1. Bahan Baku yaitu bahan-bahan yang merupakan komponen utama yang
membentuk keseluruhan dari produk jadi 2. Bahan Baku Penolong yaitu bahan yang digunakan dalam proses produksi yang nilainya kecil dan tidak dapat diidentifikasikan dalam produk jadi. Bahan Baku penolong masuk ke dalam komponen biaya produksi sebagai biaya overhead pabrik Pemesanan Kembali/ Reorder Point (ROP) ROP = (Lead Time x rata-rata pemakaian) + safety stock Keterangan: Lead Time yaitu waktu yang dibutuhkan antara barang yang dipesan hingga sampai di perusahaan Safety Stock yaitu jumlah persediaan barang minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan baku Contoh Soal
PT. Abadi Konveksi akan menghitung persediaan dimana perusahaan harus
melakukan pemesanan kembali bahan baku kain dengan data sebagai berikut: – Waktu tunggu pesanan bahan baku kain datang (lead time)= 5 hari – Pemakaian rata-rata perhari bahan baku kain sebesar 300 m – Persediaan cadangan (safety stock) sebesar pemakaian rata-rata untuk 2 hari Tentukan reorder point untuk bahan baku kain Jawab: ROP = (lead time x rata-rata pemakaian) + safety stock = (5 x 300m) + (2 x 300m) = 2100 m Kuantitas Pemesanan yang Ekonomis / Economic Order Quantity (EOQ) Yaitu jumlah persediaan yang harus dipesan pada satu saat dengan tujuan untuk mengurangi biaya tahunan EOQ = √ 2 x RU x CO CU x CC RU = Kebutuhan Bahan Untuk Tahun Yang Akan Datang (Required Unit For Annual) CO = Biaya pemesanan variabel setiap kali pemesanan ( Cost per Order) CU = Harga Faktur Dan Biaya Angkut Setiap Bahan Yang Dibeli (Cost Per Unit) CC = Biaya Penyimpanan variabel yang dihitung berdasarkan persentase dari cost per unit bahan (Carrying Cost) Contoh Soal Perusahaan X membutuhkan bahan mentah karet sebanyak 6.400 unit/tahun ( 1 tahun = 320 hari ) dengan harga Rp.50 setiap unit. Dalam rangka pembelian tersebut dibutuhkan biaya-biaya sebagai berikut: – Biaya pengiriman pesanan = Rp. 10/1 kali pesan – Biaya administrasi = Rp. 20/1 kali pesan – Biaya penyelesaian pesanan = Rp. 20/1 kali pesan – Biaya penyimpanan di gudang = Rp. 1/ unit/ tahun Carilah EOQ Jawab : RU = Rp. 64.000 CO = Rp. 10 + Rp 20 + Rp 20 CU = Rp. 50 CC = Rp. 1 EOQ = √ 2 x Rp. 64.000 x Rp 50 50 x 1 = 358 unit Jadi agar PT. X memperoleh pemesanan yang ekonomis maka setiap kali pemesanan disarankan sebanyak 358 unit Perlakuan Biaya Angkut 1. Diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli a. Dihitung berdasarkan kuantitas bahan baku Contoh Soal: Perusahaan membeli 3 macam bahan baku dengan jumlah harga dalam faktur sebesar Rp. 700.000. Biaya angkutan yang harus dibayar untuk mengangkut 3 jenis bahan baku sebesar Rp. 200.000. Kuantitas masing-masing jenis bahan baku yang tercantum dalam faktur adalah bahan baku A= 300 kg, bahan baku B = 250 kg, bahan baku C= 50 kg. Pembagian biaya angkutan kepada tiap-tiap jenis bahan baku adalah:
Jenis Bahan Baku Berat Harga Pokok Bahan
Harga Faktur Kg (i) % (i : 600 ) (ii) Baku (ii) x Rp. 200.000 (iii)
A 300 50,00 Rp. 100.000
B 250 41,67 Rp. 83.334 C 50 8,33 Rp. 16.666 600 100,00 Rp. 200.000 Lanjutan : b. Diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang dibeli berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Contoh: Biaya Angkutan yang diperkirakan akan dikeluarkan dalam tahun 2014 adalah sebesar Rp. 3.000.000 dan jumlah bahan baku yang diangkut diperkirakan sebanyak 40.000 kg. Jadi tarif biaya angkut untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 3.000.000 : 40.000 kg jadi Rp. 75 per kg bahan baku yang diangkut. Dalam tahun 2014 jumlah bahan baku yang dibeli dan alokasi angkutan atas dasar tarif disajikan sebagai berikut : Jenis Berat Kg Harga Faktur (2) Biaya Angkutan Harga Pokok Bahan (1) Yang Bahan Baku Baku Dibebankan Atas (2) + (3) Dasar Tarif (1) x (4) Rp. 75 (3) A 20.000 Rp. 4.000.000 Rp. 1.500.000 Rp. 5.500.000 B 10.000 3.000.000 750.000 3.750.000 C 10.000 3.500.000 750.000 4.250.000 Rp. 10.500.000 Rp. 3.000.000 Rp. 13.500.000 Lanjutan... Jika misalnya biaya angkutan yang sesungguhnya dalam tahun 2014 adalah sebesar Rp. 2.800.000, maka jurnal yang dibuat dalam tahun 2014 untuk mencatat bahan baku yang dibeli adalah sbb: Jurnal Pembelian Bahan Baku: Persediaan bahan baku Rp. 10.500.000 Kas Rp. 10.500.000 Jurnal Pembebanan Biaya Angkutan Atas Dasar Tarif Persediaan bahan baku Rp. 3.000.000 Biaya angkutan Rp. 3.000.000 Jurnal Pencatatan Biaya Angkutan yang Sesungguhnya Terjadi Biaya Angkutan Rp. 2.800.000 Kas Rp. 2.800.000 Jurnal Penutupan Saldo Rekening Biaya Angkutan ke Rekening Harga Pokok Penjualan Biaya Angkutan Rp. 200.000 Harga Pokok Penjualan Rp. 200.000 2. Biaya Angkutan Tidak Diperlakukan Sebagai Tambahan Harga Pokok Bahan Baku Yang Dibeli, Namun Diperlakukan Sebagai Unsur Biaya Overhead Pabrik