Anggaran Persediaan
Pengertian
Anggaran persediaan merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci
berapa nilai persediaan pada periode yang akan dating. Pada perusahaan manufaktur
persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis, yakni persediaan material, persediaan barang
setengah jadi dan persediaan barang jadi.
Misalnya pada akhir periode terdapat 1.000 unit barang dalam proses dengan tingkat
penyelesaian sebagai berikut :
- Material : 60 %
- TKL : 40 %
- BOP : 50 %
Sedangkan tarif yang telah ditentukan adalah :
- Material : Rp. 1.200,00
- TKL : Rp. 800,00
- BOP : Rp. 1.000,00
Maka nilai persediaan akhir barang dalam proses diperhitungkan sebagai berikut :
- Material : 1.000 x 60 % x Rp. 1.200,00
= Rp. 720.000,00
- TKL : 1.000 x 40 % x Rp. 800,00 = Rp. 320.000,00
- BOP : 1.000 x 50 % x Rp. 1.000,00 = Rp. 500.000,00
= Rp.1.540.000,00
Rangkuman
Yang akan direncanakan dalam anggaran persediaan material adalah berapa nilai
persediaan material untuk setiap akhir periode. Faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya nilai persediaan material adalah jumlah material yang tersedia dan harga beli
material persatuan. Ada tiga metode yang dapat dipilih untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut yaitu FIFO, LIFO, dan AVERAGE.
Barang dalam proses merupakan material yang telah diproses tetapi belum selesai
sehingga masih memerlukan proses lebih lanjut. Faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya nilai persediaan barang dalam proses tergantung pada jumlah barang dalam
proses, tingkat penyelesaian produk dan tarif biaya produksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai persediaan barang jadi adalah unit
persediaan dan metode penentuan harga pokok.
LATIHAN
Setiap produk diproses melalui 2 tahap yaitu tahap I dan II. Setelah melalui tahap I rata-
rata tingkat penyelesaian komponen produksi adalah sebagai berikut.
Pada akhir periode sebanyak 1500 unit bahan selesai diproses tetapi baru diproses pada
tahap I.
Berapa nilai persediaan akhir tersebut.
Pengertian
Aktiva tetap bagi setiap perusahaan biasanya merupakan bagian terbesar dari
keseluruhan aktiva yang dimiliki, aktiva tetap tersebut diantaranya berupa mesin,
kendaraan, alat-alat berat, gedung dan tanah.
Penambahan aktiva tetap memerlukan banyak pertimbangan, karena selain pada
aktiva tersebut tertanam modal yang relative besar, modal dalam aktiva tersebut akan
kembali dalam waktu yang cukup lama.
Kriteria Investasi
Untuk memutuskan apakah penambahan aktiva tetap jadi dilakukan atau tidak, selain
mendasarkan pada berbagai aspek, perusahaan perlu menentukan kriteria investasi.
Penentuan kriteria investasi lebih mendasarkan pada pertimbangan finansial terhadap
rencana penambahan aktiva tersebut.
Beberapa teknik yang bisa digunakan yaitu :
1. Payback Period
Dalam metode ini investasi pada aktiva tetap akan diukur dengan berapa lama
waktu kembalinya modal pada investasi tersebut. Semakin cepat waktunya semakin
menguntungkan.
2. Average Rate of Return
Dalam metode ini investasi pada aktiva tetap akan diukur dengan rata-rata
keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut.
Apabila ada berbagai alternatif investasi maka investasi yang menghasilkan
keuntungan terbesar itulah yang akan dipilih.
3. Net Present Value (NPV)
Dalam metode ini suatu investasi akan diukur dengan nilai sekarang bersih, yaitu
nilai sekarang dari penerimaan yang akan datang dikurangi dengan nilai sekarang
investasi. Investasi yang dipilih adalah investasi yang menghasilkan nilai sekarang
bersih terbesar.
Rangkuman
Penambahan aktiva tetap memerlukan banyak pertimbangan karena selain pada
aktiva tersebut tertanam modal yang relatif besar, modal dalam aktiva tersebut akan
kembali dalam waktu yang cukup lama.
Tujuan penambahan aktiva tetap adalah : Penggantian aktiva yang rusak,
perluasan usaha, penggantian teknologi dan pendirian usaha baru.
Penentuan kriteria investasi lebih mendasarkan pada pertimbangan finansial
terhadap rencana penambahan akhiri tersebut. Beberapa teknik yang bisa digunakan
yaitu: payback period, average rate of return dan net present value (NPV)
LATIHAN
1. Mengapa perlu penambahan aktiva tetap ?
2. Menurut pendapat anda apa tujuan penambahan aktiva tetap?
3. Kemukakan beberapa teknik yang bisa digunakan dalam penentuan kriteria
investasi
Pengertian
Anggaran utang merupakan anggaran yang merencanakan jumlah utang pada waktu
yang akan datang. Untuk utang jangka pendek biasanya dilakukan perusahaan untuk
keperluan-keperluan seperti pembelian material, bahan pembantu maupun pinjaman bank
untuk keperluan kas. Sedangkan utang dalam jangka panjang biasanya dilakukan untuk
kepentingan pembelian aktiva tetap dan pembiayaan investasi yang jumlahnya relatif
besar. Baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang perlu direncanakan dan
disusun anggarannya agar dapat memperlancar jalannya perusahaan.
Karena terbatasnya modal kerja yang tersedia, setiap pembelian material hanya 20 %
yang dibayarkan secara tunai, 50% nya dibayar pada bulan berikutnya sedangkan sisanya
dibayar pada bulan berikutnya dari pembayaran sebelumnya.
Perhitungan pembayarannya adalah sebagai berikut :
Tabel 15.2.
Pembayaran Material
Bulan Biaya Pembelian Tunai (20%) Utang (80%)
Januari 5.000.000,00 1.000.000,00 4.000.000,00
Februari 6.050.000,00 1.210.000,00 4.840.000,00
Maret 7.200.000,00 1.440.000,00 5.760.000,00
April 8.450.000,00 1.090.000,00 6.760.000,00
Mei 9.800.000,00 1.960.000,00 7.840.000,00
Juni 11.250.000,00 2.250.000,00 9.000.000,00
Tabel 15.3
Anggaran Uang Semester I Tahun 2003
Bulan Utang Pembayaran Utang
Jan Feb Maret April Mei Juni
Januari 4.000.000 - 2.500.00 1.500.00 - - -
Februari 4.840.000 - 0 0 1.815.00 - -
Maret 5.760.000 - - 3.025.00 0 2.160.000 -
April 6.760.000 - - 0 3.600.00 4.225.000 2.535.000
Mei 7.840.000 - - - 0 - 4.900.000
Juni 9.000.000 - - - - - -
- - -
- -
- 2.500.00 4.525.00 5.415.00 6.385.000 7.435.000
0 0 0
Keterangan :
1) Pembayaran bulan Juli terdiri dari :
- Uang bulan Mei : 30 % (9.800.000) : 2.940.000
- Uang bulan Juni : 50% (11.250.000) : 5.625.000
: 8.565.000
2) Pembayaran bulan Agustus terdiri dari :
Utang bulan Juni : 30 % (11.250.000) = 3.375.000
Bila pada awal Januari 2003 terdapat saldo utang dari tahun 2002 sebesar
Rp. 2.000.000,00, maka perhitungan saldo awal dan akhir pada setiap bulan
diperhitungkan sebagai berikut :
(Utang sebesar Rp.2.000.000,00 tersebut akan dibayar pada bulan Januari 2003)
Tabel 15.4.
Saldo Awal dan Akhir Uang
Bulan Saldo Utang Jumlah Pembayaran Saldo akhir
Januari 2.000.000 4.000.000 6.000.000 2.000.000 4.000.000
Februari 4.000.000 4.840.000 8.840.000 2.500.000 6.340.000
Maret 5.760.000 5.760.000 12.100.000 4.525.000 7.575.000
April 6.340.000 6.760.000 14.335.000 5.415.000 8.920.000
Mei 7.575.000 7.840.000 16.760.000 6.385.000 10.375.000
Juni 10.375.000 9.000.000 19.375.000 7.435.000 11.940.000
Rangkuman
Anggaran utang merupakan anggaran yang merencanakan jumlah utang pada
waktu yang akan datang. Besar kecilnya angaran utang akan tergantung pada anggaran
pembelian material, syarat pembayaran, tersedianya modal kerja, dan kepercayaan suplier
dan bank.
Anggaran utang akan memuat berapa jumlah utang yang terjadi pada suatu
periode dan berapa besarnya pembayaran atau pelunasan utang pada setiap periode yang
disesuaikan dengan syarat pembayaran yang ada.
LATIHAN
1. Apa yang anda ketahui tentang anggaran utang ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi anggaran utang ?
3. Masalah-masalah apa saja yang dimuat dalam anggaran utang ?
Pengertian
Di dalam anggaran komprehensif yang telah disusun termuat di dalamnya laporan
anggaran. Laporan anggaran (Budget Report) adalah laporan yang sistematis dan
terperinci tentang realisasi pelaksanaan anggaran beserta analisis dan evaluasinya.
Apa saja jenis anggaran yang akan dilaporkan tergantung apakah aktivitas tersebut
telah disusun rencana/anggaran atau belum. Bila suatu aktivitas telah disusun
anggarannya maka pada akhir periode akan dapat disusun laporan anggaran.
2. Analisis Selisih
Pada bagian ini setiap perbedaan/selisih yang terjadi akan diidentifikasi, dicari
sebabnya yang kemudian akan digunakan untuk menentukan tindak lanjut pada
waktu yang akan datang. Selisih/perbedaan yang terjadi akan menyangkut dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah ada selisih yang menguntungkan
seperti penjualan yang lebih besar, harga jual yang lebih tinggi, biaya yan lebih
rendah. Sedangkan kemungkinan yang kedua adalah ada selisih yang merugikan
seperti turunnya unit penjualan, turunnya harga jual dan kenaikan harga.
3. Menentukan Follow Up
Perbedaan yang terjadi pada waktu yang lalu dianalisis untuk dilakukan
evaluasi. Hasil evaluasi tersebut akan dipakai untuk menentukan kebijakan Follow
Up. Pada waktu melakukan analisis, setiap perbedaan yang terjadi akan ditelusuri
apa yang menyebabkan perbedaan tersebut. Setelah diketahui penyebab perbedaan
antara anggaran dan realisasi maka kebijakan Follow Up yang akan datang adalah
memeperkecil atau menghilangkan perbedaan tersebut.
Laporan anggaran penjualan dapat disusun bila anggaran penjualan telah tersusun
dan realisasi penjualan telah tercatat oleh akuntansi. Untuk laporan anggaran penjualan,
perbedaan antara anggaran dan realisasi penjualan dapat diidentifikasikan menjadi :
1. Perbedaan Kuantitas
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan unit penjualan dalam
anggaran dengan unit realisasi penjualan. Nilai tersebut akan dihitung sebagai
berikut :
SK = (KR - KA). HA
Keterangan :
SK : Selisih Kuantitas
KR : Kuantitas Realisasi
KA : Kuantitas Anggaran
HA : Harga Anggaran
2. Perbedaan Harga
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan harga jual per unit
dalam anggaran dengan realisasi penjualan. Nilai perbedaan tersebut dihitung
sebagai berikut :
SH = (HR - HA). KR
Keterangan :
SH : Selisih Harga
HR : Harga Realisasi
HA : Harga Anggaran
KR : Kuantitas Realisasi
Tabel 17.1.
Anggaran dan Realisasi Penjualan
Anggaran Realisasi
Unit 5.000 4.800
Harga/Unit 1.000 950
Nilai Penjualan 5.000.000 4.560.000
2. Analisis Selisih
a. Selisih Kuantitas
SK = (KR - KA) HA
= (4.800 - 5.000) 1.000 = 200.000 (turun)
b. Selisih Harga
SH = (HR - HA) KR
= (950 - 1.000) 4.0800 = 240.000 (turun)
Total Selisih = 440.000 (turun)
3. Follow Up
Kebijakan tindak lanjut (Follow Up) untuk waktu yang akan datang adalah
kebijakan untuk :
- Meningkatkan unit penjualan
- Menaikan harga jual sesuai rencana.
Rangkuman
Laporan anggaran adalah laporan yang sistematis dan terperinci tentang realisasi
pelaksanaan anggaran beserta analisis dan evaluasinya.
Laporang anggaran berguna bagi manajemen untuk menyusun kebijakan tindak
lanjut (Follow Up) pada waktu yang akan datang.
Untuk menyusun Laporan anggaran secara umum dapat menggunakan tahap 2 :
perbandingan data anggaran dan menentukan Follow Up.
Laporan anggaran penjualan dapat disususn bila anggaran penjualan telah tersusun
dan realisasi penjualan telah tercatat oleh alumni.
LATIHAN
1. Mengapa perlu laporan anggaran ?
2. Kemukakan kegunaan laporan anggaran ?
3. Kemukakan tahap-tahap yang dapat digunakan dalam menyusun laporan anggaran
Untuk menyusun laporan anggaran biaya produksi perlu data mengenai anggaran
produksi dan realisasi produksi pada satu periode. Laporan anggaran tersebut akan terdiri
dari :
- Laporan anggaran biaya material
- Laporan anggaran biaya tenaga kerja langsung
- Laporan anggaran biaya overhead pabrik.
1. Laporan Anggaran Biaya Material
Laporan anggaran biaya material dapat disusun bila anggaran biaya material
telah tersusun dan realisasi biaya material telah tercatat oleh bagian akuntansi.
Perbedaan antara besarnya anggaran biaya material dan realisasi biaya material
dapat diidentifikasikan menjadi :
a. Perbedaan Kuantitas
Yaitu nilai perbedaan yang disebabkan karena perbedaan jumlah material
yang seharusnya digunakan dengan jumlah material yang dianggarkan, dinilai
dengan harga menurut anggaran.
SK = (URS - KA) HA
Keterangan :
SK = Selisih Kuantitas
URS = Unita Realisasi Standar
KA = Kuantitas Anggaran
HA = Harga Anggaran
Perbedaan kuantitas tersebut akan menjadikan biaya naik atau biaya turun.
Biaya akan naik bila URS lebih besar dari KA, sebaiknya bila URS lebih kecil
dari KA maka biayanya turun.
b. Perbedaan Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara kuantitas yang
seharusnya dengan kuantitas realisasi yang dinilai dengan harga anggaran. Bila
kuantitas realisasi lebih besar dari kuantitas seharusnya maka akan menaikkan
biaya (tidak efisien), sebaliknya bila kuantitas lebih rendah dari kualitas
seharusnya maka akan menurunkan biaya (terjadi efisiensi).
SE = (KR - URS) HA
Keterangan :
SE = Selisih Efisiensi
URS = Kuantitas Realisasi
KR = Kuantitas Realisasi
HA = Harga Anggaran
c. Perbedaan Harga
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara harga material per
satuan dalam anggaran dengan realisasi.
SH = (HR - HA) KR
Keterangan :
SH = Selisih Harga
HR = Harga Realisasi
KR = Kuantitas Realisasi
HA = Harga Anggaran
Contoh berikut ini akan memperjelas keterangan di atas. Anggaran produksi
tahun 2002 sebesar 5.000 unit. Untuk memproduksi satu unit produk diperlukan 4
kg material, dengan harga per kg sebesar Rp.2.000,00. Realisasi produksi tahun
2002 sebesar 5.500 unit, material yang digunakan 21.000 kg dengan harga
Rp.2.250,00/kg
Dari data tersebut dapat disusun laporan anggaran biaya material sebagai
berikut :
3) Perbandingan Data
Anggaran Realisasi
Produksi 5.000 unit 5.500 unit
SUR 4 kg 3,82 kg
Jumlah material 20.000 kg 21.000 kg
Harga/kg Rp.2.000,00 Rp.2.250,00
Biaya Meterial Rp.40.000.000,00 Rp.47.250.000,00
3) Analisis Selisih
)a Selisih Kuantitas
SK = (URS - KA) HA
= (22.000 - 20.000) 2000 = 4.000.000 (Naik)
Catatan :
URS = Realisasi produksi x SUR
= 550 x 4
= 22.000
)b Selisih Efisiensi
SE = (KR - URS) HA
= (21.000 - 22.000) 2000 = 2.000.000 (Turun)
)c Selisih Harga
SH = (HR - HA) KR
= (2.250 - 2.000) 21.000 = 5.250.000 (Naik)
= 7.250.000 (Naik)
3) Follow Up
Kebijakan tindak lanjut (Follow Up) untuk waktu yang akan datang adalah
sebagai berikut :
- Mempertahankan tingkat efisiensi
- Mencari distributor baru yang menjual material lebih murah.
2. Laporan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Laporan anggaran biaya TKL dapat disusun bila anggaran biaya TKL telah
disusun dan realisasi biaya TKL telah tercatat oleh bagian akuntansi. Perbedaan
antara anggaran dan realisasi biaya TKL dapat diidentifikasikan menjadi :
a. Selisih Kuantitas
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan jumlah jam kerja
langsung (JKL) yang seharusnya digunakan (URS) dengan jumlah JKL yang
dianggarkan, dinilai dengan tarif anggaran.
SK = (URS - KA) TA
Keterangan :
SK = Selisih Kuantitas
URS = Unita Realisasi Standar/JKL yang seharusnya digunakan
KA = Kuantitas Anggaran/JKL yang dianggarkan
TA = Tarif / JKL yang dianggarkan.
b. Selisih Efisiensi
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara JKL yang
seharusnya dengan JKL realisasi. Bila realisasi lebih rendah terjadi efisiensi dan
sebaliknya.
SE = (KR - URS) TA
Keterangan :
SE = Selisih Efisiensi
URS = JKL yang seharusnya
KR = JKL realisasi
TA = tarif/JKL anggaran
c. Selisih Tarif
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan antara tarif realisasi
dengan anggaran.
ST = (TR - TA) KR
Keterangan :
ST = Selisih Tarif
TR = Tarif / JKL Realisasi
KR = Kuantitas Realisasi
TA = Tarif / JKL Anggaran
2) Analisis Selisih :
)a SK = (URS - KA) TA
= (14.400 - 15.000) 1.500 = 900.000 (turun)
)b SE = (KR - URS) TA
= (15.260 - 14.400) 15.360 = 1.440.000 (Naik)
)c ST = (TR - TA) KR
= (1.450 - 1.500) 15.360 = 768.000 (turun)
= 228.000 (turun)
3) Follow Up
Kebijakan tindak lanjut yang perlu diambil
- Pengawasan produksi diperketat
3. Laporan Anggaran Overhead Pabrik (BOP)
Laporan anggaran BOP dapat disusun bila anggaran BOP dan realisasinya
sudah disediakan. Perbedaan antara anggaran dan realisasi BOP dapat diidentifikasi
menjadi :
a. Selisih Kuantitas
Yaitu selisih yang disebabkan karena perbedaan unit produksi yang
dianggarkan dengan unit produksi yang direalisasikan, dinilai dengan tarif BOP
variabel dalam anggaran
SK = (KR - KA) TA
Keterangan :
SK = Selisih Kuantitas
KR = Kuantitas Realisasi / Unit produksi yang direalisasi
KA = Kuantitas Anggaran / Unit produksi
TA = Tarif Anggaran / Tarif BOP variabel yang dianggarkan
b. Selisih Tarif
Yaitu selisih yang disebabkan perbedaan tarif BOP variabel dalam
anggaran dengan tarif BOP variabel realisasi
ST = (TR - TA) KR
Keterangan :
ST = Selisih Tarif
TR = Tarif realisasi/tarif BOP variabel yang direalisasi
KR = Kuantitas Realisasi/unit produksi yang direalisasi
TA = Tarif anggaran / tarif BOP variabel Anggaran
)2 Analisis Selisih :
a) Selisih Kuantitas
SK = (KR - KA) TA
= (900 - 1000) 6.000 = 600.000 (turun)
b) Selisih Tarif
ST = (TR - TA) KR
= (6500 - 6000) 900 = 450.000 (naik)
= 150.000.
LATIHAN
Anggaran produksi tahun 2002 sebesar 1.000 unit dan hanya terealisir 90 % nya.
Jumlah material yang dianggarkan 3.000 kg dengan total biaya material Rp. 4.500.000.
Realisasi biaya material sebesar Rp. 3.700.000 dengan pemakaian material 2.650 kg.
Susunlah laporan anggaran material tahun 2002.!