Makalah BLKS KLMPK 10 (BMT)
Makalah BLKS KLMPK 10 (BMT)
Dosen Pembimbing :
Rafiza Zuliani, S.Hi., M.Sh
Disusun oleh :
Alfira Auliana
Nim : 4032019079
Nurhayati
Nim : 4032019032
Program Studi :
Manajemen Keuangan Syariah
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta nikmat-Nya kepada kami sehingga dapat meyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas perkuliahan dari mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah yang berjudul
Baitu Mal wat Tamwil.
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengetahuan lebih dan
bermanfaat terutama bagi kami sendiri dan para pembaca, kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masi jauh dari kata sempurna sehingga kritik dan saran dari para pembaca sangat
kami harapkan dari pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................2
Kesimpulan.................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Baitul mal wat tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya
berintikan bayt al-mal wa al- tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil
bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, Baitul Mal wat Tamwil juga bisa menerima
titipan zakat, infak, dan sedekah, serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan
amanatnya1.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari BMT?
2. Apa kegiatan –kegiatan yang dilakukan oleh BMT?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan kepada para pembaca bagaimana
pengertian Baitul Mal wat Tamwil (BMT). Dan apasaja kegiatan yang dilakukan oleh BMT.
1
Pinbuk Pusat, Pedoman dan Cara Pembentukan BMT Balai Usaha Mandiri Terpadu, Jakarta, t.t., h. 1
1
BAB II
PEMBAHASAN
BMT merupakan kependekan dari kata Balai Usaha Mandiri Terpadu atau Baitul Maal wa
Tamwil, yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip
syariah. BMT sesuai namanya terdiri dari dua fungsi,yaitu:
2
Dengan demikian keberadaan BMT menjadi organisasi yang sah dan legal. Sebagai lembaga
keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah, di dalamnya
mengandung keterpaduan sisi sosial dan bisnis, dilakukan secara kekeluargaan dan
kebersamaan untuk mencapai sukses kehidupan di dunia dan di akhirat.
3
2. Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimiliki oleh masyarakat
dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan di luar organisasi untuk kepentingan
rakyat banyak.
3. Mengembangkan kesempatan kerja
4. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-produk anggota.
Memperkuatkan dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga ekonomi dan sosial
masyarakat banyak. (Huda dan Heykal, 2010:363-364)
- Modal awal untuk pendirian BMT minimal sbesar Rp 150 juta, lebih besar tentu lebih
baik. Nilai ini berdasarkan perhitungan skala ekonomis agar BMT dapat beroperasi
dengan baik. Modal awal ini diperoleh dari simpanan pokok anggota pendiri yang
besarnya disepakati oleh anggota ditambah dengan simpana khusus dari beberapa
anggota yang memiliki dana lebih.
- Persiapan infrastruktur meliputi ruang kantor BMT, peralatan kantor (meja counter,
meja dan kursi, lemari, brankas, computer, printer,dsb), system IT untuk operasional
BMT serta Sistem Manajemen (SOP) alat tulis kantor dan barang cetakan lainnya.
- Kebutuhan SDM untuk operasional BMT pada tahap awal bergantung pada modal
awal BMT. Untuk tahap awal BMT dengan modal sangat terbatas dapat dijalankan
oleh minimal 2 orang karyawan, 3 orang lebih baik namun perlu diperhitungkan
beban biaya overhead BMT terkait dengan penambahan jumlha karyawan. Kualifikasi
karyawan BMT, untuk tenaga administrasi (operasional) diupayakan berlatar
belakang pendidikan dibidang akuntansi. Satu karyawan lainnya sebagai tenaga
marketing sekaligus sebagai manajer yang bertanggung jawab sebagai pimpinan
BMT. Sebelum mulai berkerja, karyawan BMT perlu dibekali dengan pemahaman
terhadap konsep operasional lembaga keuangan syariah serta system kerja dan
prosedur yang berlaku. Untuk itu perlu diberkan pelatihan dan magang secara
langsung di BMT yang secara system sudah berjalan dengan baik.
4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Baitul mal wat tamwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya
berintikan bayt al-mal wa al- tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil
bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonominya.
Kegiatan BMT adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha makro dan kecil, antara lain mendorong
kegiatan menabung dan pembiayaan kegiatan ekonominya.Sedangkan kegiatan bait al-mal
menerima titipan dari dana zakat,infaq, dan shodaqah dan menjalankannya sesuai dengan
peraturan dan amanah yang dititipkan.
Dalam pendirian BMT hal pertama yang harus disiapkan adalah legalitas
kelembagaan. Bentuk lembaga yang memungkinkan untuk menjalankan operasional BMT
adalah koperasi. Lebih khusus lagi “Koperasi Jasa Keuangan Syariah” .
Persyaratan dalam mendirikan sebuah koperasi harus dipenuhi, diantaranya jumlah anggota
pendiri minimal 20 orang. Para anggota pendiri tersebut melaksanakan rapat pendirian
syariah, sekaligus memilih pengurus dan menetapkan Anggaran Dasar.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/gsumariyono/54ff5dcda333119e4c50fe33/mendirikan-bmt
https://www.hestanto.web.id/bmt/