BAB 9
Soal :
1. Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari barang hasil produksi,
contohnya dalam membuat baju bahan langsungnya kain
Bahan baku tidak langsung adalah bahan yang berperan dalam pembuatan barang produksi, tetapi
wujudnya tidak langsung terlihat pada barang yang dihasilkan. Contohnya dalam pembuatan baju yaitu
benang untuk menjahit dan kancing untuk aksesoris.
Pilihan Ganda :
1. B. Semua bahan yang menjadi bagian produk jadi dan dapat diidentifikasi ke produk
jadi
2. C. Permintaan pembelian
3. A. Surat order pembelian
4. C. Barang dalam proses RpXXX
Bahan RpXXX
5. A. Biaya Standar
6. C. Lebih tinggi dibandingkan dengan metode MTKP tetapi lebih rendah dibandingkan
dengan metode rata-rata
7. A. Rp 12.000.000
8. A. Bahan Rp 12.000.000
Kas Rp 12.000.000
9. D.Tidakadajawabanygbenar
Biaya angkut Rp 2.000.000 utk 500 unit jadi perunit = Rp 4.000
Total perolehan bahan A = Rp 20.000.000 + Rp 800.000 = 20.800.000
10. C. 165.000
11. C.BarangDalam Proses Rp165.000
Bahan A Rp165.000
12. C. Rp165.000
13. C. Biaya pesan menjadi tinggi
14. B. Metode min-max
15. A. Harga perolehan per unit bahan
Latihan 9.1
Jenis bahan Jumlah harga Total harga
A 6 kuintal 2.866.667 17.200.000
B 4 kuintal 2.530.000 10.120.000
C 2 kuintal 3.840.000 7.680.000
total 12 kuintal 35.000.000
(1) Alokasi biaya angkut ke setiap jenis bahan dengan menggunakan dasar harga perolehan
Jenis bahan Harga beli Alokasi biaya angkut Hasil alokasi
A 17.200.000 17.200.000/35.000.000 x 2.800.000 1.376.000
B 10.120.000 10.120.000/35.000.000 x 2.800.000 809.600
C 7.680.000 7.680.000/35.000.000 x 2.800.000 614.400
Total 35.000.000 2.800.000
Berdasarkan alokasi biaya angkut tersebut, biaya per kuintal setiap jenis bahan yang dibeli
dihitung sebagai berikut.
Bahan A = (17.200.000 + 1.376.000)/6kuintal = Rp3.096.000
Bahan B = (10.120.000 + 809.600)/4kuintal = Rp2.732.400
Bahan C = (7.680.000 + 614.400)/2kuintal = Rp4.147.200
(2) Alokasi biaya angkut ke setiap jenis bahan dengan menggunakan dasar bobot angkut
Jenis bahan Jumlah kuintal Alokasi biaya angkut Hasil alokasi
A 6 kuintal 6 kuintal/12 kuintal x 2.800.000 1.400.000
B 4 kuintal 4 kuintal/12 kuintal x 2.800.000 933.333
C 2 kuintal 2 kuintal/12 kuintal x 2.800.000 466.667
Total 12 kuintal 2.800.000
Atas dasar alokasi biaya angkut tersebut, biaya per kuintal setiap jenis bahan yang dibeli
dihitung sebagai berikut.
Bahan A = (17.200.000 + 1.400.000)/6kuintal = Rp3.100.000
Bahan B = (10.120.000 + 933.333)/4kuintal = Rp2.763.333
Bahan C = (7.680.000 + 466.667)/2kuintal = Rp4.073.334
Latihan 9.2
1. Tarif biaya kegiatan dimuka
Biaya angkut + biaya pembelian + biaya penerimaan + biaya penyimpanan + biaya
pengujian = 1.250.000 + 2.400.000 + 1.950.000 + 2.100.000 +1.300.000 = 9.000.000
2. Jumlah biaya kegiatan yang harus ditambahkan ke harga perolehan
Biaya digunakan – biaya sesungguhnya
9.000.000 – 9.100.000 = -100.000
3. Selisih biaya kegiatan Biaya digunakan – biaya sesungguhnya
9.000.000 – 9.100.000 = -100.000
Selisih pembeliayan dibebankan – pembelian sesungguhnya
72.000.000 – 74.250.000 = 2.250.000
4. Jurnal:
a. Pembenanan biaya kegiatan ke harga peroleh sesungguhnya
Biaya dibebankan 9.000.000
Biaya sesungguhnya 9.100.000
Varian bop Rp 18.100.000
b. Biaya kegiatan sesungguhnya
BOP – Sesungguhnya Rp 9.100.000
Persediaan Bahan penolong Rp 9.100.000
c. Penyimpangan biaya kegiatan jika peyimpang tidak ada bersifat materisl
Latihan 9.3
1) A. Rata-rata
Pembelian Penggunaan Persediaan
Tanggal Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
01/01 500 2.400 1.200.000
06/01 200 2.500 500.000 700 2.429 1.700.000
10/01 400 2.600 1.040.000 1.100 2.491 2.740.000
15/01 560 2.491 1.394.960 540 2.491 1.345.040
25/01 500 2.800 1.400.000 1.040 2.639 2.745.040
27/01 400 2.639 1.055.600 640 2.639 1.689.440
TOTAL 1.100 2.940.000 960 2.450.560 640 1.689.440
B. MPKP / FIFO
Pembelian Penggunaan Persediaan
Tanggal
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
01/01 500 2.400 1.200.000
06/01 200 2.500 500.000 500 2.400 1.200.000
200 2.500 1.700.000
10/01 400 2.600 1.040.000 400 2.600 2.740.000
15/01 500 2.400 1.200.000 140 2.500 350.000
60 2.500 150.000 400 2.600 3.090.000
25/01 500 2.800 1.400.000 140 2.500 350.000
400 2.600 3.090.000
500 2.800 4.490.000
27/01 140 2.500 350.000 140 2.600 364.000
260 2.600 676.000 500 2.800 1.764.000
TOTAL 1.100 2.940.000 960 2.376.000 640 2.128.000
C. MTKP / LIFO
Pembelian Penggunaan Persediaan
Tanggal Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
01/01 500 2.400 1.200.000
06/01 200 2.500 500.000 500 2.400 1.200.000
200 2.500 1.700.000
10/01 400 2.600 1.040.000 400 2.600 2.740.000
15/01 400 2.600 1.040.000 500 2.400 1.200.000
160 2.500 400.000 40 2.500 100.000
25/01 500 2.800 1.400.000 500 2.400 1.200.000
40 2.500 100.000
500 2.800 1.400.000
27/01 400 2.800 1.120.000 500 2.400 1.200.000
40 2.500 100.000
100 2.800 280.000
TOTAL 1.100 2.940.000 960 2.560.000 640 1.580.000
2) Transaksi pembelian
06/01 Persediaan barang dagang 500.000
Kas 500.000
10/01 Persediaan barang dagang 1.040.000
Kas 1.040.000
06/01 Persediaan barang dagang 1.400.000
Kas 1.400.000
Transaksi Penggunaan
15/01 Harga Pokok Penjualan 1.200.000
Persediaan barang dagang 1.200.000
Latihan 9.4
EOQ = (2 x 400) : (30.000)
EOQ = 0,026
Jadi, persediaan pengaman yang menghasilkan total biaya paling rendah yaitu, 10 unit
Latihan 9.5
(1) Hitunglah titik pesan
Titik pemesanan kembali = waktu tunggu x jumlah pemakaian
= 10 hari x 32meter/hari
= 320 meter
PT Sigma Niaga harus segera memesan kembali bahan baku kulit apabila jumlah bahan baku
yang tersedia mencapai 320 meter
(2) Hitunglah EOQ
EOQ =
EOQ =