Anda di halaman 1dari 17

Bab III Akuntansi

Biaya Bahan Baku


Nindy Puspitasari, S.E., M.AK
3.1 Definisi Bahan Baku
Bahan baku terbagi 2 :
● Bahan baku adalah bahan bahan yang merupakan
komponen utama yang membetuk keseluruhan produk
jadi.
● Bahan Baku Penolong adalah bahan yang digunakan
dalam proses produksi yang nilainya kecil dan tidak
dapat diidentitifkasikan dalam produk jadi.
Contoh : produk kaos olahraga, bahan bakunya : kaos ,
bahan penolongnya : benang.
Bahan baku penolong masuk kedalam Biaya Overhead
pabrik.
3.2 Pembelian dan Formulir Pembelian

Pembelian adalah biaya yang dikeluarkan oleh


perusahaan, untuk mendapatakan bahan baku tersebut.
Didalam perusahaan biasanya dilakukan dengan
departeman sendiri yaitu departeman pembeli.
Pembeli dilakukan tertulis dengan membuat formulir-
formulir guna menetapkan tanggung jawab dan
memberikan informasi.
1. Formulir Pembelian

Bagian Gudang
gudang
membuat
formulir
untuk Bagian
permintaan
Pembelian
bahan baku

Permintaan bahan baku dari gudang dibuat jika bahan


baku yang ada digudang sudah mencapai tahap
minimal pemesanan ataupun reorder point (ROP)
Reorder Point (ROP)

Reorder Point = (Lead time x rata –


rata pemakaian) + safety stock

Leaf Time =
Safety Stock =
waktu yang
jumlah pesanan
dibutuhkan antara
min yang harus
barang yang
dimiliki
dipesan sampai
perusahaan
diperusahaan
Contoh
PT. Abadi konveksi akan
menghitung persedian dimana
perusahaan harus melakukan
pemesanan kembali bahan baku
kain dengan data sebagai berikut :

• Waktu pesanan bahan baku


datang 5 hari

• Pemakaian rata – rata 300 m

• Persedian cadangan rata-rata


untuk 2 hari

Tentukan reorder point untuk bahan


baku :
Contoh
PT. Abadi konveksi akan
menghitung persedian dimana
perusahaan harus melakukan
pemesanan kembali bahan baku
kain dengan data sebagai berikut :

• Waktu pesanan bahan baku Kain


Putih datang 4 hari dan Bahan
Baku Kain Merah 5 Hari

• Pemakaian rata – rata 800 m

• Persedian cadangan rata-rata


untuk 5 hari

Tentukan reorder point untuk bahan


baku :
2. Formulir Pemesanan Bahan Baku

Formulir permintaan baan baku yang dibuat oleh bagian gudang.


Ada kuantitas pemesanan yang ekonomi disebut Economic order
quantity)
ESQ adalah jumlah persedian yang harus dipesan pada suatu saat
dengan tujuan untuk mengurangi biaya tahunan. Rumus ESQ adalah :
Contoh :

Perusahaan Abadi memerlukan bahan mentah karet sebanyak


6.400/unit (1 tahun = 320 hari) dengan harga Rp. 50 setiap
unitnya.
Dalam rangka pembelian dibuthkan biaya biaya sbb :
• Biaya pengiriman pesanan = Rp. 10/ 1 kali pesan
• Biaya administrasi = Rp.20/1 Kali pesanan
• Biaya penyelesaian pemesanan Rp. 20/ 1 kali pesan
• Biaya penyimpanan digudang = Rp. 1/ Unit
Hitunglah ESQ ?
3. Formulir penerimaan

• Menerima bahan baku


• Membongkar bahan baku
• Membandingkan jumlah
• Membuat laporan
3.3 Harga Pokok Bahan Baku yang dibeli
Terdapat 3 unsur yang terdiri dari :
• Harga pembelian (harga yang tercantum dalam faktur)
• Biaya pembelian seperti biaya angkut
• Biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku

1. Biaya angkut sebagai tambahan 2. Biaya angkut sebagai tambahan harga

2
harga pokok produksi bahan baku pokok produksi berdasarkan tarif yang
yang dibeli : dimuka :

Perusahaan membeli 3 B.B dengan Biaya angkut diperkirakan dalam 2014


jumlah Rp. 700.00. Biaya angkut sebesart Rp. 3.000.000 dn jumlah B.B
untuk 3 jenis Rp. 200.000. BB A = sebanyak 40.000 K. Tarif biaya 2014 sebesar
300kg B= 250kg C= 50Kg Rp. 3.000.000 : 40.000 Kg jadi 75/Kg

Berat Harga Pokok Jenis Biaya angkut dibebankan Harga Pokok


Jenis Bahan Berat (Kg ) Harga Faktur
Harga Faktur % bahan Baku Bahan atas dasar tarif (1) x Rp.75 B.B
Baku
(i) (i) : 600 (i) x Rp. 200.000 Baku (i) (ii) (iii) (i) + (ii) + (iii)
A 300 0.50 100,000 A 20,000 4,000,000 1,500,000 5,520,000
B 250 0.42 83,333 B 10,000 3,000,000.00 750,000 3,760,000
C 50 0.083 16,666.67 C 10,000 3,500,000.00 750,000 4,260,000
600 1.00 200,000 10,500,000 3,000,000 13,540,000
Jurnal

Jika biaya angkut sesungguhnya tahun 2014 sebesar Rp.2.800.000, Maka pencatatanya
:
Jurnal Pembelian Bahan Baku

• Persedian Bahan Baku Rp. 10.500.000

2
Kas Rp. 10.500.000

• Jurnal Pembebanan Biaya Angkut Rp. 3.000.000 Biaya Angkut


Rp. 3.000.000

• Biaya Angkut Sesungguhnya Rp. 2.800.000


Kas Rp. 2.800.000

• Biaya Angkutan Rp. 200.000


Harga Pokok Penjualan Rp. 200.000
FIRST IN FIRST OUT Menentukan biaya bahan baku dengan
harga pokok bahan baku yang pertama
Tgl 1 Jan 100 @5.000 masuk kegudang digunakan sebagai
2014 penentuan harga bahan baku yang
pertama kali dipakai
Tgl 2 Jan 100 @10.000
2014

Tgl 3 Jan 100 @10.500


2014

Tgl 4 Jan 100


2015

Tgl 4 Jan 100


2015
LAST IN FIRST OUT Metode ini menentukan biaya bahan baku
dengan anggapan bahwa harga pokok per
Tgl 1 Jan 100 @5.000 satuan bahan baku yang masuk terakhir
2014 digudang sebagai penentu harga bahan
baku pertama kali dipakai
Tgl 2 Jan 100 @10.000
2014

Tgl 3 Jan 100 @10.500


2014

Tgl 4 Jan 100


2015

Tgl 4 Jan 100


2015
AVARAGE Metode ini mengitung harga pokok rata-
rata dengan cara membagi total harga
Tgl 1 Jan 100 @5.000 pokok dan dibagi dengan jumlah
2014 satuannya
Tgl 2 Jan 100 @10.000
2014
Harga jual perbuah =
Tgl 3 Jan 100 @10.500 Rp. 500.000 + Rp. 1.000.000 + Rp. 1.050.000
2014 = Rp.2.550.000
= Rp.2.550.000 / 300 buah
Tgl 4 Jan 100 = 8.500
2015
3.4 Metode Pencatatan Persedian Bahan Baku
Mutasi Persedian atau Metode Persediaan
01 Perpetual
Setiap ada pemindahan bahan
02 Fisik
Pembelian Bahan Baku Secara
baku harus dicatat dalam kartu Tunai
persediaan jadi kapapun dalam Hanya Tambahan persedian bahan
dicek total persedian bahan baku. baku dari pembelian saja yang
Mencatata persedian awal dan dicatat sedangkan mutase
perpindahan bahan baku dalam berkurang bahan baku karena
satu periode waktu. pemakaian tidak dicatat dalam
Jika bertambah debit dan kartu persedian,
berkurang dikredit. Perhitungan dengan cara melihat
langsung wujud yang dimilikki
(Stock Opname)
3.5 Pencatatan Akuntansi Bahan Baku

Anda mungkin juga menyukai