Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODE PENANGKAPAN IKAN

Disusun oleh :
Alda 2082211010

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG


FAKULTAS PERTANIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
JURUSAN PERIKANAN TANGKAP
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tak lupa, penulis juga ingin
mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
baik dalam memberikan gagasan dan pandangan maupun dukungan finansial. Kami
berharap bahwa makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
tambahan kepada para pembaca. Bahkan, lebih dari itu, kami berharap agar isi
makalah ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pembaca. Penulis
sadar bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, terutama
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca untuk membantu
meningkatkan kualitas makalah ini.

Balunijuk, 4 Maret 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 4
Latar belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5
2.1 Pengertian gillnet ...................................................................................................... 5
2.2 Jenis-jenis pelampung ............................................................................................... 5
2.3 Jenis jenis tali ............................................................................................................ 6
2.4 Jenis jenis pemberat ................................................................................................. 7
2.5 Metode pengukuran mesh size................................................................................. 7
III. PEMBAHASAN.............................................................................................. 8
3.1 Pelampung ................................................................................................................ 8
3.2 tali ............................................................................................................................. 8
3.3 pemberat................................................................................................................... 9
3.4 Metode pengukuran mesh size............................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Jaring insang atau Gill net adalah satu jenis alat tangkap ikan dari
bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dengan ukuran mata
jaring yang sama besar, jumlah mata jaring ke arah horizontal jauh lebih
banyak dari pada jumlah mata jaring ke arah vertikal, pada bagian atas
dilengkapi beberapa pelampung dan di bagian bawah dilengkapi beberapa
pemberat sehingga memungkinkan jaring dapat dipasang di daerah
penangkapan dalam keadaan tegak (Martasuganda, 2002). Menurut Dincer
dan Bahar (2008) mata jaring pada jaring insang atau gill net merupakan
faktor yang sangat berpengaruh terhadap ukuran hasil tangkapan. Widiyanto
et.,al (2016) berpendapat bahwa mesh size gillnet tidak hanya berpengaruh
terhadap ukuran hasil tangkapan namun juga jumlah hasil tangkapan. Hasil
penelitian Utaminingsih (2015) menunjukan bahwa perbedaan mata jaring
insang tetap (gillnet) 1,33 inchi, 2,15 inchi dan 2,59 inchi berpengaruh
sangat nyata terhadap ukuran total berat (gram), panjang (cm)
dan lebar (cm) ikan.
Tipe dan jenis alat penangkapan ikan sangat beragam demikian juga
bahan pembuatannya juga beragam jenis dan tipenya. Alat penangkap ikan
secara garis besar terdiri dari tiga komponen, yaitu pelampung, (float),
badan alat tangkap dan pemberat (sinker). Berdasarkan bahan
pembuataanya pelampung dan pemberat dikelompokkan menjadi dua.
Pertama, pelampung dan pemberat yang terbuat dari logam (baja, besi,
aluminium dan timah hitam). Kedua, pelampung dan pemberat yang terbuat
dari gabungan serat alami, sintesis dan logam (compound).
Jenis-jenis tali yang banyak dikenal masyarakat nelayan adalah tali
-tali yang terbuat dari serat alami baik yang berasal dari serat tumbuh-
tumbuhan (nabati) maupun dari serat bahan hewani. Berkat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi maka ditemukanlah tali-tali jenis lain misalnya
tali serat baja, tali dari serat buatan (man made fibres) dan lain-lain.
Kehadiran tali-tali yang terbuat dari serat buatan ini banyak menggantikan
penggunaan tali-tali jenis serat tumbuh-tumbuhan dan hewani. Hal ini
terjadi karena tali-tali dari jenis ini memiliki banyak kelebihan dibanding
dengan tali yang terbuat dari serat alami antara lain lebih kuat dan mudah
ditemukan dipasaran.

1.2 Rumusan masalah


Mengetahui jenis-jenis dari
1. pelampung pada alat penangkap ikan kelas gillnet
2. tali pada alat penangkap ikan kelas gillnet
3. pemberat pada alat penangkap ikan kelas gillnet
4. metode pengukuran dan mesh size alat tangkap kelas gillnet

4
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian gillnet


Gillnet, yang dalam bahasa Indonesia disebut jaring insang, adalah
alat tangkap ikan berbentuk jaring dengan ciri khas bentuk Umumnya
berbentuk persegi panjang, dengan lebar yang lebih pendek dibandingkan
panjangnya. Mata jaring Ukurannya umumnya seragam di seluruh bagian
jaring. Pelampung dan pemberat dilengkapi dengan pelampung di bagian
atas untuk menjaga jaring tetap tegak dan pemberat di bagian bawah untuk
menjaga jaring tetap terbentang di bawah permukaan air. cara kerja
Menangkap ikan dengan cara menjerat insang (alat pernapasan) mereka saat
ikan berusaha mundur setelah kepalanya atau badannya masuk ke dalam
mata jaring. Jaring insang digunakan untuk menangkap berbagai jenis ikan
di perairan dangkal maupun dalam. Namun, penggunaannya di beberapa
wilayah dibatasi atau bahkan dilarang karena potensinya menyebabkan
tangkapan samping (bycatch) yang tidak diinginkan, seperti penyu, lumba-
lumba, dan burung laut.

2.2 Jenis-jenis pelampung

1. Pelampung busa: Terbuat dari bahan plastik busa yang ringan dan
tahan air.

2. Pelampung gabus: Terbuat dari bahan gabus yang ringan dan tahan
air.

3. Pelampung botol plastik: Terbuat dari botol plastik bekas yang diisi
dengan air atau udara.

5
2.3 Jenis jenis tali
1. Nylon adalah sejenis polimer sintetis yang termasuk dalam kelompok
poliamida. Ini berarti ia terbuat dari rantai panjang molekul yang
dibentuk oleh unit-unit berulang yang disebut amida.

2. Polyester adalah sejenis polimer sintetis yang terbuat dari ester. Ini
adalah salah satu bahan tekstil yang paling banyak digunakan di dunia,
dan dikenal karena ketahanannya, kemampuan menahan kusut, dan
kemudahan perawatannya.

6
3. Tali polietilen Jenis tali yang terbuat dari plastik PE, biasanya
digunakan untuk aplikasi ringan.

2.4 Jenis jenis pemberat

1. pemberat dari timah adalah jenis pemberat yang terbuat dari logam
timah (Pb). Timah memiliki sifat yang membuatnya ideal untuk
digunakan sebagai pemberat.

2. Pemberat dari besi adalah jenis pemberat yang terbuat dari logam
besi (Fe).

2.5 Metode pengukuran mesh size

Terdapat dua metode umum yang digunakan untuk mengukur mesh size
(ukuran mata jaring) pada alat tangkap gillnet (jaring insang).
1. Metode Pengukuran Diagonal
2. Metode Pengukuran Perimet

7
III. PEMBAHASAN

3.1 Pelampung
Pada gillnet atau jaring insang, terdapat dua jenis pelampung yang
digunakan yaitu:
• Pelampung Badan (Surface Buoy)
1. Pelampung badan terbuat dari bahan plastik atau busa dan
dipasang pada tali ris atas jaring.
2. Fungsi utama pelampung badan adalah untuk menjaga jaring
insang tetap mengapung di permukaan air dan menandakan
keberadaan jaring kepada kapal lain sehingga menghindari
terjadinya kecelakaan di laut.
3. Pelampung badan biasanya berwarna cerah, seperti oranye atau
merah, agar mudah dilihat dari kejauhan.
• Pelampung Penanda (Marker Buoy)
1. Pelampung penanda terbuat dari bahan plastik atau busa dan
memiliki ukuran lebih kecil daripada pelampung badan.
2. Pelampung penanda dipasang pada tali ris atas jaring insang
dengan interval tertentu, biasanya setiap 10-20 meter.
3. Fungsi utama pelampung penanda adalah untuk menunjukkan
keberadaan dan panjang keseluruhan jaring insang yang
dipasang.
4. Pelampung penanda biasanya berwarna lebih gelap
dibandingkan pelampung badan, seperti hijau, biru, atau hitam.

3.2 tali
Gillnet (jaring insang) menggunakan beberapa jenis tali untuk berbagai
fungsinya. Berikut adalah jenis-jenis tali tersebut:
1. Tali Ris Atas (Headrope)
• Fungsi: Menjaga jaring agar tetap tegak dan terbuka di dalam air.
• Material: Biasanya terbuat dari nilon atau polyester karena kuat,
tahan cuaca, dan memiliki regangan rendah (tidak mudah melar).
Diameter: Tergantung pada ukuran jaring dan jenis ikan target,
umumnya berkisar antara 3-8 mm.

2. Tali Ris Bawah (Footrope)


• Fungsi: Menjaga jaring agar tetap berada di dasar perairan dan
ikan yang menyentuh jaring akan tersangkut.
• Material: Biasanya terbuat dari nilon atau polyester dengan
karakteristik yang mirip dengan tali ris atas.
• Diameter: Umumnya sedikit lebih besar dari tali ris atas, berkisar
antara 4-10 mm

8
3. Tali Selvedge (Selvedge line)
• Fungsi: Memperkuat tepi jaring insang agar tidak mudah robek
dan menjaga bentuk jaring.
• Material: Biasanya terbuat dari nilon atau polyester dengan
diameter yang lebih kecil dari tali ris, sekitar 2-4 mm.

4. Tali Bridle (Bridle line)


• Fungsi: Menghubungkan tali ris atas dan tali ris bawah di beberapa
titik tertentu.
• Material: Biasanya terbuat dari nilon atau polyester dengan
diameter yang lebih kecil dari tali ris, sekitar 2-4 mm.
• Fungsinya adalah untuk menjaga bentuk jaring dan mencegah agar
jaring tidak kusut saat dioperasikan.

5. Tali Tambat (Mooring line)


• Fungsi: Menambatkan ujung jaring insang ke kapal atau ke
jangkar di dasar laut.
• Material: Memerlukan material yang lebih kuat dan tebal
dibandingkan tali lainnya pada gillnet. Biasanya terbuat
dari nilon atau polyester dengan diameter yang lebih besar, sekitar
8-12 mm atau lebih tergantung ukuran jaring dan kondisi perairan.

3.3 pemberat

Pemberat pada jaring insang (gillnet) memiliki beberapa fungsi


penting, yaitu:
• Menenggelamkan jaring: Pemberat membantu jaring insang
untuk tenggelam ke dalam air dan mencapai kedalaman yang
diinginkan untuk menangkap ikan.
• Menjaga jaring tetap terbentang: Pemberat membantu menjaga
jaring insang tetap terbentang dan terbuka di dalam air, sehingga
ikan yang berenang di area tersebut akan lebih mudah tersangkut.
• Mencegah jaring hanyut: Pemberat membantu mencegah jaring
insang hanyut terbawa arus air.

Jenis Pemberat pada Gillnet:


• Pemberat Tali (Line Weights): Pemberat ini diikatkan pada tali
ris bawah jaring insang secara merata. Pemberat tali biasanya
terbuat dari timah, baja, atau batu.
• Pemberat Rantai (Chain Weights): Pemberat ini diikatkan pada
tali ris bawah jaring insang secara berkala. Pemberat rantai terbuat
dari logam, seperti baja atau besi.
• Pemberat Jangkar (Anchor Weights): Pemberat ini diikatkan
pada kedua ujung jaring insang untuk membantu menjaga jaring
tetap di posisinya. Pemberat jangkar biasanya terbuat dari batu,
beton, atau logam.

9
3.4 Metode pengukuran mesh size

Mesh size atau ukuran mata jaring adalah jarak antara dua
simpul (knot) yang berdekatan pada jaring insang. Pengukuran
mesh size yang akurat sangat penting untuk:
• Memastikan selektivitas: Ukuran mesh size
mempengaruhi jenis dan ukuran ikan yang akan tertangkap.
• Mematuhi regulasi: Banyak negara memiliki regulasi
yang mengatur ukuran mesh size minimum yang boleh
digunakan untuk menangkap ikan tertentu.
• Efisiensi penangkapan: Ukuran mesh size yang tepat
dapat membantu meningkatkan efisiensi penangkapan ikan
target dan mengurangi hasil tangkapan sampingan
(bycatch) yang tidak diinginkan.

Ada dua metode umum untuk mengukur mesh size pada


gillnet:

1. Metode Pengukuran Basah (Wet Mesh Measurement):


• Metode ini merupakan standar internasional untuk
pengukuran mesh size pada jaring.
• Alat yang dibutuhkan: Penggaris baja tahan karat
(minimal sepanjang mesh size yang diukur) dan
pemberat.
• Prosedur:
➢ Basahi jaring insang secara menyeluruh.
➢ Regangkan jaring insang secukupnya agar mata
jaring berbentuk segi empat.
➢ Letakkan penggaris baja tahan karat secara
mendatar di antara dua simpul (knot) yang
berdekatan pada jaring insang.
➢ Tambahkan pemberat pada penggaris untuk
memastikan jaring terentang lurus dan
menghilangkan kerutan.
➢ Baca jarak antara dua tanda pada penggaris yang
menempel pada simpul jaring.
➢ Ulangi pengukuran di beberapa titik berbeda pada
jaring insang untuk mendapatkan nilai rata-rata.

2. Metode Pengukuran Kering (Dry Mesh Measurement):


• Metode ini lebih cepat dan mudah dibandingkan
metode pengukuran basah, tetapi kurang akurat.
• Alat yang dibutuhkan: Penggaris datar dan papan
datar.
• Prosedur:
➢ Letakkan jaring insang di atas papan datar.
➢ Regangkan jaring insang secukupnya agar mata
jaring berbentuk segi empat.

10
➢ Letakkan penggaris datar di antara dua simpul (knot)
yang berdekatan pada jaring insang.
➢ Baca jarak antara dua ujung penggaris yang
menempel pada simpul jaring.
➢ Ulangi pengukuran di beberapa titik berbeda pada
jaring insang untuk mendapatkan nilai rata-rata.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bahar. M. Dan A.C Dincer. 2008. Dincer AC, dan Bahar M. 2008. Multifilament
gillnet selectivity for the Red Mullet (Mullus barbatus) in the Eastern Black
Sea Coast of Turkey, Trabzon. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic
Sciences. 8:355-359.

Martasuganda S. 2008. Jaring Insang (Gillnet). Edisi Revisi. Bogor: Departemen


Pemanfaatan Siumberdaya Perikanan. IPB. 144 hlm

Utaminingsih B, 2015. Desain dan kontruksi Gill net millennium kecamatan


lembang kabupaten pinrang .Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Hasanuddin.

Widiyanto,A.T, Pramonowibowo dan Indradi Setiyanto. 2016. Pengaruh Perbedaan


Ukuran Mesh Size Dan Hanging Ratio Serta Lama Perendaman Jaring Insang
(Gill Net) Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Red Devil (Amphilophus Labiatus)
Di Waduk Sermo, Kulonprogo. Journal of Fisheries Resources Utilization
Management and Technology Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Hlm 19 – 26.

12

Anda mungkin juga menyukai