.000
Susunlah anggaran kebutuhan bahan mentah bagi PT TIGA untuk periode Januari-Maret.
Bahan Mentah X Bahan Mentah Y Bahan Mentah Z
Produksi SP Kebutuhan SP Kebutuhan SP Kebutuhan
Barang A
Januari 11.000 2 22.00 3 33.000 2 22.00
Februari 12.000 24.000 36.000 24.000
Maret 10.000 20.000 30.000 20.000
Jumlah 33.000 66.000 99.000 66.000
Barang B
Januari 8.000 3 24.000 2 16.000 1 8.000
Februari 9.000 27.000 18.000 9.000
Maret 8.000 24.000 16.000 8.000
Jumlah 25.000 75.000 50.000 25.000
Jumlah
141.000 149.000 91.000
Kebutuhan
b. Biaya Penyimpanan
Yaitu biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanan bahan
mentah yang dibeli. Biaya ini berubah-ubahn sesuai dengan jumlah bahan mentah
yang disimpan. Semakin besar jumlah bahan mentah, maka semakin besarbiaya
penyimpanannya. Seperti: biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya perbaikan
kerusakan.
Dengan memperhatikan kedua jenis biaya di atas, maka jumlah pembelian yang paling
ekonomis dapat dihitung dengan rumus:
Dimana:
R = jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam satuan jangka waktu
S = biaya pemesanan
P = harga per unit bahan mentah
I = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam presentase dari persediaan rata-rata
Selain dengan rumus di atas, jumlah pembelian paling ekonomis dapat pula dihitung
dengan rumus:
Dimana:
R = jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam suatu jangka waktu tertentu
S = biaya pemesanan
C/unit = biaya penyimpanan setiap unit bahan mentah
Persediaan Besi
Persediaan besi adalah persediaan minimal bahan mentah yang harus di pertahankan untuk
menjamin kelangsungan proses produksi. Persediaan besi merupakan salah satu faktor
yang harus dipertimbangkan dalam menentukan saat dilakukannya pemesanan bahan
mentah (Re Order Point).