• Bahan baku :
Merupakan bahan yang dapat
diidentifikasikan secara langsung dg produk
yg dihasilkan, nilainya relatif besar dan
umumnya sifat bahan baku masih melekat pd
produk yg dihasilkan.
• Bahan Penolong: meliputi bahan yg berfungsi
sbg pembantu atau pelengkap dlm
pengolahan bahan baku mjd produk selesai
dan nilainya relatif kecil.
1. Memberikan pelayanan yang efektif
2. Memaksimalkan efisiensi produksi
3. Menjaga tk persediaan pada tk yg
ditentukan
1. Merencanakan dan menentukan design produk,
spesifikasi bahan baku&kebutuhan
2. Rencana produksi
3. Permintaan pembelian, informasi agen pembelian
yg terkait dg kuantitas dan tipe BB yg dibutuhkan
4. Perintah pembelian, membuat kontrak dg supplier
utk menjamin ketersediaan BB
5. Menerima laporan, brp juml yg diterima, lap hasil
inspeksi dan pengujian kualitas
6. Permintaan BB, otorisasi agar gudang
mengeluarkan BB ke dept yg memerlukan
7. Kartu persed, mencatat penerimaan dan
pengeluaran tiap-tiap BB&menyediakan perpetual
inventory sistem
• Hal-hal yg perlu diperhatikan :
1. Sistem pembelian bahan baku
2. Prosedur permintaan pembelian bahan baku
3. Prosedur order pembelian
4. Prosedur penerimaan bahan baku
5. Prosedur pencatatan penerimaan bhn baku di
gudang
6. Prosedur pencatatan hutang yg timbul dari
pembelian bahan baku
Harga pokok bhn baku = harga beli bahan +
biaya yg dikeluarkan utk menyiapkan bahan
baku tsb siap diolah.
Biaya angkutan (Freight in) dapat diperlakukan
1. Biaya diperlakukan sbg tambahan hrg pokok
bb yang dibeli
2. Biaya tidak diperhitungkan sbg tambahan
hrg pokok BB yg dibeli ttp sbg unsur BOP
Diketahui total biaya angkutan Rp100.000 untuk pembelian 4
jenis bahan baku dengan data berat fisik dan menurut harga
faktur sbb:
Jenis BB Berat Harga BTK dan
faktur BOP
A 400 Rp100.000 Rp125.000
B 350 Rp150.000 Rp150.000
C 200 Rp250.000 Rp300.000
D 250 Rp225.000 Rp250.000
Diminta : alokasikan biaya transportasi tersebut dengan metode
Metode satuan fisik/kuantitas