DINAS PERIKANAN
JLN. H.M.SALEH LAWA NO.54 TELP. (0427) 21196
PEKERJAAN :
- PENGADAAN KAPAL PENANGKAP IKAN, MESIN DAN
ALAT
TANGKAP IKAN BESERTA ALAT BANTU PENANGKAPAN
IKAN
KEGIATA
N
PENGADAAN SARANA DAN
PRASARANA PERIKANAN TANGKAP
TAHUN ANGGARAN
2020
SPESIFIKASI
TEKNIS
PENGADAAN KAPAL PENANGKAP IKAN, MESIN DAN ALAT
TANGKAP BESERTA ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN
DINAS PERIKANAN KAB.
BARRU TAHUN ANGGARAN
2020
I. UMUM
A. Latar Belakang
Sektor Kelautan dan Perikanan Kabupaten Barru merupakan salah satu sektor
pembangunan yang berbasis pada sumberdaya alam yang memiliki panjang garis
pantai 78 km dengan jumlah desa/kelurahan pesisir adalah 28 yang tersebar pada 5
Kecamatan pesisir di Kabupaten Barru.
Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan menjadi salah satu sektor andalan
di Kabupaten Barru, hal ini dapat dilihat dari daya serap tenaga kerja pada kegiatan
perikanan tangkap sebesar 4.729 jiwa nelayan dengan jumlah armada penangkapan
ikan kurang lebih 2.198 unit tahun 2019.
E. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab kegiatan ini adalah Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Barru
selaku KPA dan Ir. ANDI SIDDA selaku PPK.
1. Kayu
a. Bahan baku kayu harus cukup baik sesuai dengan kelas kayu yang ditentukan, tidak
acat, tidak mengandung kulit kayu (putih-putih) dan cukup kering dengan kandungan
air yang maksimum 20 %.
b. Bahan baku sebelum digunakan harus memperoleh persetujuan pemberi
kerja atau pengawas yang ditunjuk.
c. Jenis kayu yang digunakan menurut konstruksi adalah :
KELAS KAYU
PEMAKAIAN KUAT AWET JENIS KAYU
Daun kemudi terbuat dari plat besi baja dengan tebal minimal 4 mm, maksimal 6 mm
dan didalamnya dibuatkan rangka penguat besi plat. Tongkat kemudi menggunakan
stainless steel diameter 1 “, piva 1,5 “ dan dihubungkan dengan Kemudi/Stir
diruang kemudi dengan menggunakan Tali dan selang.
Mesin Pendorong kapasitass Max 23 HP, dilengkapi dengan As Monel dari bahan
Stainless steel original dan sarung As. Daun baling-baling bahan kuningan 3 daun
sesuai standar SII, dilengkapi instalasi pendingin mesin dan knalpot modifikasi.
Kelengkapan Mesin Pendorong
a. TABUNG POROS (SARUNG AS)
Berbahan dasar piva besi galvanis super ketebalan 4 mm dengan diameter 1,5
inchi dan panjang sesuai dengan panjang poros (AS)
b. POROS (AS)
Berbahan dasar Stainless Steel original, bukan sepuhan dengan diameter 1 inchi ,
panjang 3 m untuk kapal type I dan dilakukan drat ulir + mur stainless
c. FLENDES (Flange)
Flendes merupakan bagian yang menghubungkan Mesin dengan As monel
sesuai ukuran As yang digunakan.
d. PROPELLER/BALING-BALING
Baling baling L300, 3 daundengan bahan dasar Kuningan original, bukan
sepuhan .
7. Alat Tangkap
Kapal yang dibuat dilengkapi dengan alat penangkapan ikan siap pakai dari bahan
monofilamen Mess Size # 3 1/2 inchi, Ø 0,35, tali ris ukuran 5 mm dan 6 mm,
pelampung dari bahan PVC HP3, bahan jurai alas jaring monofilamen nomor
100, bahan tali nilon untuk jurai atas jaring dan timah pemberat bentuk lidi besar;
8. Jangkar dan Tali Jangkar
Kapal dilengkapi dengan jangkar besi seberat 10 kg, tali jangkar no. 12 sebanyak 1
roll;
9. Peluncuran dan Pengujian harus disaksikan oleh pemberi kerja atau direksi
pengawas, dan tim teknis dengan terlebih dahulu pengisian bahan bakar dan minyak
pelumas.
a. Papan kulit pada sisi lunas dipasang terlebih dahulu dengan membuat
skoneng. Papan bagian bawah lajur I sampai Lajur IV dari bahan kayu
kelas I ulin diikat dengan pasak kayu dari bahan kayu keras (ulin) berjarak
spasi 15–17cm. Pada lajur atas papan kulit dari bahan kayu standar
kapal tradisional Kayu Kelas II (Kayu Kalapi).
b. Pengikatan papan kulit dengan papan kulit lainnya menggunakan sistem
ikatan pasak kayu pada sisi ketebalan papan dengan jarak 15-17 cm, pada
kedalaman minimal 5 cm dan diisi dengan baruk (kulit kayu galam).
c. Penyambungan papan kulit yang bersisian tidak boleh berada pada satu garis
tegak lurus dan sambungan harus terletak pada gading.
d. Pengikatan papan kulit kegading diikat dengan menggunakan pasak kayu keras
dan baut, bagian yang tertutupi gading harus dicat terlebih dahulu.
e. Pembautan papan kulit kegading dengan jarak antara 2 gading secara
berselang seling dengan pasak kayu.