Anda di halaman 1dari 35

Anggaran

Bahan Baku Langsung


Dosen Pengampu : Elan Rusnendar, Drs., M.M.
Disusun oleh : Kelompok 3
Us !
Gantira Alvindy Pratama ( 19211091 )
Hendri ( 19211072 )
M. Habibullah ( 19211037 )
Sasha Milene Monita A. ( 19211102 )
Wina Marlyana ( 19211092 )
Manajemen Sumber Daya Manusia
UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS
INDONESIA
2021

2
TOPIK
• Pengertian Bahan Baku
1.

• Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku


2.

• Penyusunan Anggaran Bahan Baku


3.

3
1. Apa itu
Anggaran Bahan
Baku?
 Bahan Baku Langsung (Direct Material)
 Bahan Baku Tak Langsung (Indirect Material)

4

Anggaran Bahan Baku adalah anggaran yang
berhubungan dan merencanakan secara
sistematis serta lebih terperinci tentang
penggunaan bahan baku untuk proses produksi
selama periode tertentu yang akan datang.
5
BAHAN BAKU
◈ Bahan Baku ◈ Bahan Baku
Langsung Tidak Langsung
Adalah semua bahan Adalah bahan baku yg
baku yg digunakan pada masuk dalam proses
barang hasil produksi produksi tapi tidak
biasanya masuk kedalam tampak pada barang
anggaran bahan baku hasil produksi 6
BAHAN BAKU
Anggaran BBB = KSt x HSt KSt = P x KSBB

BBB = biaya bahan baku KSt = kuantitas standar


KSt = kuantitas standar bahan baku dipakai
bahan baku dipakai P = unit ekuivalen
HSt = harga standar bahan produk
baku per unit KSBB = kuantitas
standar bahan baku per 7

unit produk
2. Tujuan penyusunan
Anggaran Bahan Baku?
Ada 6 point yang menjadi tujuan Anggaran Bahan Baku

8
Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku
◈ Jumlah BBL
◈ Kebutuhan yang perlu dibeli
◈ Dasar pembelian BBL
◈ Dasar perkiraan dana pembelian BBL
◈ Dasar HPP
◈ Dasar pengendalian BBL
9
3. Penyusunan
Anggaran Bahan Baku?
Anggaran Bahan Baku terdiri dari 4 point

10
Anggaran Bahan Baku terdiri dari :

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

2. Anggaran Pembelian Bahan Baku

3. Waktu Pembelian Bahan Baku

4. Anggaran Persediaan Bahan Baku


11
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Anggaran ini disusun untuk merencanakan jumlah secara fisik
bahan baku untuk kebutuhan produksi periode mendatang, bukan
dalam nilai rupiah.
Anggaran ini terdiri dari :

 Jenis barang jadi yang dihasilkan


 Jenis bahan baku yang digunakan
 Bagian-bagian yang dilalui dalam produksi
 Standar penggunaan bahan baku (Standard usage rate/SUR)
 Waktu penggunaan bahan baku 12
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

SUR (Standard Usage Rate ) merupakan hitungan yang menunjukan


berapa bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan 1 barang jadi.

Contoh : - SUR = 2, untuk barang jadi A dgn bahan baku X


Artinya : - Untuk menghasilkan 1 unit barang A diperlukan 2 unit
bahan Baku X
13
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
CONTOH : PT. Sumber Wangi memproduksi 2 macam barang, yaitu barang A
& barang B, dgn menggunakan bahan baku X, Y, Z. Rencana produksi 6 bln
mendatang adalah:
Bulan A B
Standar Pengguna Bahan Baku Adalah :
Jan 11.000 8.000
Feb 12.000 9.000 Bahan Baku
Barang
Mar 10.000 8.000 X Y Z
Apr 13.000 7.000 A 2 3 3
Mei 12.000 10.000 B 3 2 1
Jun 14.000 10.000
14
1. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Harga setiap unit
masing-masing jenis
bahan mentah adalah :
X = Rp. 50
Y = Rp. 60
S = Rp. 70

Susunlah Anggaran
Kebutuhan Bahan
Mentah bagi PT.
Sumber Wangi utk
periode Jan-Jun ! 15
2. Anggaran Pembelian Bahan Baku
Anggaran ini disusun untuk merencanakan jumlah bahan baku
yang dibeli pada periode mendatang.
Jumlah pembelian paling ekonomis disebut EOQ (Economical
Order Quantity)

Dalam menghitung EOQ dihitung 2 jenis biaya variable yaitu :


a. Biaya Pemesanan
b. Biaya Penyimpanan

16
2. Anggaran Pembelian Bahan Baku
Untuk menghitung biaya diatas, maka jumlah pembelian yang paling
ekonomis dapat dihitung dengan cara :
  2 𝑅𝑆   2 𝑅𝑆

Ket :

𝐸𝑂𝑄= atau
𝑃𝐼
𝐸𝑂𝑄 =

√ 𝑐
𝑢𝑛 ⅈ 𝑡

R = jumlah bahan mentah yang akan dibeli dalam jangka waktu ttn
S = biaya pemesanan
P = harga per unit bahan baku
I = biaya penyimpanan yg dinyatakan dlm prosentase dari persediaan rata-rata
C/unit = biaya penyimpanan setiap unit bahan mentah
17
2. Anggaran Pembelian Bahan Baku
CONTOH :
PT. Buana memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama tahun 2006
adalah 1800kg. Setiap kali dipesan, akan dikeluarkan biaya sebesar
Rp.100 sebagai biaya perangko. Harga per kg bahan mentah adalah
Rp.250. Biaya penyimpanan akan sebesar 40% dari persediaan rata-rata.
Hitung jumlah pembelian yang paling ekonomis!

Jawab :
  2 𝑅𝑆   2 𝑥 1800 𝑥 100
𝐸𝑂𝑄=
𝑃𝐼 √ ¿
√ 250 𝑥 0,4
¿  60 Kg

18
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
Perencanaan waktu pemesanan bahan baku untuk periode
mendatang, perlu memperhatikan beberapa factor sebagai berikut :
 Stock out cost
 Extra carrying cost
 Lead time
 Reoder point

19
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
CONTOH :
 Perhitungan Reorder Point

Menurut perkiraan, selama tahun 2006 PT. Sumber Wangi membutuhkan


bahan mentah sebanyak 10.000 kg. Untuk merencanakan kapan saat pemesanan
yang tepat harus dilakukan, diamati 20 buah data pemesanan yang terjadi pada
tahun-tahun sebelumnya. Dari pengamatan tersebut diperoleh kenyataan bahwa:

Lead time 3 hari = 5 buah


Lead time 4 hari = 10 buah
Lead time 5 hari = 5 buah
20
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
Biaya penyimpanan bahan baku per kg per tahunnya adalah Rp.2. Biaya
pemesanan adalah Rp.100. Apabila kehabisan bahan baku maka dapat dicari
bahan baku pengganti. Untuk itu dikeluarkan biaya sebesar Rp. 0.50 bagi setiap
unit bahan baku pengganti. Apabila 1 tahun dianggap 300 hari dan persediaan
bahan baku langsung (dimisalkan untuk 10 hari) hitung Reorder Point nya !

21
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
Jawaban :
Kebutuhan ( R ) = 10.000kg
Carrying Cost = Rp. 2/kg/thn
Procurement cost = Rp. 100/order
Stock Out ost = Rp. 0,50/kg
Lead Time Frekuensi Probabilita
  2 𝑅𝑆
3 hari
4 hari
5
10
s
0,25
0,50
𝐸𝑂𝑄=
√ 𝑃𝐼
=¿¿
Frekuensi Pemesanan =
Carriying cost/hari/order =
5 hari 5 0,25
22
20 1,00
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
Jawaban :  
Kebutuhan ( R ) = 10.000kg
Carrying Cost = Rp. 2/kg/thn  𝐸𝑂𝑄 =1.000 𝑘𝑔
Procurement cost = Rp. 100/order
Frekuensi Pemesanan
Stock Out ost = Rp. 0,50/kg
Lead Time Frekuensi Probabilita 10.000
 
s
= 1.000
=10 𝑘𝑎𝑙 ⅈ

3 hari 5 0,25
Carriying cost/hari/order
4 hari 10 0,50
1.000
  𝑥𝑅𝑝 .2
5 hari 5 0,25 = =𝑅𝑝 .6,67
300 h𝑎𝑟𝑖
20 1,00 23
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
• Bila lead time 3 hari, maka Economic Carrying Cost (ECC) = 0
(karena 3 hari adalah waktu yg paling cepat, atau tidak mungkin lebih cepat lagi)
• Bila lead time 4 hari, maka ECC= 1(0,25)(Rp6,67) = Rp1,6675
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 3 hari (1hari lebih cepat)
dengan probabilitas 0,25
• Bila lead time 5 hari, maka ECC = 2(0,25)(Rp6,67) = Rp3,335
= 1(0,50) (Rp6,67) = Rp3.335 Rp6,670
24
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
 
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 3 hari (2 hari
lebih cepat) dengan probabilitas 0,25 atau dalam 4 hari (1 hari lebih
cepat) dengan probabilitas 0,50.

Stock Out Cost (SOC)


Kebutuhan bahan mentah perhari = = 33,3kg
Stock out cost per kg = Rp. 0,50
25
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
• Jika lead time 5 hari, maka SOC = 0 karena 5 hari merupakan waktu paling
lama
• Jika lead time 4 hari, maka SOC = 1(0,25)(33.3)(Rp.0,50)= Rp. 4,1625
Ada kemungkinan bahwa bahan baku datang dalam 5hari (1hari lebih lambat) dgn
probabilitas 0,25
• Jika lead time 3 hari, maka SOC = 2(0,25) (33,3)(Rpo,50) = Rp. 8,325
= 1(0,50) (33,3)(Rp0,50) = Rp. 8.325
= Rp.16,650-, 26
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
Dari perhitungan ECC dan SOC diatas dapat dibuat perbandingan sbb:

Lead ECC SOC Total /


time /Order /Tahun /Order /Tahun thn

3 hari 0 0 16,65 166,5 166,50


4 hari 1,67 16,7 4,16 41,62 58,30
5 hari 6,67 66,7 0 0 66,70

27
3. Waktu Pembelian Bahan Baku
Kesimpulan:
• Lead time 4 hari akan mendatangkan biaya total minimum (Rp.58,30)
• Setelah lead time diketahui maka pemesanan kembali dilakukan pada saat
tingkat persediaan bahan baku sama dengan tingkat persediaan bahan baku
langsung ditambah penggunaan selama lead time. Jadi:
• Persediaan bahan baku langsung (10x) = 333,0 kg
• Kebutuhan selama lead time (4 x 33,3kg) = 133.2 kg
• Reorder Point = 466,2 kg 28
4. Anggaran Persediaan Bahan Baku
Anggaran ini merupakan perencanaan yang rinci tentang
kuantitas bahan baku yang disimpan untuk persediaan. Setiap
perusahaan memiliki perencanaan persediaan yang berbeda.
Tetapi pada dasarnya kebijaksanaan tersebut dibagi menjadi 2 yaitu :
• Kebijakan FIFO (First In First Out)
• Kebijakan LIFO (Last In First Out)

29
4. Anggaran Persediaan Bahan Baku
Faktor yang mempengaruhi berapa besar bahan baku yang harus tersedia
adalah :
• Volume produksi selama periode tertentu
• Volume bahan baku minimal atau safety stock (persediaan besi)
• Besarnya pembelian ekonomis
• Estimasi naik turunnya bahan baku pada waktu yang akan datang
• Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku
• Tingkat kecepatan bahan baku jadi rusak

30
4. Anggaran Persediaan Bahan Baku
a) Persediaan Besi
Persediaan besi adalah persediaan minimal bahan baku yang harus
dipertahankan untuk menjamin proses produksi.
Jumlah persediaan besi ditentukan oleh :

• Kebiasaan leveransir menyerahkan bahan baku yang di pesan


• Jumlah bahan baku yang beli setiap kali pemesanan
• Dapat diperkirakan atau tidaknya kebutuhan bahan baku secara cepat
• Perbandingan antara biaya penyimpanan dan biaya eksternal dari
kebiasaan bahan baku
31
4. Anggaran Persediaan Bahan Baku
CONTOH : BAHAN MENTAH
PT. Seniorita memproduksi A B C
barang X dengan JAN 3.200 2.400 4.300

menggunakan 3 jenis bahan FEB 3.100 3.500 4.100


MAR 2.400 2.500 1.300
baku, yaitu A, B, dan C.
KUARTAL II 2.700 1.250 1.200
Kebutuhan masing-masing
KUARTAL III 3.600 1.500 800
jenis bahan baku selama KUARTAL IV 1.600 1.750 900
tahun 2007 adalah sbb: JUMLAH 16.000 12.900 12.600
32
4. Anggaran Persediaan Bahan Baku
Rencana persediaan akhir setiap tahun / kuartal selama tahun 2007 adalah :
BAHAN MENTAH
Persediaan awal tahun 2007 masing-
A B C
masing bahan mentah adalah :
JAN 1.000 1.200 1.100
FEB 1.500 1.125 1.250 A = 1.300, B = 1.500, C = 1.700
MAR 1.100 1.100 1.150 Harga persatuan bahan mentah adalah:
KUARTAL II 1.250 1.200 1.250
A = 1.450, B = 1.500, C = 1.200
KUARTAL III 1.650 1.450 1.500
KUARTAL IV 1.450 1.025 1.300
33
4. Anggaran Persediaan Bahan Baku
Diminta : Susunlah Anggaran persediaan Bahan mentah utk PT. Seniorita thn 2007 !

34
THANK
S!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai